Hsjzuxj Contoh Flip EBook Pages 150

Materi 1 :
K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan K3LH disesuaikan dengan lingkungan kerja
4.1 Melaksanakan K3LH dilingkungan kerja

Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja, saya mampu mempraktekan dengan
teliti, cermat, jujur dan percaya diri:
• mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang IT
• Bekerja di ruang tertutup
• Bekerja di ketinggian
• Identifikasi bahaya dan resiko K3LH menurut ISO 45001:2018
• Kategori bahaya dan resiko menurut ISO 45001:2018
• Langkah mengidentifikasi bahaya K3LH di bidang IT Komputer dan Jaringan .1.1 Menjelaskan Prinsip K3LH

K3LH Adalah Singkatan dari kesehatan, keselamatan, dan keamanan dan Linkungan Hidup.

Pengertian
Maksudnya adalah Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan yang ada
pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa
lingkungan itu telah benar-benar bersih.

Dasar Hukum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Yang diatur oleh
Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah,
di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.

Tujuan K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Menjamin keselamatan setiap orang
lain yang berada di tempat kerja tersebut. Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara
aman dan efisien

Keselamatan Kerja
Yaitu usaha untuk memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk mencegah
kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada setiap tindakan yang dilakukan
saat bekerja.

Klasifikasi Kecelakaan
1. Menurut Jenis Kecelakaan

• Terjatuh
• Tertimpa benda jatuh
• Tertumbuk atau terkena benda
• Terjepit oleh benda
• Gerakan yang melebihi kemampuan
• Pengaruh suhu tinggi
• Terkena sengatan arus listrik
• Tersambar petir
• Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
• Lain-lain

2. Menurut Sumber atau Penyebab Kecelakaan
• Dari mesin

2

• Alat angkut dan alat angkat
• Bahan/zat erbahaya dan radiasi
• Lingkungan kerja
• Menurut Sifat Luka atau Kelainan : Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan

mendadak, akibat cuaca, dsb

Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan dapat dihindari dengan:
1. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Memasang tanda-tanda peringatan
5. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat

Penanggulangan Kecelakaan
Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat yang mengandung bahan yang
mudah terbakar
Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
Hindari awan debu yang mudah meledak

Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran terdiri dari dua jenis:
1. Terpasang tetap di tempat
1. Pemancar air otomatis
2. Pompa air
3. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air
4. Alat pemadam kebakaran dengan bahan kering CO2 atau busa.

Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan untuk penanggulangan kebakaran yang relatif kecil,
terdapat sumber air di lokasi kebakaran dan lokasi dapat dijangkau oleh peralatan tersebut.
Sedangkan alat jenis ke-4 digunakan jika kebakaran relatif besar, lokasi kebakaran sulit dijangkau alat
pemadam, atau tidak terdapat sumber air yang cukup, atau terdapat instalasi atau peralatan listrik,
dan atau terdapat tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar

Penanggulangan Kebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir. Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan
yang berlaku. Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Gunakan kabel yang
berstandar keamanan yang baik. Ganti kabel yang telah usang atau acat pada instalasi atau peralatan
listrik lain. Hindari percabangan sambungan antar rumah. Lakukan pengukuran kontinuitas
penghantar, tahanan isolasi, dan tahanan pentanahan secara berkala. Gunakan instalasi penyalur petir
sesuai standar. .1.2 Mengidentifikasi Bahaya di Bidang Komputer dan Jaringan
a. Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan

Salah satu “penyebab utama” kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah
kegagalan untuk mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada, atau bahaya
yang sebenarnya dapat dicegah di tempat kerja.─ Occupational Safety and Health

Administration (OSHA)

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan salah satu tahap perencanaan dalam Sistem
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang diwajibkan dalam standar ISO
45001:2018 maupun PP No.50 Tahun 2012 terkait SMK3.
Pekerja IT atau yang berhubungan dengan komputer dan jaringan tidak selamanya di tempat yang
nyaman. Ruang lingkup pekerjaan IT sangat luas. Dibawah adalah daftar Pekerjaan IT yang dapat
diidentifikasi.

1. Mengidentifikasi bahaya kerja di ruang tertutup
Ruang tertutup seperti Laboratorium, ruang server, dan ruang khusus komputer lainnya
memiliki resiko bahaya tersembunyi yang harus diwaspadai. Cntoh bahaya tersembunyi yang
sering terabaikan saat di ruang tertutup

Kebakaran
akibat konsleting karena kesalahan instalasi listrik, kelalaian
akibat abai keselamatan atau abai terhadap tanda -tanda
kerusakan kabel listrik

Hipotermia (kedinginan) yang akut atau paru-paru
basah karena terlalu lama bekerja di ruang server
dengan AC pendingin yang bekerja maksimal.

Sikap berbahaya seperti abai terhadap kerapihan tempat
kerja dapat berakibat fatal terjatuh, terpeleset dan lain-lain

Tersengat listrik dari badan komputer karena lupa
perawatan berkala Mengidentifikasi bahaya kerja di ketinggian
Pekerjaan di bidang Jaringan komputer dan telekomunikasi memiliki resiko bahaya
tersembunyi yang cukup besar dan dapat merenggut nyawa kita jika tidak waspada dan
menggunakan alat pengaman diri (APD) yang sesuai standar. Bidang pekerjaan IT komputer dan
jaringan telekomunikasi tidak jarang harus bekerja di ketinggian seperti tiang telepon, tangga,
atap rumah, atap gedung dan tower telekomunikasi. Contoh bahaya tersembunyi yang sering

terabaikan saat bekerja di ketinggian

Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang standar,tidak mengecek kondisi
alat dan bahan, tidak memperhatikan lingkungan sekitar saat menaiki
tangga.Tersengat listrik dari badan komputer karena lupa perawatan berkala

Takut ketinggian tapi memaksa bekerja berakibat pingsan. Sangat
tidak dianjurkan orang-orang yang memiliki phobia ketinggian untuk
melakukan pekerjaan berbahaya ini

Tersengat listrik dari tiang telepone, atap gedung atau rumah, dan
besi tower yang tidak sengaja teraliri listrik karena lalai mengecek
kondisi lingkungan dan sekitarnya

b. Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja Komputer dan Jaringan serta K3LH menurut ISO
45001:2018
Sesuai ISO 45001:2018, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan pemilik usaha atau pekerjaan dan
pekerja atau karyawan dalam melakukan identifikasi
bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di
antaranya:

1. Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki tempat kerja termasuk kontraktor, pemasok,

pengunjung, dan tamu
3. Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor manusia lainnya
4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja c. Kategori bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan menurut ISO 45001: Bahaya-bahaya dan resiko kerja yang teridentifikasi menurut ISO
45001:2018 dapat dikelompokkan dalam kategori-kategori.
Pengelompokan ini bertujuan mempermudah dalam
merencanakan penilaian resiko kerja yang mungkin terjadi.

Tabel 1.1 Kategori bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan menurut ISO 45001: KATEGORI A KATEGORI B KATEGORI C KATEGORI D

Potensi bahaya yang Potensi bahaya yang Risiko terhadap Potensi bahaya yang
menimbulkan risiko menimbulkan risiko kesejahteraan menimbulkan risiko
jangka panjang pada langsung pada atau kesehatan pribadi dan psikologis.
kesehatan. keselamatan. sehari-hari.

