MATV PT Marsat Windu Andika

Gagasan membangun Master Antenna TV (MATV) diawali atas kebutuhan memenuhi tayangan TV pada hunian kolektif seperti Hotel, Apartment, RealEstate, Dormitory, Rumah Sakit, Airport, Mall, Institusi Pemerintahan/Swasta atau bangunan multi unit lainnya yang tidak memungkinkan memasang antenna penerima secara individual disetiap hunian baik karena faktor Estetika, High Cost maupun alasan teknis lainnya.

Bagaimana sebetulnya MATV Bekerja:

* Sistem MATV Yang paling Konvensional adalah signal Analog maupun Digital diterima dari Stasiun pemancar TV lokal lewat Antenna UHF langsung disebar ke lebih dari satu TV.
* Signal ini sejatinya sudah bisa langsung didistribusi ke seluruh titik TV lewat jaringan kabel coaxial dengan menggunakan Amplifier dan Splitters untuk keperluan individual (home used). Namun jumlah stasiun TV baik lokal maupun mancanegara terus tumbuh menjamur baik lewat antenna parabola maupun provider TV kabel ditambah dengan titik distribusi yang mencapai angka ratusan untuk rumah susun maupun hotel membuat signal TV tidak mungkin disebar langsung tanpa diproses.
* Sistem Sentral (HEADEND) dengan cara mengkonsolidasikan perangkat penerima (Receivers) serta memrosesnya pada frekuensi yang berbeda (Modulator) melalui platform Analog atau Digital menjadi Solusi yang bertahan sejak dahulu dan terus berkembang sampai sekarang dengan berbagai konfigurasinya.
* Dilanjutkan dengan jaringan Distribusi (CATV) yang wajib mengirimkan signal secara merata ke seluruh titik TV. Tentang bagaimana konfigurasi jaringan ini dirancang tentunya tergantung dari jumlah lantai dan unit dari bangunan itu sendiri.
* Demi jaminan kualitas signal yang prima di seluruh titik pemirsa tanpa gangguan interference, noise maupun harmonic. maka perencanaan maupun eksekusi di lapangan perlu dilakukan oleh tim yang berpengalaman luas dengan workmanship yang handal.

Awalnya channel TV yang dibroadcast terbatas pada siaran lokal analog lewat antenna VHF/UHF yang sekarang bermutasi menjadi digital (DVB-T/T2). Seiring dengan teknologi satelit, antenna parabola yang menyajikan Channel TV mancanegara baik yang gratis (FTA) maupun berbayar awalnya juga mengirim signal analog. Namun akhirnya bermigrasi sepenuhnya menjadi digital DVB-S/S2. Masuknya satellite antenna dalam jajaran MATV membuat sebutan berubah menjadi SMATV.

SMATV dengan platform Analog ini telah exist lebih dari 30 tahun. Migrasi ke Digital yang secara revolusioner menyajikan gambar tajam beresolusi megapixel berdampak pada perangkat analog tidak support lagi. Harga LED TV digital yang semakin terjangkau membuat banyak Hotel meremajakan TV usang mereka namun tetap mempertahankan Headend Analognya. Akibat mismatch ini, kualitas gambar TV yang diharapkan jadi lebih super justru lebih inferior dibanding saat masih menggunakan TV lama.

Persiapan dasar dalam membangun SMATV:

* Membuat daftar jumlah dan saluran TV / video yang akan di-broadcast
* Menentukan jumlah dan jenis Antenna untuk bisa menerima signal sesuai daftar
* Menentukan jenis Receiver penerima signal apakah itu DSR, DSD, RF Tuner ataupun Media Player. Jumlah peralatan ini sama dengan jumlah channel yang akan di broadcast. Output Signal dari perangkat ini adalah signal AV.
* Metode Broadcast ke viewer adalah distribusi signal RF, maka perlu perangkat yang disebut Modulator. Ada beberapa type modulator yaitu Single side band Agile (VSB), SSB fixed, 4 in 1 double side band, yang penggunaannya disesuaikan dengan jumlah channel serta anggaran biaya.
* Modulator akan mengubah signal AV yang masuk dari receiver menjadi signal RF dan mengalokasikan frekuensi setiap channel misalnya pada E5, E6… E12, E7, S1, S2…….S41, U21…..U30.
* Output masing-masing modulator yang secara spesifik sudah ditetapkan frekuensinya akan digabung oleh Combiner menjadi 1 output coaxial cable yang berfungsi sebagai ‘kereta’ pembawa seluruh channel TV. Analogikan case ini dengan coaxial cable dirumah yang membawa sekitar live TV channel.
* Keluaran combiner ini sudah siap untuk didistribusikan ke seluruh viewer melalui jaringan distribusi CATV (Cable Antenna Television) via coaxial cable.

