17 Browser Paling Ringan Untuk PC Spek Rendah 2021

Memilih browser yang paling ringan untuk digunakan pada laptop/PC spek rendah memang terkadang bikin frustasi. Kalau sudah begini, solusinya cuma dua: upgrade spek laptop/PC, atau beralih menggunakan browser yang lebih hemat RAM.

Tapi yang membuat kita bingung adalah, banyak browser yang mengklaim bahwa browser tersebut yang paling ringan. Tapi setelah diinstall, ternyata tetap bikin lemot juga.

Jangan pusing, jangan bimbang. Tidak perlu buru-buru ganti laptop atau upgrade PC. Di sini saya akan membandingkan 17 browser untuk melalui serangkaian test untuk menemukan browser mana yang paling kecil konsumsi RAM-nya.

Untuk mengetesnya, saya akan membuka 5 website (5 tabs) pada masing-masing browser. Setiap website diasumsikan dapat mewakili kebutuhan user internet di Indonesia.

Adapun kelima website tersebut adalah:

1. Youtube.com (entertainment)
2. Kuotabro.com (mencari informasi)
3. Kompas.com (membaca berita)
4. Tokopedia.com (belanja online)
5. Canva.com (edit gambar)

Dan berikut hasilnya…

Hasil pengujian browser paling ringanPerlu diperhatikan bahwa browser paling ringan tidak sama dengan browser terbaik. Faktanya, ada beberapa browser yang tidak dapat membuka salah satu atau salah dua dari lima website percobaan di atas.

Nah, kalau kamu bingung mau pilih yang mana, saya akan bahas satu-persatu kelebihan dan kekurangannya. Silakan pilih yang paling cocok untuk kebutuhanmu.

Mari kita mulai dari browser yang paling ringan…

K-Meleon
Kalau kamu mencari browser yang paling ringan, maka K-Meleon lah jawabannya.

K-Meleon adalah browser super duper ringan yang berbasis Gecko engine yang dikembangkan oleh Mozilla.

Memiliki tagline “The Browser You Control“, K-Meleon benar-benar memberi kita opsi untuk mengkustomisasi browser ini. Mulai dari skin, letak tombol, letak toolbar, menu, proxy, cookies, javascript, dan masih banyak lagi.

Sebagai browser yang paling ringan, K-Meleon tentu hanya mengkonsumsi RAM yang lebih sedikit dibanding browser lain. Poin plus lainnya diperoleh karena browser ini dapat dibuka dengan cepat, responsif, dan powerful. Ekosistemnya pun juga sudah berkembang dengan baik sehingga browser ini sangat stabil.

Kekurangannya, browser ini secara resmi baru hanya tersedia untuk pengguna Windows saja. Untuk menggunakannya di Mac OS diperlukan emulator Windows yang tentu saja tidak direkomendasikan karena jadinya malah makin berat.

Tampilan antarmukanya juga kuno, mengingatkan saya akan tampilan browser pada awal tahun 2000-an. Selain itu, yang cukup mengganggu adalah scrolling-nya nggak mulus, bahkan cenderung patah-patah.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah, saat saya lakukan pengujian dengan membuka 5 tab sekaligus, K-Meleon tidak dapat membuka Canva dan YouTube. Dan kemungkinan juga layanan multimedia lainnya.

* paling ringan (absolutely!)
* tampilan bisa dikustomisasi
* software sangat stabil

* tampilan antarmuka kuno
* hanya tersedia untuk Windows
* scrolling agak patah-patah
* nggak bisa buka Canva & Youtube

K-Meleon adalah browser yang cocok untuk PC/laptop jadul. Dijamin nggak bikin ngelag.

Midori
Ngomongin soal browser ringan, rasanya nggak mungkin untuk tidak memasukkan Midori ke dalam daftar ini. Browser ini sangat ringan, bahkan Midori mengklaim bahwa browsernya membutuhkan RAM enam kali lebih sedikit dibanding Google Chrome.

Browser ini sangat cocok untuk digunakan pada laptop jadul ataupun PC dengan spek rendah. Start up-nya juga terbilang cepat meski dibuka pada laptop/PC yang RAM-nya kecil.