1. Bahaya kimia 1. Kebakaran 1. Air Minum 1. Pelecehan, termasuk
(debu, uap, gas, 2. Listrik 2. Toilet dan intimidasi dan
asap) 3. Potensi bahaya pelecehan seksual
fasilitas
2. Bahaya biologis mekanik (tidak adanya mencuci 2. Terinfeksi HIV/AIDS
(penyakit dan pelindung mesin) 3. Ruang makan 3. Kekerasan di tempat
gangguan oleh 4. Tata graha/ atau kantin
virus, bakteri, housekeeping 4. P3K di tempat kerja
binatang dsb.) (penataan dan kerja 4. Stres
perawatan buruk pada 5. Transportasi 5. Narkoba di tempat
3. Bahaya fisik peralatan dan
(kebisingan, lingkungan kerja) kerja
penerangan,
getaran, iklim
kerja, terpeleset,
tersandung, dan
jatuh)

4. Bahaya ergonomi
(posisi duduk,
pekerjaan
berulang-ulang,
jam kerja yang
lama)

5. Potensi bahaya
lingkungan yang
diakibatkan oleh
polusi/limbah yang
dihasilkan
perusahaan

6

d. Langkah-langkah Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan
Upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait pekerjaan Komputer dan
jaringan
1. Mengumpulkan informasi terkait bahaya yang ada di tempat kerja
2. Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat
kerja
3. Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
4. Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
5. Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
6. Membuat kategori sifat bahaya yang teridentifikasi, menentukan langkah-langkah
pengendalian sementara, dan menentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara
permanen

Sumber Informasi :
• /2017/12/materi-k3lh-kesehatan-keselamatan-
kerja.html
• /2020/10/identifikasi-bahaya-k3lh.html Materi 2 :
MENERAPKAN PERAKITAN KOMPUTER

Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan Perakitan Komputer
4.2 Merakit Komputer

Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi Standar Operasional Prosedur dalam merakit komputer, saya dapat:
• Memahami alat pengaman diri dalam merakit PC
• Mengatur meja kerja merakit komputer .2.1 K3LH merakit komputer , Alat Pelindung Diri dan SOPnya

a. Alat Pelindung Diri (APD) dalam merakit PC

•Wearpack atau baju bengkel

Baju bengkel khusus yang terbuat dari
bahan tidak mudah terbakar tapi nyaman
dipakai. Khusus untuk merakit komputer
atau PC yang menggunakan komponen
elektronika, disarankan menggunakan baju
bengkel khusus dengan kemampuan anti
listrik statis

• Topi atau alat pelindung kepala

Pada saat merakit komputer, terutama di pabrik besar, topi adalah salah satu Alat Pelindung Diri
yang berfungsi melindungi rambut yang terurai agar tidak membahayakan saat menggunakan bor
tangan.

• Sepatu atau sandal karet anti slip

Kegiatan merakit komputer erat kaitannya dengan listrik. Oleh sebab itu, sepatu atau sandal
berbahan karet wajib digunakan untuk menghindari sengatan listrik, selain itu dapat juga
menjaga dari bahaya terpeleset.

b. Manajemen meja kerja merakit komputer
Jika memungkinkan, lakukan perakitan komputer dimeja kerja yang memadai, cukup lebar, dengan
penerangan yang baik. Jika sulit memenuhi kondisi ideal, anda dapat merakit PC dengan kondisi
apa adanya, yang penting pastikan anda sudah menganalisa resiko-resiko dalam merakit komputer.

c. SOP saat merakit komputer
Dalam merakit komputer, anda wajib mengikuti K3LH
yang sudah ditetapkan perusahaan (toko) agar hasil
perakitan komputer sesuai harapan dan tidak terjadi
kendala yang fatal dan berakibat pada kerugian materil
dan non materil
1. Gunakan baju kerja khusus
2. Pakailah sepatu atau sandal karet
3.Pastikan ruang kerja cukup nyaman dan sejuk dengan
sirkulasi udara memadai (kalau bisa di ruang ber AC)
serta pencahayaan yang terang

4. Jika mengunakan obeng bor, pastikan rambut yang panjang terikat dan tertutup topi agar
rambut tidak tertarik mesin bor . Siapkan semua alat-alat kerja dalam merakit komputer pada posisi paling nyaman dan mudah
terjangkau

6. Siapkan baut-baut dengan fungsi yang berbeda. Jika diperlukan, kotak baut diberi label nama
fungsi baut. Misal, baut Hardisk, baut Casing, baut power supply. Kesalahan dalam memilih
baut yang tepat dapat merusak drat sehingga komponen tidak terpasang kuat.

7. Gunakan sarung tangan karet atau gelang anti-statis saat memegang komponen sensitif
seperti processor, memory atau chipset.

8. Jauhkan dari meja kerja benda-benda cair yang tidak tertutup rapat atau gelas berisi air agar
saat merakit komputer aman dari tumpahan air.

9. Tangani komponen elektronika yang bersifat mekanik seperti hardisk atau DVDrom dengan
baik karena sangat sensitif terhadap gerakan kasar, apalagi terbentur dengan keras, karena
dapat merusak komponen internal dalam alat tersebut.

10. Pastikan Processor dan Memory terpasang diakhir perakitan salah satu tujuannya untuk
menghindari kerusakan akibat listrik statis.

11. Lakukan cros cek semua komponen, jumper dan soket-soket, terutama soket power jangan
sampai kendor apalagi terbalik (meski sekarang soket dibuat tidak mungkin terbalik) setelah
itu boleh melakukan test (ujicoba).

12. Jika gagal dalam ujicoba pertama dan hendak melakukan analisa, pastikan power supply telah
dimatikan, dan kabel power dicabut dari listrik.

13. Lakukan perapihan kabel dengan pengikat agar hasil merakit komputer terlihat estetika ketika
hasil merakit komputer telah sesuai dan berhasil.

14. Setelah kegiatan merakit komputer selesai, rapihkan semua peralatan kembali ke tempat
semula dan atur jangan sampai tertukar.

3.2.2 Mengidentifikasi Alat Kerja Merakit Komputer

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perakitan komputer

Alat-alat untuk merakit komputer terdiri dari:
1. Obeng plus (+)

Berfungsi Untuk melepas dan memasang baut plus yang di gunakan saat Merakit komputer

2. Obeng minus (-)
Fungsinya hampir sama dengan Obeng Plus yang berbeda hanya Obeng Minus digunakan untuk
baut yang minus

3. Tang Lancip (capit buaya)
Berfungsi untuk menjepit benda kecil

4. Pinset
Berfungsi untuk mengambi baut/bahan kecil dari perakitan komputer

5. Gelang Antistatik
Alat digunakan untuk mencegah pengosongan elektrostatik

6. Multimeter/Multitester
Untuk pengukuran tegangan Bahan-bahannya yang diperlukan terdiri dari:
1. Motherboard

Berfungsi untuk Papan induk atau papan rangkaian utama pada komputer. Tempat dimana
kita meletakan Ram Vga Prossesor dll
2. Prossesor
Berfungsi sebagai otak komoputer atau mengendalikan oprasi kompter dan melakukan
fungsi pemrosesan data
3. Kartu Grafis (VGA card)
Mengubah sinyal digital dari komputer menjadi tampilan grafik di layar monitor
4. Heatsink (Kipas Prossesor)
Kipas pendingin processor dan komponen yang lain.
5. Harddisk
Penyimpan data untuk dapat meningkatkan kinerja komputer.
6. CD/DVD ROM
Perangkat penyimpan ke CD/DVD Untuk membaca isi file di cd/dvd
7. Memory (RAM)
Internal Memory, yang berfungsi untuk menyimpan data sementara.
8. Power Supply
Pengatur dan pengalir arus listrik ke setiap bagian komputer.
9. Keyboard dan Mouse
Komponen tambahan sebagai pelengkap dari sebuah PC.
10.Cassing
Bagian terluar CPU sebagai pelindung komponen-komponen yang ada di dalamnya.
11.Monitor
Alat output untuk menampilkan gambar hasil olahan dari CPU. .2.3 Melakukan Langkah-Langkah Perakitan Komputer Sesuai Standar Industri

a. Persiapan Merakit Komputer
• Gunakan sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan barang elektronik, unntuk
menghindari konslet, bila tidak minimal tangan dalam kondisi bersih dan kering.
• Gunakan sandal untuk menghindari strum rngan
• Penentuan konfigurasi komputer
• Persiapan komponen komputer

b. Pengamanan
• Siapkan wadah untuk benda-benda kecil
• Siapkan peralatan seperti obeng dll.
• Siapkan semua komponen komputer
• Siapkan peralatan komponen seperti skrup, jumper dll.
• Buku manual dan referensi dari komponen
• Alat bantu berupa obeng pipih atau obeng –
• Entukan komponen apa saja yang ingin digunakan baik software maupun hardware

c. Proses Perakitan Komputer
• Menyiapkan matherboard
• Memasang processsor
• Memasang heatsink
• Memasang modul memory (RAM)
• Memasang matherboard pada cassing
• Memasang powersuplay
• Memassang kabelmotherboard dan casing
• Memasang drive
• Memasang card adapter bila ada (LAN card dll)
• Penyelesaian ahir pasang semua penutup cassing
• Memasang monitor dan komponen eksternal lain sperti mouse, keyboard dll.

