PDF LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PTTELKOM INDONESIA DATEL KABANJAHE Sistem Transmisi Jaringan Dan Penanganan Gangguan Interne

May 19, 2017 | Author: Proverb Pastoral | Category: N/A

Deskripsi Singkat
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT.TELKOM INDONESIA DATEL KABANJAHE

“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3

AMSAL PASTORAL SIHOMBING PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk
DATEL KABANJAHE

“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”

(6 Februari 2017 – 16 Maret 2017)

Disusun Oleh :
AMSAL PASTORAL SIHOMBING Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Pembimbing PKL

Ir.Elferida Hutajulu Hirengson
Harianja
NIP. NIK. LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan, Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Medan dan Dosen Pembimbing, menyatakan bahwa Laporan
Praktik Kerja Lapangan dari:
Nama : Amsal Pastoral Sihombing
NIM : Program Studi :Teknik Telekomunikasi
Jurusan : Teknik Elektro
Telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan selesai.

Kepala Jurusan Teknik Elektro Kepala Program Studi

Junaidi, S. T, M.T. Ir. Suhaili
Alifudin, M. Eng
NIP. NIP. KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan, yang telah dijalani selama
genap tiga tahun. Di samping itu juga sebagai pembelajaran untuk diri
pribadi dalam banyak hal, baik itu pengetahuan, mempraktekkan materi kuliah
yang telah didapat selama ini dan sebuah persiapan untuk menghadapi dunia
kerja.
Dengan selesainya laporan praktik kerja lapangan ini, penulis berharap
semoga laporan ini dapat membawa manfaat bagi pembaca umumnya dan juga bagi
penulis pada khususnya serta semua pihak yang berkepentingan.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan praktik kerja lapangan dan
menulis laporan ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Bapak Junaidi, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Medan.
2. Bapak Suhaili Alifuddin, selaku Ketua Program Studi Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan.
3. Bapak James Hasibuan, selaku Kakandatel Kabanjahe.
4. Bapak Heringson Harianja selaku Pembimbing PKL.
5. Seluruh staf/pegawai di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang telah
banyak membimbing dan memberikan masukan bagi penulis dan berpartisipasi
dalam PKL.
6. Seluruh staff pengajar Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Negeri Medan.
7. Keluarga dan orangtua saya yang telah memberikan dukungan moril dan
materil serta doa untuk penyelesaian laporan ini.
8. Kelompok praktek kerja lapangan yaitu : Erix, Bangga, Immanuel, Fariz,
Anggi, Ricchie, Chaterine serta serta saudara dan teman-teman yang telah
banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

Medan, 16 Maret 2017
Penulis

Amsal Pastoral Sihombing
NIM. DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3
1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa 3
1.3.2 Manfaat bagi Perusahaan 4
1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4
1.5 Identifikasi Masalah 4
1.6 Rumusan Masalah 5
1.7 Metode Pengumpulan Data 5
1.8 Lokasi PKL 6
Bab 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 8
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 8
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan 10
2.3 Logo Telkom 16
BAB 3. LANDASAN TEORI 18
3.1 Fiber Optik 19
3.1.1 Jenis-Jenis Fiber Optik 20
3.1.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optik 23
3.2 Perbandingan Fiber Optik Dengan Tembaga 28
3.2.1 Kelebihan Fiber Optik 28
3.2.2 Kekurangan Fiber Optik 29
3.2.3 Kelebihan Kabel Tembaga 30
3.2.4 Kekurangan Kabel Tembaga 30
3.3 DSLAM 31
3.4 MSAN 32
3.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network) 35
3.6 Gangguan Jaringan 37
3.7 Gangguan Perangkat 37
3.8 Gangguan Massal (GAMAS) 38
3.9 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja tembaga 38
3.10 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja FO 40
BAB 4. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1 Aplikasi MyIndiHome 49
4.2 Analisis Monitoring Gangguan IndiHome 55
4.2.1 Jaringan IndiHome 55
4.3 Penanganan gangguan IndiHome 56
4.4 Jaringan Lokal Fiber Optik 59
4.5 Pasang baru 65
BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN 71
5.1 Kesimpulan 71
5.2 Saran 71

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi PKL Kabanjahe 7
1. Struktur Organisasi Perusahaan 11
2. Logo PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk 17
1. Struktur Fiber Optik 20
2. Single-Mode 21
3. Grade Index-Multimode 21
4. Step Index-Multimode 22
5. Fiber To The Building (FTTB) 24
6. Fiber To The Zone (FTTZ) 24
7. Fiber To The Curb (FTTC) 25
8. Fiber To The Home (FTTH) 26
9. Jaringan Fiber To The Home 28
10. Fiber Optik 29
11. Kabel Tembaga 31
12. Konfigurasi DSLAM 32
13. Konfigurasi Layanan MSAN 33
14. MDF di Kabanjahe 39
15. ODP Diturunkan 41
16. Teknisi memasang kabel penghubung ODP 41
17. ODC di Merek 42
18. Closure 43
19. Cek Kedalaman kabel (Line Locator) 45
20. Hasil Pengamatan Line Locator 45
21. ONT 46
22. OTB 46
23. OLT 47
24. OPM 48
1. Tahap 1 Aplikasi My Indihome 49
2. Tahap 2 Aplikasi My Indihome 50
3. Tahap 3 Aplikasi My Indihome 51
4. Tahap 4 Aplikasi My Indihome 52
5. Tahap 5 Aplikasi My Indihome 53
6. Tahap 6 Aplikasi My Indihome 54
7. Konfigurasi FTTX 60
8. Desain Jaringan FTTH/B 61
9. Desain Kabel Penanggal/Dropcore 63
10. Konfigurasi FSB/IKR 64
11. Flowchart Demand Telkom Access 66
12. Provisioning Type . Provisioning Type . Provisioning Type . Proses Instalasi ODP Provisioning Type . Pasang baru 70

