Memahami Poin Dan Support Dalam Menulis Paragraf Yang Efektif

Apa itu Poin dan Support dalam Tulisan?
Dalam tulisan atau paragraf, poin adalah sesuatu pernyataan (statement) yang bisa mewakili seluruh paragraf. Sedangkan support adalah kalimat-kalimat pendukung poin yang logis, mendetail, serta valid untuk dijadikan alasan. Efektif atau tidaknya sebuah tulisan tergantung pada kedua hal ini. Itulah mengapa kita harus memahami poin dan support dalam menulis paragraf.

Menyajikan tulisan itu ibarat menyajikan makanan. Poin adalah nasi sedangkan support adalah lauknya dalam sebuah hidangan ‘tulisan kamu’. Tentunya, akan sulit untuk diterima oleh orang-orang jika kamu hanya menyajikan nasi saja. Maka dari itu, perlu juga kamu menyediakan lauknya. Namun jika lauknya kurang enak, keasinan atau kemanisan akan membuat orang-orang enggan pula untuk mengonsumsinya. Alhasil, komposisi yang tepat dibutuhkan dalam meracik tulisan agar menjadi hidangan yang istimewa.

Nasi ibarat poin dan lauk ibarat support dalam tulisanmuGambaran Poin
Setiap harinya, kita membuat poin atau pernyataan (statement). Contohnya seperti ‘aku benci pekerjaanku‘, ‘Mahmud adalah orang yang baik’ atau ‘menulis itu mudah‘. Dan kita juga bisa saja membuat poin mengenai isu yang lebih besar, seperti ‘Indonesia menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia’, ‘Virus Corona itu buatan manusia’ atau ‘Merk Akwa lebih baik daripada merk Le Minecafe’. Terlepas dari benar-salah dari poin-poin tadi, setiap hari kita membuat poin dalam proses berkomunikasi.

Gambaran Support
Tidak semua orang di sekeliling kamu akan selalu mempertanyakan “mengapa?” kepada poin atau pernyataan yang kamu buat. Hal tersebut disebabkan karena bisa jadi orang tersebut sudah setuju dengan pernyataan tersebut, atau sudah tahu perasaan kamu, atau bahkan tidak setuju namun tidak ingin berdebat karena tidak tertarik dengan topik yang kamu bawakan. Jika kamu ingin membangun komunikasi yang efektif dengan pembaca, maka kamu harus menyediakan bukti yang solid yang bisa mendukung poin atau pernyataan yang kamu lontarkan.

Perbedaan mencolok antara berbicara dan menulis adalah di dalam menulis, setiap ide yang dikeluarkan harus didukung dengan alasan atau detail yang spesifik. Tulisan yang tidak didukung dengan support, semisal hanya poin-poin saja yang diutarakan tanpa adanya detail dan argumen yang disajikan akan membuat tulisan kehilangan fokus, tanpa solusi dan konklusi.

Pentingnya poin dan support
Mengapa memberi support pada poin menjadi penting? Karena tulisan kamu menjadi lemah jika kamu seumpama berkata ‘50% orang Indonesia adalah penikmat teh tarik‘ namun kamu tidak menjelaskan dari mana kamu mendapatkan informasi tersebut, bagaimana angka itu muncul dan mengapa bisa separuh penduduk negara seperti itu dan argumen-argumen lainnya.

Kamu bukanlah seorang nabi yang ketika membuat poin atau pernyataan lalu seketika pengikutnya akan langsung percaya dan mengamini semua ucapannya. Sehebatnya nabi pun masih ada orang yang tidak percaya, sehingga pada akhirnya nabi membutuhkan support untuk menjelaskan poinnya tadi. Namun support nabi berbeda dengan penulis, support nabi bisa berasal dari perbuatan, dengan kejadian/peristiwa, dan ayat dari Tuhan.

Pembaca tulisan kamu belum tentu mengenal kamu, itulah mengapa support bagi poin setiap tulisan begitu penting. Mengingat pembaca adalah orang-orang yang membutuhkan alasan dan tidak mudah percaya maka support atas poin tulisan menjadi penting agar pembaca bisa menangkap isi poin dengan dukungan argumen yang valid.

Selain itu, sebuah tulisan bisa dinilai bobotnya dari bagaimana penulis membuat support atas poin-poin yang diujarkan. Pastikan support yang kamu berikan valid, lugas, jelas dan spesifik serta support benar-benar relevan dengan poin yang kamu suguhkan.

Langkah-langkah menulis paragraf dengan poin dan support secara efektif
Langkah-langkah menulis paragraf dengan poin dan support secara efektif antara lain:

1.
Mari kita mulai dengan membuat poin semisal ‘Menjadi Ibu Rumah Tangga tidaklah mudah’. Maka seisi paragraf nantinya adalah seputar menjadi ibu rumah tangga, dan fokus kepada support poin tersebut yakni mengapa hal tersebut tidaklah mudah.

2.
Langkah kedua yakni memberi support pada poin yang sudah kita lontarkan. Semisal kita sudah membuat beberapa support mengenai poin di atas seperti ini:

Poin:

Menjadi ibu rumah tangga tidaklah mudah

Support:

* Tugasnya berat
* Harus bisa multi-tasking
* Melayani anak dan suami
* Mengerjakan pekerjaan rumah
* Ibu menjadi andalan keluarga
* Suami cuma bisa membantu
* Mengasuh dan mendidik anak

3.
Langkah ketiga yakni tinggal menghubungkan semuanya dan mengatur sedemikian rupa sehingga antar kalimatnya koheren/harmonis. Contoh:

Menjadi seorang ibu rumah tangga tidaklah mudah. Pertama, tugas dan tanggung jawabnya begitu berat baik secara fisik maupun mental. Ia dituntut untuk bisa multi-tasking dalam mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus melayani kebutuhan anak dan suami. Pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah umumnya dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga setiap harinya. Seabrek pekerjaan harus dipikul olehnya tanpa bisa mengeluh karena dia merupakan satu-satunya andalan keluarga. Lebih parahnya lagi, suami hanya bisa sekedar membantu isterinya. Sehingga, istri tidak bisa terus mengandalkan suami yang pastinya sudah sibuk pada urusan yang lain. Dan yang terakhir, ibu rumah tangga juga harus mengasuh dan mendidik anaknya. Semisal ketika anak menangis, ketakutan atau kebingungan maka ibu harus bisa membuatnya tenang. Ketika anak tidak tahu sesuatu, maka ibu sebisa mungkin menjelaskannya. Dan ketika anak melakukan kesalahan, seorang ibu mengarahkan anaknya untuk belajar dari kesalahan tersebut.

Tips: Untuk menghubungkan antar kalimat, diperlukan kata-kata transisi seperti: ‘Pertama, ‘, Kedua, ‘, ‘Oleh karena itu, ‘, Lebih parahnya lagi, ‘, ‘Setelah itu, ‘, ‘Dan yang terakhir, ‘, ‘Akhirnya, ‘ dsb.

4.
Dan yang terakhir adalah revisi dan edit. Dari contoh paragraf di atas, mungkin ada yang perlu ditambahkan atau justru dikurangi. Perlu diperhatikan pula kesalahan ketik (typo), tanda baca dan lain sebagainya sesuai kaidah EYD. Contohnya dalam paragraf di atas, terdapat kata asing dan kata tidak baku yang perlu dibuat miring agar sesuai dengan EYD. Penggunaan diksi kata juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Selain itu, gaya bahasa juga bisa diubah menyesuaikan jenis tulisan, apakah resmi seperti artikel berita, atau santai seperti opini ringan, atau dibuat puitisasi, bersajak, atau bermajaz jika jenis tulisan adalah seni dan sastra.

Format Point dan Support
Karena jenis paragraf ada dua maka, format poin dan support juga ada dua, yakni:

Paragraf Deduksi

Point + Support 1 + Support 2 + Support 3 + … .

Atau

Paragraf Induksi

Support 1 + Support 2 + Support 3 + … . + Point

Demikian Pentingnya memahami poin dan support dalam menulis paragraf yang efektif. Teori-teori yang saya rangkum ini hanyalah bersifat membantu tumbuhnya skill menulis kamu. Selebihnya adalah kamu harus praktek-praktek dan praktek.

Semoga bermanfaat. Selamat berlatih dan berkarya, Writers.

Penulis: Mudhofar – CEO/Founder insantri.com

Yuk gabung di Channel Telegram insantri.com berserta grupnya ‘Kelas Menulis Gratis’. Dapatkan pengalaman seru, belajar menulis bersama teman-teman yang lain di sana.