Untuk lebih jelasnya silahkan ikuti langkah-langkah berikut.
1. Menyiapkan matherboard

Siapkan motherboard dalam kondisi baik
2. Pasang processor pada motherboard dengan memperhatikan posisiya, biasanya setiap

processor memiliki tanda kuning pada salah satu pojokanya, ata kita juga bisa dengan melihat
coakan atau grip pada processor dan motherboard untuk meneuaikan posisi pemasangan
processor.
3. Memasang heatsink
Sebelum memasang heatsink beri thermal paste pada bagian atas processor agar proses
perpindahan panas dari processor ke heatsink lebih maksimal.Pasang heatsink dan pastikan
sudah mengunci di motherboard.
4. Memasang modu memory (RAM)
Pasang ram pada slot ram yang tersedia utamakan pada slot yang pertama, posisi slot yang
pertama biasanya terletak paling dekat dengan processor. Untuk jenis slot ram ada yang DDR1,
DDR2, dan DDR3 untuk sekarang lebih banyak menggunakan jenis DDR3. . Memasang motherboard ke dalam casing
Pasang motherboard ke dalam cassing kemudian pasang skrup agar motherboard tidak goyang
dan lepas.

6. Memasang power suplay
Pasang power suplay pada cassing dan pasang ke 4 skrup powersuplay, tips: pasang skrup
dengan urutan menyilang dang jangan dikencangkan terlebih dahulu sebelum semua skrup
terpasang.

7. Memasang pengkabelan. Pasang semua kabel powe power suplay ke motherboard
8. Memasang drive. Pasang drive baik cdroom maupun hardisk, pasang keduanya pada casing

kemudian pasang kabel powe dan kabel data drive.
9. Memasang card adapter. Card adapter biasanya berfungsi sebagai tambahan artinya tidak

wajib ada, contoh lan card atau sound card, kita bisa pasang di slot PCI atau PCI Exspres.
10.Penyelessaian. Pasang tutup casing bagian samping dan pasang bautnya.
11.Memasang komponen eksternal. Hubungkan semua perangkat eksternal seperti mouse,

keyboard, monitor, speaker dll.
Cara Melakukan Perakitan Komputer
• Tahap Persiapan Persiapan sebelum merakit komputer antara lain adalah:

1. Menyiapkan komponen-komponen perangkat keras. Persiapkan semua komponen tersebut
kemudian letakkan di tempat yang mudah terjangkau. Cek terlebih dahulu semua komponen-
komponen perangkat keras (disesuaikan dengan tipenya) dan jangan sampai salah spesifikasi.
Sebagai contoh mainboard yang mendukung slot DDR3 hanya bisa ditempatkan oleh memori
dengan tipe DDR3 pula.

2. Buku manual perakitan. Biasanya setiap komponen menyertakan buku manualnya. Buku manual
ini jangan sampai hilang sebagai bahan referensi pemasangan/instalasi komponen perakitan
komputer.

3. Peralatan yang digunakan untuk merakit komputer. Persiapkan semua alat-alat yang diperlukan
untuk merakit, misalnya seperti obeng (plus dan minus), tang, gelang anti-statis yang dapat
mencegah terjadinya korslet (short circuit) pada komponen dan peralatan lainnya yang memang
diperlukan. . Driver CD. Driver adalah salah satu hal yang jangan anda lupakan karena tanpa driver sebuah
perangkat keras tidak dapat difungsikan. Oleh karenanya persiapkan driver dari masing-masing
komponen agar proses perakitan bisa berjalan dengan lancar.

• Proses Perakitan Komputer
Setelah proses persiapan selesai, kini saatnya melakukan proses selanjutnya, yaitu proses
perakitan komputer yang terbagi oleh tahap-tahap berikut:
1. Pasang Jumper Mainboard

Gambar Pemasangan Jumper
Bacalah terlebih dahulu buku manual (Manual Guide Book) mainboard agar anda tau dimana
jumper akan diletakkan. Jumper merupakan komponen kecil yang diletakkan pada mainboard
sebagai pengatur CPU dan tegangan yang masuk ke dalam mainboard. Pengaturan jumper yang
salah bisa berakibat rusaknya prosesor. Jadi berhati-hatilah saat memasang jumper ini dengan
memastikan anda memasangnya dengan benar.
2. Pasang Prosesor

Gambar Pemasangan Prosesor
Pemasangan prosesor pada mainboard akan lebih mudah untuk dilakukan apabila mainboard
belum terpasang pada casing. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memasang prosesor yaitu,
mentukan terlebih dahulu posisi 1 pin. Biasanya terdapat tanda pada prosesor pada setiap
ujungnya (gambar 1.0), masukkan prosesor tersebut sesuai dengan arah pin, angkat tuas pengunci dalam posisi tegak dan terbuka kemudian pasang prosesor pada socket prosesor yang
ada pada mainboard (gambar 1.1). Setelah prosesor terpasang pada mainboard, maka
kembalikan tuas pengunci kearah bawah untuk menutup prosesor.
3. Pasang Heatsink (Kipas prosesor)

Gambar Pemasangan Kipas
Prosesor memiliki suhu yang panas pada saat komputer dalam kondisi menyala. Oleh karenanya
diperlukan kipas untuk mengurangi hawa panasnya. Heatsink adalah kipas yang dipasang tepat
diatas prosesor. Untuk memasangnya cukup mudah, hanya tinggal memasukkan kaki-kakinya
saja kedalam mainboard dan dikencangkan. Heatsink dibekali sebuah konektor yang
disambungkan pada mainboard sebagai dayanya.
4. Pasang Memori

Gambar Pemasangan Memori
Umumnya memori yang digunakan pada saat ini adalah berjenis RAM (DDR2 dan DDR3). Nah,
pastikan terlebih dahulu jika socket memori pada mainboard anda adalah tipe socket dengan
jenis ini agar sesuai. Cara pasang memori cukup mudah, yaitu dengan menyesuaikan cekungan
yang ada pada memori dengan slot pada mainboard. . Pasang Mainboard Pada Casing

Gambar pasang mainboard pada casing
Langkah selanjutnya adalah memasang mainboard pada casing. Cara memasang mainboard
pada casing adalah dengan cara menentukan dudukan (mounting) mainboard pada casing. Jika
dudukan telah dipasang, maka anda memerlukan beberapa perkakas seperti obeng untuk
mengencangkannya sekrupnya. Atur letak posisi I/O dengan benar. Hati-hati dan pelan-pelan
saat memasangnya supaya mainboard tidak rusak/patah.
6. Pasang VGA Card

Gambar Pemasangan VGA
Setelah mainboard terpasang pada casing, langkah selanjutnya adalah memasang VGA Card.
Cara pasang VGA Card pada dasarnya hampir sama dengan cara memasang memori yaitu
dengan menyesuaikan cekungan slot yang ada pada mainboard. Penempatan VGA Card pada
mainboard bisa anda lihat pada tabel Mainboard Manual Diagram Instruction yang
menunjukkan AGP Slot. . Pasang Power Supply (Catu Daya)

Gambar Pemasangan Power Supplay
Langkah selanjutnya adalah memasang power supply atau catu daya. Power supply terletak di
bagian pojok atas di bagian belakang casing. Cara memasangnya cukup mudah, yaitu dengan
menempatkannya pada tempat (bays) power supply yang sudah disediakan kemudian
mengencangkan baut-bautnya dengan obeng. Jangan sampai goyang dan pastikan tidak dengan
posisi terbalik (upside down).
8. Pasang Kabel-kabel Motherboard Sambungkan semua kabel-kabel yang tersedia pada power supply ke mainboard untuk
memberikan daya. Atur sesuai gambar dibawah dan tinggalkan kabel untuk HDD dan ODD.