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Hasil Observasi Gangguan Pelanggan 58

BAB 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Persaingan dalam industri kerja dewasa ini sangat kompetitif.Untuk itu
mahasiswa/mahasiswi dituntut untuk mengetahui dan mempunyai pengalaman
sebagai persiapan dalam memasuki dunia industri kerja yang sangat
kompetitif.Mahasiswa dituntut untuk memiliki skill & pengalaman dalam dunia
industri berbanding lurus dengan permintaan perusahaan-perusahaan untuk
mendapatkan SDM yang bermutu,berkualitas dan siap pakai dalam bidang
pekerjaan teretentu.
Adapun latar belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk
memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana dunia kerja dengan cara terjun
lamgsung dan mengamati sistem kerja dari perusahaan tersebut . Praktek
Kerja Lapangan (PKL) juga dapat menempah mahasiswa untuk jadi mahasiswa
yang mandiri dan mempunyai misi ke depan. Pada saat pelaksanaan PKL,penulis
di tuntut untuk mempunyai banyak keahlian (multi skill) dalam melaksanakan
pekerjaan atau tidak hanya mengandalakan suatu keahlian yang dipelajari di
dalam perkuliahan, karena di dalam perusahan atau lembaga tempat penulis
melaksanakan PKL tidak selalu memberikan pekerjaan sesuai dengan keahlian
mahasiswa di bidangnya masing-masing.
Didalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis akan mendapat
banyak pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru pada dunia kerja sehingga
akan sangat berguna di saat penulis sudah diterima di suatu perusahaan.
Tentunya hal tersebut akan dapat di capai dengan adanya dukungan kerjasama
yang baik dari semua pihak, terutama perusahaan sebagai tempat pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Penulis lebih memilih Praktek Kerja Lapangan di PT. Telkom disamping
karena penulis adalah mahasiswa Telkom penulis berpikir lebih baik untuk
memilih perusahaan dimana perusahaan tersebut memiliki kesamaan antara
teori di perkuliahan dan praktik di perusahaan sehingga penulis dapat
membandingkan teori di perkuliahan dan praktik langsung pada perusahaan dan
juga karena penulis ingin mengetahui bagaimana sistem kerja di PT. Telkom
tersebut. Dalam Praktek Kerja Lapangan ini penulis juga ingin mengetahui
bagaimanakah cara penanganan Gangguan IndiHome dengan menggunakan
Oleh karena itu penulis memilih judul ” Sistem transmisi jaringan dan
penanganan gangguan internet IndiHome pada PT.Telekomunikasi Tbk”, sebagai
judul Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena dianggap penting untuk mengetahui
bagaimana cara penanganan ganguan IndiHome.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengenalkan penulis
terhadap situasi kerja yang sesungguhnya sehingga penulis dapat menerepkan
ilmu pengetahuan yang telah didapat dibangku perkuliahan dan
mengaplikasikannya ke dunia kerja.
Dibawah ini akan diuraikan tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
lain adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan akhir
Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.

2. Merupakan kesempatan bagi penulis untuk dapat membandingkan dan
mengembangkan pengetahuan dalam perkuliahan dan pandangan dalam
dunia kerja.

3. Menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga
pendidikan dalam hal ini Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan.

4. Melatih penulis untuk dapat mandiri,disiplin serta bertanggung
jawab dengan pekerjaan yang dilakukan.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa

Adapun manfaat penulisan bagi mahasiswa adalah :

a. Dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang telah diproses pada masa kuliah dan sekaligus
menambah wawasan, pengalaman dan pergaulan.

b. Memotivasi mahasiswa untuk lebih giat lagi menimba ilmu dunia
kerja yang selalu mengalami perubahan dengan cepat.

c. Mendidik mahasiswa agar disiplin dalam tugas.

d. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang ketatnya
persaingan dalam dunia kerja sehingga mahasiswa dituntut
memiliki keahlian personal.

1.3.2 Manfaat bagi Perusahaan

Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi Perusahaan adalah:
a. Sangat membantu untuk menindak lanjuti bagaimana cara untuk
Monitoring Gangguan IndiHome di perusahaan tersebut.

b. Meringankan beban kerja pada karyawan perusahaan tersebut untuk
bisa menginfokan adanya Gangguan internet ke Teknisi lapangan.

c. Menjadi karyawan sementara selama Praktek Kerja Lapangan
berlangsung diperusahaan tersebut.

1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini penulis membahas tentang
“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”.

1.5 Identifikasi Masalah

Jaringan di PT. Telkom Datel Kabanjahe banyak mengalami gangguan
jaringan internet yang diakibatkan oleh banyaknya faktor eksternal maupun
internal, seperti seringnya terjadi kerusakan pada RK (Rumah Kabel),
terputusnya kabel utama pada kabel ODP yang terhubung ke rumah pelanggan
yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim yang menyebabkan tumbangnya pohon dan
mengenai kabel ODP.

1.6 Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, rumusan masalah dalam Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tahapan dalam menghubungkan kabel fiber optik yang
putus?

2. Bagimanakah keterlambatan dalam menangani gangguan internet
IndiHome mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan PT. Telkom Datel Kabanjahe?

3. Bagaimanakah kecepatan, ketepatan, keramahan teknisi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan Internet
IndiHome pada PT. Telkom Datel Kabanjahe?

