Back To Basic Support Resistance

Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai salah satu basic dalam trading saham yaitu Support dan Resistance. Walaupun satu teori ini sangat basic dikalangan pengguna analisa teknikal, namun akan selalu ampuh digunakan disetiap trading.

Pengertian Support dan Resistance:

* Support dan Resistance adalah area dimana investor merasa bahwa suatu harga telah terlalu murah (Support) dan terlalu mahal (Resistance).
* Pada Resistance banyak psikologi trauma dimana investor memiliki kenangan pahit dalam hal kerugian. Pada Support tersimpan kenangan dimana harga sudah sangat undervalued dan seringkali naik secara signifikan.
* Kesalahan terbesar oleh investor retail pemula menjual pada Support dan membeli pada Resistance.
* Harga akan bergerak menuju Resistance setelah menyentuh Support. Begitu juga sebaliknya.

Support dan Resistance dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

* Classical Support dan Resistance
* Dynamic Support dan Resistance
* Harmonic Support dan Resistance

1. Classical Support dan Resistance
Ciri-ciri:

* Mudah dipelajari dan gampang dicari
* Dengan teknik yang sangat sederhana dapat menentukan area profit taking dan beli
* Kelemahannya tidak dapat mencari resistance dari pergerakan harga yang sedang mencetak rekor tertinggi (All Time High) dan mencari support dari pergerakan harga yang sedang mencetak rekor terendah (All Time Low)

Contoh:

Berikut ini 4 jenis price action yang akan kita jumpai dalam penggunaan Clasiccal Support dan Resistance:

Normal
Pada area support dan resisten harga membentuk SWING HIGH (resisten), dan SWING LOW (Support) harus langsung turun (Peak) pada resisten) dan langsung naik (Bottom) pada support. Bottom/Candle/Bar pada area support/resisten tidak boleh lebih dari 1 bar. Apabila bar X menyentuh support, maka bar setelahnya harus langsung naik melebihi level tertinggi dari bar X tersebut. Berlaku sebaliknya pada resisten.

Impulsive
Harga harus ditutup di atas resisten atau di bawah support pada saat penembusan. Harga harus lanjut bergerak minimum 2 bar dari saat penembusan tanpa berbalik arah. Lebih baik apabila terlihat dalam bentuk Full Bar/Marubozu Candle

Volume lebih besar dari pada bar sebelumnya saat penembusan berlangsung

Sideways
Saat harga menyentuh area support/resisten namun dilanjutkan dengan sideways, maka anda harus segera keluar karena harga akan melanjutkan pergerakan trend sebelumnya. Harga yang datang dari atas lalu menyentuh support dan kemudian sideways maka akan kembali melemah. Berlaku sebaliknya.

False Break Out
Gerakan tipuan. Saat menembus support kurang dari 3 bar harga kembali naik diatas level support yang ditembusnya. Begitu juga saat naik, dalam waktu kurang 3 bar harga turun kembali menembus level resisten lama

2. Dynamic Support dan Resistance
Ciri-ciri:

* Pasar bergerak dinamis dan terkadang support resistance harus mengikuti ayunan pasar. Hal ini menyebabkan S/R classic tidak dapat menjawab permasalahan ini.
* Moving Average dapat digunakan untuk area support resistance. Dalam kasus ini yang kita gunakan adalah Moving Average Exponential dan 20 dan 50. Lihat dalam artikel: Memahami Moving Average
* Area zona moving average memiliki energi yang bekerja seperti Magnet dimana harga akan tersedot ke area support magnet atau resisten magnet.

Contoh:

3. Harmonic Support dan Resistance
Ciri-ciri:

* Sangat berguna untuk mengidentifikasi area resisten dan support yang belum memiliki referensi sebelumnya. Termasuk menetapkan target harga yang belum pernah terbentuk sebelumnya (All time high/ All Time low).
* Menggunakan ratio Fibonacci untuk menghitung energi dari kekuatan supply dan demand yang ada dipasar.
* Ratio Fibonacci dapat menjawab di area mana investor akan cenderung takut dan serakah.

Harmonic Support Resistance ini menggunakan bantuan angka-angka fibonacchi. Dalam artikel ini saya belum akan dalam membahas Fibonacchi.

Anda Mungkin Tertarik Dengan Arti

Share artikel ini jika menurut Anda bermanfaat 🙂