Dua Gerai SiCepat Di Kelapa Dua Tangerang Tutup Ada Apa Dengan SiCepat

Halo,

Saya merupakan pengguna setia kurir SiCepat sejak mulai berjualan online dan sudah 5 tahun lebih lamanya berlangganan. Lokasi saya di Kelapa Dua, Tangerang.

Setiap ada pengiriman kami antar sendiri ke tempat drop-point SiCepat, yang jaraknya bisa ditempuh kurang lebih 10 menit. Kabar sedihnya SiCepat langganan saya yang berada di Kelapa Dua ini tutup usia 1 minggu sebelum lebaran tahun ini 2022. Saya tidak sempat menanyakan alasan kenapa ditutup, melainkan langsung mencari drop-point yang lain.

Tempat SiCepat lain yang kami temukan ada di dekat Ruko Frankfurt Tangerang (saya tidak dapat menemukan alamat pastinya di Google Maps). Tentang SiCepat yang ini, kesan pertama saya adalah tempatnya cukup sempit. Pernah suatu hari waktu saya mengirimkan paket-paket ke tempat ini terdengar marahan dari atasan(?) kepada karyawannya dan itu pas saya ada di hadapan atasan tersebut. Kagetnya, selama kurang dari 3 minggu berlangganan, SiCepat kedua ini mengumumkan bahwa mereka akan tutup selamanya pada tanggal 8 Mei 2022(?).

Apa yang bisa kami lakukan? Terpaksa kami harus mencari drop-point yang lain. Hari ini kami melakukan pengiriman di SiCepat Bolsena. Di situ sangat ramai, bahkan orang-orang harus berbaris demi meminta surat tanda terima. Mungkin ini karena efek tutupnya dua drop-point SiCepat, yang saya tuliskan di atas.

Namun yang paling membuat saya khawatir adalah bahwa tempat ini sepertinya kekurangan staf. Saya hanya melihat kurang dari 5 karyawan di sini. Satu yang menerima drop paketan, dan satu lagi tukang input; sementara paket yang berdatangan berjumlah ratusan, bahkan ribuan. Saya pikir hanya menunggu waktu sebelum drop-point ketiga ini ditutup secara permanen.

Secara personal, Saya tidak pernah memikirkan bagaimana toxic-nya lingkungan SiCepat. YangsSaya peduli adalah meng-drop paket dan habis itu pulang. Tetapi Saya juga merasa kasihan kepada prajurit-prajurit kurir SiCepat, yang seperti dihebohkan sebelumnya, bahwa banyak karyawan-karyawan dipaksa mengundurkan diri secara sepihak.

Pernah saya mencoba mengirimkan paket yang pas itu tidak keburu kirim pada sore hari, tapi dilakukan pada jam 10 malaman. Di sana saya melihat bahwa masih banyak paket-paket yang perlu diinput dan juga masih ada yang melakukan pengiriman sebanyak 2-3 karung besar. Di pikiran saya waktu itu memikirkan bahwa tidak ada waktu istirahat, tetapi kerja keras sampai tengah malam untuk para karyawan-karyawan tersebut.

Hal lainnya yang membuat saya kaget adalah ketika iseng melakukan pelacakan terhadap paket yang saya kirim. Di situ saya melihat bahwa paket saya masuk ke dalam mobil pick-up pukul 4 subuh dari lokasi drop-point. Langsung di dalam pikiran saya menjerit, astaga!

Di akhir surat ini saya ingin menuliskan bagaimana kalau drop-point ketiga ini ditutup? Tempat drop-point SiCepat yang lain cukup jauh dan akan memakan biaya bensin per pengiriman yang cukup mengena, yang jika dihitung secara jangka panjang sangat merugikan saya yang melakukan bisnis secara online.

Bagaimana dari pihak manajemen SiCepat menangani hal ini; apakah mau dibiarkan satu per satu drop-point ditutup? Apakah kalian sudah mencoba meneliti kenapa dua drop-point tersebut ditutup?

Mohon penjelasannya, sebelum kami terpaksa menutup SiCepat sebagai pilihan pengiriman online kami dan berganti ke yang lain yang memiliki lokasi yang cukup dekat dan tidak memakan biaya bensin yang merugikan.

Terima kasih sudah membaca.

Henry Kusuma
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Berikan penilaian mengenai SiCepat Ekspres:

[Total:150 Rata-Rata: 3/5]