Ini Produk Pertanian Yang Dihasilkan Israel

Ilustrasi bendera Israel. (Foto: Unsplash)

Editor: M Kautsar – Rabu, 19 Mei 2021 | 14:20 WIB

SariAgri – Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina kembali memanas. Mulanya, tentara Israel menyerang sejumlah orang yang sedang beribadah di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Serangan itu muncul karena sengketa tanah antara pemukim Palestina dan Yahudi di lokasi itu. Usai pengusiran itu serentetan serangan terjadi. Ratusan orang dari Palestina meninggal di Gaza.

Berbicara mengenai kondisi negara Israel ada sejumlah fakta mengenai kondisi pertanian.

Negara seluas 22.145 kilometer persegi, sejak mengklaim merdeka pada 1948, total area yang ditanami meningkat hingga 1,1 juta hektare. Sementara itu, lahan irigasi sempat tercatat 0,6 juta hektare.

Tetapi kondisi itu berubah akibat urbanisasi selama 50 tahun terakhir.

Dilaporkan laman resmi Kementerian Luar Negeri Isreal sektor pertanian Israel dicirikan oleh sistem produksi intensif yang berasal dari kebutuhan untuk mengatasi kelangkaan sumber daya alam, terutama air dan tanah subur.

Tetapi data dari OECD Library pertumbuhan kondisi pertanian Israel itu melambat beberapa tahun belakangan. Sejak tahun 2000 hingga 2018, kondisi pertanian Isreal menghadapi persoalan kelangkaan air.

Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) fokus mendorong pekerja di layanan peternakan dan pelabuhan, seperti inspektur perlindungan tanaman dan dokter hewan.

Tetapi, akibat pandemi pekerja migran dari beberapa negara dan Palestina dibatasi.

Peran penting agrikultur

Menurut jurnal yang ditulis Jon Fedler dengan judul Israel’s Agriculture in the 21st century produk pertanian berperan penting bagi 2,4 persen GDP negara itu. Angka itu jauh berkurang dibanding ekspor produk pertanian Israel pada 1960an yang mencapai 30,3 persen.

Pertanian Israel berada di sejumlah area termasuk Arava dan Lembah Jordan.

Agrikultur pertanian terbesar (pada 2000) yaitu buah-buahan termasuk jeruk limau dan melon, daging unggas, sapi, dan tanaman hias.

Sementara itu, untuk sektor ekspor (pada 2000) Israel paling besar yaitu tanaman hias dan biji-bijian, sayuran dan jeruk limau.

Berdasarkan laporan Xinhua pada 2017, buah yang paling besar diekspor Israel yaitu alpukat, kurma, dan mangga. Ekspor buah itu mencapai 84 persen dari total ekspor.

Ekspor produk agrikultural itu menuju ke beberapa negara di Eropa dan Rusia.

Selain buah-buahan, Israel juga dikenal menghasilkan anggur berkualitas. Anggur itu ada yang diolah menjadi red wine dan white wine.

Israel juga menghasilkan kapuk, bunga matahari, kacang chickpea, ercis, kacang, jagung, dan biji semangka.

Kini dengan lahan dan pengairan yang terbatas, para ilmuwan Israel mengembangkan teknik pertanian hemat air. Mereka menggunakan sistem tetes yang mengarahkan langsung ke aliran air langsung ke area akar tanaman.

Selain itu, sistem irigasi terkomputerisasi diperkenalkan dan dikendalikan oleh iklim pertanian rumah kaca diperluas secara signifikan.

Insinyur dan ahli pertanian Israel menciptakan sistem tetes revolusioner, yang memiliki mengurangi konsumsi air sebesar persen dibandingkan dengan irigasi gravitasi, dan persen dibandingkan dengan irigasi biasa.

Baru-baru ini para petani telah memperkenalkan generasi pertama dari pemancar tetes laju aplikasi ultra-rendah (irigasi menit) untuk media rumah kaca, penghasil emisi dengan laju aliran cc per jam.

Video Terkait