Mengenal Produk Funding Perbankan

Jika anda pergi ke bank, pemandangan yang tersaji di depan mata adalah bermacam-macam poster, brosur, dan spanduk mengenai produk-produk perbankan. Seringkali anda menjadi bingung karena tidak paham benar esensi produk-produk tersebut. Pada dasarnya, produk perbankan hanya dua macam, lending dan funding. Lending adalah produk-produk kredit, mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit UKM, KPR, dan lain sebagainya. Sebaliknya, funding adalah produk penyimpanan dana dan investasi. Kali ini saya akan menjelaskan jenis-jenis produk funding. 1. Giro Seringkali orang salah kaprah terhadap rekening giro. Beberapa mengira, dana rekening giro berasal dari kredit yang diberikan bank kepada debitur. Padahal, tidak semua pendanaan rekening giro nasabah berasal dari kredit bank. Ada rekening giro murni, yang dananya berasal dari kocek pribadi nasabah. Giro, pada dasarnya adalah rekening untuk keperluan bisnis. Giro dapat diatasnamakan pribadi ataupun perusahaan, yayasan, dan sebagainya. Rekening giro adalah rekening yang paling likuid (mudah cair), karena dana di dalamnya dapat dicairkan dan dipindahbukukan dengan berbagai cara. Bisa dengan menulis cek/bilyet giro, lewat ATM, maupun dengan transaksi di banking hall. Karena sifatnya yang sangat likuid ini, bunga rekening giro paling kecil dibandingkan dengan bunga tabungan dan deposito. Setiap bulan, nasabah yang memiliki rekening giro akan mendapatkan laporan transaksi dari bank berupa rekening koran. Nasabah harus teliti dalam bertransaksi dengan rekening giro. Misalkan dalam menggunakan cek/bilyet giro sebagai alat pembayaran. Jangan lupa menyediakan dana yang cukup dalam rekening sehingga jangan sampai klien tidak dapat mencairkan cek yang anda berikan karena dana dalam rekening anda tidak cukup. 2. Tabungan Tabungan pada dasarnya hanya dapat dibuka atas nama perorangan. Perhitungan bunga tabungan umumnya berjenjang, semakin besar saldonya, semakin besar pula bunganya. Bank biasanya memberikan buku tabungan kepada nasabah untuk mengetahui record transaksinya, meski biasanya transaksi yang tercatat di buku tabungan tidak detail. Tetapi ada pula bank yang melaporkan transaksi tabungan melalui media semacam rekening koran bulanan. Dana dalam rekening tabungan dapat ditarik/dipindahbukukan lewat ATM atau transaksi di banking hall. Bank menawarkan bermacam-macam produk tabungan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Jika anda memang memiliki dana berlebih, tidak ada salahnya memilih tabungan untuk kelas premium, karena fasilitas yang diberikan umumnya lebih baik. Tetapi, tabungan premium biasanya mengenakan penalti bila saldo tabungan anda kurang dari saldo minimum yang disyaratkan. 3. Deposito Jika dana dalam tabungan anda cukup besar, sementara anda tidak berencana untuk menggunakannya dalam waktu dekat, simpanlah dana tersebut sebagai deposito. Deposito menjanjikan bunga yang jauh lebih besar daripada tabungan dan giro. Tetapi, anda tidak dapat menarik dana tersebut hingga tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, karena pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan penalti. Ada dua jenis bunga deposito, counter rate atau special rate. Counter rate adalah tingkat suku bunga deposito yang akan anda dapatkan dari counter bank. Bila anda ingin mendapat special rate yang lebih tinggi daripada counter rate, mintalah agar dihubungkan dengan staf marketing yang dapat mengajukan permohonan special rate untuk anda. Bunga deposito dapat ditambahkan ke pokok atau ditransfer ke rekening tabungan anda, sesuai permintaan anda pada saat pembukaan. Deposito umumnya berjangka waktu 1,2,3,6,12, atau 13 bulan. Tetapi ada pula deposito dalam jangka waktu sangat singkat (7-27 hari). Biasanya, nasabah memilih deposito berjangka waktu 1 bulan saja karena khawatir dana tersebut akan dibutuhkan sewaktu-waktu. Deposito dapat diperpanjang dengan dua sistem sesuai perjanjian di awal : ARO (Automatic Roll-Over) – langsung diperpanjang pada saat jatuh tempo, atau Await for Instruction – bank akan melakukan konfirmasi sebelum memperpanjang deposito. Apapun sistem yang anda pilih, sebaiknya anda mengingat jadwal jatuh tempo deposito anda, supaya menjelang jatuh tempo anda dapat segera menghubungi bank untuk memperpanjang atau mencairkan deposito anda. Sebagai produk investasi, ada beberapa jenis deposito yang memiliki bunga yang lebih tinggi, tetapi resikonya juga tinggi (prinsip high risk high return). Berhati-hatilah terhadap produk-produk tersebut karena biasanya dana anda tidak akan dijamin pemerintah melalui LPS. Kalaupun anda tertarik untuk berspekulasi, sebaiknya tetap investasikan sebagian dana anda di deposito konservatif. Ketiga produk di atas adalah produk dasar funding. Ada pula beberapa produk yang merupakan fusion atau penggabungan dari produk-produk dasar tersebut. Misalnya, produk giro yang di-bundled dengan tabungan. Mekanismenya, jika dana dalam rekening giro cukup banyak, dana itu akan dipindah otomatis ke rekening tabungan untuk memperoleh bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika dana dalam rekening giro kurang pada saat pencairan cek/pemindahbukuan bilyet giro, dana dalam rekening tabungan akan dipindah otomatis untuk menutupi kekurangan tersebut. Ada pula produk tabungan yang dipadu dengan deposito, umumnya disebut tabungan berjangka. Mekanismenya, setiap bulan dana rekening tabungan nasabah didebet otomatis ke rekening tabungan berjangka. Bunga yang diberikan lebih tinggi dari tabungan, meski lebih kecil dari deposito. Dana tabungan berjangka umumnya tidak bisa ditarik dalam jangka waktu tertentu, baru bisa ditarik setelah beberapa tahun. Tujuan tabungan berjangka ini adalah untuk investasi masa depan, misalnya untuk persiapan dana pendidikan anak. Sudah jelas bukan? Sekarang saatnya anda melihat kembali rekening bank anda untuk memeriksa apakah anda sudah menggunakan produk yang tepat.