Ternyata 10 Merek Populer Ini Asli Dari Amerika Dan Israel Lho Yakin Masih Mau Boikot Produknya

Isu tentang ajakan untuk memboikot produk dari Israel dan Amerika cukup menggaung di Indonesia. Namun, sebelum memutuskan untuk mengikuti ajakan tersebut, pahami dan kenali dulu duduk permasalahannya agar tidak terjebak dengan isu tersebut. Yuk, kaji lebih dalam bersama BP-Guide!

Produk-produk Amerika dan Israel Kerap Menjadi Sasaran untuk Diboikot. Tetapi, Apa Kita Bisa?
Tak bisa dipungkiri sejak Donald Trump menyatakan bahwa Yerusalem menjadi ibukota Israel, banyak pro dan kontra yang terjadi. Protes keras serta berbagai aksi dilakukan banyak pihak untuk menentang putusan tersebut. Muncul pula isu pemboikotan terhadap produk Israel dan Amerika. Isu ini muncul juga di Indonesia, meski demikian, bisakah kita sepenuhnya memboikot berbagai produk Israel dan Amerika ini?

Sebenarnya aksi boikot ini pernah diteliti oleh akademisi dari Tel Aviv University. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa negara yang melakukan boikot justru malah tak berkembang karena kurang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Warga dari negara yang memboikot akan jadi sengsara karena tak tersedia lagi produk yang biasa digunakan dan tak ada pihak lain yang menyediakan produk tersebut. Sehingga, pemboikotan hanya akan efektif jika negara tersebut sudah menyiapkan perencanaan ekonomi yang matang.

Produk-produk Amerika dan Israel yang Sudah Merajai Dunia
Banyak sekali produk dari Israel dan Amerika yang sering kita gunakan dalam kehidupan keseharian. Produk mereka sudah banyak mempengaruhi pasar dunia. Salah satu yang paling banyak adalah produk rumah tangga.

Sebut saja perusahaan P&G yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini telah menginvestasikan jumlah yang sangat besar untuk Israel. Di negara kita sendiri produk dari P&G menjadi PT Procter & Gamble Home Products Indonesia sejak tahun 1979.

Produk lain penyedia barang kebutuhan rumah tangga di Indonesia adalah Unilever yang merupakan perusahaan asal Belanda. Sebagai pesaing Unilever, produk P&G cukup tangguh bahkan mampu menggerus pasar dari Unilever hingga 32 persen.

Sebagai negara adidaya, Amerika banyak menjadi tempat investasi bisnis negara-negara maju dan berkembang. Produk lainnya dari Israel dan Amerika yang cukup mendominasi pasar dunia adalah produk elektronik. Salah satu contohnya adalah perusahaan Hewlett-Packard alias HP.

Perusahaan multinasional ini asalnya dari Amerika Serikat. Anak perusahaannya yakni HP Indigo Division memiliki markas di Israel. Produk HP sendiri sudah banyak dipasarkan mulai dari laptop, komputer, sampai printer.

Kamu yang gemar memakan makanan fast food dan junk food juga harus bersiap diri tak bisa lagi menyantapnya jika pemboikotan benar terjadi. Beberapa perusahaan multinasional Amerika di Indonesia yang bergerak di bidang restoran cepat saji banyak memiliki cabang di Indonesia. Sebut saja beberapa restoran ternama seperti Mc Donalds, A&W, Pizza Hut dan banyak lagi yang lainnya.

Perusahaan seperti Coca Cola, Dunkin Donuts, hingga KFC juga telah lama menjalankan bisnisnya di Indonesia. Bukan semata menguntungkan perusahaan Amerika saja namun juga telah menguntungkan Indonesia. Secara tak langsung perusahaan Amerika yang ada di Indonesia telah menghidupi ribuan peternak, petani, dan pegawai di Indonesia. Mereka juga banyak merekrut pegawai untuk mengurangi angka pengangguran di tanah air.

Di kehidupan saat ini, kita tak bisa hidup tanpa media sosial. Pekerjaan yang kita lakukan pun terasa lebih ringan berkat adanya aneka aplikasi perangkat lunak. Dan pastinya kita sadar bahwa kebanyakan apikasi perangkat lunak dan sosial media yang kita gunakan adalah produk dari Amerika dan Israel.

Facebook, Twitter, hingga Instagram sudah lekat dalam kehidupan kita. Tak sedikit dari kita yang memanfaatkan media sosial tersebut untuk mencari penghasilan tambahan, misalnya saja dengan memakainya untuk berjualan online. Jika beragam produk tersebut diboikot dari Indonesia, maka kita harus bersiap hidup tanpa aneka aplikasi sosial tersebut. Jika belum ada penggantinya maka kita yang mencari nafkah lewat media sosial harus siap gulung tikar dengan usaha kita.

Belum lagi aplikasi perangkat lunak seperti iOS, Android, Windows Phone hingga Microsoft Windows yang juga lekat dalam kehidupan kita. Tanpa aplikasi tersebut tentu pekerjaan kita jadi terhambat dan tak lagi semudah sekarang.

Dalam hal transportasi pun kita masih sangat bergantung pada Amerika. Banyak dari kita yang memakai produk dari Amerika seperti mobil Hummer, Ford hingga Chevrolet. Jika jadi diboikot maka kita tak lagi bisa menikmati menggunakan transportasi tersebut.

Selain itu para pekerja asal Indonesia yang bekerja di perusahaan transportasi milik Amerika juga harus kehilangan pekerjaannya jika pemboikotan terjadi. Lagipula jika Indonesia memberlakukan boikot pun perusahaan Amerika tak akan mengalami kerugian besar.

Ingat saja pemboikotan yang pernah terjadi pada produk France Wines yang terjadi pada 2003. Angka penjualan mereka hanya turun 26 persen dan tak banyak mempengaruhi industri dan juga proses produksi.

Merek Berikut Ini Ternyata Kerjasama dari Israel dan Amerika Lho!
Amerika banyak bekerja sama dengan Israel terutama dalam hal produk-produk yang banyak mempengaruhi bisnis dunia. Contohnya saja Intel Corporation yang sudah didirikan sejak tahun 1968 lalu. Perusahaan multinasional yang satu ini berpusat di Amerika Serikat.

Sebagai perancang dan juga produsen mikroprosesor dan sirkuit terpadu, perusahaan Intel juga dikenal dalam pembuatan jaringan, chipset papan induk, dan berbagai komponen komputer. Di awal tahun 2018, Intel menanamkan investasi di Israel sebagai perluasan bisnisnya.

Intel berencana mendirikan perusahaannya di Israel Selatan. Nantinya perusahaan tersebut akan memproduksi chip yang lebih kecil dan memiliki kinerja yang lebih cepat.

Berdiri di Amerika Serikat di tahun 1837 lalu, P&G ini merupakan perusahaan besutan William Procter dan James Gamble. Sebagai salah satu perusahaan besar, tak heran jika nilai kapitalisasi pasarnya mencapai hampir USD 225 miliar. Produk dari perusahaan ini sangat beragam dan sudah digunakan di berbagai belahan dunia.

Berbagai merek sampo, sabun, hingga detergen yang kita gunakan kebanyakan adalah produk dari P&G lho. Hampir semua penduduk di negara maju memiliki produk dari perusahaan ini di rumahnya. Jadi kebayang dong kalau nantinya terjadi boikot, berapa banyak produk yang biasa kita gunakan jadi menghilang dari peredaran.

Perusahaan yang satu ini juga merupakan perusahaan asal Amerika. Pusatnya ada di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan Bill Hewlett dan Dave Packard sebagai sebuah perusahaan IT dunia.

Bergerak di bidang sektor jasa teknologi, perusahaan ini banyak memproduksi aneka hardware komputer dan sistem untuk komputer. Dari monitor komputer, kamera digital hingga printer telah dibuat oleh perusahaan yang satu ini.

Beberapa waktu lalu, produk komputernya sempat mengalami penurunan penjualan, maka HP merampingkan operasinya dengan fokus pada penjualan hardware dan server.

Sekarang ini kita sangat membutuhkan aplikasi untuk mempermudah kita menemukan alamat dan lain sebagainya. Aplikasi navigasi seperti Waze banyak digunakan karena kualitasnya yang oke dan penggunaannya yang mudah. Aplikasi lalu lintas dengan GPS ini dibuat Uri Levine.

Waze Inc merupakan sebuah perusahaan asal Israel. Di tahun 2013 lalu, Waze berpindah tangan dan dibeli Google dengan harga USD 1 miliar. Tim pengembang dari Waze bekerja di Israel meski beberapa saat setelah akuisisi mereka masih bekerja secara terpisah.

Kentucky Fried Chicken alias KFC merupakan sebuah waralaba yang laris manis di Indonesia. Tercatat hingga tahun 2016 lalu, KFC telah memiliki 559 gerai di seluruh Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Kolonel Harland David Sanders. Berdiri tahun 1930, bisnis ayam goreng ini awalnya hanya dijual di pinggir jalan di Corbin Kentucky.

Berlanjut kemudian KFC membuka restoran waralaba pertama di Salt Lake City tahun 1952. KFC terus melebarkan sayap bisnisnya hingga berkembang ke berbagai negara di Amerika. Malahan, KFC juga menjadi waralaba fast food pertama yang melakukan ekspansi internasional. Perusahaan asal Amerika ini hingga kini, produknya masih laris manis.

McDonald’s adalah restoran Amerika yang sukses menyebarkan gerainya di Indonesia. Menghadirkan aneka makanan cepat saji modern di dunia, restoran ini mulai hadir tahun 1940. Perusahaan milik dua bersaudara bernama Richard dan Maurice ini awal hadir di San Bernardino, California. Selanjutnya McDonald’s dibeli dan diambil alih oleh Ray Kroc dan membuat restoran ini akhirnya menjadi restoran adidaya terbesar di dunia.

Produk McDonalds yang paling laris adalah hamburger, kentang goreng, dan berbagai soft drinks. Keuntungan McDonald’s sangat besar, dengan 36.000 gerai di dunia, pendapatan Mc Donald’s jauh lebih besar dari KFC meski sama-sama sebagai perusahaan waralaba restoran cepat saji.

Kalau di bidang makanan cepat saji kita mengenal KFC dan McDonald’s, maka di bidang raksasa waralaba kopi kita mengenal Starbucks. Perusahaan asal Amerika ini awalnya hanyalah sebuah kedai kopi kecil di Pike Place Market yang ada di Seattle, Amerika. Kurang dari 40 tahun kemudian kedai kopi ini berkembang pesat dan akhirnya menjadi waralaba raksasa dunia.

Didirikan Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker yang merupakan rekanan, Starbucks awalnya hanya menjual biji kopi dan kopi giling. Howard Schultz bergabung pada tahun 1982 dan melihat peluang untuk menjadikan kedai kopinya sebuah tren kedai kopi seperti di Italia.

Namun ketiga mitranya tak mempercayai visinya, maka ia keluar dari Starbucks dan mendirikan perusahaan kopinya sendiri. Di tahun 1987, Howard sukses membeli enam toko dan pabrik pengolahan kopi milik perusahaan Starbucks. Pada akhir tahun 1987, Starbucks akhirnya memiliki 11 gerai dengan 100 karyawan.

Berdiri tahun 1903, perusahaan yang didirikan Henry Ford ini adalah perusahaan dari Amerika. Dengan pusat di Dearborn Michigan, mereka menjual mobil dan kendaraan komersial berbagai merek. Sebagai perusahaan industri yang paling penting dalam sejarah Amerika, Ford juga menjadi produsen mobil terbesar kedua di Amerika Serikat.

Perusahaan ini juga tercatat sebagai produsen mobil terbesar ketujuh di dunia. Di awalnya Ford memproduksi traktor dan komponen otomotif. Selanjutnya Ford memperlebar bisnis dan menjual aneka mobil serta kendaraan komersial dengan merek Ford dan mobil mewah dengan merek Lincoln.

Chevrolet menjadi perusahaan asal Amerika yang juga menjadi perusahaan mobil terlaris di Amerika Serikat. Berdiri tahun 1911 di bengkel Flint, awalnya adalah sebuah kerjasama usaha antara Louis Chevrolet yang seorang pembalap kelahiran Belgia dan William Durant yang merupakan pengusaha sekaligus pendiri GM atau lebih dikenal General Motors.

Chevrolet juga dipasarkan di Indonesia dan mendapatkan sambutan baik. Selain menjual mobil, Chevrolet di Indonesia juga menyediakan layanan otomotif berkelas dunia. Chevrolet juga berkolaborasi dengan klub sepakbola Manchester United lho. Hal ini dilakukan untuk mendapat banyak penggemar sepak bola di Indonesia.