Selain ringan, fitur unggulan dari Midori adalah ketersediaannya di multi-platform mulai dari Windows, Mac OS, Linux, hingga Android. Tak ketinggalan, fitur keamanan seperti anonymous dan do not track juga sudah disematkan di dalamnya. Plus sudah memiliki adblocker bawaan.

Tampilannya modern dan minimalist, smooth, dan dilengkapi dengan tiga varian tema: auto, light, dan dark. Nah, fitur dark mode inilah yang membuatnya unggul dari browser lain.

Beberapa kekurangan dari Midori adalah beberapa pengguna Midori juga melaporkan adanya crash saat menjalankan browser ini. Tapi saya sudah pakai selama seminggu dan sejauh ini tidak menemukan crash ataupun bug, malah jadinya suka banget sama ini browser.

Di samping itu, Midori tidak menampilkan ikon gembok (secure) atau ikon warning (not secure) di sisi kiri address bar untuk memberitahu bahwa website yang kita akses sudah menggunakan https atau belum.

Bagaimanapun, Midori termasuk yang paling ringan di daftar ini lho. Jadi tak ada salahnya untuk dicoba.

* hemat konsumsi RAM
* memiliki adblocker bawaan
* tersedia di banyak platform

* tak ada icon http/https
* beberapa pengguna melaporkan crash
* scrolling agak patah-patah
* nggak bisa buka Canva & Youtube

Midori browser cocok bagi kamu yang menginginkan browser ringan dengan dark mode yang aduhai.

Slimjet
Slimjet adalah browser berbasis Chromium yang cukup populer di antara jajaran browser ringan yang lain.

Browser ini dilengkapi dengan banyak fitur, di antaranya: form filler, adblock bawaan, bisa rekam layar langsung dari browser, bisa gonta-ganti tema, bisa tambah plugin, dan bisa edit foto sebelum diupload.

Buat kamu yang hobi download, kamu akan suka dengan browser ini karena telah disematkan fitur Turbocharged Download Manager.

Nggak cukup sampai di situ, Slimjet browser juga sudah memiliki fitur YouTube/HTML5/flash downloader yang mana bisa kamu gunakan untuk downlad MP3 langsung dari YouTube tanpa perlu converter. Menarik kan? Langsung aja download di bawah.

Masih ada lagi, jadi meskipun tampilannya cenderung kuno, SlimJet sudah dilengkapi fitur screenshot dan screen recording hingga 1080p lho.

* memiliki download manager bawaan
* memiliki MP3 conversion bawaan
* bisa screenshot & screen record hingga 1080p

* tampilan masih terasa jadul

Slimjet browser diperuntukkan bagi kamu yang hobi download.

Chromium
Chromium akan cocok bagi kamu yang sudah terbiasa pakai Google Chrome dan ingin pindah ke browser yang lebih ringan. Dengan tampilan yang persis sama seperti Google Chrome, tentu kamu tidak akan merasa canggung saat pertama kali memakainya.

Chromium sudah tentu dilengkapi dengan fitur melimpah yang mungkin saja tidak semuanya kamu butuhkan.

Browser ini dilengkapi dengan fitur sandboxing, artinya setiap tab dan plugin yang dijalankan tidak memengaruhi kinerja browser karena diproses secara terpisah. TAPI, fitur ini membuat Chromium makan RAM lebih banyak.

Sebagai sebuah browser yang mengambil source code dari Google Chrome, di sini kamu juga bisa menginstall extensi dari Chrome Web Store.

Beberapa kekurangan dari Chromium antara lain:

Tidak ada fitur auto-update layaknya Google Chrome.

Beberapa pengguna Chromium mengatakan bahwa mereka sulit meng-uninstall Chromium sampai ke akarnya.

Karena bersifat open-source, semua orang bisa memodifikasi browser ini, termasuk menyisipkan virus atau malware ke dalamnya. Maka dari itu, kamu perlu berhati-hati saat mendownload Chromium. Pastikan untuk download langsung dari laman resminya.

