Makalah Ipv4 Dan Ipv6

NAMA : ANGELA JANICE PESHA RAPPUN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah tentang IPv4 dan IPv6.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca maupun pihak-pihak yang membtuhkan.

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..

A. Latar belakang…………………………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….

A. Pengertian IPv4……………………………………………………………………………….

B. Jenis-jenis Alamat IPv4…………………………………………………………………….

C. Kelas-kelas Alamat…………………………………………………………………………..

D. Pengertian IPv6……………………………………………………………………………….

E. Pembahasan IPv6……………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..

B. Saran………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting.Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks.Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas.Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.

Internet Protocol (IP) adalah metode atau protokol untuk mengirimkan data ke Internet.Setiap komputer (biasanya disebut host) dalam internet setidaknya harus mempunyai sebuah alamat IP yang unik yang mengidentifikasikan komputer tersebut terhadap komputer yang lainnya. Ketika anda mengirimkan atau menerima data (contoh : email atau website), pesan akan dibagi-bagi menjadi beberapa paket. Setiap paket berisikan IP pengirim dan IP penerima. Gateway yang menerimanya akan langsung mem-forward ke tujuan melalui jalur terbaik yang ditemukan sambil mengingat IP pengirim dan penerima. Karena pesan tersebut terbagi-bagi dalam paket dan bisa jadi diterima tidak secara berurutan di tujuan, IP tidak akan pernah memperhatikan, hanya mengirimkan saja. TCP (Transmission Control Protocol) nantinya yang akan meletakkannya dalam urutan yang benar. Karena begitu banyaknya pengguna dari Internet Protokol,maka lambat laun akan habis pula ketersediaan IPV4 yang digunakan saat ini, maka saat nya untuk menambah dengan mengganti menjadi IPV6.

B. Apa saja jenis-jenis IPv4?

D. Apa sajakah materi tentang IPv6?

IPv4 adalah IP yang saat ini digunakan dalam jaringan dan internet.IPv4 dikembangkan pada awal 70-an untuk memfasilitasi komunikasi dan sharing informasi antara peneliti pemerintah dan pihak akademik di Amerika.Pada saat itu, sistem IP hanya menggunakan jumlah perangkat yang terbatas dan para peneliti tidak membayangkan kebutuhan seperti keamanan atau QoS.Walaupun begitu IPv4 bisa bertahan sampai 30 tahun dan telah menjadi bagian yang terintegrasi dalam revolusi internet. Tapi sehebat apapun sebuah sistem dibuat pasti akan dimakan usia dan suatu saat akan tidak digunakan lagi. Hal itulah yang terjadi dengan IPv4.

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakanprotokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atauIPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah192.168.0.3.Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buahoktetberukuran8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).Alamat IP yang dimiliki oleh sebuahhostdapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

·Network Identifier/NetID atauNetwork Address(alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamatnetwork identifieradalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan olehrouterIP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagaimultinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamatnetwork identifieryang sama.Network identifierjuga harus bersifat unik dalam sebuahInternetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut denganrouting error.
Alamatnetwork identifiertidak boleh bernilai 0 atau 255.

·Host Identifier/HostID atauHost address(alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologiTCP/IP) di dalam jaringan. Nilaihost identifiertidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalamnetwork identifier/segmen jaringan di mana ia berada.B. JENIS JENIS ALAMAT IPv4

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

· Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuahInternetworkIP. Alamatunicastdigunakan dalam komunikasipoint-to-pointatauone-to-one.

· Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiapnodeIP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasione-to-everyone.

· Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasione-to-many.

DalamRFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Alamatunicastuntukjaringanskala menengah hingga skala besar Alamatunicastuntuk jaringan skala kecil

Alamatmulticast(bukan alamatunicast)

Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

· Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuahnetwork identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikanhost identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanismeInterprocess Communication(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
· Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilanganbiner10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuahnetwork identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikanhost identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
· Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuahnetwork identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikanhost identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

· Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamatIP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empatbitpertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28bitsisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagianAlamatMulticastIPv4.· Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilanganbiner1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Bagian untukNetwork Identifier

Bagian untukHost Identifier

Jumlah jaringan maksimum

Jumlahhostdalam satu jaringan maksimum

· Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga denganclassless address.

1. Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
2. Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.

1. Panjang alamat 32 bit (4bytes).
2. Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
3. Dukungan terhadap IPSec opsional.
4. Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
5. IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.

IPv6(Internet Protocol version 6) adalahprotokol internetgenerasi baru yang menggantikan protokol versi sebelumnya (IPv4). IPv6 dikembangkan olehInternet Engineering Task Force(IETF). Tujuan utama diciptakan IPv6 karena keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32 bit.Internet Versi Protokol 6 disingkat ke IPV6. Versi yang sebelumnya Internet Protokol adalah versi 4 ( dikenal sebagai IPV4).

IPV6 adalah suatu versi IP baru yang mana dirancang untuk;menjadi suatu langkah evolusiner dari IPV4. Ini merupakan suatu kenaikan alami ke IPV4. Ini dapat diinstall sebagai perangkat lunak yang dapat diupgrade normal di peralatan internet dan interoperable dengan IPV4 yang sekarang .Strategi Penyebaran nya dirancang untuk tidak mempunyai flagdays atau ketergantungan lainnya. IPV6 dirancang untuk menjalankan dengan baik pada jaringan capaian tinggi ( e.g. Gigabit Ethernet, OC-12, ATM, dll.) dan pada waktu yang sama tetap efisien untuk jaringan bandwitch rendah ( e.g. tanpa kawat).

