Apa Itu Analisis Teknikal

Warta Ekonomi, Jakarta -Investor yang andal ialah investor yang mampu berstrategi dalam berinvestasi, termasuk dalam berinvestasi saham. Strategi tersebut lahir salah satunya dari proses analisis teknikal, yaitu analisis yang berfokus pada pengamatan grafik pergerakan harga saham, riwayat perdagangan, dan beberapa indikator spesifik lain.

Analisis teknikal dapat membantu seorang investor untuk mengidentifkasi pola atau arah pergerakan saham yang mungkin terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, informasi yang berkaitan dengan riwayat perdagangan saham adalah suatu hal penting yang perlu dicermati, seperti harga pembukaan dan penutupan, harga tertinggi dan terendah, serta volume dan frekuensi transaksi.

Baca Juga: Apa Itu Death Cross?

Baca Juga: Apa Itu Golden Cross?

Analisis Teknikal vs Keadaan Pasar

Analisis teknikal dapat juga dikatakan sebagai dasar untuk memprediksi peluang di masa depan. Yang namanya prediksi tentu tidak ada yang 100% tepat.

Namun, yang terpenting adalah, setidaknya melalui analisis teknikal investor dapat mengenali tren atau keadaan pasar sedini mungkin. Misalnya, mengenali tanda-tanda akan terjadinya overbought (jenuh beli), bullish, dan lain sebagainya.

Perlu diketahui bahwa analisis teknikal betul-betul hanya berfokus pada pergerakan harga saham. Hal-hal di luar harga saham seperti kenaikan inflasi menjadi terabaikan. Berikut ini ada beberapa istilah penting berkenaan dengan analisis teknikal.

Baca Juga: Apa Itu Cut Loss?

1. Support dan Resistance

Support dan resistance merupakan dua konsep yang paling umum digunakan dalam melakukan analisis teknikal. Support adalah level harga yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun) sehingga berpotensi untuk mengalami kenaikan harga.

Sementara itu, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish (naik) sehingga berpotensi untuk mengalami penurunan harga.

2. Garis Uptrend atau Bullish vs Garis Downtrend atau Bearish

Garis uptrend atau bullish ialah garis yang ditarik pada sepanjang area support sehingga mengartikan bahwa grafik bergerak di bawah pergerakan harga. Sementara itu, downtrend atau bearish adalah garis uang ditarik pada sepanjang area resistance sehingga mengartikan bahwa grafik bergerak di atas pergerakan harga.

3. Moving Average (MA)

Moving average adalah garis pergerakan rata-rata yang dapat menjadi salah satu indikator untuk melihat apakah ada potensi death cross atau golden cross.

Baca Juga: Apa Itu Growth Investing?

Baca Juga: Apa Itu Value Investing?

4. Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator adalah indikator teknikal yang berfungsi untuk menentukan level overbought dan oversold, yaitu bahwa pasar telah bergerak teralalu jauh dan terlalu cepat.

Kelemahan Analisis Teknikal

Kendati menjadi salah satu andalan dalam berstrategi, analisis teknikal mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, analisis semacam ini bersifat subjektif. Setiap investor mempunyai interpretasi yang berbeda-beda atas data yang tampil pada riwayat perdagangan saham di masa lalu.

Kemudian, karena analisis teknikal hanya fokus pada pergerakan grafik harga saham, investor sering luput dari informasi-informasi yang berkaitan dengan fundamental perusahaan. Padahal, informasi fundamental dapat menjadi pelengkap analisis sehingga hasilnya lebih maksimal.

Baca Juga: Sukses Jalankan Strategi, Laba Tugu Insurance Tumbuh 15% di Kuartal III 2022