9. Pasang ODD (Optical Device Drive) seperti DVD dan HDD (Harddisk Drive)
Setelah kabel-kabel power supply terpasang pada mainboard, langkah selanjutnya adalah
memasang Hard Drive pada casing. Sesuaikan masing-masing hard drive sesuai dengan
ruangan drive pada casing (bays). Biasanya untuk DVD diletakkan pada casing bagian paling
atas depan, sedangkan HDD terdapat bays tersendiri. Buka penutup bays drive pada casing
dan kemudian pasang dan kencangkan baut-bautnya. Jika hard drive telah terpasang
sempurna, kemudian colokkan kabel dari power supply ke masing-masing hard drive (gambar
diatas).

10. Finishing/Penyelesaian
Nah, setelah semua kabel dan konektor telah tersambung, begitu pula dengan mainboard
pada casing. Kini saatnya melakukan finishing dengan mengecek seluruh fungsi dari
komponen-komponen yang telah dirakit menjadi sebuah komputer PC. Langkah-langkah
pengecekan yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
a. Pasang penutup casing dengan sempurna menggunakan perkakas obeng.
b. Pasang kabel port VGA ke monitor dan colokkan kabel power monitor.
c. Colokkan kabel power CPU ke socket/saklar listrik dan nyalakan. . Test PC
Saat monitor dan PC dinyalakan, jika tak ada masalah, maka selanjutnya PC akan masuk pada
mode POST dan anda tinggal melakukan pengaturan setting BIOS. Permasalahan yang sering
terjadi adalah kesalahan pemasangan kabel, pemasangan komponen yang tidak pas dan lain
sebagainya. Biasanya kesalahan tersebut akan langsung terdeteksi dan PC akan mengeluarkan
tanda berupa bunyi beep dengan nada yang teratur. Periksa kembali pemasangan kabel dan
cek posisi komponen-komponennya.
Jika unit sudah berjalan dengan normal, selanjutnya adalah setting BIOS dan instal Operating
System. Jangan lupa juga untuk menyiapkan CD instalasi aplikasi dan driver dari komponen-
komponen tersebut.

Sumber Informasi:
/2021/10/k3lh-merakit-pc.html
/2017/12/alat-kerja-perakitan-komputer.html Materi 3 :
Menerapkan Pengujian Perakitan Komputer

Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan pengujian perakitan komputer
4.3 Menguji kinerja komputer

Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi Menentukan Cara Pengujian Hasil Perakitan Komputer, saya dapat:
• Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang pengujian perakitan

komputer.
• Mengumpulkan data tentang pengujian perakitan komputer.
• Mengolah data tentang pengujian perakitan komputer.
• Mengomunikasikan tentang pengujian perakitan komputer. .3.1 Menentukan cara pengujian hasil perakitan komputer

Setalah melakukan perakitan komputer yang selanjutnya adalah kita wajib melakukan pengujian,
dalam kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana cara melakukan pengujian hasil perakitan
komputer. Ada beberapa proses yang dapat dilakukan dalam mengecek hasil perakitan komputer,
yang pertama adalah dengan melakukan pross POST ini adalah proses yang paling wajib karena jika
komputer sudah berhasil melewati proses ini 80 persen hasil perakitan sudah berhasil. Selain dengan
melakukan proses Post kita juga bisa dengan menggunakan beberapa aplikasi untuk menguji fungsi
dari beberapa perangkat apakah berfungsi dengan baik.

• Melakukan proses POST (Power On Self Test)
Secara mudah dapat di artikan sebagai mengecek diri sendiri pada saat komputer dinyalakan. Namun
secara teori post dapat diartikan sebagai erangkaian proses test yang dilakukan komputer pada saat
bootig atau kkomputer pertama kali dihidupkan untuk mengetahui kondisi komponen peragkat keras
komputer dan komponen pendukungnya.
Dengan adanya proses POST pengguna komputer akan lebih mudah dalam mengidentifikasi bila
terjadi masalah, sehingga dapat menentukan langkah perbaikan yang paling tepat. Dengan adanya
proses ini sangat membatu pengguna untuk menganalisis letak permsalahan yang muncul, jika terjadi
permasalahan atau troubleshoting komputer akan memberikan kode kepada pengguna dimana letak
kerusakan yang terjadi, berikut bebeapa kode yang akan diberikan oleh komputer bila terjadi masalah,
diantaranya adalah.

• Kode suara beep
• Kode angka yang tampil di layar monitor
• Kode pesan singkat (dalam bahasa inggris)
Kode-kode kesalahan yang diberikan oleh komputer akan berbea-beda tergantung dari jenis Merek
Bios yang digunakan, ada beberapa jenis bios yang sering digunakan yaitu: AMI BIOS, AWARD BIOS
DAN PHONEX BIOS. Tiap bios memiliki kode masig-masing dalam memberikan informasi keruakan
yang ada.
Tugas utama POST dikendalikan Oleh BIOS. Tugas Bios ini adalah:
• Memeriksa register-register CPU
• Memeriksa keberadaan kode BIOS itu sendiri
• Memeriksa keberadaan komponen-komponen dasar seperti DMA, timer, interrupt controller
• Mencari, mengukur dan memeriksa memory utama sistem.
• Menginisialisasi BIOS
• Mengidentifikasi, mengordinir dan menyeleksi perangka yang tersedia untuk booting.
• Mencari, menginisialisasidan membuat katalog semua sistem bus dan perangkat
• Menyediakan user interface untuk konfigurasi sistem
• Membangun sistem environtmen sesuai target yang diminta sistem operasi.

Beberapa pesan eror yang akan ditampilkan pada saat proses POST:

No Kode Beep Kemungkinan Rusak
1 Beep 1x Random Access Memory atau RAM di PC kamu tidak terpasang dengan
benar atau mengalami kerusakan fisik.
2 Beep 2x RAM mengalami masalah yang biasa disebut dengan Memory Parity
Error in first 64KB block.
3 Beep 3x RAM mengalami masalah yang biasa disebut dengan Memory
Read/Write Error in first 64KB block
4 Beep 4x Motherboard PC mengalami masalah. Silahkan bawa ke service center
untuk memastikannya. Beep 5x Prosesor PC mengalami masalah.

6 Beep 6x Keyboard PC mengalami kerusakan atau tidak terpasang dengan benar.

7 Beep 7x Prosesor mengalami masalah yang disebut dengan Processor Exception

Interrupt Error. Biasanya harus diganti.

8 Beep 8x Kartu grafis atau VGA laptop mengalami masalah, bisa saja tidak

terpasang dengan benar atau mengalami kerusakan.

9 Beep 9x Terjadi kerusakan pada BIOS atau Motherboard yang disebut ROM

checksum error.

10 Beep 10x Terjadi masalah pada motherboard yang disebut dengan CMOS

shutdown Read/Write error. Biasanya motherboard perlu diganti dengan

yang baru.

11 Beep 11x Terjadi masalah pada baterai CMOS di motherboard. Solusinya bisa

dengan diganti baterai yang baru. Beep panjang Conventional/Extended Memori rusak

Beep pendek Beep panjang Tes tampilan gambar gagal

8 Beep pendek

3.3.2 Pengecekan fungsi komponen
Pengecekan perangkat input, proses, output dan media penyimpanan pada BIOS. Untuk mengetahui
sejauh mana perangkat komputer berfungsi dengan baik, dapat dilihat pada BIOS.

a. Perangkat input
Meliputi keyboard dan mouse,apabila keyboard mengalami masalah akan ada konfirmasi pada layar
post,keyboard error/not detect atau kita tidak bisa menekan tompol F2/DEL untuk masuk ke menu
bios.Bila hal tersebut terjadi maka bisa dipastikan keyboard rusak/pemasangan terminal keyboard
kurang tepat.

