Pake Hackintosh Di Laptop Enak Nggak Sih

1. Hello Guest, selamat datang di Forum WinPoin. Kamu bisa bertanya, berdiskusi, sharing, dan ngobrolin apapun seputar Windows, Windows Phone, PC, Gadget, atau hal seputar Teknologi lainnya. Selamat berkomunitas! 😉

1. FebianAdministratorStaff Member
Joined:May 7, 2013Messages:8,029> Pagi all, Rasanya udah cukup lama nih gak posting thread share di forum. Terinspirasi dari om @Yusril Ibnu yang baru saja menelurkan berbagai thread share barunya, aku g mw ketinggalan untuk ikutan juga. Hehe. Kali ini aku mw berbagi pengalaman seperti apa rasanya memakai Hackintosh di laptop Asus Transformer Book Flip TP500LB. Aku sempet pake hackintosh ini selama 4 bulanan, sebelum akhirnya aku kembalikan lagi ke Windows 10. Dari 4 bulan itu aku dapet beberapa pengalaman yang menarik untuk dibagikan disini. Berikut penampakan laptop Asus Transformer Book Flip TP500LB ku waktu masih pake Hackintosh (kala itu masih pake OS X El Capitan, dan setahunan ini udah balik ke Windows 10 lagi). Spoiler: Penampakan Asus Transformer Book Flip Hackintosh Nah tanpa berlama-lama lagi, ini share pengalamanku yang bisa menjawab rasa penasaran beberapa orang: Pake Hackintosh di Laptop, Enak Nggak Sih? NB: pengalaman setiap orang bisa berbeda, semua penilaian di thread ini berdasarkan pengalamanku sendiri. . Proses Instalasi Install hackintosh itu gak sulit benernya, yang susah itu adalah memastikan fitur di laptop bisa berjalan semaksimal mungkin. Disitu bakal butuh banyak berburu kext, modifikasi kext, edit manual DSDT, dan masih banyak lagi. Googling dan nongkrongin forum hackintosh semacam / menjadi kunci keberhasilan proses instalasi ini. Kamu akan beruntung jika di forum-forum tersebut sudah ada member yang punya laptop sama, berhasil, dan caranya di share disana. Tetapi jika tidak maka kamu harus mencoba-coba sendiri, banyak bertanya, trial error tips dari laptop2 lain yang mirip dengan yang kamu gunakan, bahkan coba eksperimen sendiri. Proses install ini menantang, seru, tp jg bisa melelahkan dan bikin frustasi. Hanya saja begitu berhasil, senengnya bakal gak ketulungan Kuncinya adalah jika ada cara / custom yang berhasil, catet steps nya dan simpen file / konfigurasinya. Entah di blog, evernote, google docs, dimana aja boleh. Karena nantinya kamu bakal sering memerlukannya ketika upgrade OS atau re-install OS. Aku sendiri baru berhasil install mulus setelah sekitar 4 hari dengan beberapa puluh kali mengulang proses. Jadi dari sisi instalasi, jika kamu tipikal orang yang suka tekno dan suka eksperimen, menginstall hackintosh itu = seru & enak Tapi kalo kamu tipikal orang yang males ribet, gak begitu mau berpusing2 dengan hal teknis, dan ingin pake tanpa pusing, maka intall hackintosh di laptop = nggak enak . Pemakaian sehari-hari Setelah instalasi berhasil tentu dipake dong ya untuk aktivitas sehari-hari. Nah disinilah aku mulai ngerasa hackintosh kurang enak untuk dipakai di laptop — at least di Asus Transformer Book Flip TP500LB punyaku, ada berbagai fitur yang gak bisa jalan mulus, seperti: * Sleep. Setiap kali sleep otomatis, hackintosh gak bisa nyala lg, jadi harus dimatiin paksa dan dibooting dari awal. * Booting tidak bisa langsung masuk OS. Kadang bisa langsung, kadang butuh diulang 2x – 3x baru bisa. * WiFi gak bisa dipake, jadi harus pake WiFi dongle / eksternal / LAN jika tidak ingin mengubah WiFi Card (bisa diatasi dengan oprek dan ganti WiFi Card, di toped banyak yang jual WiFi card utk hackintosh) * Dual GPU gak jalan, jadi aku pake GPU internal (Intel HD Graphics) sedangkan GeForce MX aku matikan via custom DSDT / SSDT. Bisa sih kl gak dimatiin, tp bakal boros baterai dan cepet panas. Selain 4 permasalahan diatas sebenarnya semua berjalan mulus dan g berbeda dengan MacBook. Hanya saja beberapa masalah diatas sudah cukup untuk membuat laptopku kurang nyaman dipakai untuk pekerjaan harian. Jadi jangan pernah berharap bahwa kamu bisa menikmati 100% experience yang sama persis seperti MacBook melalui laptop hackintosh. Jadi dari sisi penggunaan harian, pake hackintosh di laptop = nggak enak . Update / Upgrade Apple merilis update macOS dengan rutin. Beberapa update bisa lgsg diinstall dari App Store tanpa masalah. Beberapa lainnya bisa diinstall dari App Store, tetapi setelah itu harus