Dia Hampir Tiba Apa Yang Sudah Kamu Siapkan

Kiamat adalah batas waktu yang telah Allah tentukan untuk semua makhluk-Nya. Datangnya kiamat diawali dengan tanda-tanda, hingga saatnya manusia mempertanggungjawabkan kehidupannya.

Di sinilah akan terjadi pembalasan yang setimpal dan adil sesuai dengan apa saja yang telah dilakukannya selama di dunia.

Begitu pentingnya fenomena ini, hingga setiap Rasul yang menyampaikan risalah-Nya turut serta mengabarkan bagaimana dahsyatnya pada saat kiamat itu tiba.

Kali ini hasana.id akan kembali mengupas berbagai hal terkait kiamat dan bagaimana cara kita menghadapinya.

Tentang Kiamat
Allah berfirman dalam surat Al-A’raf (187):

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya:

(Mereka menanyakan kepadamu) yaitu mereka penduduk kota Mekah (tentang kiamat,) tentang hari akhir (“Bilakah) kapan (terjadinya?”Katakanlah,) kepada mereka

(“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu) bila terjadinya (adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan) menerangkan (waktu kedatangannya) huruf lam bermakna fii

(selain Dia. Kiamat itu amat berat) amat besar peristiwanya (yang di langit dan di bumi) amat berat dirasakan oleh penduduk keduanya mengingat kengerian huru-haranya.

(Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.”) secara sekonyong-konyong

(Mereka bertanya kepadamu seolah-olah kamu benar-benar mengetahui) terlalu berlebihan di dalam bertanya (tentang kiamat itu) sehingga engkau memberitahukan tentangnya.

(Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah di sisi Allah) merupakan pengukuhan sebelumnya

(tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”) pengetahuan mengenai kiamat itu hanya ada di sisi Allah Swt.

Bagian yang dalam kurung adalah arti dari ayat. Bagian di luar kurung adalah terjemahan dari tafsir Jalalain. Keseluruhan dari arti dan terjemahan ini kami copy-paste dari aplikasi ‘Ayat”. Anda bisa juga melihat di sini.

Terjadinya hari akhir telah diramalkan oleh banyak kebudayaan dan peradaban kuno. Dengan berbagai versi dan prosesnya, kiamat diyakini sebagai akhir dari kehidupan atau semesta alam.

Sama halnya dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh ilmu pengetahuan di zaman modern ini. Mereka mengamini akan terjadinya satu waktu terakhir bagi umat manusia dan seluruh kehidupan.

Bagi umat Islam, hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini.

Artinya belum dikatakan beriman seorang muslim, jika ia belum meyakini akan datangnya hari kiamat tersebut dan berbagai hal setelah kiamat seperti hisab, sirath, dan lain-lain.

Gambaran Kiamat dalam Al-Qur’an
Huru-hara dan dahsyatnya hari kiamat telah Allah Swt. jelaskan di dalam Surat Al Qori’ah (ayat 1-11). Mari kita simak baik-baik.

الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (5) فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11

Artinya:
1.(Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya,

2. (Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya.

3. (Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat.

Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf’ul kedua dari lafal Adraa,

4. (Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari’ah yakni lafal Taqra’u.

Artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan;

sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut.

Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.

5. (Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.

6. (Dan adapun orang yang berat timbangannya) artinya amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya.

7. (Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan) yaitu berada di dalam surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat memuaskannya.

8. (Dan adapun orang yang ringan timbangannya) artinya amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.

9. (Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.)

10. (Dan tahukah kamu, apakah Haawiyah itu?) atau apakah neraka Haawiyah itu?

11. Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca.

Tetapi menurut suatu qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal.

Penjelasan Kiamat dari Surat Al Qori’ah
Bisa kita pahami jika kiamat itu sebenarnya bukan hanya sekadar penghancuran yang kemudian hilang tak berbekas.

Akan tetapi, kiamat adalah peristiwa yang mengawali dimulainya proses pengadilan tertinggi untuk seluruh umat manusia.

Termasuk di dalam bagian rangkaian kiamat adalah penghancuran semesta raya. Namun, sebelum itu terjadi Rasulullah saw telah mengisyaratkan akan terjadinya tahapan dan tanda-tanda menjelang kiamat.

Beberapa surat lain yang menggambarkan kiamat di antaranya, Al Ghasyiyah dan Al Haqqoh. Di mana dalam dua surat tersebut digambarkan betapa kiamat dipenuhi dengan kondisi kengerian, ketakutan, dan keterkejutan.

