Apa Itu Saham Ini Cara Investasi Dapat Untung Dari Saham

Saham merupakan instrumen investasi yang populer dikalangan investor, karena memberikan return yang tinggi. Sebut saja seperti Lo Kheng Hong, yang dijuluki Warren Buffett Indonesia karena berhasil kaya berkat investasi saham.

Bukti nyata Lo Kheng Hong menjadi panutan banyak investor agar bisa kaya dari saham dengan metode value investing.

Value investingadalah salah satu teknik investasi yang berbasis analisis fundamental dalam pasar modal.

Value investing dilakukan dengan cara menganalisa rasio pada fundamental perusahaan, harga wajar (IntrinsicValue) saham dan Margin of Safety (MoS) untuk mencari saham yang tergolong ‘murah’ (Undervalued).

Value investing bukan satu-satunya cara agar bisa kaya dari saham. Ada juga istilah day trader dan swing trader.

Tentu kamu penasaran kan apa maksud istilah di atas dan apa itu saham yang bisa membuat sesorang kaya bermodalkan analisis keuangan.

Yuk, kita bahas lebih dalam tentang saham di Indonesia. Mulai dari arti saham itu sendiri, cara investasi, mekanisme dalam saham dan keuntungan dari saham.

Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Penerbitan saham oleh perusahaan adalah upaya untuk mendapatkan pendanaan, sebagai salah satu wujud untuk melebarkan sayap bisnis perusahaan.

Di Indonesia, saham diperdagangkan di pasar sekunder yang dapat ditransaksikan secara real time melalui aplikasi atau software trading dalam bentuk lot.

1 lot sama dengan 100 lembar saham.

Di pasar sekunder (bursa) atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut.

Mengenal saham syariah
Untuk diketahui di pasar modal Indonesia, ada juga yang namanya saham syariah.

Saham syariah berisi saham-saham dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan fatwa DSN-MUI.

Saham syariah di satukan dalam index ISSI, JII, dan JII70 dengan kriteria, bukan perusahaan yang menjalankan bisnis ribawi, perjudian, menjual barang haram, hingga utang berbasis bunga tidah boleh lebih dari 45% dari total aset perusahaan.

Perdagangan saham syariah juga dilakukan khusus pada platform sekuritas yang punya Sistem Online Trading Syariah (SOTS).

Jenis-jenis saham yang wajib diketahui investor pemula
Setidaknya, ada 10 jenis saham yang perlu kamu ketahui yang di perdagangkan di Indonesia, yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stocks): Saham jenis ini mempunyai karakteristik yaitu bisa melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
2. Saham Preferen (Preferred Stocks): Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi).
3. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks): Secara fisik, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini bertujuan agar mudah dipindahtangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak investor yang memiliki saham ini dengan tujuan memang untuk diperjualbelikan.
4. Saham Atas Nama (Registered Stocks): Kebalikan dari saham atas unjuk, pada saham atas nama pemegang saham tertulis jelas namanya di dalam kertas saham dan cara peralihannya pun juga harus melalui prosedur tertentu.
5. Blue Chip Stocks: Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
6. Income Stocks: Jenis saham ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Kemampuan menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
7. Growth Stocks: Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.
8. Speculative Stocks: Investor dengan profil risiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan, walaupun tidak bisa konsisten memberikan untuk dari tahun ke tahun.
9. Counter Cyclical Stocks: Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Ilustrasinya jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi.
10. ETF (Exchange Trade Fund) (TERBARU DI INDONESIA): merupakan gabungan reksa dana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI). ETF ditansaksikan di bursa saham sesuai jam bursa.

Landasan hukum saham
Saham merupakan instrumen investasi yang diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal danUndang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas(“UUPT”).

Regulator dalam investasi saham
Dibalik hukum yang sudah jelas di atas UU Indonesia, saham juga dijalankan oleh 3 regulator pasar modal yang telah memiliki peran masing-masing sesuai amanat Undang-undang, yaitu:

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) a.k.a IDX
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.

Bursa Efek Indonesia merupakan bursa hasil penggabungan dariBursa Efek Jakarta(BEJ) denganBursa Efek Surabaya(BES).

Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif menjadi BEI.

Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian(LPP) di Pasar Modal Indonesia yang menyediakan layanan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

KSEI didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997 dan memperoleh izin usaha pada 11 November 1998, KSEI merupakan salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional penyelesaian transaksi Efek dengan warkat pada tanggal 9 Januari 1998, mengambil alih fungsi sejenis dari PT Kliring Depositori Efek Indonesia (KDEI) sebagai Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP).

Di tahun 2000, KSEI bersama SRO lainnya menerapkan transaksi perdagangan dan penyelesaian Efek tanpa warkat (scripless trading) di Pasar Modal Indonesia.

Kartu AKSes KSEIKSEI adalah lembaga yang menerbitkan kartu AKSes KSEI. Dulu bentuknya fisik, tetapi sekarang sudah berbentuk kartu digital.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) adalah sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diberi kewenangan untuk membuat dan menerapkan peraturan terkait fungsinya sebagai LKP di pasar modal Indonesia.

Hal ini sesuai dengan amanat UU Pasar Modal No 8 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa tugas LKP adalah untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien serta jasa lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK.

Keberadaan KPEI dalam industri pasar modal Indonesia berfungsi sebagai LKP yang menjalankan kegiatan kliring dan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

Kegiatan kliring dimaksud melalui proses penentuan hak dan kewajiban atas transaksi bursa, dari setiap Anggota Kliring (AK) yang wajib diselesaikan pada tanggal penyelesaian.

Nah….. 3 lembaga di atas tadi adalah lembaga yang karyawannya tidak boleh investasi di saham. Maklum, berita pasar modal mereka duluan yang tahu.

Klasifikasi saham sesuai sektor dan subsektor
Saham juga dikelompokkan menjadi berberapa sektor sesuai dengan bidang usaha masing-masing.

Ini bertujuan untuk memudahkan kita para investor untuk filter saham sesuai industri.

Saham di IDX dapat diklasifikasikan menjadi 9 Sektor, yaitu:

1. Agriculture: mencakup usaha di bidang tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa-jasa yang secara langsung terkait dengan bidang tersebut.
– Crops
– Plantation
– Animal Husbandary
– Fishery

2. Mining: usaha di bidang pertambangan dan penggalian, seperti pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, biji logam, penggalian batu-batuan, tanah liat, pasir, penambangan dan penggalian garam, pertambangan mineral, bahan kimia, dan bahan pupuk, serta penambangan gips, aspal dan gamping.
– Coal Mining
– Crude Petroleum & Natural Gas Production
– Metal and Mineral Mining
– Land / Stone Quarrying

3. Basic industry & chemicals: industri dasar mencakup usaha pengubahan material dasar menjadi barang setengah jadi; atau barang jadi yang masih akan diproses di sektor perekonomian selanjutnya. Industri kimia mencakup usaha pengolahan bahan-bahan terkait kimia dasar yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya dan industri farmasi.
– Cement
– Ceramics, Glass, Porcelain
– Metal And Allied Products
– Chemicals
– Plastics and Packaging
– Animal Feed
– Wood Industries
– Pulp and Paper
– Others

4. Miscellaneous industry: meliputi usaha pembuatan mesin-mesin berat maupun ringan; termasuk komponen penunjangnya.
– Machinery And Heavy Equipment
– Automotive and Components
– Textile, Garment
– Footwear
– Cable
– Electronics

5. Consumer goods industry: usaha pengolahan yang mengubah bahan dasar/setengah jadi menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi pribadi/rumah tangga.
– Food And Beverages
– Tobacco Manufacturers
– Pharmaceuticals
– Cosmetics and Household
– Houseware
– Others

6. Property, real estate, and building construction: konstruksi meliputi usaha pembuatan, perbaikan, pembongkaran rumah dan berbagai jenis gedung. Real estate mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian berbagai macam bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal.
– Property and Real Estate
– Building Construction

7. Infrastructure, utility, and transportation: usaha yang meliputi penyediaan energi, sarana transportasi dan telekomunikasi, serta bangunan infrasruktur dan jasa-jasa penunjangnya. Bangunan infrastruktur meliputi bangunan non gedung dan rumah.
– Energy
– Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products
– Telecommunication
– Transportation
– Non Building Construction

8. Finance: usaha terkait sektor keuangan, meliputi perantara keuangan, lembaga pembiayaan, asuransi, perusahaan efek, dan perusahaan investasi.
– Bank
– Financial Institution
– Securities Company
– Insurance
– Others

9. Trade, service, and investment: mencakup usaha perdagangan partai besar dan kecil/eceran, serta usaha terkait sektor jasa seperti hotel, restoran, komputer dan perangkatnya, periklanan dan media serta industri percetakan.
– Wholesale
– Retail Trade
– Restaurant, Hotel and Tourism
– Advertising, Printing & Media
– Healthcare
– Computer And Services
– Investment Company
– Others

Dengan adanya 9 sektor ini, lebih mudah untuk memilih saham berdasarkan tren industir dan juga membandingkan saham dalam sektor yang sama.

Saham-saham populer di Indonesia
Sampai disini, kamu penasaran kan mana saja saham perusahaan yang bisa kita miliki.

Yaaa…. Setidaknya bisa bergaya punya perusahaan walau cuma punya 1 lot hehehe

Saham yang populer di Indonesia bisa kamu jumpai disekeliling kamu loh.

Misalnya tabungan BCA yang kamu miliki yang memiliki kode saham bbca atau juga buat yang punya tabungan BRI ada saham bbri.

Saham telekomunikasi Telkomsel juga ada loh dengan kode saham tlkm. Atau mau saham yang produknya sering kamu pakai di kamar mandiri, yaitu Unilever dengan kode saham unvr.

Produk UnileverItu baru segelinter saham yang terkenal di bursa efek Indonesia. Masih banyak saham yang bisa kamu miliki, di mana produknya sering digunakan sehari-hari.

Keuntungan investasi saham
Saat investasi saham, ada 2 keuntungan yang kamu dapatkan, yaitu:

1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: dividen tunai dalam bentuk uang rupiah dan dividen saham.

2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Misalnya Investor membeli saham XYZ dengan harga per saham Rp 2.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 2.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Risiko investasi saham
Berinvestasi saham tentu juga datang dengan resikonya juga, yaitu:

1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

Misalnya saham XYZ yang di beli dengan harga Rp 1.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.500,- per saham.

Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.500,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 500,- per saham.

2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.

Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).

Setelah membahas keuntungan dan risiko dalam investasi saham, kini saatnya kamu mulai action untuk jadi investor saham.

Cara investasi saham secara offline & online
Untuk jadi investor saham tidaklah sulit, cukup bermodalkan e-KTP dan buku tabungan saja, serta modal awal minimal Rp 100 ribu.

Ada dua metode pendaftaran, yaitu secara offline dan online melalui aplikasi.

Cara yang paling mudah untuk daftar jadi investor adalah dengan daftar offline mengikuti Sekolah Pasar Modal Level 1 & Level 2 yang biasanya diasakan oleh IDX cabang yang bekerja sama dengan perusahaan sekuritas.

Suasana Sekolah Pasar Modal Level 1 yang saya ikuti tahun 2014 di kantor IDX JakartaJika mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM), kamu tidak hanya bisa jadi investor, tetapi juga dibekali dengan materi dasar tentang saham, analisis fundamental dan analisis teknikal yang populer digunakan untuk menentukan saham apa yang ingin dibeli.

Gak sempat ikutan SPM? No problem…

Masih ada cara kedua yaitu dengan mendaftar secara online dari aplikasi perusahaan sekuritas.

Tetapi perlu diingat, tidak semua perusahaan sekuritas mendukung daftar full online.

Sepengetahuan saya, ada beberapa perusahaan sekuritas yang sudah full support daftar online, yaitu: IndoPremier dengan aplikasinya IPOTGO dan Mandiri Sekuritas dengan pendaftaran web based.