* memiliki tingkat keamanan yang baik
* lebih ringan dibanding Google Chrome
* tampilan identik dengan Google Chrome
* memiliki fitur sandboxing

* rawan disisipi malware kalau download sembarangan
* tidak ada fitur auto-update
* sulit di-uninstall sampai akarnya

Chromium cocok bagi kamu yang menginginkan browser yang lebih ringan dari Google Chrome namun dengan pengalaman yang serupa.

Maxthon
Maxthon International Ltd

* tersedia di multiplatform
* banyak skin dan ekstensi
* sinkronisasi cloud

* tidak ada auto-update
* tidak ada peringatan malware/trojan

Maxthon adalah browser yang logonya mirip Xiaomi..

Falkon
Falkon browser sebelumnya dikenal dengan nama QupZilla sejak 2010, kemudian berganti nama menjadi Falkon setelah berada di bawah naungan KDE Project.

Sejak awal, memang tujuan dikembangkannya Falkon adalah untuk menjadi browser ringan yang tersedia di semua platform. Dan hingga kini, Falkon telah menjadi salah satu browser paling ringan yang ada.

Tampilannya tidak muluk-muluk, fiturnya pun juga standar saja. Tapi kalau bicara soal konsumsi memorinya, browser ini dapat berjalan lancar dengan RAM 1GB lho.

Soal kestabilan tak usah ditanya lagi. Dengan usianya yang sudah 10 tahun lebih, tentu membuat Falkon menjadi browser yang sangat stabil.

Rendering website dan elemen grafis lain juga dapat dilibas dengan lancar. Beberapa fitur lain dari Falkon yaitu history, tabs, bookmark, serta sudah dilengkapi dengan adblock bawaan.

Sebenarnya, saya menemukan beberapa keluhan di internet dari user Falkon yang mengatakan bahwa Falkon terkadang tidak dapat memutar video. Tapi sejauh ini, saya masih belum menemukan keluhan tersebut. Penasaran? Download melalui link di bawah ini.

* bisa berjalan dengan RAM kecil
* memiliki fitur adblock bawaan
* software sangat stabil
* bisa kustomisasi tema/skin

* adanya keluhan soal video tidak dapat diputar
* manajemen bookmark kurang simpel
* belum banyak yang menggunakan

Falkon browser cocok bagi kamu yang menginginkan browser yang ringan, simpel, dan stabil.

Yandex
Banyak yang mengira kalau Yandex ini adalah virus. Padahal bukan. Yandex merupakan perusahaan mesin pencari asal Rusia yang cukup powerful.

Seperti juga Google, Yandex punya banyak layanan, antara lain email, pencarian gambar, pencarian video, penerjemahan, maps, termasuk juga browser.

Keunggulan Yandex ada pada kecepatan, karena browser ini sudah dilengkapi dengan fitur Turbo Speed yang akan mengoptimalkan kecepatan internet pada koneksi yang lemah.

Lebih kerennya lagi, Yandex juga punya fitur yang sangat berguna bagi pengguna laptop yang sering berpindah-pindah tempat.

Pertama, yaitu adanya fitur kompresi video yang sangat berguna untuk menghemat kuota ketika kamu sedang pakai tethering. Kedua, punya fitur save power yang akan menghemat penggunaan baterai saat laptop kamu lagi low-bat.

Fitur keamanannya juga terbilang lengkap; Yandex dapat memastikan file yang akan kamu download aman, sudah support anti-phising protection, dan Yandex secara default akan meng-enkripsi data kamu saat kamu pakai Wi-Fi public.

* memiliki fitur Turbo Speed
* ramah terhadap kuota
* memiliki fitur power save
* fitur keamanan terbilang baik

* melacak aktivitas pengguna
* ekstensi masih minim
* bukan browser yang paling ringan

Yandex browser cocok untuk kamu yang menggunakan laptop atau memiliki koneksi lemot.

Brave
* loading diklaim 3-6x lebih cepat
* fitur privacy & security lengkap (termasuk adblock)
* bisa menghasilkan & berbagi uang

* terlalu banyak fitur di luar browsing
* boros kosumsi baterai

Brave browser adalah browser yang cocok bagi kamu yang menyukai inovasi.