Kiamat digambarkan oleh Allah dengan berbagai perumpamaan. Perhatikan pada surat Al Qori’ah diatas, bagaimana pada ayat ke-4, Allah menggambarkan jika manusia akan seperti laron yang berterbangan.

Tentu kamu pernah melihat laron yang berterbangan mengitari sumber cahaya seperti lampu. Meski laron mampu terbang, tetapi kondisinya tidak tentu arah, berdesakan, dan seperti kebingungan.

Begitulah kondisi manusia pada hari kiamat, ia kebingungan, berdesakan tanpa tahu arah dan tujuan.

Pada ayat berikutnya, Allah menggambarkan bagaimana cara Ia menghancurkan bumi dan seisinya.

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

Artinya:

“dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al Qori’ah : 5)

Menurut sebagian ulama, arti kata ‘ihni pada ayat di atas adalah benda yang beratnya lebih ringan dibandingkan dengan bulu. Jika ‘ihni diletakkan di telapak tangan, ia akan terbang dan berhamburan.

Demikianlah kondisi gunung-gunung sebagai pasak bumi dalam menjaga kestabilannya. Mereka akan berhamburan pula secara tidak karuan.

Begitupun dalam ayat lain Allah menjelaskan,

وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا, فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا

Artinya:

”Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan.”

(QS. Al Waqi’ah: 5-6)

Itulah sekilas bagaimana Allah menggambarkan kondisi ketika kiamat terjadi. Berbagai perumpamaan ini ditujukan agar manusia bisa membayangkan dengan mudah sehingga mampu mengambil hikmah serta pelajaran.

Tanda-Tanda Datangnya Kiamat
Kiamat memang datang secara tiba-tiba. Akan tetapi, Allah Swt. memberikan beberapa pertanda sebagai bentuk peringatan terhadap umat manusia akan datangnya hari kiamat.

Meskipun begitu, kapan waktu terjadinya kiamat hanya Allah Swt. yang tahu. Hal ini sejalan dengan firman Allah di dalam Al-Qur’an:

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

Artinya:

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (QS. al-Ahzab: 63)

Bukan hanya itu, Rasulullah saw juga telah mengabarkan tentang tanda-tanda kiamat. Hal ini bertujuan agar umat manusia bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Tanda-tanda kiamat secara umum terbagi menjadi dua, yaitu Alamah Shugra atau pertanda kiamat kecil dan Alamah Kubro atau tanda kiamat besar.

Ada juga yang membagi tanda kiamat menjadi 3, salah satunya tanda kiamat wustho atau pertengahan.

Mari kita bahas tanda-tanda tersebut lebih detil.

Tanda-Tanda Kiamat Kecil
Kiamat kecil secara umum juga dipahami sebagai tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Namun, jangka waktu hingga terjadinya kiamat lebih lama dibandingkan tanda kiamat yang besar.

Perlu kamu ketahui, tanda-tanda kiamat kecil sendiri dibagi menjadi dua.

Pertama, tanda-tanda tersebut telah muncul dan telah selesai. Kedua, tanda-tanda tersebut telah muncul dan masih berlangsung bahkan semakin bertambah. Berikut adalah beberapa tanda kiamat kecil.

1. Diutusnya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam
Ada sebuah hadis terkait hal ini. Jabir r.a. berkata,

”Adalah Rasulullah SAW. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’

Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

Tanda tersebut termasuk tanda kiamat kecil yang telah terjadi dan telah selesai kejadiannya.

Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah tentu sangat dekat. Perumpamaan ini sengaja Rasulullah saw. buat agar umatnya paham begitu dekatnya waktu kiamat akan terjadi.

2. Amanat yang Disia-siakan
Hal ini juga tersebut dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari.

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi kiamat ?”

Rasulullah saw terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.”

Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw tidak mendengar.” Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang kiamat?”

Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.”

Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.”

Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari)

Rasanya hal ini cukup banyak terjadi di zaman sekarang. Betapa banyak orang yang secara kemampuan sebenarnya tidak ada, tetapi tetap diangkat menjadi pemimpin.

Perumpamaan lain adalah kenyataan adanya pemimpin yang hanya memikirkan diri, keluarga, dan kelompoknya saja. Oknum pemimpin seperti ini telah menyiakan-nyiakan amanat yang telah diberikan oleh rakyat.

