Pernah Kontak Dengan Orang Positif Covid19 Ini Yang Harus Dilakukan

Kasus positif Covid-19 di Indonesia tak ada tanda-tanda menurun. Bahkan, menurut data Kementerian Kesehatan per Sabtu (5/12), terdapat penambahan kasus mencapai 6.027. Hingga saat ini jumlah kasus terinfeksi di Indonesia melonjak hingga 569.707 orang.

Dengan jumlah yang semakin meningkat, paparan virus Corona bisa datang dari mana saja. Termasuk dari lingkaran terkecil individu seperti keluarga atau teman dekat. Penularan utama dari droplet pun membuat virus ini tidak kasatmata. Sehingga, perlu beberapa langkah antisipasi ketika seseorang diketahui telah berinteraksi dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19.

Pertama, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari (2 minggu). Kedua, selama melakukan isolasi mandiri, terus melakukan pemantauan gejala. Ketiga, jika terdapat gejala yang serupa atau semakin parah, hubungi dokter untuk diberikan penanganan. Keempat, terus hindari kontak dengan orang berisiko tinggi.

Lalu, jika terdapat orang terinfeksi Covid-19 di rumah, terdapat beberapa langkah yang dilakukan. Sebelumnya, hal yang perlu diperhatikan utamanya untuk orang yang berisiko tinggi atau rentan sakit agar tidak berdekatan dengan yang terinfeksi.

Setelah itu, siapkan ruang tidur dan kamar mandi yang terpisah. Namun, jika tidak dapat dilakukan, upaya protokol 3M ketat dapat menjadi solusi. Selalu menjaga jarak dan memakai masker saat berinteraksi. Tak lupa untuk sering menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh permukaan benda di rumah.

Walaupun, berdasarkan laporan Cleveland Clinic, tiap individu bisa saja tidak tertular meski pernah berada di dekat orang terkonfirmasi Covid-19. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa kemungkinan dan masyarakat tetap perlu mengantisipasi pencegahan terpaparnya virus. Adapun kemungkinannya adalah penggunaan masker saat berinteraksi, menjaga jarak minimal 2 meter, dan selalu mencuci tangan hingga 20 detik setelah berinteraksi.

Dengan demikian, menerapkan protokol 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) menjadi cara ampuh agar terhindar dari paparan virus ketika kita harus bepergian keluar rumah. Tak hanya itu, selalu memperhatikan protokol VDJ (ventilasi, durasi, dan jarak) perlu dilakukan. Selalu menjauhi kerumunan, khususnya pada durasi yang lama dan sirkulasi udara yang buruk.

Pasalnya durasi interaksi pun mempengaruhi. Mengacu pada data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, lebih baik untuk selalu menjaga jarak minimal 2 meter dengan durasi singkat maksimal 15 menit. Hal lainnya yang mempengaruhi adalah tingkat kekebalan tubuh. Maka dari itu, konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tidur cukup di malam hari sangat penting di tengah pandemi saat ini.

Konsumsi Vitamin

Pakar diet Cleveland Clinic Maxine Smith mengemukakan bahwa mengonsumsi makanan sehat menjadi cara terbaik menjaga sistem imun. Makanan sehat tersebut terdiri dari banyak kandungan yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin dan mineral.

“Sistem kekebalan yang kuat bergantung pada pola makan bergizi seimbang,” ujar Smith.

Terdapat beragam jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Beberapa di antaranya adalah vitamin A, C, dan E. vitamin A mampu menangkal infeksi dan dapat ditemui di produk hewani dan tumbuhan berkarotenoid seperti tuna, produk susu, wortel, dan sayuran hijau.

Vitamin C juga mampu mempercepat masa penyembuhan infeksi. Vitamin ini dapat ditemui di berbagai sayuran dan buah-buahan. Lalu, terdapat vitamin E yang memiliki antioksidan kuat untuk melawan infeksi dan dapat ditemukan di kacang almond, minyak bunga matahari, hingga minyak keledai.

Selain vitamin, terdapat mineral yang mampu memperkuat daya tahan tubuh. Salah satunya adalah zat besi yang bertugas membawa oksigen ke sel tubuh. Mineral ini dapat ditemukan di daging merah, ayam, dan makanan laut (seafood).