1.7 Metode Pengumpulan Data

Adapun beberapa metode pengambilan data yang penulis lakukan untuk
membuat laporan Monitoring Gangguan IndiHome pada PT. Telkom antara lain:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Suatu metode yang dilakukan langsung didalam kantor PT. Telkom
Jl.Meriam Ginting No. 32 Kabanjahe.
2. Wawancara (Interview)

Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab dengan staf karyawan
bagian TA / PA yang dapat memberikan informasi yang berhubungan
dengan penelitian. Adapun pertanyaan yang penulis ajukan yaitu:

a. Bagimanakah Monitoring Gangguan IndiHome pada PT. Telkom Datel
Kabanjahe?

b. Aplikasi apakah yang digunakan oleh PT. Telkom untuk mengatasi
Gangguan IndiHome?

3. Pengamatan (Observation)

Observation atau pengamatan adalah suatu alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati, mencatat cara kerja dalam
penanganan gangguan IndiHome langsung ke lapangan.
4. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang berdasarkan kepustakaan yaitu dengan membaca dan
mempelajari buku-buku ilmiah, tullisan dan lain sebagainya yang ada
hubungannya dengan perusahaan yang dilaksanakan penelitian.
Kepustakaan ini bersifat teoritis dan dimaksudkan untuk memperoleh
data sekunder.

1.8 Lokasi PKL

Adapun lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis lakukan
dikantor PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl. Meriam Ginting No. 32
Kabanjahe. PKL ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) Bulan yaitu dari
tanggal 06 Februari 2017 sampai dengan tanggal 16 Maret 2017.Berikut tampak
depan kantor Datel Kabanjahe pada gambar 1.1 .

BAB 2

Bab 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pelayanan jasa
telekomunikasi untuk umum. Berdiri pada tahun 1884 dengan nama Post On
Telegrafdienst. Pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda
dengan berdasarkan stablad No. 395 Tahun 1906. Sejak itu diubah namanya
menjadi Post On Telegrafdienst dan Tepondienst atau disebut PTT-Dienst.
Kemudian berdasarkan peraturan No.240 tahun 1961 diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi
perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan Negara yang
berdiri sendiri yakni berdasarkan peruturan pemerintah No.29 tahun 1965
maka berdirilah suatu perusahaan Telekomunikasi yang diatur oleh peraturan
pemerintah No.36 tahun 1974.

Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal penyelenggara telekomunikasi untuk
umum, baik hubungan dalam negeri maupun luar negeri, pada saat itu
telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT.INDONESIA SATELIT
COORPORATION (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan yang didirikan
berdasarkan peraturan perundangan Negara bagian Dalaware, Amerika Serikat.

Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli
oleh Negara RI dari America cable dan radio corporation dalam rangka
peningkatan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, dan pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No.53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk
internasional. Selain hal tersebut, penyelenggaraan telekomunikasi
memerlukan manajemen yang lebih professional dalam usaha meningkatkan
kinerja perusahaan.

Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk
Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
sebagaimana dimaksud dalam UU No.1996. Sejak itu berdirilah Perusahaan
Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia dengan sebuah nama yaitu
TELKOM. Kalau ditelaah perubahan-perubahan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan perusahaan. Pada tahun 1995, Telkom melakukan
perubahan besar-besaran meliputi :

1. Restrukturisasi

2. Kerjasama Operasi

3. Initial Public Offering

Restrukturisasi Internal dimaksudkan untuk menyediakan pengelolaan
perusahaan menjadi efisiensi dan efektif karena terjalin antara bidang
usaha. Sebagai hasil restrukturisasi sejak 1 juli 1995 Organisasi Telkom
terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional
ini menjadi pengganti struktur Wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) yang
memiliki daerah teritorial tertentu namun hanya menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapatkan bagian jasa telepon Sambungan Langsung
Internasional (SLI), melalui perhitungan interkondisi. Divisi Network
menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui
pengoperasian jaringan transmisi jalur nasional. Perkembangan terakhir
berdasarkan keputusan Direksi Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996,
Telkom menambah dua divisi, yaitu divisi Multimedia dan Network Provider
dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama, sedangkan divisi pembangunan
termasuk divisi penunjang.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam rangka melaksanakan tugas operasional perusahaan adanya strukur
organisasi diperlukan. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian – bagian, dan orang-
orang yang menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Bagan struktur
organisasi pada PT. TELKOM INDONESIA, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut ini.

Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Telkom
Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut ;

1. General Manager Tugas General Manager antara lain :
a. Mampu menjamin tercapainya target kinerja jaringan Copper & DSL
Access Network dan mengimplementasikan kebijakan manajemen
operasi dan pemeliharaan sistem jaringan.
b. Mampu menjamin tercapainya target kinerja sistem CPE dan
mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan
system.
c. Mampu mengevaluasi, mengukur, memodifikasi prosedur /sistem
customer handling untuk tercapainya efektifitas customer
handling untuk tiap segmen pelanggan.
d. Mampu mengembangkan kriteria pekerjaan outsourcing eksisting
dengan mempertimbangkan kapabilitas internal & eksternal sejalan
dengan perubahan lingkungan bisnis yang kompetitif dan
turbulens.
2. Manager Acces Area Medan
Tugas Manager Acces Area Medan antara lain :

a. Monitoring anggaran operational akses Medan

b. Monitoring kelancaran operasional di lapangan se Medan

c. Menjustifikasi / memutuskan hal-hal yang urgent untuk di
eksekusi

3. Manager Operational

Tugas Manager Operation antara lain :

a. Merencanakan sasaran dan ruang lingkup project serta merinci
aktivitas project dan penjadwalannya. Mampu melakukan monitoring
dan reporting pelaksanaan project.

b. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.

c. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.

d. Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program penanganan
gangguan layanan pelanggan secara efisien dan efektif.

e. Menganalisis statistic performansi layanan secara menyeluruh dan
membuat rekomendasi solusi peningkatan performansi layanan

4. Manager Outsourching
Tugas Manager Outsourching antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan yang
berlaku

5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (OAN) dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
d. Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas masing-
masing sumber daya untuk mencapai sasaran secara optimal. Mampu
memprediksi anggaran project
e. Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai dengan
kebutuhan dan kebijakan perusahaan serta mampu membuat analisis
kapabilitas dan menyusun project plan implementasi.
6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain :
a. Menerapkan perancangan dan implemntasi internal control
b. Melaksanakan pengelolaan Inventory Management
c. Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting
d. Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber
penerimaan dan penggunaan kas, penyusunan proyeksi kas serta
optimalisasi idle cash
e. Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan standar
yang berlaku.
f. Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara hubungan yang
positif dengan pihak lain dalam menyelesaikan masalah.
7. Asman CCA ( Customer Corporote Access )
Tugas Asman CCA antara lain :
a. Pemeliharaan saluran data dan Internet
b. Perbaikkan saluran pelanggan cluster
c. Pemeliharaan saluran LC (Led Cenal)
8. Asman CAM (Cooper Access Maintenance )
Tugas Asman CAM antara lain :
a. Pemeliharaan kabel primer dan sekunder tembaga
b. Penanggulangan gangguan kabel primer dan sekunder
c. Pembenahan jaringan
9. Asman MFRAN (Maintenance Fiber and Radio Access Network )
Tugas Asman MFRAN antara lain :
a. Pemeliharaan kabel F.O dan radio
b. Penanggulangan gangguan kabel F.O dan radio
c. Monitoring availability perangkat MSOAN dan MSAN
10. Asman Daman ( Data Manajemen )
Tugas Asman Daman antara lain :
a. Purifikasi data jaringan
b. Updating data SISKA
c. Updating gambar skematik
11. Asman CPE ( Customer Premise Equitment )
Tugas Asman CPE antara lain :
a. Memonitor pasang baru speedy sudah terinstal dengan baik dan
benar
b. Mengendalikan gangguan speedy agar tetap sesuai tolok ukur
c. Mengoptimalkan perangkat yang layak untuk broadband
12. Asman TOS ( Technical Operation Support )
Tugas Asman Tos antara lain :
a. Mengkompulir kebutuhan material operasional penanggulangan
gangguan
b. Mengendalikan anggaran dan kebutuhan operasional
c. Validasi BA dari mitra untuk penagihan
13. SVP CPE
Tugas Svp Cpe antara lain :
a. Instalasi pasang baru Speedy sampai dengan ON
b. Penanggulangan gangguan Speedy sampai dengan perangkat pelanggan

c. Administrasi BA pasang baru Speedy (SN Modem, Tanggal Instal,
petugas Instal)
14. SVP Publik Phone
Tugas Svp Publik Phone antara lain :
a. Pemeliharaan TU coin dan kartu
b. Pasang baru TU coin dan kartu
c. Memelihara Availability perangkat TU agar tetap handal 100%

2.3 Logo Telkom

Penampilan Baru Logo Telkom

Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan penampilan
baru logo Telkom yang mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang
terbaik bagi bangsa Indonesia.

Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi
bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.

Filosofi Warna

-.Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi
tantangan dan perusahaan.
-.Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
-.Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
-.Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The
Best adalah sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik
dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal
yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik dan pada akhirnya akan
membawanya menjadi yang terbaik.Gambar logo Telkom yang terbaru dapat
dilihat pada gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 2.2 Logo Telkom

BAB 3

BAB 3. LANDASAN TEORI

Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan milik
Negara yang menyediakan layanan telekomunikasi, data, internet dan
merupakan jaringan terbesar di Indonesia. PT. Telekomonikasi Indonesia,Tbk
tentunya tidak ingin kalah saing dengan perusahaan-perusahaan yang melayani
provider internet. Guna mewujudkan hal tersebut perlu rasanya PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk meluncurkan berbagai macam produk-produk
handalnya yang berupa IndiHome (Indonesia Digital HOME). Dalam hal ini PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk perlu untuk menyikapi dan menangani keluhan-
keluhan pelanggan IndiHome. Menyikapi dan menangani keluhan-keluhan
pelanggan internetnya sesuai dengan hasil penelitian yang didapat oleh
penulis yakni keluhan pelanggan tersebut ialah :
1. Gangguan Jaringan

2. Gangguan Perangkat (Modem/UseeTV/Telepon)

3. Gangguan Massal

Dengan adanya gangguan atau keluhan-keluhan diatas maka PT.
Telekomunikasi, Tbk menyediakan beberapa tools dan sistem untuk
memonitoring gangguan jaringan internet yaitu :

1. Monitoring gangguan IndiHome menggunakan aplikasi MyIndiHome

2. Monitoring gangguan telepon berupa pemantauan oleh seorang operator
3. maupun beberapa operator.

4. Hasil monitoring gangguan IndiHome akan dilaporkan kepada teknisi
gangguan IndiHome.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dimana instansi ini telah mempunyai
dan mempersiapkan karyawan yang handal dan professional yang mempunyai
keahlian dibidangnya masing-masing dan mempunyai daya yang tinggi untuk
mempertahankan instansi tersebut, adapun cara kerja untuk masing-masing
karyawannya dengan menggunakan Aplikasi-aplikasi yang sudah dipersiapkan
berupa Aplikasi My IndiHome, yang mana Tools tersebut adalah untuk
monitoring gangguan IndiHome dan penyelesaian masalah IndiHome yang sudah
digunakan oleh pelanggan-pelanggan PT. Telkom.