Gambar 3.1. hasil tampilan keyboard error pada POST
Untuk mouse pengecekan pada bios hanya bisa dilakukan pada pada bios type uefibios yang sudah
support mouse apabila mouse rusak, kita tidak bisa mengerakkan pointer untuk membantu proses
setting pada bios. Gambar 3.2. pointer mouse pada UEFI BIOS
b. Perangkat Proses
Pengecekan perangkat proses pada Bios biasanya berjalan secara otomatis pada waktu POST mulai
bekerja,apabila ada kesalahan perangkat,hasilnya akan ditampilkan pada monitor,berikut contoh
gambar informasi perangkat proses

Gambar 3.3. Hasil POST Perangkat Proses
Dari informasi hasil POST di atas dapat kita simpulkan beberapa hal yaitu: Type prosesor adalah Intel
Core 2 Quad Q9300 2.50 GHz dan terdeteksi dengan baik,Memory sebesar 2Gb juga terdeteksi dengan
baik,serta hardisk dan dvd rom yang masing masing bisa dikenali pada waktu POST.Untuk Pengecekan
Temperatur CPU komputer dan fan speed bisa dilakukan setelah masuk bios. Gambar 3.4. Monitoring temperatur dan fan speed oleh bios
c. Perangkat output
Untuk perangkat output pada bios adalah monitor apabila gambar tidak tampil pada monitor,berarti
ada kesalahan pada pemasangan vga/memory atau monitor itu sendiri yang rusak.
Rangkuman

Beep code merupakan hasil dari tes awal hardware yang dilakukan oleh bios komputer yang
disebut POST.Power-on self-test (POST) adalah tes yang di lakukan oleh bios komputer pada waktu
pertama kali menyala untuk memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan benar dan
memenuhi persaratan minimum sistem sebelum memulai sisa proses booting. Setiap pabrikan
komputer mempunyai tampilan dan bios yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan keinginan
masing-masing pabrikan.

Sumber Informasi :
/2017/12/menentukan-cara-pengujian-hasil.html
/news/read/136/kalian-wajib-tahu-penyebab-bunyi-beeb-pada-
komputer
/pluginfile.php/118/mod_resource/content/1/Pengujian%20Hasil%2
0Perakitan%20Komputer%202.pdf Materi 4 :
MENERAPKAN KONFIGURASI BIOS PADA KOMPUTER

Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan konfigurasi BIOS pada komputer
4.4 Melakukan seting BIOS

Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi Konfigurasi BIOS dan CMOS, saya dapat:
• Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu memahami mengenai komponen BIOS
• Melalui penjelasan dan praktek diharapkan peserta didik mampu memahami dan menyajikan

konfigurasi BIOS sesuai dengan kebutuhan
• Melalui penjelasan dan praktik diharapkan peserta didik mampu memahami dan Melakukan

konfigurasi BIOS sebagai prasyarat penginstalasian sistem operasi
• Melalui penjelasan dan praktik diharapkan peserta didik mampu memahami dan Melakukan

pengujian hasil konfigurasi BIOSMemahami konfigurasi BIOS dan CMOS
• Menerapkan prosedur konfigurasi BIOS dan CMOS Apa Itu BIOS ?

BIOS atau Basic Input Output System adalah perangkat lunak atau program antarmuka tingkat dasar
sebagai pengatur proses input output data pada sebuah komputer. Sederhananya, BIOS diartikan
sebagai suatu perangkat instruksi elektronik yang digunakan komputer untuk memulai sistem operasi.

BIOS ini terletak di dalam chip komputer dan dirancang sedemikian rupa untuk melindunginya dari
kerusakan disk. Pembeda BIOS dengan program komputer yang lainnya adalah terletak pada bagian
penyimpanan. Jika biasanya program suatu komputer disimpan di suatu disk penyimpanan, BIOS
disimpan pada suatu perangkat keras berupa memory flash yang disebut CMOS (Complementary
Metal-oxide-semiconductor). Setiap motherboard perangkat memiliki BIOS, namun jika rusak
kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali, kecuali dilakukan install ulang atau
upgrade.

Beberapa pembuat BIOS yaitu :

Award Bios
Phoenix Bios
Microids Research
American Megatrends Incorporated (AMI BIOS)
AMIWIN BIOS.

Fungsi BIOS
Fungsi BIOS sangat sederhana. BIOS pertama-tama menjalankan program uji peralatan dasar dan
kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. BIOS sistem dan informasi yang diperlukan untuk
konfigurasi tersebut disimpan dalam sebuah chip Complementary Metal-Oxide Semiconductor
(CMOS). CMOS adalah chip penyimpanan dengan sumber daya baterai yang terletak pada board
sistem. Chip CMOS memiliki memori yang dapat ditulis ulang sehingga memungkinkan upgrade BIOS.
Konfigurasi BIOS pada sebuah komputer disebut sebagai setup BIOS. Juga disebut setup CMOS,
berdasarkan chip yang menyimpan seting BIOS. Sangat penting untuk memulai setup BIOS untuk
pertama kalinya. Karena BIOS memindai sistem saat melakukan boot dan membandingkan apa yang
diperolehnya dengan seting yang terdapat pada CMOS, sehingga perlu dilakukan konfigurasi untuk
menghidari kesalahan. Operasi sistem yang tepat tergantung pada BIOS me-load kode program yang
benar bagi peralatan dan komponen internal. Tanpa kode yang tepat dan driver peralatan, sistem akan
gaga’ melakukan boot dengan seharusnya atau bekerja tidak konsisten dengan banyak kesalahan.
Bila sistem bertabrakan, atau tanpa sengaja gaga’, maka sistem dapat dinyalakan kembali karena
adanya BIOS. Di dalam BIOS sudah terpasang secara tetap sebuah pengujian secara rutin yang disebut
power-on self test (POST), yang memeriksa sirkuit sistem internal saat dinyalakan dan memberikan
kode kesalahan. POST telah dibicarakan pada modul sebelumnya. Setelah pemeriksaan pertama
sirkuit, BIOS juga memeriksa komponen internal dibandingkan dengan daftar peralatan operasi yang
tersimpan di dalam chip CMOS. Permasalahan apapun dinyatakan dengan menggunakan kode
kesalahan atau pesan. Pesan kesalahan ini akan membantu dalam pemeriksaan dan penyelesaian
masalah tersebut. Karena BIOS berguna untuk melakukan diagnostik penting dan pemeriksaan
kesalahan, komponen internal dan peralatan komputer yang baru dirakit dilakukan konfigurasi
seperlunya dalam CMOS.

Konfigurasi BIOS
Ketika mengeset komputer untuk pertama kali, perlu memulai fungsi CMOS Configuration Setup.
Seperti disebutkan pada bagian yang sebelumnya, komputer memeriksa CMOS untuk mengetahui apa tipe pilihan yang terinstal pada sistem. Sistem BIOS memberikan akses atas informasi konfigurasi
melalui fungsi CMOS Setup. Cukup tekan tombol yang tepat, tergantung pada sistem yang digunakan,
selama bagian pembukaan boot untuk melakukan akses atas BIOS. Umumnya, di awal proses startup,
BIOS menempatkan sebuah prompt pada layar untuk memberi tahu pengguna bahwa fungsi CMOS
Setup dapat diakses dengan menekan tombol khusus, atau kombinasi tombol tertentu. Catat bahwa
tombol-tombol, atau kombinasi tombol, digunakan untuk mengakses menu setup dapat berbeda
antara satu pabrik BIOS dengan yang lain, dan kadangkala dari satu versi BIOS dengan yang lain.
Tekan tombol yang tepat atau kombinasi tombol dalam rentang waktu yang telah ditentukan untuk
mengakses fungsi setup. Bila tombol tidak ditekan selama waktu itu, program BIOS akan melanjutkan
dengan proses boot up dengan hasil yang mungkin tidak diinginkan. Tombol tersebut memerintahkan
proses boot up untuk berhenti dan menampilkan layar menu utama fungsi setup, seperti ditunjukkan
pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1. Konfigurasi BIOS
Menu utama pada sebuah kompüter tertentu mungkin berbeda dengan yang diperlihatkan pada
Gambar diatas, tergantung BIOS apa dan versi yang digunakan. Nilai maşuk melalui BIOS akan
disimpan pada sistem registrasi konfigurasi CMOS. Registrasi tersebut diperiksa setiap kali sistem
dinyalakan di lain waktu untuk memberi tahu kompüter mengenai tipe peralatan yang terpasang. Tampilan Setup CMOS standar
Instruksi setup CMOS dapat diperoleh pada bükü panduan motherboard yang digunakan. Salah satu
tampilan setup konfigurasi tertentu ditunjukkan pada
Gambar dibawah ini

Gambar 4.2 Tampilan Setup CMOS standar
Melalui tampilan ini, nilai konfigurasi yang diinginkan dapat dimasukkan kedalam registrasi CMOS.
Kursor pada tampilan dapat dipindahkan dari satu item menuju item yang lain menggunakan tombol
kontrol kursor pada keyboard. Tampilan setup CMOS yang standar meliputi parameter operasi dasar
yang perlu diatur agar sistem berjalan baik. Fitur BIOS ini cukup umum bagi semua PC.
Data yang biasa dikonfigurasi antara lain tanggal, waktu, hard disk, drive A, drive B, video dan halt on
(berhenti). Setiap item ini akan dijelaskan pada daftar berikut:
Drive A: dan Drive B:
Dua bagian ini mengidentifikasi tipe dari floppy disk drive menggunakan pilihan yang ada. Misalnya di
sini, hanya ada satu drive, sebuah floppy drive 3.5 in. High Densitiy 1.44-MB. Kosong untuk Drive B:
karena tidak ada yang terpasang.
Video
Bagian ini mengidentifikasi video adapter. Pilihan yang ada disini sangat terbatas dan pilihan EGA/VGA
telah menjadi standar sejak 1990. Sementara VGA, SVGA, atau lainnya yang lebih canggih, semua
video adapter keluaran setelah 1990 akan mendukung perintah dasar VGA pada BIOS yang telah
dibangun dalam sistem BIOS.
Halt On
Ini adalah bidang yang paling akhir dapat diisi definisinya oleh user dalam layar standar CMOS. Pilihan
di sini menyediakan respon sistem tertentu atas kesalahan-kesalahan. Dengan begitu permasalahan
kesalahan dapat dilaporkan sebelum data hilang. Sebagai tambahan, kotak infomasi pada bagian sudut kanan bawah layar memiliki tampilan yang dapat
didefinisikan oleh non-user yang memberi informasi atas konfigurasi memori total pada sistem.
Tampilan setup fitur BIOS dan fitur chipset
Tampilan setup fitur BIOS (BIOS Features Setup), dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

Gambar 4.3. Tampilan setup fitur BIOS dan fitur chipset
Fungsi ini menyediakan fitur lebih canggih (advanced) untuk mengatur kegiatan sistem. Tampilan
setup ini adalah tempat dimana sistem hardware dapat diatur untuk meningkatkan performa. Fitur
disable dan enable untuk advanced troubleshooting juga dapat digunakan. Kecuali ada alasan tertentu
untuk merubahnya, fitur tersebut sebaiknya dibiarkan pada setingan defaultnya.
Hal penting pada tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot sistem ditampilkan.
Sebagai contoh, pada sistem yang lebih baru lebih baik melakukan boot dari hard drive atau CD-ROM
daripada dari floppy drive 3.5 in. Seperti dilakukan pada sistem yang lebih lama. Gambar dibawah ini
merangkum berbagai bagian pilihan konfigurasi boot yang bisa digunakan. Gambar 4.4 Pilihan Konfigurasi Boot
Chipset Feature Setup Setiap variasi chipset memiliki desain BIOS tertentu. Tampilan Chipset Features
Setup pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.5 Chipset feature setup

30

Pada materi sebelumnya disebutkan bahwa chipset mengatur memori, sistem cache, prosesor, dan
bus I/O. Karena kecenderungan untuk men-disable pengaturan ini, maka pilihan pertama fitur ini
adalah Automatic Configuration dengan seting default diaktifkan. Disarankan pilihan default dibiarkan
pada posisi Enabled kecuali ada alasan bagus untuk melakukan disable. Fitur sisanya tidak
dikonfigurasi secara otomatis.
Power management
Bagian ini membicarakan mengenai manajemen energi atau power management. Seperti pada layar
setup lainnya, instruksi pada lingkungan ini dapat ditemukan pada bagian yang berhubungan pada
panduan motherboard. Gunakan fitur seting yang terdapat pada tampilan Power Management Setup,
seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6 Power management
Fitur ini digunakan untuk mengatur pilihan power management untuk peralatan di dalam komputer.
Fitur ini dapat di-enable untuk mengatur peralatan yang akan diatur menjadi mode sleep atau
suspend. Namun, hati-hati bahwa beberapa software aplikasi dan sistem operasi mungkin tidak sesuai
dengan komponen yang dimatikan, dimana software mungkin tidak mengenali peralatan dengan
semestinya. Bila hal ini terjadi fitur power management dapat di-disabled. PnP/PCl Configuration Setup
Tampilan konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component Interconnect (PCI) berisi
pengaturan fitur yang berguna untuk mengatur sistem bus 1/0 dan alokasi IRQ dan DMA untuk ISA
dan peralatan PCI PnP, seperti tampak pada Gambar dibawah ini.

Gambar 4.7 PnP/PCl Configuration Setup
Agar PnP berjalan, alat atau adapter harus dipasang, didukung oleh BIOS dan sistem operasi.
Satu fitur yang penting pada bagian ini adalah seting ”Resource Controlled BY”. Ketika diset default
menjadi Automatic Configuration, BIOS akan secara otomatis mengatur gangguan dan saluran akses
memori langsung pada 1/0 bus untuk peralatan PnP untuk menghindari konflik dengan legalitas
apapun, non-PnP, peralatan ISA. Terdapat catatan bahwa kadangkala IRQ atau DMA harus ditentukan
secara manual untuk papan PnP tambahan atau kartu adapter yang tidak sesuai.Pada kasus ini,
sumber tersebut harus dikeluarkan dari penanganan BIOS.
Secara umum, ketika mengerjakan pengaturan untuk sistem yang lebih baru maka harus
menggunakan setup BIOS mode default. Karena konfigurasi manual mungkin membutuhkan
pengetahuan yang lebih atas peralatan bus yang terpasang. Bila terjadi konflik, perhatikan bahwa fitur
“Reset Configuration Data” akan menghapus setup BIOS bagian ini dan kembali ke default sistem
rebooting. Untuk lebih memahami, perhatikan panduan sistem board sebelum membuat perubahan
di sini.
Tampilan integrated peripheral dan fixed disk detection
Bagian ini akan membicarakan mengenai fitur setup BIOS yang digunakan untuk mengkonfigurasi
dukungan integrated peripheral. Integrated peripheral meliputi peralatan seperti floppy onboard dan
control hard drive, control USB, serial port, paralel port, dan chip sound card. Sebagai contoh pada
layar Integrated
Peripherals Configuration ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gambar 4.8. Tampilan integrated peripheral dan fixed disk detection
Pada fitur ini diatur untuk semua peripheral pada mode Auto, dengan harapan ketika digunakan,
komputer mengizinkan BIOS mengelurakan perintah drive IDE yang tepat untuk menentukan mode
dukungan hard drive. Hal ini selalu menjadi saran pilihan. Fitur pengaturan USB digunakan untuk
mengaktifkan (enable) atau menonaktifkan (disable) chip pengonrol port USB pada motherboard.
Fixed Disk Detection
Dari layar setup CMOS standar yang sebelumnya, terdapat pengaturan tentang fitur “Hard Disks”,
terdapat seting AUTO yang secara otomatis mendeteksi geometri hard drive. Pada saat-saat tertentu
fitur ini tidak bekerja dengan hard drive IDE tertentu. Pilihan IDE HDD Auto Detection digunakan dalam
kondisi tersebut. Menu ini memungkinkan anda menjalankan program IDE auto-detection secara
manual dan memilih auto-detection untuk setiap drive pada jalur pengontrol. BIOS kemudian
memindai dan melaporan parameter drive yang bisa diterima atau ditolak. Parameter drive apapun
yang bisa diterima dimasukkan ke dalam setup Standard CMOS.
Seperti biasanya, fitur “Reset Configuration Data” adalah mode penyelamatan untuk mereset bagian
ini menjadi default dan mengembalikan pada fungsi konfigurasi yang terakhir kali dikenali sebelum
reboot. Instruksi untuk mengkonfigurasi setiap fitur dijelaskan lebih detail pada buku manual.
Password screen dan the load setup default screen
Password berfungsi untuk menambah keamanan sistem jaringan. Administrator sistem mengatur
password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen sistem. Gambar 4.9. Password screen dan the load setup default
screen
Gambar diatas memperlihatkan dua layar password yang bisa ditemui pada setup BIOS:

• User Password

Pilihan ini memungkinkan penginstalan password yang dapat mencegah sistem melakukan booting
kecuali password yang benar dimasukkan. Pilihan ini juga mencegah akses menuju BIOS, mengurangi
kemungkinan orang lain merubah setup BIOS komputer. Pilihan ini sangat berguna ketika melakukan
boot-up komputer ada pertama kali. Disarankan untuk mengikuti instruksi layar dan password pada
buku panduan motherboard bagi user.

• Supervisor Password

Fitur ini secara normal digunakan hanya pada institusi besar dimana seting BIOS tetap distandarkan
oleh personel pendukung komputer. Setelah diset, setup BIOS komputer ini akan terkunci dengan
master password yang hanya diketahui oleh administrator jaringan atau orang yang ditunjuk
administrator. Instruksi mengenai opsi ini dapat dibaca pada buku panduan motherboard.

Bila tidak ada password yang diperlukan namun ternyata layar ini tiba-tiba muncul, lakukan langkah-
langkah berikut untuk berpindah menuju layar berikutnya:

a) Ketika muncul perintah password, tekan tombol Enter tanpa memasukkan password.
b) Pada layar kedua yang bertuliskan ”Password Disabled”, tekan sembarang tombol untuk kembali

pada layar utama setup.

Tampilan Load Setup Defaults

Tampilan Load Setup Defaults mereset seting BIOS menjadi seting default. Fitur ini tidak akan
mempengaruhi seting pada layar Standar Setup CMOS karena merupakan persyaratan minimum
untuk memfungsikan sistem. Ketika mengkonfigurasi sistem untuk pertama kali dan ditemukan
masalah, metode ini bisa digunakan untuk mengembalikan sistem menjadi seting default. Informasi
tambahan mengenai fitur ini dapat ditemukan pada panduan motherboard. Pilihan keluar BIOS
Sebagai tambahan untuk keluar dari BIOS, pilihan yang disediakan untuk menyimpan atau
mengacuhkan perubahan apapun dan melanjutkan bekerja terdapat di dalam utiliti. Pilihan lain pada
layar ‘exiť adalah Load System Defaults. Sistem default akan membuat seting BIOS kembali pada seting
dasar yang merupakan setingan awal pabrik.
Ada dua pilihan keluar dari BIOS :
exit without saving setup
Pilihan pertama digunakan untuk keluar dari program setup BIOS tanpa menyimpan perubahan seting
apapun yang dilakukan pada sistem.
save and exit setup.
Save and exit setup digunakan untuk keluar dari program setup BIOS dan menyimpan perubahan pada
chip CMOS. Walaupun disediakan shortcut untuk melakukan perintah ini, selalu gunakan fitur exit
untuk menghindari kehilangan yang tidak diharapkan pada masukan modifikasi setup.
Ketika keluar dan menyimpan seting, komputer akan melakukan restart berdasarkan konfigurasi yang
baru. Start up disk dapat dimasukkan agar sistem melakukan boot pada command prompt. Hard drive
kini dapat dipartisi sebagai persiapan untuk menginstal sistem operasi. Gambar dibawah ini
memperlihatkan AMIBIOS dengan pilihan exit yang tersedia.

Gambar 4.10. Save and exit setup Rangkuman
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri dari
kode program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi
dasar pada sistem komputer. Fungsi BIOS menjalankan program uji peralatan
dasar dan kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. Hal penting
pada tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot sistem
ditampilkan.
Konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component Interconnect (PCI) berisi pengaturan
fitur yang berguna untuk mengatur sistem bus 1/0 dan alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan
peralatan PCI PnP. Password berfungsi untuk menambah keamanan sistem jaringan.
Administrator sistem mengatur password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen
sistem. Ada dua pilihan keluar dari BIOS yaitu exit without saving setup Save and exit setup.
Sumber Informasi :
/fungsi-bios-pada-sistem-komputasi/
/pluginfile.php/116/mod_resource/content/1/Konfigurasi%20BIOS%
20dan%20CMOS.pdf Materi 5 :
MENERAPKAN INSTALASI SISTEM OPERASI

Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan instalasi sistem operasi
4.5 Menginstalasi sistem operasi

Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi Menerapkan Instalasi Sistem Operasi, saya dapat:
• Menjelaskan prinsip dasar sistem operasi
• Mengklasifikasikan jenis-jenis sistem operasi
• Menjelaskan perintah dasar sistem operasi
• Melakukan instalasi sistem operasi proprietary dan opensource berbasis GUI
• Melakukan instalasi sistem operasi opensource berbasis command line interface
• Melakukan pengujian hasil instalasi sistem operasi
• Menggunakan perintah-perintah dasar sistem operasi proprietary dan opensource
• Membuat laporan hasil instalasi sistem operasi .5.1 Menerapkan Sistem Operasi Jaringan

A. Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada
komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user. Secara umum
semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut.

1. Pengendalian Perangkat Keras

Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem
operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk
mengendalikan satu perangkat keras. Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada
saat instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara
otomatis saat perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

2. Pengelolaan File dan Folder

Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format
untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki
blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan
kosong untuk diisi buku-buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan
memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun
subfolder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder
tersendiri untuk memudahkan pencarian file.

3. Manajemen Interaksi

User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer. Setiap aplikasi
menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari user. Terdapat dua jenis interface
yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user, yakni:

• Command Line Interface (CLI). Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikkan
serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.

• Graphical User Interface (GUI). Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon
yang dapat dipilih oleh user untuk memberikan berbagai perintah ke komputer.

4. Manajemen Aplikasi

Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program tersebut dan
meindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap perintah pada file tersebut untuk
dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk
menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:

• Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi
program tersebut.

• Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.
• Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah terinstall. Selain memiliki fungsi-fungi manajemen diatas, sistem operasi modern juga dapat memiliki
kemampuan sebagai berikut:

• Multi-user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai penggunaan
aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.

• Multi-tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
• Multi-processing – sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Central Processing

Unit).
• Multi-threading – setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk kemudian dapat

dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan ini juga termasuk bagian dari
multitasking pada aplikasi.

Berdasarkan jumlah bit-nya, sistem operasi dibagi menjadi dua macam, sistem operasi 32-bit dan
sistem operasi 64-bit. Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.

• Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan sistem operasi 64-
bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.

• Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan proses pada
aplikasi lebih cepat.

Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:

• Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small Office/Home Office
(SOHO), dengan jumlah user yang sedikit.

• Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat melayani user
dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala
besar.

Berdasarkan metode pengembangannya, system operasi dibagi atas dua jenis, yaitu :

• Sistem Operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan sistem operasi
yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan ataupun perusahaan. Sistem
perasi yang tergolong proprietari ini adalah Windows dan Mac Os.

• Sistem Operasi Open Source (Terbuka) Sistem Operasi Terbuka merupakan sistem operasi yang
kode programnya dibuka untuk umum sehingga dapat dikembangkan oleh yang lainnya. Sistem
operasi yang termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya. Linux sendiri memiliki banyak
varian, seperti Debian, Slackware, Redhat dan SuSE. Varian ini lebih dikenal dengan nama distro.