3. Budak Wanita Melahirkan Majikannya
4. Penggembala Kambing Berlomba Meninggikan Bangunan
Kedua tanda di atas sesuai dengan hadits dari Rasulullah saw:

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ.

Artinya:

Umar bin Khaththab ra berkata:
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata:

“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,”

Lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.

Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”

Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”

Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

Dia pun bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”

Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (HR Muslim, No. 8)

Catatan:

Hadis di atas dikenal juga dengan hadis Jibril. Selain membahas mengenai Islam, Iman, dan Ihsan, di hadis tersebut Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan dua tanda kiamat.

Penjelasan Mengenai Hadis Jibril
Imam Ibnu Hajar pengarang kitab Fathul Bari mengatakan bahwa makna “berlomba-lomba meninggikan bangunan” adalah setiap orang yang membangun rumah ingin jika rumahnya itu lebih tinggi daripada yang lainnya.

Mungkin pula maknanya adalah berbangga-bangga dengan memperhias dan memperindahnya, atau bisa pula makna yang lebih umum dari itu.

Yang terpenting, tanda-tanda yang disebutkan tadi telah banyak ditemukan dan bahkan terus bertambah banyak.

Kamu tentu tahu kalau hari ini makin banyak bangunan yang dibangun tinggi-tinggi. Khususnya di negara-negara Arab, terlebih di Dubai. Bahkan salah satu gedung tertinggi di dunia pun terletak di Dubai.

Kemudian, dalam penafsiran budak yang melahirkan majikannya, para ulama ada sebagian yang berbeda pendapat.

Ada ulama yang mengatakan maknanya adalah meluasnya kekuasaan Islam dan para pemeluknya dapat menguasai negeri-negeri syirik sehingga didapat banyaknya tawanan.

Padahal, apabila seorang laki-laki telah memiliki budak wanita dan mendapatkan keturunan darinya, anak tersebut bagaikan tuan bagi ibunya sendiri. Karena ia adalah anak tuannya.

Ada juga ulama yang menafsirkan bahwa para tuan menjual ibu anak-anak mereka.

Hal itu banyak terjadi, sehingga kepemilikan wanita tersebut berputar yang pada akhirnya dibeli oleh anak-anaknya sendiri, sementara dia tidak menyadarinya. Lalu, masih banyak berbagai penafsiran yang lain. Wallahua’lam.

5. Munculnya Gunung Emas di Sungai Eufrat
Hal ini sesuai dengan sebuah hadis riwayat dari Imam Muslim.

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ لَعَلِّى أَكُونُ أَنَا الَّذِى أَنْجُو

“Hari kiamat tidak akan terjadi sampai sungai Eufrat (mengering lalu) menyingkapkan gunung emas. Orang-orang saling membunuh untuk memperebutkannya.

Terbunuhlah pada setiap 100 orang itu 99 orang, namun masing-masing dari mereka berkata, ‘Barangkali aku yang menjadi orang yang selamat itu’” (HR. Muslim)

Sungai eufrat dikenal sebagai sungai terpanjang di Asia bagian Barat yang bermata air di Anatolia Turki dan bermuara di Teluk Persia.

Para ilmuan memang mengatakan debit air sungat eufrat berkurang sejak tahun 2003. Hal ini disebabkan oleh tingginya penggunaan air dari sungat tersebut untuk berbagai proyek di daerah tersebut.

6. Wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
7. Ditaklukkannya Baitul Maqdis
8. Munculnya Wabah Penyakit sehingga Hewan-Hewan Mati Mendadak
9. Melimpahnya Harta
10. Timbulnya Fitnah sehingga Setiap Rumah Orang Arab Pasti Dimasuki Fitnah
(penjelasan tentang fitnah secara khusus ada di no.15)

11. Terjadinya Perdamaian antara Kaum Muslimin dengan Bani Asfar (Bangsa Romawi)
Keenam tanda di atas terdapat dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari. Rasulullah saw bersabda:

اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُوْنُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا.

“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat:

(1) wafatku,

(2) penaklukan Baitul Maqdis,

(3) wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing,

(4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya,

(5) timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan

(6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.”

(HR. Al-Bukhari No. 3176)

Penaklukkan Baitul Maqdis juga dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang lain.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ

Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata,

‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

Selain sebagai pengingat untuk selalu mempersiapkan diri akan datangnya kiamat, hadis ini sekaligus memberikan kabar gembira bahwa Baitul Maqdis nantinya akan dikuasai kembali oleh seluruh umat Islam.

> Penting:

Perlu kami beritahukan juga kepada Anda bahwa terjemahan yang kami berikan di sini adalah terjemahan bebas sesuai bahasa saja.

Makna sebenarnya terkandung dalam setiap hadis saya sarankan agar dipelajari dengan berguru kepada para ulama hadis.

Kami juga tidak berani menafsirkan begitu saja tanpa sumber yang bisa kami pertanggungjawabkan. Jika kamu menemukan tafsir dari hadis-hadis yang hasana.id nukil di sini, silakan tulis di kolom komentar, ya!

12. Banyaknya Pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

Kalau kita perhatikan, di Indonesia cukup banyak terjadi kasus pembunuhan. Lihat saja berita kriminal di pagi atau malam hari. Berita yang tadinya hanya diketahui terjadi di daerah orang sekarang kerap terdengar di sekitar kita.

13. Munculnya Kaum Khawarij
Rasulullah saw. bersabda:

سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِـي آخِرِ الزَّمَانِ، أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ، يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، لاَ يُجَـاوِزُ إِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ، فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Artinya:

“Akan keluar satu kaum di akhir zaman, (mereka) adalah orang-orang yang masih muda, akal mereka bodoh, mereka berkata dengan sebaik-baiknya perkataan manusia,

keimanan mereka tidak melewati kerongkongan, mereka keluar dari agama bagaikan anak panah yang keluar dari busurnya, di mana saja kalian menjumpai mereka,

maka (perangilah) bunuhlah, karena sesungguhnya dalam memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi siapa saja yang membunuh mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Apakah kaum khawarij telah ada di zaman kita sekarang? Wallahua’lam. Kita berdoa semoga tidak berjumpa dengan mereka dan tidak termasuk ke dalam golongan mereka.Aamiin.

14. Adanya Para Penegak Hukum yang Pergi dan Kembali dengan Kemurkaan Allah
سَيَكُوْنُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شُرْطَةٌ يَغْدُوْنَ فِـي غَضَبِ اللهِ، وَيَرُوْحُوْنَ فيِ شَخَطِ اللهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُوْنَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ.

Artinya:

“Akan ada di akhir zaman para penegak hukum yang pergi dengan kemurkaan Allah dan kembali dengan kemurkaan Allah, maka hati-hatilah engkau agar tidak menjadi kelompok mereka.”(HR At-Tabrani)

Bagaimana tafsir dari hadis ini secara jelas? Hanya ulama hadis yang dapat menjawabnya. Namun, dengan terjemahan bil makna (terjemahan biasa) kita bisa melihat kabar tersebut mungkin telah terjadi.

15. Munculnya Banyak Fitnah
Dijelaskan dalam hadis Abu Musa al-Asy’ari ra, Beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِـي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، اَلْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِِمُ خَيْـرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ.

Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari.

Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari.

Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu.

Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak)

Fitnah di sini jangan kamu pahami dengan berbicara bohong terhadap orang lain, ya. Fitnah dalam bahasa Arab berbeda artinya dengan fitnah di dalam Bahasa Indonesia.

Dalam Bahasa Indonesia, fitnah artinya mengada-ngada atau mengatakan sesuatu yang tidak-tidak tentang seseorang. Nah dalam bahasa Arab, ini dikenal dengan buhtan, bukan fitnah.

Sementara fitnah dalam bahasa Arab memiliki makna yang lebih luas. Fitnah bisa berarti syirik (menyekutukan Allah Swt.), dosa, ujian dari Allah, dan lain sebagainya.

Untuk memahami berbagai maknanya, hasana.id sarankan kamu untuk mendengar penjabaran makna fitnah oleh Buya Yahya dalam video di bawah ini.

16. Diangkat Ilmu
17. Tersebarnya Kebodohan
18. Merebaknya Minuman Khamar
19. Merajalelanya Perzinaan
Keempat hal tersebut (poin 16-19) tertulis dalam satu hadis di bawah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا.

Artinya:

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah: diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan.” (HR. Al-Bukhari No. 80)

Para ulama mengatakan bahwa diangkatnya ilmu dilakukan dengan dicabutnya nyawa para alim ulama di muka bumi.

Maka tidak heran beberapa tahun ke belakang kita banyak sekali mendengar kabar duka meninggalnya para ulama di berbagai daerah dan negara.

Dengan tidak adanya ulama di muka bumi, maka tersisalah manusia-manusia yang secara ilmu tidak memadai atau bahkan kurang.