3.1 Fiber Optik

Fiber optik merupakan saluran transmisi yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber
cahaya yang digunakan biasanyaadalah dari sinar laser atau LED. Fiber Optik
terbuat dari serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara
khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan kemudian di proses menjadi
sebentuk gulungan kabelagar dapat digunakan untuk melewati data yang ingin
dikirim atau diterima.

Struktur fiber optik seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 terdiri dari
beberapa bagian yaitu cladding, core, dan coating. Core adalah kaca tipis
yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang menjadi tempat berjalannya
cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan . Cladding lapisan luar
yang membungkus core dan memantulkan kembali cahaya yang memancar keluar
kembali kedalam core. Sedangkan coating merupakan lapisan pelastik yang
melindungi serat dari kerusakan dan pelembapan. Core dan Cladding terbuat
dari kaca sedangkan coating terbuat dari plastik agar fleksibel.Gambar
struktur kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini..

Gambar 3.1 Struktur fiber Optik

3.1.1 Jenis-Jenis Fiber Optik

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Ada tiga tipe
fiber optik yang umumnya digunakan untuk komunjkasi data yaitu single-mode,
mutimode, graded,-index, dan multimode step-index.
Single-mode
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diameter antara 8.3-10
mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Single-mode dengan garis tengah
(diameter) sempit hanya dapat menyebarkan antara 1310 – 1550 nano meter.
Single-mode dapat mentrsnsmisikan di atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak
di bandingkan multimode. Fiber Single-mode memiliki core lebih kecil di
bandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya tunggal
dapat mengurangi distorsi yang di akibatkan overlap cahaya, penyediaan
sedikit sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi. Gambar fiber
optik Single-mode ditunjukan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Single Mode

Secara garis besar tipe fiber optik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Diameter core lebih kecil di bandingkan diameter cladding.
Digunakan untuk transmisi jarak jauh, bisa mencapai 120 km,
bandwidth.
Multi-mode
Berisi sebuah core dimana refraksi index mengurangi secara perlahan-lahan
dari poros pusat keluar cladding. Refraksi index tertinggi pada pusat
membuat cahaya bergerak secara perlahan pada porosnya di bandingkan cahaya
yang lebih dekst dengsn cladding. Alur yang di pendekan dan kecepatan yang
tinggimengijinkan kecepatan cahaya di bagian luar untuk sampai ke penerima
pada waktu yang sama secara perlahan tetapi cahaya lurus langsung melalui
inti core. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit. Fiber
optik jenis grade-mode multimode di tunjukan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Grade- Index Multimode

Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optik jenis ini adalah :
Diameter corenya antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter
claddingnya 100 mm – 150 mm
Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode
step index.
Biasanya untuk jarak transmisi km pentransmisian
informasi jarak menengah seperti pada LAN.
Step-index multimode
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya,
beberapa cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direct rute),
sedangkan yang lainnya berliku-liku (zig zag) ketika sinyal tersebut
memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini menyebabkan pengelompokan
cahaya yang berbeda yang di kenal sebagai sebuah mode, tiba secara terpisah
pada sebuah titik penerima. Kebutuhan untuk meninggalkan jarak antar sinyal
untuk mencegah overlap batas banwidth adalah jumlah informasi yang dapt di
kirim di titik penerima. Sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih
cocok untuk jarak yang lebih pendek/singkat. Fiber optik jenis Step-index
multimode di tunjukan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Step-index multimode

Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optik jenis ini adalah :
Ukuran intinya berkisar 50 mm – 125 mm dengan diameter
cladding 125 mm – 500 mm.
Diameter core yang besar digunakan agar penyambungan kabel
lebih mudah.
Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan
kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif dekat.

3.1.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optik

Sistem jaringan fiber optik setidaknya memiliki dua buah
perangkat opto elektronik, yaitu suatu perangkat opto elektronik disisi
sentral dan satu perangkat opto elektronik di sisi pelanggan. Lokasi
perangkat opto elektronik di sisi pelanggan selanjutnya di sebut Titik
Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berartibatas terakhir kabel
optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal
optik ke sinyal elektronik. Berdasarkan lokasi penempatan TKO yang di
pasang di dekat lokasi pelanggan maka terdapat beberapa konfigurasi
sebagai berikut:
Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak didalam gedung (ruang telekomunikasi basement atau
terdistribusi di tiap lantai). Terminal pelanggan dihubungkan degan TKO
melalui kabel tembaga indoor atau IKR (Instalasi Kabel Rumah). Modus
aplikasi FTTB seperti pada Gambar 3.5 dapat diterapkan bagi pelanggan
bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan
apartement.

Gambar 3.5 Fiber To The Building FTTB

Fiber To The Zone (FTTZ)
Dalam modus aplikasi FTTZ seperti pada Gambar 3.6, serat optik digunakan
untuk menggantikan jaringan primer dari jaringan kabel. Sehingga serat
optik di tarik dari sentral sampai rumah kabel (RK).
Aplikasi ini di lakukan jika tingkat kebutuhan sebatas memenuhi
keterbatasan kabel primer. Gambar FTTZ dapat dilihat pada gambar 3.6
berikut ini..

Gambar 3.6 Fiber To The Zone FTTZ

Fiber To The Corb (FTTC)
Aplikasi FTTC menempatkan TKO di suatu tempat di luar bangunan, di dalam
kabinet atau di atas tiang menggantikan DP dengan kapasitas lebih kecil
dari 120 SST. Terminal pelanggan di hubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga hingga sampai 200 meter. Aplikasi FTTC pada Gambar 3.7 dapat di
terapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu daerah
terbatas namun tidak terbentuk gedung bertingkat tinggi.

Gambar 3.7 Fiber To The Curb FTTC

Fiber To The Home (FTTH)
Aplikasi FTTH menempatkan TKO di rumah pelanggan. Terminal pelanggan di
hubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR (Instalasi kabel
Rumah)hingga beberapa puluh meter. Arsitektur FTTH pada Gambar 3.8 sama
dengan FTTB tetapi bukan terbentuk gedung melainkan rumah.

Gambar 3.8 Fiber To The Home FTTH

IndiHome Fiber merupakan layanan 3P (Triple Play) dari Telkom yang terdiri
dari :

1.InternetFiber
Layanan internet super cepat menggunakan FIBER optik dari Telkom
Indonesia yang memiliki keunggulan antara lain :
a. Internet cepat Fiber optik mampu mentransfer data (bandwidth) hingga
ratusan Mbps (jauh lebih cepat dibandingkan kabel coax atau copper).

b. Internet stabil Kecepatan fiber optik jauh lebih stabil dibandingkan
coax atau copper pada saat dilakukan sharing (akses internet secara
bersamaan).
c. Internet handal Fiber optik lebih tahan dalam kondisi cuaca apapun
seperti serangan petir dan gangguan elektromagnet dibandingkan kabel
coax atau copper. Sehingga komputer anda menjadi lebih aman.
d. internet canggih Fiber optik merupakan teknologi penghantaran
datatercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed
broadband.
2.Telepon rumah

Telepon rumah adalah layanan komunikasi telepon dengan keunggulan
biaya telpon lebih murah dan kualitas suara yang jernih. Paket Telepon
Rumah IndiHome Fiber menawarkan gratis telpon 1000 menit lokal atau
Interlokal per bulan atau setara dengan 17 jam per-bulan yang bisa
digunakan baik untuk Lokal maupun Interlokal secara leluasa tanpa
batasan berapa menit yang digunakan untuk Lokal ataupun berapa menit
Interlokal dengan total penggunaan 1000 menit per bulan.

3.UseeTV
UseeTV Cable merupakan layanan Interactive TV pertama di
Indonesia.Layanan TV berbayar (Pay TV) yang memberikan pengalaman baru.
Anda tidak hanya menonton TV, tapi juga dapat memegang kendali seakan
Anda sutradaranya. Selain memberikan tayangan yang berkualitas, UseeTV
Cable juga memberikan berbagai macam fitur yang tidak ada di penyedia
layanan kabel lainnya, seperti Pause & Rewind TV, Video on Demand,
Video Recorder dan lainnya. Usee TV Cable memiliki beragam Channel
pilihan. IndiHome Interactive TV, layanan TV Kabel yang seru dan
lengkap!

4.Indihome view
IndiHome view merupakan layanan inovatif untuk menikmati live camera
dimana pengguna dapat menggunakan live access dan recorded video dengan
proses instalasi yang sangat mudah menggunakan plug & play IP-Cam
melalui gadget (Android maupun IOS). Layanan “plug & play IP Camera”
menggunakan PC/Notebook atau dengan Gadget yang memanfaatkan teknologi
cloud service. Gambar FTTH dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini..

3.2 Perbandingan Fiber Optik Dengan Tembaga

Fiber optik dan tembaga masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangandalam manfaatnya sebagai media transmisi Telekomunikasi. Berikut
ini merupakan perbandingan dari fiber optik dengan tembaga.

3.2.1 Kelebihan Fiber Optik

Kabel fiber optik seperti pada Gambar 3.10 terbuat dari kaca
ataupun plastik sehingga memiliki kelebihan dalam pemanfaatannya
sebagai media transmisi komunikasi, yaitu :
a. lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat
membuat kapasitas informasi yang sangat besardengan kecepatan
transmisi mencapai Giga-bit per detik dan menghantarkan
informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
b. Biaya pemasangan dan pengoprasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi.
c. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
d. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio.
e. Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
f. Tidak berkarat.
Gambar kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini.

Gambar 3.10 Kabel Fiber Optik

3.2.2 Kekurangan Fiber Optik

Kabel fiber optik terbuat dari kaca ataupun plastik sehingga
memiliki kekurangan dalam pemanfaatannya sebagai media transmisi
komunikasi, yaitu :
1. Sulit membuat terminal pada kabel serat.
2. Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang
tinggi.

3.2.3 Kelebihan Kabel Tembaga

Kabel tembaga adalah kabel dengan penghantar yang terbuat dari
logam tembaga. Kabel Tembaga memanfaatkan sinyal listrik untuk
mengirim sinyal-sinyal informasi sehingga memiliki kelebihan sebagai
berikut :
a. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900
kanal telepon.
b. Dapat di tanam ke dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih
rendah.
c. Karena menggunakan tutup Isolasimaka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan sistem lain.

3.2.4 Kekurangan Kabel Tembaga

Kabel tembaga seperti pada Gambar 3.11 adalah kabel dengan
penghantar yang terbuat dari logam tembaga. Sehingga memiliki
kekurangan sebagai berikut :
a. Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan
jarak jauh harus di pasang repeater.
b. Jika kabel di pasang di atas tanah,rawan terhadap gangguan-
gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Gambar kabel tembaga dapat dilihat pada gambar 3.11 berikut
ini.