Microsoft Edge
* sudah terinstall di dalam Windows
* memiliki fitur reader yang akan memblock iklan
* hemat daya
* kompatibel dengan ekstensi Chrome

* sinkronisasi antarperangkat lemah
* mengumpulkan data pengguna (privacy lemah)

Browser bawaan Microsoft yang sudah jauh lebih powerful dari pendahulunya.

Opera
Opera adalah salah satu browser favorit saya pada masanya. Tampilan Opera yang sekarang sudah jauh lebih segar dibanding saat saya terakhir menggunakannya (tahun 2008).

Bukan cuma ‘facelift’ saja, tapi ternyata fiturnya juga bertambah banyak. Berikut adalah fitur-fitur Opera yang saya suka:

* Sidebar (bisa dimatikan)
* Dark mode
* Block ads
* Block trackers
* VPN gratis
* Bisa screenshot
* Ada battery saver

Soal kecepatan, Opera bisa mengakses website lebih cepat dibanding K-Meleon, walau K-Meleon sudah tentu lebih ringan. Pada pengetesan yang saya lakukan, Opera menduduki posisi 10 dengan konsumsi RAM 442 MB.

* ada dark mode
* ada fitur adblock
* ada fitur screenshot bawaan
* gratis VPN

* agak sulit mengakses add-on-nya
* developernya tidak fokus mengemabangkan Opera

Opera cocok bagi kamu yang butuh VPN gratis. Download langsung di bawah ini.

Seamonkey
Seamonkey adalah browser super ringan berbasis Firefox yang juga dilengkapi dengan integrasi email berbasis Thunderbird. Sebenarnya fiturnya juga terbilang standar, tapi sudah lebih dari cukup untuk mengakomodir kebutuhan berinternet seperti browsing, multimedia, dan juga belajar online.

Beberapa fitur tambahan yang mungkin akan berguna adalah password manager, gestur mouse, custom toolbar, restore session, multiple account, serta sudah dibekali tema yang ringan pula.

Walau bukan yang terbaik di dalam list ini, tak ada salahnya untuk dicoba. Klik link di bawah untuk download.

* memiliki fitur gestur mouse
* tampilan bisa dikustomisasi
* memiliki fitur email dan chat

* tampilan antarmuka jadul
* startup terbilang lambat
* memakan resource CPU

Seamonkey browser cocok bagi kamu yang menginginkan browser ringan tapi tetap bisa dikustomisasi.

Pale Moon
Pale Moon adalah salah satu browser favorit saya. Selain ringan, Pale Moon juga memiliki tampilan yang mudah digunakan. Memang secara tampilan terlihat lumayan jadul, tapi tetap tampak clean dan user-friendly kok.

Bukan cuma dari segi tampilannya, tapi rendering engine yang digunakan Pale Moon juga ketinggalan jaman. Browser ini menggunakan rendering engine Goanna yang merupakan fork dari Gecko milik Mozilla.

Hal tersebut nampaknya bukan merupakan masalah besar, karena pada dasarnya Pale Moon fokus pada kegunaan, bukan pada fitur-fitur melimpah tapi tidak penting.

Keunggulan lain dari Pale Moon adalah soal privasi. Kamu bisa menikmati browser ini dengan tenang karena browser ini bebas iklan, bebas spyware, dan bebas dari aktivitas pencurian data.

Tertarik untuk mencoba?

* fokus pada fungsi, gak banyak gimmick
* melindungi privasi pengguna
* punya ekosistem add-on sendiri
* bisa kustomisasi tema

* tampilan antarmuka jadul
* beberapa pengguna Mac OS melaporkan crash
* masih menggunakan rendering engine yang jadul

Pale Moon browser cocok bagi kamu yang menginginkan fleksibiltas namun tetap mengedepankan browser yang ringan.

Vivaldi
Vivaldi adalah browser yang mengusung layout yang hampir mirip dengan Opera. Keduanya sama-sama memilki sidebar dan opsi screen capture bawaan. Faktanya, Vivaldi juga dibuat oleh pendiri Opera browser sendiri.

Akan tetapi Vivaldi memiliki beberapa fitur tambahan yang lebih keren. Di antaranya management tab yang lebih mudah, note yang langsung tersimpan di dalam browser, page tilting (semacam split screen), ad blocker, dan fitur take a break yang akan mem-pause semua aktivitas browsing sejenak.