Mengenai khamar dan zina, tentu kita sangat sayangkan di akhir zaman ini kedua hal ini begitu merajalela. Bahkan di daerah tertentu dan di kalangan tertentu sudah dianggap hal yang wajar dan biasa.

20. Sedikitnya Laki-Laki dan Banyaknya Wanita
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

Artinya:

“Sesungguhnya di antara tanda hari Kiamat adalah ilmu diangkat, kebodohan muncul, perzinaan merajalela, minum minuman keras merebak luas,

kaum pria sedikit dan kaum wanita banyak hingga lima puluh orang wanita hanya memiliki satu orang laki-laki yang menanggung urusan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan statistik, di banyak negara memang jumlah wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki. Walapun perbandingannya tidak sampai 1:50. Namun di Indonesia, jumlah laki-laki dan wanita relatif seimbang.

Berita dari Rasulullah saw ini pasti akan terjadi, tetapi kita tidak tahu kapan pastinya akan terjadi dan apakah kita bisa menyaksikannya atau tidak.

21. Bermegah-megahan dalam Membangun Masjid
Dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْخُزَاعِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ وَقَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ

Artinya:

Sunan Abu Daud meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Khuza’i telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas dan Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak akan tiba Hari Kiamat sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun Masjid.”

(HR Abu Dawud No.379)

Coba kita perhatikan di sekitar kita, maka akan terlihat masjid yang banyak dan dibangun dengan megah dan indah.

Sayangnya kekinian, masjid yang megah itu tidak dihiasi dengan banyaknya jamaah ketika menunaikan salat 5 waktu. Justru, banyak masjid-masjid yang sepi. Lalu, bagaimana dengan masjid di daerah kamu?

22. Riba Merajalela
Rasulullah saw bersabda:

بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ يَظْهَرُ الرِّبَا.

Artinya:

“Menjelang hari Kiamat riba akan merajalela.” (HR HR. Ath-Thabrani)

Hal ini rasanya sudah menjadi rahasia umum. Salah satu praktik riba yang sangat besar terjadi di dunia adalah melalui sistem perbankan (nonsyariah).

Coba kamu lihat negara kita, daerah manakah yang tidak ada banknya? Faktanya, hampir semua daerah di Indonesia ada banknya.

Nah, bank-bank konvensional menjalankan bisnis mereka dengan sistem riba melalui pemberian bunga ke penabung dan pengambil kredit.

Bukankah ini bukti nyata benarnya berita yang Rasulullah saw kabarkan sekitar 1400 tahun yang lalu?

23. Musik dan Penyanyi Merajalela
يَكُونُ فِـي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ وَقَذْفٌ وَمَسْخٌ قِيْلَ: وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ.

Artinya:

“Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan dirubah rupanya.”

Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para penyanyi telah merajalela.” (HR. Ibnu Majah)

Hari ini musik sudah menjadi konsumsi harian manusia, khususnya kalangan muda. Ada banyak pendapat di kalangan ulama mengenai musik. Yang jelas, ada jenis musik yang dibolehkan dan ada musik yang diharamkan.

Banyak sekali musik yang digandrungi anak muda adalah musik yang ada indikasi keharaman. Kita lihat saja musik-musik di YouTube. Banyak musik, lirik, video, yang membangkitkan syahwat si pendengar.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai musik yang halal dan yang haram, Buya Yahya telah menjelaskan dalam audio di bawah.

24. Banyak Perbuatan Keji
25. Banyak Terjadi Pemutusan Silaturahmi
26. Jeleknya Hubungan dengan Tetangga
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفَحْشُ وَالتَّفَاحُشُ وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ وَسُوءُ الْمُجَاوَرَةِ.

Artinya:

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak perbuatan dan perkataan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.” (HR Ahmad)

27. Negara Arab Menjadi Padang Rumput dan Sungai
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput & sungai-sungai”(HR Muslim)

Imam an-Nawawi ra mengatakan bahwa makna kembali menjadi penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai karena mereka meninggalkan dan enggan (mengurus) negerinya.

Akibatnya, tanah tersebut terabaikan, tidak ditanami juga tidak disirami dengan air.

Hal itu disebabkan oleh sedikitnya kaum pria, banyaknya peperangan, fitnah yang terus-menerus terjadi, dekatnya Kiamat, pendeknya cita-cita dan tidak adanya kesempatan dan perhatian terhadap agama.

