Manfaat IoT Dalam Kehidupan Manusia Di Masa Modern

Apa Itu Internet of Things?
Teknologi IoT (Internet of Things) dikenal sebagai teknologi yang menawarkan beragam manfaat bagi pekerjaan manusia. Dengan teknologinya yang canggih, IoT akan memberi dampak berupa efisiensi, efektivitas, dan kecepatan dalam melakukan suatu kegiatan.

Suatu kegiatan bisa disebut berbasis Internet of Things apabila memenuhi tiga komponen penerapan yakni perangkat elektronik, jaringan internet, dan aplikasi sebagai pengendali perangkat.

Jadi, Internet of Things adalah sebuah konsep untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara berkelanjutan dan terus-menerus. Dalam konsep tersebut, suatu objek memiliki kemampuan mengirimkan data lewat jaringan tanpa adanya interaksi dengan manusia.

Dalam praktiknya, IoT mampu memberi banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Penerapan Internet of Things dapat diimplementasikan pada bermacam bidang kehidupan, termasuk untuk kepentingan medis dan kesehatan, sektor pertanian, energi, lingkungan, transportasi, serta otomatisasi rumah.

Banyak contoh penggunaan Internet of Things di beberapa bidang tersebut. Manfaat IoT dalam kehidupan adalah sebagai berikut.

Pertanian
Usaha pertanianSektor pertanian menerapkan IoT untuk mempermudah kegiatan usaha pertanian. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan bantuan IoT adalah pengumpulan data suhu, kelembapan, curah hujan, kecepatan angin, muatan hama, serta serangan hama.

Semua data tersebut akan dipakai sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Pada akhirnya, IoT memberikan manfaat pada sektor pertanian melalui peningkatan kualitas dan kuantitas panen, meminimalkan risiko, mengatasi limbang, dan hal lain yang dibutuhkan ketika mengelola tanaman.

Satu contoh IoT sederhana yang bisa diberikan adalah para petani saat ini sudah bisa mengecek suhu dan kelembapan tanah tanpa perlu datang langsung ke tempat pertanian. Data tersebut kemudian dapat diolah untuk membuat sebuah program pemupukan untuk hasil yang lebih baik.

Energi
Pengolahan tambangBanyak benda di sekitar kita membutuhkan energi yang cukup besar jika diakumulasikan setiap harinya. Lampu, televisi, dan kulkas adalah contoh alat-alat yang cukup berkontribusi pada tagihan listrik.

Kini, perangkat tersebut sebagian besar sudah bisa diintegrasikan dengan internet. Integrasi tersebut memungkinkan terjadinya interaksi sebagai upaya penghematan energi listrik menjadi lebih hemat dan efektif.

IoT memungkinkan itu semua diatur menggunakan sebuah modul pusat berbasis komputasi awan (cloud computing). Tak berhenti di situ, IoT membantu kita melakukan penjadwalan terkait hidup matinya mesin pendingin ruangan, pencahayaan lampu, dan lain-lain.

Lingkungan
Manfaat bagi lingkunganLingkungan adalah salah satu aspek yang paling mendapat manfaat dengan hadirnya IoT. Penerapan IoT yang terkoneksi dengan baik dapat membantu manusia dalam upaya perlindungan lingkungan.

Dalam praktiknya, IoT dapat digunakan untuk memantau kualitas air dan udara, kondisi atmosfer dan tanah, serta pemantauan khusus terhadap suatu satwa liar lengkap dengan seluruh habitatnya.

Selain itu, IoT juga bisa bermanfaat dalam upaya penanggulangan bencana yaitu dengan sistem peringatan tsunami maupun gempa bumi. Dalam hal tersebut, perangkat IoT tentu diatur untuk memiliki jangkauan geografis yang luas dan kemampuan bergerak.

Transportasi
Manfaat IoT pada kendaraanInternet of Things berguna juga untuk bidang transportasi melalui fungsi kontrol, komunikasi, dan pemrosesan informasi. Hingga saat ini masih terus dikembangkan sebuah sistem kendaraan yang mengakomodasi Internet of Things sebagai tulang punggung penggeraknya.

Pada akhirnya, IoT diharapkan akan memberi manfaat yang menyeluruh bagi kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengendara. Internet of Things juga dikembangkan untuk efektivitas parkir, manajemen logistik dan armada.

Otomatisasi Rumah
Otomatisasi rumahBerkaitan dengan poin energi yang telah dibahas sebelumnya, otomatisasi sebuah rumah mungkin terjadi dengan diterapkannya IoT. Teknologi tersebut mampu membaca pola pemakaian energi secara real time dan keberadaan penghuni dalam rumah.

Penggunaan IoT di rumah bisa dilihat saat penghuni masuk rumah di malam hari, maka lampu otomatis akan menyala. Kemudian saat penghuni rumah akan tidur, lampu secara otomatis akan meredup lalu mati. Keesokan paginya, mesin penyedot debu akan otomatis bekerja setelah selesai sarapan.

Bahkan bisa juga, saat stok makanan dalam kulkas telah habis, ia bisa langsung memesan stok makanan sendiri. Semua alat elektronik dalam rumah telah terintegrasi dengan baik layaknya rumah pintar.

Medis dan Kesehatan
Penerapan IoT di bidang kesehatanTeknologi IoT juga turut berkontribusi pada dunia medis dan kesehatan. Apa saja kemampuan dari IoT di bidang kesehatan? Ke depan, rekam medis seseorang dapat ditransfer langsung pada tenaga medis maupun rumah sakit ketika telah disetujui oleh pasien.