B. Sistem Operasi Jaringan (Workstation)

Sistem operasi jaringan adalah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer
dan menyediakan sekumpulan layanan (Web, FTP, DNS, dan lain-lain) untuk memudahkan dan
memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Sistem
operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer
hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone. Bedanya, pada sistem operasi jaringan,
salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya.

• Komputer Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer lain di
dalam jaringan.

• Komputer Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh server. Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user
• Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user
• Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program.
• Robustness adalah istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani

masalah yang terjadi selama digunakan oleh user.
• Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.
Berikut ini adalah beberapa sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini:
• UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai server saat ini,

contoh sistem operasi jaringan dengan linux diantaranya adalah Red Hat, Caldera, SuSE, Debian,
Fedora, Ubuntu dan Slackware.
• Novell Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang memenuhi semua
persyaratan untuk membangun sebuah jaringan komputer lokal.
• Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga mengeluarkan Windows
Server sebagai sistem operasi jaringannya.

3.5.2 Persiapan Instalasi sistem Operasi
• Persyaratan Hardware
Sistem komputer yang akan di lakukan penginstalan Mikrotik mempunyai karekteristik minimal
berprosesor 486DX atau 66 MHz ke atas, dan memunyai RAM minimal 128 Megabytes. Space Hard
disk yang dibutuhkan tergantung pada konfigurasi penginstalanya. Untuk instalasi Typical berkisar
205 MB – 260 Mb Instalasi Full berkisar 210 MB – 400 M Jika melakukan instalasi Windows 98 pada
drive selain C, maka setup tetap membutuhkan space pada drive C minimal 25 MB untuk system dan
log file selama pelaksanaa instalasi.
• Hal-hal yang perlu dipersiapkan (kiat-kiat praktis) menghindari error saat instalasi
Scan Disk
Pastikan bahwa hard disk anda tidak ada masalah (kerusakan) dengan menjalankan SCAN DISK
sebelum melakukan setup, sekaligus segera betulkan (fix) jika ada masalah. Scan disk dapat
dilaksanakan dengan menggunakan DOS. .5.3 Instalasi Sistem Operasi Berbasis Teks. Cara Instalasi Mikrotik Server

Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor
pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk
mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara
yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya
ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang
melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls
memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di
dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software
untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan
Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk
Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.
MikroTik RouterOS

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat
untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi
Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain
untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang
kompleks sekalipun.

RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang
terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard
menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy
server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge,
wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless
menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client.
Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi.
karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang
diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya
menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan
PoE sebagai sumber arusnya.
Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan
kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses
rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC
banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang
paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik
selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point
(WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.
Sistem Level Lisensi Mikrotik
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin memanfaatkannya secara penuh,
dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal
dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1
adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas.
Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6
adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan
sebagai berikut: Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya
dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1
pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat
keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien.
Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat
wireless tipe akses poin.
Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot
yang lebih banyak.
Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
Cara Instalasi dan Konfigurasi MikroTik :
a) download mikrotik di
b) siapkan Mikrotik RouterBoard
c) Burn file ISO MikroTiknya ke CD.
d) Masukkan cd mikrotik ke dalam cd/dvd room.
e) Setting bios komputer anda, pada booting awal (first boot)nya adalah cd/dvd room anda.
f) Setelah di setting maka komputer anda akan booting pertama kale ke cd/dvd room anda. Jika

berhasil maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

g) Lakukan proses instalasi Mikrotik dengan memilih (check) semua pilihan yang ada dengan tombol
‘a‘. Kalo udah dicentang semua tekan tombol ‘i’ untuk meginstall Mikrotik.

h) Tunggu bentar sampe proses instalasi nya selesai. Sabar yahh, cuma bentar kok. Kalo udah selesai
tekan tombol Enter untuk reboot.

i) Setelah komputer anda restart maka anda akan diminta untuk check disk atau tidak. Klik tombol
“Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.

j) Setelah itu akan muncul tampilan login. “admin” (tanpa tanda petik) pada Mikrotik Login. Dan
pada password enter aja. karena password defaultnya tidak ada password.

k) Jika berhasil maka akan muncul gambar tampilan awal mikrotik (lihat gambar dibawah ini).
Menandakan anda telah berhasil menginstal mikrotik. Konfigurasi MikroTik :

Mengganti Identitas User
[email protected]] > system identity set name=Mukhlis
[email protected]] >

Mengganti Password

Mengganti Nama Ethernet
[email protected]] > interface set name=Server ether1
[email protected]] > interface set name=NeThunter ether2

Ip Address
[email protected]] > ip address add address=172.77.31.13/24 interface=Server
[email protected]] > ip address add address=77.77.31.1/24 interface=NeTHunter

Ip Gateway dan DNS
[email protected]] > ip dns set servers=172.77.31.1 allow-remote-requests=yes
[email protected]] > ip route add gateway=172.77.31.1

Ip Firewall
adalah sebagai jembatan(keamanan port) koneksi internet
[email protected]] > ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=Server

Hostpot
Koneksikan PC Mikrotik nya dengan PC lainnya atau Laptop anda menggunakan kabel UTP.
Buka Winbox.
Login ke Mikrotik menggunakan Winbox. Masuk ke Ip =>Hostpot=>Hostpot Setup.

Hostpot Interfacenya adalah NetHunter (ether2) karena interface ini untuk menghubungkan ke
client. Setelah itu pilih yes yes aja

nanti saat bertemu tampilan user dan passwordnya boleh diganti atau tidak, terserah sobat.
Berikut contoh tampilan login. Dan untuk template website login bisa ganti sesuai kemauan siswa

3.5.4 Menginstalasi sistem operasi jaringan
Pernahkah Anda membayangkan memiliki lebih dari
satu sistem operasi Windows dalam satu komputer?
Hal ini dapat terjadi jika Anda menggunakan virtual
machine. Virtual machine yang sangat populer dan
sering digunakan oleh pengguna komputer yaitu
VirtualBox. Aplikasi ini besutan dari perusahaan
Oracle yang sudah tidak perlu diragukan lagi
kualitasnya. Dengan virtual box, Anda dapat
menginstall berbagai macam sistem operasi baik itu

Linux, Windows dan lain sebagainya. Pada artikel ini saya akan menjelaskan mengenai cara
menginstall Windows 7 di Virtual Box. Cara Install Windows 7 di Virtualbox
Berikut langkah-langkah menginstall Windows 7 di Virtual Box.
1) Sebelum Anda menginstall Windows 7 di VirtualBox, Anda harus memenuhi beberapa syarat

terlebih dahulu. Pertama Anda harus menginstall aplikasi VirtualBox terlebih dahulu. Kemudian
Anda harus mendownload file ISO Windows 7 dikomputer Anda. Apabila kedua syarat tersebut
sudah terpenuhi, maka Anda harus membuka aplikasi VirtualBox, dan klik menu New.

2) Kemudian masukkan nama sistem operasi Anda. Disini saya menamakannya dengan Windows 7.
Selanjutnya klik tombol Next.

3) Berilah ukuran penyimpanan untuk sistem operasi Anda. Kemudian klik tombol Next. ) Kemudian disini Anda diminta untuk membuat virtual Hard Disk. Klik opsi Create a virtual hard disk
now. Kemudian klik tombol Create.

5) Selanjutnya berilah tipe hard disk yang akan Anda gunakan. Pilih saja VDI (VirtualBox Disk Image).
Lalu klik tombol Next.

6) Setelah itu klik opsi Dynamically allocated. Kemudian klik tombol Next.

7) Pilihlah lokasi file yang akan digunakan untuk sistem operasi dan Anda dapat memberikan
ukurannya juga. Jika sudah maka klik tombol Create. ) Kemudian klik tombol Start untuk memulai menjalankan virtual machine Windows 7.
9) Maka akan muncul kotak, disini Anda harus memasukkan file ISO Windows 7 yang sudah Anda

download sebelumnya. Klik icon folder yang.

10) Kemudian akan muncul window Optical Disk Selector. Klik button Add untuk menambahkan file.

49