replace berbagai konfigurasi dan custom yang sudah dilakukan. Berbeda dengan MacBook asli yang tinggal pencet aja kl update / upgrade dirilis, tidak demikian dengan hackintosh. Kamu harus mantengin forum untuk memastikan barangkali ada member dengan laptop sama yang berhasil upgrade — atau setidaknya jika ada masalah sudah membagikan tips untuk mengatasinya. Tetapi jika menunggunya terlalu lama masih g ada juga, maka copy semua konfigurasi dan file custom (DSDT/SSDT, dsb) adalah hal wajib sebelum memutuskan update / upgrade. Setiap mau update / upgrade seringkali jadi deg2an karena kalo bermasalah, maka resiko terberat adalah kamu harus setup hackintosh dari awal lagi. Tetapi jika berhasil update / upgrade, rasanya memang lega Tetapi meskipun demikian, dari sisi kemudahan update / upgrade, pake hackintosh di laptop = nggak enak . Harga Semua pasti tahu berapa harga MacBook. Tetapi hackintosh ini bisa kamu install secara cuma-cuma. Kamu tinggal download macOS (gratis di app store), dijadikan bootable, diinstall ke laptop yang kamu miliki. Taraa..kamu sudah bisa mencicipi OS X / macOS tanpa mengeluarkan biaya tinggi. Jadi secara harga, mencicipi macOS melalui hackintosh di laptop = enak . Dukungan hardware macOS nggak seperti Windows / Linux yang punya dukungan luas terhadap berbagai macam hardware. Menginstall Windows / Linux di laptop bakal punya peluang keberhasilan yang amat sangat tinggi, terlebih didukung oleh ketersediaan driver. Tetapi macOS nggak begitu. OS ini didesain Apple untuk jalan di hardware Apple, dengan konfigurasi hardware yang juga dipilih oleh Apple. Jadi nggak semua laptop bisa diinstall hackintosh, kalaupun bisa, pasti ada aja satu dua fitur yang gak jalan sempurna. Aku aja RAM laptop bawaan 4GB, biar lebih powerful aku upgrade 8GB lagi sehingga totalnya 12GB. Eh tapi apesnya hackintosh g detect RAM extra tersebut. Jadi di Windows dan Linux laptopku terdeteksi 12GB RAM, tp di OS X waktu itu hanya terdeteksi 4GB saja. Padahal sudah beli RAM mahal-mahal. Jadi untuk dukungan hardware, pake hackintosh di laptop = nggak enak. Setelah 4 bulanan pake hackintosh di Asus Transformer Book Flip TP500LB, aku gak kuat dan akhirnya kembali lagi pake dual boot Windows 10 dan Ubuntu. Kedua OS ini berjalan super mulus dan semua fitur laptop berjalan tanpa masalah. Kesimpulan Dari pengalamanku tersebut, aku bisa menarik beberapa kesimpulan: * Hackintosh di laptop tidak cocok digunakan oleh orang yang tidak suka teknis * Hackintosh di laptop tidak cocok digunakan untuk keperluan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari * Tetapi hackintosh di laptop cocok bagi siapa saja yang ingin mencoba dan mencicipi macOS / OS X tanpa harus beli MacBook yang mahal * Hackintosh juga cocok sebagai selingan dikala sudah bosen pake Windows dan Linux, tetapi tidak bisa menggantikannya secara utuh * Pake Hackintosh cocok bagi kamu yang mw beli MacBook, kamu bisa belajar gimana cara pake macOS dan menyesuaikan diri sebelum membeli MacBook yang asli * Jangan pernah berharap bisa menikmati experience MacBook 100% melalui Hackintosh * Hackintosh di desktop PC bakal lebih mudah diinstall, fungsional, produktif, dan layak dipakai di aktivitas sehari-hari — daripada hackintosh di laptop * Demi kemudahan dan experience penggunaan, kalo pengen install hackintosh, sebaiknya rakit PC dengan specs yang disarankan oleh / (CustoMac, CustoMac Mini, CustoMac Pro, dsb) * Laptop Windows dibuat spesifik utk OS Windows, jadi paling enak ya dipake dengan OS Windows — atau setidaknya Linux Nah itulah sedikit share seputar pengalaman pake hackintosh di laptop selama 4 bulanan di tahun kemarin. Saat ini posisi laptopku tersebut sudah berada di dual OS Windows 10 + Ubuntu, jadi sudah tidak hackintosh lagi. Tetapi jika ada pertanyaan seputar experience menggunakan hackintosh di laptop, jangan sungkan untuk bertanya dengan mereply thread ini. Kedepannya kl ada duit aku pengen rakit PC yg memang pemilihan specs nya didedikasikan utk hackintosh ini. Jadi bisa pake Windows, Mac, dan Linux sekaligus dalam 1 PC. Sekian dan terima kasih * Like x * Bermanfaat x . raxionWell-Known Member
Joined:Mar 16, 2016Messages:1,132> Intinya kalau nginstall hackintosh itu ribet dah butuh banyak kesabaran yak btw hackintosh bukannya termasuk kategori baj*kan ? XD