Data tersebut berisi riwayat medis seseorang dari lahir hingga sekarang, termasuk keadaan jantung, tingkat gula dalam darah, dan berbagai informasi penting lainnya. Nantinya, akan ada alat yang bisa memantau kesehatan dan memberikan kemudahan manusia.

Penerapan IoT dalam Bisnis
Keterikatan antara e-commerce dengan internet sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnisnya. Hal tersebut membuka peluang yang sama bagi semua orang yang sedang berusaha masuk ke pasar dengan bantuan teknologi.

Teknologi dari IoT merupakan titik awal bagi bisnis dunia digital. Hal ini sangat mempengaruhi era baru pertumbuhan dan profitiblitas usaha. Manfaat Internet of Things yang begitu terasa adalah penghematan biaya operasional. IoT jelas dapat membuat sesuatu secara presisi, efektif, dan efisien entah dari segi bahan baku maupun energi.

Lebih dari itu, Internet of Things bisa memberikan data yang lebih akurat mengenai hal apa saja yang diminati oleh konsumen, siapa pihak yang membawanya ke perusahaan, bahkan kebiasaan yang berhubungan dengannya. Pada akhirnya, penerapan IoT diharapkan akan memberi kepuasan dan manfaat bagi para pelanggan.

Cara Kerja Internet of Things
Bagaimana cara kerja IoT? Pada dasarnya, Internet of Things bekerja dengan menggunakan bahasa pemrograman. Setiap instruksi dapat secara otomatis menghasilkan suatu interaksi antara mesin yang telah terkoneksi tanpa bantuan manusia, serta tanpa batasan jarak dan waktu.

Internet sendiri berfungsi sebagai faktor penghubung antara mesin yang berinteraksi. Peran manusia pada teknologi IoT bertugas sebagai pengawas, pengatur, dan pembuat mesin agar sesuai dengan kebutuhan.

Penghambat terbesar dalam konfigurasi IoT adalah cara penyusunan jaringan komunikasi antara mesin. Hal itu tidak hanya terbatas pada keandalannya melakukan sebuah tugas namun juga harus memperhatikan aspek keamanan data yang dihantarkannya.

Biaya pengembangan teknologi IoT yang terbilang mahal menjadi salah satu penyebab berhenti atau gagalnya sebuah sistem. Tapi yang pasti, konsep IoT berdampak baik bagi berbagai bidang di Indonesia termasuk sektor pertanian, bisnis, dan kesehatan.

Beberapa jurnal IOT dalam bentuk PDF yang bisa kamu baca setelah ini.

Unsur-unsur Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur mendasar pembentuk IoT termasuk kecerdasan buatan, sensor, konektivitas, keterlibatan aktif, dan pemakaian perangkat berukuran kecil.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
IoT membuat berbagai mesin terlihat “Smart”. IoT membantu meningkatkan segala aspek kehidupan dengan pengembangan teknologi berbasis AI. Jadi, pengembangan teknologi dilakukan dengan pengumpulan data serta pembangunan algoritma kecerdasan buatan dan jaringan.

Konektivitas
Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat jaringan khusus IoT. Jaringan ini tak lagi terikat dengan penyedia utamanya saja. Jaringannya juga tidak harus berskala besar dan mahal. IoT dapat menghubungkan jaringan kecil tersebut dalam perangkat sistem.

Sensor
Ini adalah pembefa yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif dalam perangkat, menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke aktivitas sehari-hari kita.

Keterlibatan Aktif (Active Engagement)
Engangement yang kerap digunakan pada teknologi biasanya bersifat pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi kita yakni konten, produk, maupun keterlibatan layanan yang aktif.

Perangkat Berukuran Kecil
Perangkat yang terpasang pada banyak teknologi memang menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil khusus itu untuk menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.

Penerapan Internet of ThingsSejarah dan Perkembangannya
Mengingat bahwa IoT adalah teknologi canggih yang melakukan transfer data lewat jaringan dengan cepat, masa depan pengembangannya sangat menjanjikan. Kehidupan manusia bisa dioptimalkan dan dipermudah melalui sensor cerdas yang tertanam pada peralatan pintar yang berbasis internet ini.

Internet sendiri mulai populer di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, peneliti bernama John Romkey membuat perangkat yang tergolong canggih kala itu. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau dimatikan lewat internet.

Kemudian pada tahun 1994, Steve Mann menciptakan WearCam, disusul Paul Saffo pada tahun 1997 menjelaskan secara singkat mengenai penemuan teknologi sensor dan masa depan. Barulah pada tahun 1999, Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.

Pada tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan sistem tersebut jadi awal kepopuleran konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi mulai berlomba-lomba mengembangkan teknologi sesuai konsep IoT.

Pada tahun 2000, LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yakni lemari pintar. Lemari pintar itu bisa menentukan apakah stok makanan perlu diisi ulang atau belum.

Kemudian, pada 2003, RFID mulai ditempatkan di posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika Serikat melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, Walmart mulai menyebarkan RFID ke semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.

IoT kembali naik di tahun 2005, yaitu pada saat media ternama misal The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang bertujuan mengaktifkan IoT.

Ikuti kami di Google News untuk dapatkan artikel terbaru!

Bagikan ke media sosial: