Panduan Utama Untuk Penentuan Posisi Strategis Dalam Perdagangan Forex Dan Cara Mengoptimalkan Keuntungan Anda

Ada yang bilang trading forex itu adalah seni, ada juga yang bilang trading forex itu adalah cara cepat kaya. Menariknya, setiap orang mempunyai gaya trading yang berbeda, sehingga menghasilkan berbagai gaya trading. Salah satunya yang populer di kalangan trader adalah position trading.

Apa alasan gaya position trading ini direkomendasikan? Jawabannya ada pada kata turunannya yakni Posisi Strategis, elemen kunci yang menjadi dasar kenapa mengenal posisi strategis dalam trading forex akan efektif untuk digunakan trader pemula.

Apa itu Position Trading dalam Trading Forex?
Metode atau gaya trading yang bergerak dengan fondasi “Sabar” dan cekatan menentukan berapa lama trader akan hold nilai valas yang dibeli tentunya. Position trader menggunakan berbagai cara dari grafik harian sampai grafik bulanan untuk menentukan tren market utama dan trading forex di saat yang ditemukan cocok sebagai entry points. Itupun akan ditahan tidak dijual sampai waktu tertentu, selama tren yang diambil berjalan, baik itu uptrend atau downtrend.

Seperti konten yang viral di lini masa, sebuah tren di pasar forex adalah momentum terbaik untuk entry di valas yang ditargetkan dengan memanfaatkan tren forex utama dan exit saat mendekati akhir dari tren tersebut.

Posisi Strategis untuk Trader Jangka Pendek dan Panjang
Lantas apa saja posisi strategis yang sering digunakan untuk menangkap tren yang kemungkinan muncul dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang/pendek, dan tentunya mengidentifikasi saatnya exit dari tren tersebut untuk meraup profit yang signifikan?

Support dan Resistance
Nilai valas tidak selalu bergerak dengan asumsi tren berjalan, namun diiringi dengan support dan resistance. Dua elemen sekaligus faktor yang menjadi dasar dari strategi trading forex.

Sederhananya, support akan menjadi titik dimana nilai sebuah valas jarang turun di bawah titik yang ditentukan saat mengalami downtrend. Sama halnya dengan resistance, ketika nilai valas mengalami uptrend, nilainya jarang menembus titik resistance yang diidentifikasi dari grafik harian ataupun mingguan. Fungsi kedua titik ini memberikan potensi nilai valas akan bounce back atau rebound saat menyentuh level support dan resistance.

Terus, bagaimana menggunakan kedua level di atas untuk membantumu trading forex dengan baik? Jawabannya ada tentukan batas toleransi yang bisa kamu ambil dan review ekspektasi untung:rugimu. Kamu bisa entry/hold di saat nilai valas menyentuh level support dan exit/lepas di saat grafik bergerak ke level resistance.

Breakout
Apa yang terjadi ketika nilai valas menembus level support ataupun resistance? Seketika itu juga, posisi strategis Breakout patut digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai valas bisa naik sampai ke titik jenuh beli dan titik jenuh jual.

Cara menggunakan breakout adalah dengan menggunakan strategi go short atau jual ketika nilai valas menembus level support. Sedangkan ketika nilai valas menembus level resistance, maka trader bisa mempertimbangkan untuk go long atau beli dan hold untuk mengikuti uptrend yang terjadi.

Pullback
Seberapa jago pun seorang trader bisa menganalisa grafik, tren forex itu akan selalu berubah dan terkadang tidak jarang trader akan gagal mengikuti tren, sekalipun sudah menggunakan tren indikator. Ketika itu terjadi, trader bisa mempertimbangkan posisi strategi Pullback yang menawarkan kesempatan untuk bergabung dalam tren yang sudah dibentuk dengan nilai valas yang lebih baik.

Adapun strategi ini cocok untuk trader yang bergerak dengan hold dan go long namun tidak mempermasalahkan perubahan naik turun valas yang terjadi sementara saja. Karena ketika nilai valas yang turun bounce back, maka trader bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk exit/lepas. Strategi ini cukup mirip dengan metode scalping.