3. > dari dulu sih sudah penasaran pengen coba, tapi entah mengapa belum siap aja…
apalagi masalah dukungan hardware yang gak support membuat makin gak siap hehehe
btw thanks sudah share pengalamanya min, tenyata memang agak repot juga yaa cie akhirnya posting lagi di forum wkwkwk

4. echiActive Member
Joined:Apr 10, 2016Messages:301> laptop ane bisa pake hackintosh tapi kgk enak dipandang (reso rendah kali ya ) . Joined:Apr 19, 2014Messages:97> pengen ngejajal ini, tapi kayanya susah banget banget klo amd, beragam cara udah ane coba hasilnya = . FebianAdministratorStaff Member
Joined:May 7, 2013Messages:8,029> Kl AMD jatuhnya nanti pake custom distro semacam Niresh, AMD OS X, dsb…jd g pake official macOS yg dr App Store
Next kl beli PC paling enak rakit pake specs yg recommended di customac, jd mw pake OS apapun bisa..lumayan buat hiburan dan explorasi OS dikala nganggur Bs jd resolusinya, kayak PC tua ku (yg kusebut, si mbah) resolusinya rendah banget, jd g enak dipandang

7. Joined:Apr 19, 2014Messages:97> betul gan, hrus pke yg bgtu2.. bhkan yg udh custom aj ane tetp mumet nginstallnya beda tipe beda cara ga buat custom seterusnya sih, pling cma buat jajal berp hari, pda akhirá bkal blik ke windows lgi pasti

8. Joined:Jul 31, 2015Messages:234> ane juga pernah make hackintosh (Yosemite) + Windows 10 selama 3 bulanan waktu pertama kali install bikin frustasi oprek sana oprek sini gagal mulu tapi akhirnya bisa dan warr biasa senengnya tapi kesenangan ku terhenti karna wifi ane kgk support ada rencana mau beli wifi dongle but kgk jadi syng duitnya . Joined:Jun 22, 2015Messages:1,588> Install hackintosh ya…
Laptop keluarga saya tidak mendukung sama sekali. (Toshiba Satellite L840)
Karena memang laptop tuh hardwarenya hampir semuanya dari vendor Qualcomm. Hanya processor, RAM, dan GPU aja yang beda (Prosessor buatan Intel, RAM merek Samsung, dan GPU merek AMD).
Berdasarkan analisis saya, kebanyakan Mac Book memakai hardwarenya hanya dari Intel dan Apple itu sendiri.
Saya sendiri belum menemukan Mac Book memakai GPU semacam AMD atau NVIDIA. Kebanyakan Mac Book memakai Intel HD Graphic atau GPU dari Apple sendiri.
Saya pun sendiri tidak tertarik menggunakan Mac OS sama sekali.
Laptop saya jauh lebih enak jika di install Android x64, Ubuntu, atau Windows.
Saya pun awalnya lumayan tertarik untuk mencicipi hackintosh, tapi saya baru sadar bahwa tidak satupun hardware yang cocok di hackintosh nanti (meski dengan konfigurasi penuh). Kalaupun dipaksakan, mungkin hackintosh akan bisa booting saja, tetapi tidak bisa di apa – apakan.
Yah, begitulah yang saya tahu sejauh ini.
Big thanks untuk @Febian atas reviewnya.

10. Joined:Aug 28, 2017Messages:25> Kalo unduh langsung dari App Store tetap disebut bajakan ya? . Joined:Aug 28, 2017Messages:25> Saya juga sudah pernah install OS X El Capitan di Dell Inspiron 1545, untungnya semua hardwarenya berjalan lancar (termasuk Wifi : soalnya aslinya pakai marvell yukon. kalo OS X kan pake apple yukon). Kurangnya cuma graphicnya sama booting yang harus tancap FD Clover terus.