Gambar 3.11 Kabel Tembaga

3.3 DSLAM

Digital Subscriber Line Aksess Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah
peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan
saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini
terletak di ujung sentral telepon terdekat.
Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasikan jaringan
Digital Subscriber Line (DSL). DSL adalah teknologi akses dengan perangkat
khusus pada central office yang memungkinkan transmisi broadband kabel
tembaga.
Perangkat DSLAM dapat diletakan di STO (Sentral Telephone Otomate) dan
bentuk mini DSLAM biasa di kenal dengan DSLAM autdoor. Pada perangkat DSLAM
biasanya sudah terpasang spliter yang berfungsi untuk memisahkan sinyal
suara (PSTN) dan sinyal data (internet), dimana sinyal suara akan menuju
perangkat sentral telepon dan sinyal data akan di arahkan menuju BRAS
(Broadband Remote Access Server).
Sentral telepon memisahkan sinyal DSL dan sinyal suara (telepon).
Sinyal telepon di salurkan ke PSTN dan data di kirim ke DSLAM, yang akan di
salurkan lagi melalui backbone lainnya ke internet. Sebaliknya data
internet akan masuk ke DSLAM dan di kirimkan ke DSL modem pelanggan.
Konfigurasi DSLAM dalam jaringan speedy di tunjukan pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Konfigurasi DSLAM

3.4 MSAN

Multi Service Access Network (MSAN) Merupakan generasi ketiga dari
teknologi Optical Access Network (OAN) dan merupakan flatform single yang
mampu mendukung teknologi akses tradisional yang sudah digunakan secara
luas, di samping itu juga mampu mendukung teknologi baru. MSAN berfungsi
sebagai geteway menuju inti NGN. MSAN memungkinkan TELKOM memberikan
layanan triple play yaitu menyalurkan layanan High Speed Internet Access
(HSIA), voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui
infrastruktur yang sama.
Multi Service Access Network (MSAN) adalah sebuah perangkat access network
yang menyediakan layanan Narrowband dan Broadband. Perangkat ini
menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan di
mungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN dan fasilitas Broadband
seprti DSL dengan hanya menggunakan single flatform. Multi Service Access
Network (MSAN) merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu telepon TDM
yang di dalamnya terdapat :
a. ISDN
b. STM-1
c. Next Generation-DLC
d. PON (Passive Optical Network)
e. Fiber To The x (FTTx)
Gambar konfigurasi layanan MSAN dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut ini.

Gambar 3.13 Konfigurasi Layanan MSAN

Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play dan memiliki tiga
fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses Broadband.
2. Sebagai akses gateway dalam NGN ( Next Generation Network).
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN.
Pada Gambar 3.13 terlihat bahwa MSAN di implementasikan untuk menyediakan
suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga
dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang kovengen dimana
layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
Multi Service Access Network (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan
nilai tambah non-teknis sebagai berikut :
1. Kemampuan Multi Service
MSAN menyediakan layanan norrowband untuk data dan suara
(menggunakan POTS, ISDN, PRA/BRA, digital leased line) dan
layanan broadband untuk kemampuan internet, data dan multimedia
(melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan download
file dan penjelajahan dan internet yang lebih cepat bagi end-
user.
2. Kecepatan dan Penggelaran
Kabinet outdoor yang di kirim dalam bentuk complete-built yang
telah mengalami proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti
bahwa node telah langsung siap di oprasikan begitu di hubungkan
dengan catuan serta tersambung dengan jaringan transpot dan
koneksi ke end-user yang telah dibuat.
3. Modularitas Perangkat FTTx
Node akses MSAN telah didesain untuk dapat mengcover pelanggan
sampai dengan 2000 end-user. Modularitas ini menyiratkan bahwa
lokasi penempatan node sebaiknya diletakan di dalam gedung atau
di tanam (curb).
4. Penggunaan interface Standart
MSAN di rancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface
standar di integrasikan di layer transport, layer signalling dan
level manajemen jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara
penuh interoperable dengan peralatan vendor lain, sehingga
dengan itu memungkinkan oprator untuk memilih solusi jaringan
sesuai dengan pemeliharaan yang baik secara layer demi layer.
5. Cakupan Topologi Luas
MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis
selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk
mendapatkan suatu keuntungan/pengembalian modal yang maksimum.
6. Manajemen Jaringan Yang Terintegrasi
Transport, layanan norrowband dan layanan broadband di atur dalam
suatu common sistem. Pemakaian GUI yang mudah untuk di oprasikan
dapat menampilkan seluruh data oprasional seperti : performansi,
konfigurasi layanan, alarm, security dan lain-lainnya.

3.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network)

GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan suatu teknologi akses
yang di ketegorikan sebagai broadband access berbasis serat optik. GPON
merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984.
Standar via G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi,perbaikan keamanan,
dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat
akan diletakan pada sentral, dan kemudian mendistribusikan Trafik Triple
Play (suara/VoIP, Multi Media/Digital Play TV dan Data/internet) hanya
melalui media 1 core kabel optik di sisi subscriber atau pelanggan. Yang
menjadi ciri khas dari teknologi ini di banding teknologi optik lainnya
adalah SDH yaitu teknik distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari
sentral ke arah subscriber akan di distribusikan menggunakan spliter pasif
(1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64, 1: 128).
GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke
pelanggan menggunakan kabel optik. Prinsip kerja dari GPON, ketika data
atua sinyal yang di kirim dari OLT, maka ada bagian bernama spliter yang
berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai
ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan data-data dan sinyal yang di
inginkan pelanggan.
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON, antara lain :
1. Mendukung aplikasi triple play (suara, data, dan video) pada
layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core fiber optik.
2. Dapat membagi bandwidth sampai 30 ONT.
3. GPON mengurangi banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat
bila dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu
port optik di central office (menggantikan multiple port).
4. Alokasi bandwidth dapat di atur
5. Biaya maintenence yang murah karena menggunakan komponen pasif.
6. Transparan terhadap laju bit dan format data.
7. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju
bit dengan format ysng berbeda karena setiap laju bit dan format
data di transmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda.
Laju bit 1..244 Gigabit/s untuk upstream dan 2.44 Gigabit/s
untuk downstream.
8. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien.
Hal ini di karenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana
dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
Sedangkan beberapa kekurangan yang dimiliki teknologi
GPON,antara lain :

3.6 Gangguan Jaringan

Gangguan jaringan pada IndiHome merupakan hal utama yang menyebabkan
IndiHome tidak bisa berfungsi dengan baik.

