Anggota Keluarga Kena Covid19 Ini Tips Isoman Agar Tak Jadi Klaster

JawaPos.com – Klaster keluarga terpapar Covid-19 kini sudah semakin banyak terjadi. Ini menyusul menyebarnya varian Delta yang cepat menular. Jika salah satu anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19, keluarga lainnya harus bisa dicegah agar tak terjadi klaster penularan di dalam keluarga. Terutama jika pasien Covid-19 harus isolasi mandiri di rumah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam saat ini juga terpaksa harus melakukan isoman karena terpapar Covid-19. Dia memberikan tips lewat channel YouTube pribadinya dan sudah dikonfirmasi JawaPos.com.

“Isoman itu diusahakan hanya dalam kamar, diusahakan sendiri. Bisa saja berdua jika memang suami istri sama-sama positif. Namun diusahakan sendiri,” kata Prof Ari baru-baru ini.

Udara Bersih

Dia meminta agar para pasien Covid-19 yang sedang isoman diusahakan berada di dalam ruangan bersirkulasi udara yang baik. Lalu disertai jendela dengan cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan.

“Tentu ada sirkulasi jendela keluar. Masuk cahaya matahari ke ruangan. Kita berharap sinar matahari bisa berikan manfaat bagi pasien, tambahan cahaya matahari bisa tambah vitamin D. Lalu juga membersihkan virus-virus,” tuturnya.

Kamar Mandi Sendiri

Satu hal lagi, diusahakan saat isoman, harus memiliki kamar mandi sendiri di dalam kamar. Sebab penularan virus bisa saja menempel di dalam dinding kamar mandi.

“Ketika pasien ke kamar mandi, lalu keluarkan dahak, ingus, mungkin saat mandi tercetus batuk, tentu kondisi kamar mandi bisa saja menempel. Bisa saja saat BAB, virus nempel di saluran cerna. Diusahakan punya kamar mandi sendiri,” katanya.

Jika memang tak punya kamar mandi sendiri di dalam ruangan, maka harus sering dibersihkan dengan desinfektan. Dan, siapapun anggota keluarga yang membersihkan juga harus berhati-hati.

Kebutuhan Makan dan Minum

Lalu untuk kebutuhan makan dan minum, pasien-pasien isoman harus di-supply. Makanan mereka bisa diletakkan di depan pintu kamar atau di meja, kemudian pengantar harus pergi menjauh dulu. Barulah pasien keluar kamar.

“Makan taruh di meja depan kamarnya. Makanan sudah datang, setelah jauh, baru pasien mengambil. Dan bisa saja saat ke luar kamar harus menggunakan masker. Prinsipnya kita harus mencegah agar tak menulari orang sekitar,” jelasnya. Dengan cara demikian, Prof Ari meyakini klaster keluarga bisa lebih dicegah.

Kebersihan Pakaian

Kemudian pakaian pasien Covid-19 juga jangan sembarangan disentuh oleh anggota keluarga yang lain. Rajin mencuci tangan dan memakai masker wajib dilakukan bagi anggota keluarga yang lain.