Sebagai tambahan, itu menyediakan suatu platform untuk internet kemampuan baru yang akan diperlukan di masa dekat mendatang.IPV6 meliputi suatu mekanisme transisi yang mana dirancang untukmengijinkan para pemakai untuk mengadopsi dan menyebar IPV6 di dalam menghamburkan pertunjukan yang tinggi dan untuk menyediakan interoperabilas langsung antara IPV4 dan IPV6 hosts. Transisi suatu versi baru Internet Protokol harus incremental, dengan sedikit atau tidak ada kritis interdependencies, jika itu adalah untuk berhasil. IPV6 transisi mengijinkan para pemakai [itu] untuk mengupgrade hosts mereka ke IPV6, dan operator jaringan untuk menyebar IPV6 di penerus, dengan sangat kecil koordinasi antara keduanya.

IPv6 memiliki beberapa fitur yang mampu mengantisipasi perkembangan aplikasi masa depan dan mengatasi kekurangan yang dimiliki pendahulunya, yaitu IPv4. IPv6 dirancang sebagai perbaikan dari IPv4.adapun format header dari IPv6 sendiri adalah sebagai berikut :

Field-field pada header IPv6 dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

1. Version : field 4 bit yang menunjukkan versi Internet Protokol, yaitu 6.

2. Prior : field 4 bit yang menunjukkan nilai prioritas. Field ini memungkinkan pengirim paket mengidentifikasi prioritas yang diinginkan untuk paket yang dikirimkan, relatif terhadap paket-paket lain dari pengirim yang sama.

3. Flow Label : field 24 bit yang digunakan oleh pengirim untuk memberi label pada paket-paket yang membutuhkan penanganan khusus dari router IPv6, seperti quality of service yang bukan default, misalnya service-service yang bersifat real-time.

4. Payload Length : field berisi 16 bit yang menunjukkan panjang payload, yaitu sisa paket yang mengikuti header IPng, dalam oktet.

5. Next Header : field 8 bit yang berfungsi mengidentifikasi header berikut yang mengikuti header IPv6 utama.

6. Hop Limit : field berisi 8 bit unsigned integer. Menunjukkan jumlah link maksimum yang akan dilewati paket sebelum dibuang. Paket akan dibuang bila Hop Limit berharga nol.

7. Source Address : field 128 bit, menunjukkan alamat pengirim paket.

8. Destination Address : field 128 bit, menunjukkan alamat penerima paket.

Tipe pengalamatan pada IPv6

IPv6 memiliki panjang alamat sebesar 128 bit.Adapun penulisannya sedikit berbeda dibanding dengan pada IPv4. Cara penulisan pada IPv6 adalah sebagai berikut:

1. Format penulisan biasa ditulis X:X:X:X:X:X:X:X, dimana X adalah nilai heximal yang terdiri 16 bit.

2. Tanda “::” menunjukkan urutan bit nol yang berurutan sepanjang 16 bit, biasa digunakan untuk memadatkan penulisan. Hanya boleh digunakan sekali dalam 1 penulisan alamat IPv6. Representasi tipe alamat IPv6 terbagi atas beberapa macam. Hal ini berdasarkan RFC 3513. Representasi tipe alamat IPv6 diindikasikan dengan bit-bit awal yang berada dalam alamat IPv6 (format prefix). Inisialisasi alokasi prefix adalah sebagai berikut :

· Unspecified dengan notasi ::/128

· Loopback dengan notasi ::1/128

· Multicast dengan notasi FF00::/8

· Link local unicast dengan notasi FE80::/8

· Site local unicast dengan notasi FEC0::/8

Pada prinsipnya, format header alamat IPv6 menyederhanakan format header pada alamat IPv4. Berikut adalah perbandingan antara format header IPv4 dan IPv6, akan tampak bahwa ada field yang di tambah, dikurangi dan juga diganti.

Kelebihan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 antara lain:

· Pengalamatanmulticast, yaitu pengiriman pesan ke beberapa alamat dalam satu group.·Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat membuat alamat sendiri tanpa bantuanDHCPv6.· Keamanan lebih bagus dengan adanya default sekuritiIPSec.· Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien.

Perbandingan Ipv4 dengan Ipv6

Ipv6 memiliki keunggulan atau Kelebihan IPv6 dengan IPv4 antara lain:

– Ruang alamat yang lebih besar yaitu 128 bit.

– Pengalamatan multicast yaitu pengiriman pesan ke beberapa alamat dalam satu group.

-Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat menggenerate alamat sendiri tanpa bantuan DHCP

– Keamanan lebih bagus dengan adanya default sekuriti IPSec.

– Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien.

– Dukungan mobilitas dengan adanya mobile Ipv6

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kominfo):

Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman, routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data. Keunggulan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 diantaranya yaitu setting otomatis stateless dan statefull.Kemudian, dasar migrasi / perubahan dari Ipv4 ke Ipv6 diantaranya kapasitas perluasan alamat, penyederhanaan format header, option dan extension header, kemampuan pelabelan aliran paket serta autentifikasi dan kemampuan privasi. Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan, misalnya router dan server

Penggunaan ip pada dasarnya merupakan pilihan dari seorang programer jaringan mana yang paling disukai untuk digunakan, tapi jika memang harus beralih kepada sesuatu yang lebih bagus dan maju kenapa tidak di coba