Jika perusahaan sekuritas yang kamu inginkan tidak tersedia pendaftarannya secara online, kamu bisa datang langsung ke kantor cabang sekuritas yang ada di kota kamu.

Saya lebih prefer kamu untuk daftar melalu jalur offline dengan mengikuti Sekolah Pasar Modal agar langsung mendapatkan ilmu dan bekal sebelum terjun ke pasar modal.

Tipe-tipe investor saham untuk dapatkan untung dari investasi saham
Sedikit tips untuk kamu yang baru mulai investasi saham, ada beberapa cara untuk dapat untung maksimal dari saham.

Daily trader
Apakah saham bisa diperjual belikan dalam sehari saja?

Ya, bisa!

Membeli di pagi hari dan menjual saham di sore hari adalah gaya daily trader. Mereka membeli saham untuk mengambil capital gain harian.

Kalau kamu masih pemula, saran saya jangan coba gaya ini. Karena butuh pengalaman dan trik khusus untuk mencari saham yang layak diperjual belikan dengan cepat dalam hitungan hari.

Swing trader
Swing trading adalah sebuah strategi trading saham yang mencoba untuk memperoleh keuntungan dari saham dalam jangka pendek. Bisa 3-5 hari atau mingguan.

Gaya trading ini mengutamakan ilmu analisis teknikal.

Ini adalah gaya yang sering saya selama invesasi saham. Saya pernah buat sebuah artikel dengan judul TIPS BELI SAHAM: Ini Waktu Terbaik Untuk Koleksi Saham (Dengan Simulasi), sebagai salah satu gaya swing trading.

Value investing
Pernah dengar kampanye Yuk Nabung Saham dari IDX?

Ya, itu merupakan gaya investasi saham dalam jangka waktu yang lama.

Ini gaya yang semua orang ingin bisa terapkan, karena keuntungan yang didapat tidak hanya dari dividen saja, tetapi juga capital gain. Umumnya saham yang diinvestasikan dalam bentuk long term memiliki tren yang terus naik.

Saya pernah menulis artiket tentang Yuk Nabung Saham untuk menjelaskan sekitas maksud dan tujuan kampanye ini Apa Itu “Yuk Nabung Saham”? Bagimana Cara Memulainya?.

Tanya jawab seputar investasi saham
Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Apa landasan hukum saham?
Berapa jumlah klasifikasi saham sesuai sektor dan subsektor?
Saham di IDX dapat diklasifikasikan menjadi 9 Sektor. Baca artikel untuk detail sektor dan subsektor.

Apa itu perusahaan sekuritas?
Perusahaan Efek adalah pihak yangtelah mendapatkan izin dari OJKuntuk melakukan kegiatan usaha sebagaiPerantara Pedagang Efek(Broker-Dealer),Penjamin Emisi Efek(Underwriter), danManajer Investasi. Suatu Perusahaan Efek dapat melakukan salah satu kegiatan usaha, namun dapat juga melakukan ketiganya bersamaan.

Apa itu Sekolah Pasar Modeal (SPM)?
Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah program edukasi dan sosialisasi pasar modal yang diselenggarakan secara berkala oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan adalah Sekolah Pasar Modal Reguler (SPM Rutin dan SPM Syariah), Sekolah Pasar Modal Online dan Sekolah Pasar Modal Institusi dan Komunitas.

Berapa modal awal untuk menjadi investor saham?
Jika kamu daftar melalui Sekolah Pasar Modal, maka modal awal cukup Rp 100 ribu. Namun, jika di perusahan sekuritas maka modal awal mulai dari Rp 1 juta atau lebih dari itu tergantung kebijakan masing-masing perusahaan sekuritas.

Ada berapa macam jenis-jenis saham di Indonesia?
Ada 10 jenis saham yang ada di Indonesia. Baca artikel ini untuk melihat detailnya.

Nahh… itu dia beberapa ulas lengkap seputar investasi saham yang harus kamu ketahui sebelum menjadi investor di pasar modal.

Tertarik untuk jadi investor saham? Segera daftarkan diri kamu. Jika ada pertanyaan seputar saham, bisa tinggalkan komentar di bawah ini.

Terima kasih