Itulah pendapat salah satu imam besar dalam keilmuan Islam. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa yang akan terjadi adalah persis seperti arti (secara bahasa) dalam hadits tersebut. Wallahua’lam.

28. Banyak Saksi Palsu dan Menyimpan Kesaksian yang Benar
“Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar.” (HR Ahmad)

Kantor pengadilan di Indonesia rasanya tidak pernah sepi dari yang bersengketa.

Di pengadilan biasanya kedua pihak yang bersengketa sama-sama membuat pernyataan yang membela pihak mereka masing-masing. Keduanya begitu meyakinkan. Begitu juga dengan saksi dari masing-masing pihak.

Pertanyaannya adalah: apakah mereka telah jujur dalam membuat pernyataan? Wallahua’lam.

29. Bulan Sabit Terlihat Besar
“Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit.” (HR Thabrani)

30. Banyak Wanita yang Berpakaian tetapi Hakikatnya Telanjang
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

“Di antara tanda-tanda telah dekat hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya, keadaannya seperti telanjang” (HR Thabrani)

31. Mengucapkan Salam Hanya kepada Orang yang Dikenal Saja
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mau mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja.”(Riwayat Ahmad)

32. Orang yang Hina Mendapat Kedudukan Terhormat
“Di antara tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’ (orang yang bodoh dan hina).

Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia” (HR Thabrani)

33. Banyak Orang Saleh Meninggal Dunia
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang2 yang baik & ahli agama di muka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran”(HR Ahmad)

34. Banyaknya Pendusta
Dari Abu Hurairah (radhiallahu ‘anhu), Rasulullah SAW, bersabda: Akan ada pada akhir zaman nanti para pendusta yang datang dengan membawa berita-berita yang belum pernah kalian dengar, baik oleh kalian sendiri atau orang-orang sebelum kalian.

Aku peringatkan kepada kalian tentang mereka ini jangan sampai mereka ini membuat kalian tersesat dan jangan pula kalian termakan oleh fitnahnya.(HR Muslim)

35. Munculnya Orang-Orang yang Mewarnai Rambut
يَكُونُ قَوْمٌ فِى آخِرِ الزَّمَانِ يَخْضِبُونَ بِهَذَا السَّوَادِ – قَالَ حُسَيْنٌ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ – لاَ يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

“Akan ada di akhir zaman nanti orang-orang yang mengecat rambut mereka dengan warna hitam –Husain (salah satu perawi) mengatakan, seperti tembolok burung merpati-. Kelak mereka tidak akan mencium baunya surga”

(HR. Ahmad; shahih. An Nasa’i juga meriwayatkan hadits senada dengan ini)

Itulah beberapa tanda dari kiamat kecil. Ada banyak sekali sebenarnya tanda kiamat, tetapi baru bisa hasana.id sajikan sebagian saja. Sekarang, mari kita lihat tanda-tanda kiamat besar.

Tanda-Tanda Kiamat Besar (Kubra)
Berdasarkan penjelasan dari Ustadz Zulkifli M Ali, tanda-tanda kiamat besar atau kiamat kubra ada 10 macam.

Adapun 7 dari tanda tersebut terjadi saat masih ada orang muslim di atas dunia, sedangkan 3 sisanya akan terjadi saat dunia ini hanya dihuni oleh orang kafir saja.

Tanda-tanda tersebut dikabarkan oleh Rasulullah saw sendiri, yaitu:

حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Telah menceritakan kepada kami [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb], [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abi Umar Al Makki] teks milik Zuhair, berkata Ishaq: telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan yang lain berkata:

Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Furat Al Qazzaz] dari [Abu Ath Thufail] dari [Hudzaifah bin Asid Al Ghifari] berkata:

Rasulullah Shallallahu SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu, beliau bertanya: “Apa yang kalian bicarakan?” Kami menjawab: Kami membicarakan kiamat.

Beliau bersabda: “Kiamat tidaklah terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.”

Beliau menyebut kabut, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ya’juj dan ma’juj, tiga longsor; longsor di timur, longsor di barat dan longsor di jazirah arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.(HR. Muslim No.5162)

Nah, inilah 10 tanda-tanda kiamat besar yang dijelaskan oleh Ustaz Zulkifli M Ali berdasarkan hadis Rasulullah saw.

1. Munculnya Dajjal
Dajjal adalah manusia, dia juga keturunan dari Nabi Adam as. Hal ini perlu kami sampaikan di awal karena ada yang menganggap Dajjal bukan dari golongan manusia.

