Komputer Tplink MR3420 V2 Modem 4G LTE Megafon Turbo Black 1502

Kalau membaca informasi dari google, modem yang nampak pada foto di bawah, sudah muncul sejak tahun 2014. Dikenal dengan nama lain modem Huawei e3372. Modem seharga Rp. 450.000,- buatan Huawei asal Rusia ini, tidak sedikitpun menyertakan bahasa Inggris di kemasan maupun buku panduan pemakaiannya. Semua tulisan yang tertera total berbahasa Rusia.

Gambar : Modem 4G+ LTE Megafon Turbo Black 150-2Saya tidak tahu apakah itu harga yang pantas untuk sebuah modem 4G. Karena saat itu tidak ada pilihan modem 4G lain, saya putuskan untuk membelinya. Adapun maksud dan tujuan memiliki modem 4G adalah untuk mengetahui kompatibilitas router tp-link MR3420 di rumah dengan perangkat modem USB berteknologi 4G yang beredar saat ini.

Awal kekhawatiran perihal kompatibilitas ini, muncul setelah seorang sahabat menanyakan mengenai kemungkinan router produk tp-link dipasangkan modem USB berteknologi 4G. Merupakan pertanyaan yang patut ditindaklanjuti, mengingat saya memiliki 4 unit perangkat router tp-link yang semuanya masih menggunakan modem USB berteknologi 3G.

Ketika melihat tertera tulisan beberapa OS (termasuk Linux) di kemasan modem, saya mengartikan itu sebagai kompatibilitas modem untuk bisa dikenali perangkat menggunakan OS yang tertera. Jika modem bisa dikenali dengan OS Linux, semestinya juga bisa dikenali oleh router tp-link.

Karena, dalam pemahaman saya, semua perangkat elektronik yang menggunakan opensource, pasti memiliki kesamaan logika dalam pengaturan hardware-nya. Tapi, alangkah baiknya jika hal itu bisa dibuktikan.

Pertama-tama, modem saya tancapkan pada laptop dengan OS Linux OpenSUSE 13.1. Modem bisa langsung dikenali dan saya hanya perlu mengisikan tambahan informasi tentang asal-usul SIMcard yang terpasang di dalam modem. Setelah selesai diisikan, koneksi network terjalin dan dicoba untuk beberapa saat tanpa masalah, modem saya cabut untuk selanjutnya dipasang pada router tp-link MR3420.

Setelah ditancapkan, ternyata router tidak mengenalinya. Hal serupa pernah saya alami ketika pertama kali menancapkan modem 3,75G. Kendala saat itu bisa teratasi setelah Firmware Upgrade pada router dikerjakan.

Maka, selanjutnya saya mengerjakan hal yang sama, yaitu mengunduh Firmware Upgrade dari situs resmi tp-link Indonesia, lalu di install ke dalam router. Benar, setelah itu dikerjakan, modem bisa langsung dikenali oleh router dan saya (kembali) hanya perlu menambahkan informasi tentang SIMcard (menu Quick Setup) yang terpasang di dalam modem. Setelah melalui proses menu Reboot, koneksi network terjalin ke internet tanpa masalah.

Mengenai performa lalu lintas data modem secara keseluruhan, saya rasa tergantung dari SIMcard yang terpasang di dalamnya. Sedangkan untuk pemakaian secara umum, saya belum menemukan masalah yang merujuk pada kualitas ketahanan perangkat. Sampai tulisan ini dibuat, modem telah berada dalam kondisi siaga selama 3 x 24 jam, dan tidak pernah ada masalah setiap kapanpun digunakan untuk mengakses internet.

Semoga bermanfaat! ☺