Kekuragan dari Vivaldi browser adalah penggunaan RAM-nya yang cukup banyak serta belum tersedia untuk perangkat iOS. Selebihnya oke sekali.

* fitur management tab sangat baik
* fitur page tilting untuk membuka 2 tab sekaligus
* fitur take a break bawaan
* tersedia di Android

* belum tersedia untuk iOS
* penggunaan RAM yang cukup besar

Vivaldi adalah browser yang powerful untuk kerja dan multitasking.

Epic Browser
Singkatnya, Epic Browser adalah browser pengembangan dari Chromium, tapi telah dioptimasi dari sisi konsumsi sumber dayanya sehingga lebih ringan.

Sebagai software yang open-source, ada banyak browser lain yang dikembangkan dari Chromium, salah satunya adalah Epic Browser. Namun tak seperti Chromium, Epic Browser fokus pada kecepatan, privasi, dan keamanan penggunanya.

Epic Browser melindungi privasi penggunanya dari penyalahgunaan data, tracking, spying, cryptomining, dan lain-lain. Tak ketinggalan, fitur adblocker pun turut disematkan di dalamnya.

Ditambah lagi, Epic Browser telah disertai fitur Instant Proxy yang akan mengalihkan trafficmu ke server proxy milik Epic di New Jersey. Dengan adanya fitur ini, website yang kamu kunjungi tidak dapat melacak IP kamu.

Karena berbasis Chromium, Epic Browser memiliki performa yang sama powerfulnya seperti Chromium.

* memiliki tingkat keamanan yang sangat baik
* memiliki adblocker bawaan
* fokus pada privasi dan kecepatan
* memiliki fitur Instant Proxy

* tidak merekam history browsing
* tidak memiliki banyak add-on
* tidak cocok untuk mengakses situs yang membutuhkan privasi

Kalau kamu sangat concern terhadap privasi & keamanan, Epic Browser adalah pilihan yang tepat.

Chrome
* update dan maintenance rutin
* mudah digunakan
* ekstensi melimpah
* seamless di semua platform

* mengkonsumsi banyak RAM
* tidak cocok bagi kamu yang mengedepankan privasi

Browser terbaik untuk segala kebutuhan browsing.

Comodo IceDragon
* kecepatan browsing yang cepat
* bisa menggunakan add-on Firefox
* fitur keamanan lengkap

* beberapa pengguna mengalami crash saat membuka banyak tab
* butuh waktu lama saat membuka program

Comodo IceDragon adalah browser berbasis Firefox yang cepat, aman, dan memiliki fitur berlimpah.

Firefox
* fitur keamanan lengkap
* tampilan bisa dikustomisasi
* memiliki fitur dark mode
* memiliki fitur picture-in-picture (PiP)

* perlu membuat akun untuk mengakses setelan lanjutan
* sedikit tool untuk developer

Firefox adalah browser yang tepat untuk multitasking dan multimedia.

Kesimpulan
Memilih browser yang ringan harus disesuaikan juga dengan kebutuhan. Umumnya, semakin banyak fitur dari sebuah browser, akan semakin berat pula kinerjanya. Jumlah ekstensi/addons yang terpasang juga sangat memengaruhi.

Di luar itu, optimasi kinerja laptop/PC juga berpengaruh besar lho. Jadi sebelumnya pastikan performa laptop/PC kalian sudah teroptimasi dengan baik.

Menurut kami, browser paling ringan secara overall adalah Midori, kemudian Slimjet dan Pale Moon. Kalau perangkatmu memiliki spek rendah dan kamu cuma butuh untuk browsing saja, pakailah salah satu dari ketiga itu. Niscaya RAM laptop atau PC-mu akan terselamatkan.

Sementara kalau kamu ingin browser dengan fitur yang lebih banyak namun tetap cukup ringan untuk perangkat spek nanggung, kamu bisa gunakan Vivaldi atau Chromium.

Kalau saya pribadi sebagai pengguna Chrome sejauh ini merasa cukup puas menggunakan Vivaldi karena punya banyak fitur yang tidak tersedia di Chrome. Kalau kamu yang mana?