Seluruh perangkat mulai dari Receiver sampai Combiner tersusun dalam racking system dan disebut SMATV HEADEND.

CATV
Syarat utama suksesnya CATV network adalah pembagian signal yang merata ke seluruh titik viewer. Perhitungan kekuatan signal dalam satuan dBmV. Model TV tabung mengisyaratkan 60 – 70 dB (+0 -10 dBmV) adalah standard, TV LED/LCD : 65 – 75 dB ( +5 – 15 dBmV). Dengan acuan angka tersebut, dirancanglah jaringan CATV dengan konfigurasi Amplifier, Splitters dan Couplers berikut connectors/ accessoriesnya.

Kesalahan pada konfigurasi serta metode pemasangan membuat distribusi timpang sehingga signal tidak merata atau interference di titik tujuan.

Komponen utama analog SMATV

* Outdoor devices
* Antenna teresterial
* Antenna parabola
* Kabel input dari provider tv kabel

Indoor devices (headend)

* Digital satellite receiver FTA
* Analog tuner/demodulator
* DVB-T2 set top box
* IRD ( Integrated Receiver Decoder)
* DVD player
* Fixed modulator
* Agile modulator
* 4 in 1 modulator
* Combiner
* Racking system

Distribution network (CATV)

* Coaxial cable RG 11, RG 6
* CATV amplifier
* Coupler & splitter
* Accessories ( jack & connectors)
* DVB-T2/C set top box

TRANSMISI ANALOG VS DIGITAL
Format yang diadopsi untuk transmisi signal pada system MATV adalah Analog, yang masih selaras dengan TV tabung dengan resolusi TVL (garis/line). TV dengan layar LED berformat digital beresolusi tinggi (HD) menggunakan Pixel untuk acuan resolusi (titik/dotted). Harga yang terjangkau serta fitur yang semakin lengkap mendorong banyak Hotel bermigrasi ke TV digital.

Disini kendala mulai timbul, ternyata signal analog dari Headend tidak support 100% ke TV Digital. Kualitas gambar (sharpness, contrast) yang sebetulnya relatif bagus pada TV analog ternyata tidak sempurna diterima pada TV digital. Harapan menampilkan tayangan super tidak terwujud.

DIGITAL MATV
Komponen utama digital MATV:

Outdoor devices

* ANTENNA TERRESTERIAL
* ANTENNA PARABOLA
* KABEL INPUT DARI PROVIDER TV KABEL

Indoor devices (headend)

Distribution network (CATV)

* Coaxial cable RG 11, RG 6
* CATV amplifier
* Coupler & splitter
* Accessories ( jack & connectors)
* DVB-T2/C set top box

Optional distribution network:
Optical network

Digital MATV sebetulnya merupakan evolusi dari Analog MATV sebagai solusi yang tak terelakkan akibat kehadiran TV Digital HD. Disini Perangkat Analog Headend diganti dengan Digital baik yang berformat SD maupun HD tergantung dari signal video sourcenya.

Keunggulan digital MATV:

* Kualitas Video dan Audio seprima input aslinya
* CATV network analog tetap bekerja pada system Digital
* Hemat pemakaian Booster karena kekuatan signal yang diperlukan di titik TV relative minimum
* Untuk TV yg sudah support DVB-T/T2/C, tidak diperlukan Set Top Box
* Kapasitas pada analog maksimum 70 channel, Digital bisa lebih dari 200 ch
* Hemat konsumsi space headend karena adanya fungsi alat yang bisa dioptimasi
* Online services untuk parameter check and resetting bila system terkoneksi ke LAN-internet
* Secara general, signal digital sangat stabil, sederhana dan tidak merepotkan dari sisi perawatan
* Fungsi Encrypsi dan Subscriber Management System (SMS) bila diaplikasikan sebagai tayangan berbayar,maka Viewer Set
* Top Box wajibdipasang.
* Support untuk kombinasi dengan Digital Signage untuk promosi Hotel facilities (Guest and room management, Food and beverages, Gym and massages, Tourist n Cabs, Shopping dsb)
* Welcoming message untuk tamu hotel disetiap kamar bila dikombinasikan dengan Procentric Hospitality smart TV (LG-TV).
* Platform instalasi digital MATV adalah berbasis coaxial cable, namun tidak tertutup penerapan teknologi Fiber Optic (FTTH, FTTC, FTTB atau GEPON/GPON atau FOC untuk membawa signal Telephone (SIP Phone), Internet dan Video (Tripple play) pada network.