Kenali Apa Itu Customer Dan Client Beserta Perbedaannya

Dalam dunia bisnis terdapat banyak istilah yang digunakan. Istilah customer dan client misalnya, sudah tidak asing di telinga. Meskipun dirasa mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup kentara.

Sebagai pebisnis yang melakukan kegiatan pemasaran, sangat mungkin bila istilah yang digunakan itu saling tumpang tindih. Untuk itu penting memahami perbedaan keduanya agar mampu menyesuaikan target pasar dan strategi pemasaran yang akurat.

Mau tau apa perbedaan customer dan client? Simak penjelasan ini hingga selesai ya!

Pengertian Customer Menurut Beberapa Ahli
Customer atau pelanggan secara umum didefinisikan sebagai seseorang atau sebuah organisasi yang membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu toko atau bisnis tertentu.

Definisi customer menurut kamus Oxford dibagi menjadi dua:

1. Seseorang atau sebuah organisasi yang membeli sesuatu dari sebuah toko atau bisnis.
2. Seseorang dengan tipe tertentu.

Philip Kotler mengungkapkan bahwa customer adalah individu atau rumah tangga yang berbelanja atau mendapatkan produk barang atau jasa untuk bisa dikonsumsi sendiri.

Sedangkan Jerald Greenberg menjelaskan, customer merupakan suatu individu atau kelompok yang berbelanja produk dalam bentuk barang ataupun jasa dengan melakukan beberapa faktor pertimbangan, seperti kualitas, tempat, harga, serta pelayanan berdasarkan keputusannya sendiri.

Dari beberapa definisi di atas, dapat kita pahami bahwa customer adalah seluruh pihak baik individu maupun kelompok yang membeli dan mendapatkan produk baik berupa barang atau jasa, serta melakukan kegiatan transaksi tersebut atas dasar keputusannya sendiri agar dapat memenuhi kebutuhannya.

Hubungan yang terbentuk dari suatu bisnis dengan customer ini sifatnya jangka pendek. Customer bisa saja kembali memilih produk dan layanan yang sama atau tidak.

Misalnya saja, sebuah toko makanan memiliki customer baik itu hanya datang sekali atau berulang. Akan tetapi mereka tidak memiliki hubungan yang berlangsung lama dengan toko tersebut.

Mereka bisa saja memilih toko lain yang lebih dekat dari tempat tinggal atau menawarkan harga yang lebih rendah bahkan memberi lebih banyak pilihan produk dari tempat sebelumnya.

Namun, meskipun hubungan yang terbentuk antara customer dengan toko atau perusahaan sifatnya jangka pendek, customer juga berhak mendapatkan produk maupun layanan yang terbaik.

Baca juga: Apa Itu CRM? Kenali Manfaat dan Fungsinya di Sini!

Apa itu Client?
Setelah kita mengetahui definisi customer, sekarang mari kita pahami apa yang dimaksud dengan client.

Client artinya orang atau bisnis yang membayar untuk mendapatkan suatu produk atau layanan secara profesional. Umumnya relasi yang dibangun antara sebuah badan perusahaan/perorangan dengan client dapat berjalan hingga jangka waktu yang relatif panjang.

Client membeli semua produk atau jasa yang ditawarkan dan dibutuhkan secara teratur. Tanpa disadari biasanya hubungan dengan jenis ini kuat dan sudah berlangsung lama, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh tawaran produk atau jasa dari perusahaan lainnya.

Client lebih identik dengan loyalitas. Seseorang bisa menjadi client selama bertahun-tahun dan memilih kembali menggunakan produk atau layanan dari perusahaan yang sama berulang kali

Umumnya, client lebih merupakan pengguna produk jasa seperti layanan, pendampingan maupun nasihat dibandingkan dengan produk berupa barang.

Sebagai contoh adalah client pada sektor hukum. Seseorang yang membutuhkan jasa pendampingan hukum bisa disebut dengan client. Atau badan maupun perseorangan yang membutuhkan bantuan marketing kepada perusahaan marketing profesional.

Perbedaan Customer dengan Client
Setelah mengetahui definisi dari istilah tersebut, ini saatnya untuk mengetahui perbedaan dari customer dan client.

* Definisi
Dari kedua istilah ini terdapat perbedaan yang menonjol yang dapat kita pahami. Jika customer adalah seseorang atau badan organisasi yang membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu toko atau bisnis tertentu, client artinyaadalah mereka yang berusaha mendapatkan produk atau layanan profesional dari sebuah bisnis. Mereka bersedia membayar untuk layanan dan personalisasi yang lebih baik.

* Hubungan yang terjadi dengan perusahaan
Salah satu perbedaan lain yang cukup penting dari customer dan client adalah jenis hubungan yang terbentuk di antara customer dengan perusahaan maupun client dengan perusahaan. Umumnya, hubungan yang terbentuk antara customer dengan perusahaan terjalin hanya untuk jangka waktu yang pendek. Customer akan melakukan transaksi dengan perusahaan dan bisa jadi itu merupakan transaksi pertama dan terakhirnya. Customer pun tidak perlu memikirkan bagaimana nantinya jika mereka tidak kembali menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Karena tidak adanya aturan dan keterikatan yang mendasarinya. Sedangkan client bisa lebih dari itu. Hubungan yang terbentuk bisa menjadi besar dan dengan jangka waktu yang lebih panjang. Komitmen yang dibangun di antara mereka dapat membuka kemungkinan lebih besar untuk menggunakan kembali produk dan jasanya di kemudian hari.

* Kesepakatan yang dibangun
Hal lain yang membedakan antara customer dengan client adalah kesepakatan yang dijalin di antara keduanya. Customer tidak memerlukan kesepakatan yang formal dengan perusahaan. Bisa saja customer hanya satu kali datang dan membeli produk dari perusahaan tersebut. Sementara itu client akan terlibat dengan hubungan jangka panjang yang formal dengan perusahaan. Biasanya kesepakatan yang dibangun membutuhkan perjanjian formal yang ditandatangani kedua belah pihak. Hal ini terkait dengan hak dan kewajiban di antara keduanya, seperti tenggat waktu, kuota, tanggung jawab masing-masing, hasil yang digambarkan, serta hasil akhir yang diharapkan baik dari client maupun perusahaan. Sering kali hubungan jangka panjang seperti ini tidak dapat diprediksi. Artinya, hubungan antara perusahaan dengan client itu sendiri mungkin tidak seperti sekarang ini pada awalnya, namun berkembang selaras dengan berjalannya waktu.

* Jangka waktu hubungan
Hubungan antara perusahaan yang menargetkan customer dengan customernya biasanya tidak berlangsung lama. Berbeda dengan hubungan antara perusahaan dengan client. Penyebabnya adalah karena perusahaan dengan orientasi customer hanya menargetkan satu kali penjualan. Di sisi lain, perusahaan yang berorientasi pada client akan berusaha melakukan apapun agar dapat mempertahankan client yang dimiliki tidak beralih ke perusahaan yang lain. Sehingga biasanya baik buruknya hubungan antara kedua entitas juga cenderung memainkan peran yang signifikan.

* Layanan yang diberikan
Setiap perusahaan memiliki perlakuan yang berbeda terhadap customer dan client mereka. Biasanya customer akan mencari perusahaan yang menjual produk berupa barang atau menyediakan layanan yang mereka butuhkan. Sedangkan client umumnya mencari perusahaan yang menyediakan produk di bidang jasa. Ini tidak terlepas dari kebutuhan client akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan itu sendiri.

* Perhatian terhadap personal
Customer akan sangat mungkin untuk tidak memberikan perhatian khusus terhadap sebuah toko/perusahaan. Besar kemungkinannya mereka datang dan pergi dan beralih ke perusahaan yang mampu memberi potongan harga dan variasi produk yang lebih banyak. Berbeda dengan client, mereka akan menunjukkan loyalitas lebih besar daripada yang diberikan oleh seorang customer terhadap perusahaan. Kecil kemungkinannya untuk mengganti produk yang kamu berikan dengan produk lain hanya karena diskon atau iming-iming lainnya. Ketika seorang client bersedia membayar lebih untuk mendapatkan layanan dan perlakuan yang khusus, alangkah baiknya perusahan juga memberi produk dan pelayanan yang terbaik.

Setelah mengetahui apa saja perbedaan customer dan client. Kini saatnya untuk mengetahui beberapa hal terkait pengalaman yang ingin perusahaan berikan kepada customer maupun client.

Ada beberapa hal yang akan membantu kamu untuk meningkatkan loyalitas customer ataupun client terhadap perusahaan.

* Fokus kepada kepuasan customer/client
Semakin tinggi tingkat kepuasan customer/client, akan semakin baik pula pengalaman yang didapatkan terkait produk yang digunakan. Sehingga, memprioritaskan kepuasan pelanggan menjadi salah satu cara yang penting untuk dapat meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan.

Baca juga: Ide Promosi Tahun Baru sebagai Customer Loyalty Program

* Memahami target pasar
Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, tergantung dari kebutuhannya. Dan ini akan berpengaruh terhadap pengalaman yang nantinya diterima calon customer/client. Jika kamu salah menilai target pasar dari bisnismu, strategi yang akan digunakan untuk mendapatkan pelanggan juga bisa menjadi tidak tepat. Maka dari itu, penting untuk benar-benar mempelajari karakter pasar dari bisnis yang kamu jalankan.

* Membuat customer atau client merasa spesial
Seperti yang sudah kita tahu, terdapat istilah pembeli adalah raja. Ini bukan hanya julukan semata. Tetapi memang benar customer harus menjadi pusat perhatian dari setiap proses bisnis yang dijalankan. Pengalaman yang dibagikan dari customer yang mendapatkan perlakuan yang baik bisa menjadi daya tarik bagi orang lain yang belum pernah membeli atau menggunakan produk perusahaan tersebut.

* Membangun hubungan emosional yang baik
Hubungan emosional yang kuat menjadi salah satu strategi yang ampuh untuk menciptakan pengalaman yang baik. Hal ini bisa meningkatkan loyalitas customer untuk dapat kembali membeli produk dari perusahaan tersebut.

Baca juga: Tips Memaksimalkan Info Promo sebagai Benefit Anggota

Tidak dapat dihindari bahwa semua proses yang terjadi dalam sebuah bisnis dapat menciptakan pengalaman tersendiri pada setiap orang yang datang. Mulai dari proses pembelian, iklan yang dipasang, dan website maupun media sosial yang dikunjunginya.

Peran customer maupun client terhadap kesuksesan sebuah bisnis ini pun cukup besar. Ketika mereka mendapatkan pengalaman serta kepuasan dari produk atau jasa yang diberikan, mereka akan memberikan feedback dan akan sangat mungkin merekomendasikan produk tersebut kepada calon pelanggan lain.

Dengan begitu, target perusahaan dapat tercapai sekaligus loyalitas dari customer maupun client yang datang menjadi lebih besar.

Kesimpulan
Semua client adalah customer, tetapi tidak semua customer adalah client. Customer adalah organisasi atau orang yang membeli suatu produk barang atau jasa dari suatu toko maupun bisnis tertentu. Umumnya hubungan yang terbentuk hanya sementara.

Client adalah individu atau kelompok yang membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa secara tetap yang kemudian memiliki hubungan yang relatif lebih panjang dengan perusahaan tersebut.

Selain itu, ternyata penting memberikan pengalaman yang baik kepada customer maupun client. Karena dengan begitu, perusahaan pun dapat mendapatkan keuntungan dari kepuasan yang diterima oleh pelanggan.

Dan tentu saja perusahaan perlu membangun hubungan yang baik dengan customer atau client, dengan kenyataan bahwa perusahaan maupun pelanggan sama-sama membutuhkan. Pelanggan membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan, begitupun sebaliknya.

Nah, agar dapat membantu perusahaan mengelola pelanggan yang sudah memilih membeli produk dari perusahaanmu, gunakan aplikasi keuangan digital majoo ini yang akan sangat cocok untuk membantu mengelola pelanggan setiamu.

majoo menyediakan fitur seperti membership yang berfungsi untuk mencatat data lengkap dan riwayat transaksi pelanggan. Di dalamnya juga tersedia laporan lengkap dari feedback mengenai tingkat kepuasan layanan yang perusahaan berikan.

Selain itu, majoo juga memiliki fitur lengkap lainnya terkait program promo, voucher, dan poin yang akan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Jadi, tidak perlu repot-repot untuk mencatat bahkan mengirim secara manual program yang berjalan di perusahaanmu. Tunggu apa lagi!