Ciri-ciri Dajjal antara lain, buta mata kanannya, rambut keriting, kakinya bengkok, tidak bisa memiliki keturunan (mandul), dan lain-lain.

Sebenarnya Dajjal sudah lahir sejak lama, tetapi hasana.id pun belum mendapat keterangan yang jelas kapan dia dilahirkan.

Sejak masa Rasulullah saw pun, Dajjal sudah ada. Bahkan ada sahabat Rasulullah saw yang pernah bertemu dengan Dajjal.

Namun, keberadaan Dajjal tidak pernah diketahui secara pasti dari dulu hingga sekarang. Yang jelas, berdasarkan sebuah hadits dari Rasulullah saw, Dajjal akan muncul nanti di daerah Khurasan.

2. Turunnya Nabi Isa as
Nabi Isa as diturunkan oleh Allah Swt dengan ruh dan jasad secara utuh. Beliau akan ikut kepada ajaran atau syariat Nabi Muhammad saw. Kemudian, Nabi Isa as yang nantinya akan membunuh Dajjal.

3. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
Menurut Ust. Zulkifli, Yakjuj dan Makjuj adalah manusia biadab yang dikurung oleh Nabi Zulkarnain di zaman dahulu.

Secara fisik menurut beliau sama seperti manusia biasa. Namun ada juga ulama yang menyebut fisik mereka berbeda.

4. Islam kembali Menjadi Khilafah di Muka Bumi
Dalam hadis disebut dengan istilah masa-masa aman. Tidak ada lagi peperangan. Bahkan serigala dikatakan bermain-main dengan domba. Anak-anak juga bermain dengan ular berbisa.

5. Matahari Terbit dari Arah Barat
Sebelum terbit matahari dari sebelah barat, malam sebelumnya terasa lama sekali. Bahkan panjangnya sampai tiga kali dari panjang malam biasa.

Di dalam hadis dijelaskan kalau matahari saat itu dipanggil oleh Allah Swt. Kemudian, diperintahkan untuk kembali dan terbit dari arah barat.

Matahari saat itu hanya sampai pertengahan hari saja, kemudian tenggelam ke arah barat kembali, bukannya tenggelam di timur. Besoknya, matahari kembali terbit dari arah timur seperti biasa.

6. Muncul Binatang Melata dari Perut Bumi
Selanjutnya, tibalah waktu dhuha esok hari setelah matahari terbit dari barat. Saat itu, muncul binatang melata yang di dalam Alquran disebut dengan dabbatul ardhi.

Munculnya tiga kali di berbagai tempat yang berbeda. Adapun makhluk ini keluar untuk membawa cincin Nabi Sulaiman as dan tongkat nabi Musa.

7. Wafatnya Seluruh Umat Islam di Dunia
Wafatnya setelah berhembusnya angin lembut dari arah timur. Tidak ada satu pun orang beriman yang hidup saat terkena angin ini. Yang tersisa hanyalah orang-orang kafir.

Itulah 7 tanda kiamat besar yang akan muncul menjelang hari kiamat. 3 tanda tersebut akan muncul saat masih ada umat Islam di atas dunia ini.

Adapun 3 tanda lainnya adalah sebagai berikut.

8. Tenggelam dan Hancurnya Bumi di Sebelah Timur
9. Tenggelam dan Hancurnya Bumi di Sebelah Barat
10. Tiupan Sangkakala dan Muncul Api yang Akan Menggiring Manusia Berkumpul di Syam
Ustaz Zulkifli sendiri tidak menjabarkan secara detail seperti apa sebenarnya ketiga peristiwa tersebut.

Menyadari Jika Kiamat Sudah Dekat
“Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.” [Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk] (HR. Muslim no. 7597)

Hadis diatas diucapkan oleh Nabi saw 1400 tahun silam, yang artinya hari ini kita tengah berada dalam kondisi menjelang hari kiamat tersebut.

Dengan demikian, mestinya kajian tentang hari kiamat ini menjadi perhatian serius bagi kita selaku umat akhir zaman.

Setelah menyadari dan mengetahui berbagai tanda-tanda akan datangnya hari kiamat tersebut, kita beharap semoga bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Yang terpenting adalah mulai mempersiapkan ilmu untuk menghadapi akhir zaman dan mental dalam menjalaninya sehingga termasuk kedalam golongan yang Rasulullah saw janjikan.

Hikmah dari Kabar Datangnya Kiamat
Kiamat adalah satu fase akhir yang mau tidak mau harus dihadapi umat manusia. Begitu pentingnya peristiwa ini sampai tiap-tiap nabi di setiap zaman menyampaikan peringatan akan datangnya kiamat.

Terlebih umat Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir, sekaligus nabi bagi umat akhir zaman.

Kesadaran akan segera datangnya hari kiamat ini harus dipahami sebagai motivasi sekaligus peringatan dalam melandasi berbagai amal ibadah yang kita lakukan.

Dalam Al-Qur’an, perintah mengimani hari akhir beberapa kali disebut beriringan dengan perintah mengimani Allah.

Hal ini menunjukan jika memang seharusnya hari akhir ini menjadi salah satu latar belakang yang memotivasi dalam keimanan setiap muslim.

Dengan demikian, maka kita bisa mengambil beberapa hikmah dari kabar akan datangnya dan tanda-tanda dari hari kiamat tersebut. Beberapa dari hikmah tersebut di antaranya:

1. Memotivasi untuk Senantiasa Meningkatkan Amal dengan Kualitas Terbaik
Allah menggambarkan kondisi kiamat dengan berbagai kengerian sekaligus dengan berbagai harapan.

Sebagaimana dijelaskan bahwa nantinya hari kiamat akan menjadi pembeda yang jelas antara orang-orang yang kafir dan yang beriman.

Rangkaian hari kiamat ini akan diakhiri dengan pembagian tempat di akhirat nanti. Sebagaimana yang kita tahu, hanya ada dua tempat kelak yaitu surga dan neraka.

Kita senantiasa berharap semoga dengan rahmat-Nya kita bisa memasuki surga sebagaimana yang telah Allah janjikan.

2. Mempersiapkan Ilmu, Fisik, dan Mental
Rangkaian tanda-tanda kiamat, terutama dalam fase akhir, menuntut kepada setiap muslim akan kekuatan ilmu, fisik dan mental yang lebih banyak.

Di mana dalam fase ini Allah akan menghadirkan sebuah perseteruan puncak antara yang haq dan batil, yaitu antara Al-Mahdi dan Dajjal.

Banyak dalil, terutama hadist yang menggambarkan akan suasana perseteruan ini kelak.

Akan tetapi secara umum, dalil-dalil tersebut menuntut konstribusi kita sebagai umat muslim di akhir zaman untuk turut berjuang dalam melawan Dajjal.

Besarnya fitnah atau ujian yang terjadi pada masa tersebut, juga membutuhkan ilmu sehingga bisa menghasilkan sebuah rasa keimanan yang kuat.

3. Berdoa agar Allah Istikamahkan dalam Iman dan Islam
Berbagai fenomena yang akan terjadi selama rangkaian hari kiamat tersebut, harus kita lihat sebagai potensi untuk bisa menampilkan amal dan kualitas iman terbaik.

Sebagaimana dalam hadis di atas yang menjelaskan tentang suatu kelompok akhir zaman yang diakui sebagai saudara-saudara Rasulullah saw.

Tentu, tidak semua umat islam pada akhir zaman ini akan termasuk dalam golongan tersebut. Hanya beberapa yang mampu menunjukan kepantasan dan kualitaslah yang diakui oleh Rasulullah saw.

Sebagai contoh, pada akhir zaman nanti kita akan menghadapi sebuah peperangan besar antara Al-Mahdi dan Dajjal.

Maka kita bisa bercita-cita untuk menampilkan kualitas iman terbaik disana dengan ikut berkontribusi berjuang dalam jalan-Nya.

Seandainya kematian pun menjemput, maka kita berharap semoga tercatat sebagai seorang syuhada disisi-Nya.

Andaipun tidak, itu karena keterbatasan kemampuan ataupun memang keterbatasan kualitas iman yang kita miliki hingga akhirnya tidak mampu berkontribusi apapun.

Tetap Allah yang telah menentukan bahwa akan ada angin lembut yang datang dari arah Yaman yang akan menyabut semua nyawa orang-orang mukmin. Meski dengan kualitas iman terkecil sekalipun.

Hal ini sebagai rahmat bagi umat islam, agar tidak merasakan huru-hara penghancuran semesta.

Dari penjelasan diatas, tentu kita berharap semoga bisa membuktikan kualitas keimanan yang terbaik yang kita miliki. Agar di hari kiamat nanti kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.