3.7 Gangguan Perangkat

Adapun penyebab terjadinya gangguan pada IndiHome yang berasal dari
perangkat, yaitu:
1. Faktor pemakaian modem yang terlalu lama, maka ada baiknya untuk
merefresh sebentar (matikan modem untuk beberapa menit dan
nyalakan kembali).

2. Periksa sambungan kabel antara line telepon modem dan dari dari
modem ke PC (ada baiknya untuk dibersihkan dan periksa jika ada
yang berkarat atau kawat kecil pada konektor yang tidak
tersambung).

3. Setup ulang ke dan lakukan setup dari awal
(password dan username = admin).

4. Periksa line telepon anda (jika memungkinkan/dicurigai ada
gangguan) ada baiknya line telepon yang disambung ke splitter
dicabut dan hubungkan langsung ke modem.

3.8 Gangguan Massal (GAMAS)

Gangguan ini terjadi dikarenakan kerusakan kabel primer yang mengacu STO
(Sentral Telepon Otomat).
Penyebab Gangguan GAMAS :

1. Mati Listrik

2. Faktor Alam

3. Pencurian Kabel

Cara penangananya :

1. Ganti modul atau perangkat sesuai dengan kerusakannya.

2. Ganti kabel jika memungkinkan dilakukan penyambungan kabel agar
menghemat biaya. Penyelesaian Gangguan massal relatif lama akan
memakan waktu maksimal sekitar 14 hari.

3.9 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja tembaga

-.MDF (Main Distribution Frame)

MDF merupakan kumpulan terminal kabel yang berasal dari sentral
neax fungsi MDF merupakan penghubung sentra neax dengan jaringan
akses pelanggan, MDF terdiri atas ribuan pair kabel pelanggan.
Gambar MDF dapat dilihat pada gambar 3.14 berikut ini.

-.MF (Main Feeder)

Main Feeder atau Kabel Primer adalah terbesar yang digunakan dalam
local loop, biasanya terdiri dari 3600 pair kabel. Kabel primer
keluar dari sentral menuju kerumah kabel, biasanya dihubungkan
melalui kabel bawah tanah dan terhubung dengan panel-panel yang ada
dibagian bawah rumah kabel.

-.FP (Feeder Point)

Rumah kabel adalah tempat memecah sambungan menjadi ratusan pair
kabel pelanggan.

-.BF (Branch Feeder)

Branch Feeder atau Kabel Sekunder adalah versi kecil dari kabel
primer. Kabel ini lebih sedikit kapasitasnya dibandingkan dengan
kabel primer. Kabel ini menghubungkan rumah kabel yang satu dengan
yang lain.

-.DP (Distribution Point)
Distribution Point adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan.
-.DW (Drop Wire)
Drop Wire adalah kabel yang menghubungkan Distribution Point ke
pelanggan.
-.DC (Distribution Cable)
Distribution Cable adalah kabel yang menghubungkan rumah kabel (RK)
dengan kotak DP (distribution point).

3.10 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja FO

-.ODP (Optical Distribution Point)
ODP adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan
korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang
diluar.ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik
distribusi dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi
optical pigtail, connectoradaptor, splitter room dan dilengkapi
ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu. ODP dipasang harus
sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada
tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall
dipasang pada dinding dan ODP Clousure hanya boleh dipasang pada
kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di
dekat Tiang.

Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel
distribusi secara urut. Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam
pasif, pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8.
Sehingga pasif tersebut di split menjadi delapan. Gambar ODP dan
pemasangan ODP dapat dilihat pada gambar 3.15 dan 3.16 berikut
ini.

Gambar 3.15 ODP yang sedang diturunkan

Gambar 3.16 Teknisi sedang memasang kabel penghubung ODP

-.ODC (Optical Distribution Cabinet)
ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang
terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat
instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi
connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen
fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON), untuk hubungan telekomunikasi. ODC berfungsi sebagai tempat
terminasi antara kabel feeder dengan kabel distribusi. Bias
dipahami bahwa didalam ODC terdapat splitter dari sentral atau OLT
yang dibagi ke ODP.Pada umumnya perangkat ODC dipasang di Outdoor
walaupun bisa saja dipasang diindoor. Terdapat dua jenis ODC yaitu
ODC tanam dan ODC tiang. Gambar ODC dapat dilihat pada gambar 3.17
berikut ini.

Gambar 3.17 ODC yang berada di Merek

-.CLOSURE
Closure adalah sebagai pembungkus atau pelindung untuk Fiber
Optik.Dimana ketika ada kabel fiber optic yang putus maka untuk
menyambungnya menggunakan closure .Closure ini biasanya ditanam di
bawah tanah bisa juga tidak.Closure berfungsi untuk melindungi
kabel fiber optic yang baru dipasang kembali. Gambar Closure dapat
dilihat pada gambar 3.18 berikut ini.

Gambar 3.18 Closure

-.SPLICER FO
Splicer FO adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menggabungkan
dua serat optik end-to-end dengan menggunakan panas. Tujuannya adalah
untuk memadukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa sehingga sinar
yang melewati serat tidak tersebar atau dipantulkan kembali.
Proses splicing melibatkan fusi menggunakan panas lokal untuk
mencairkan atau sekering dua ujung serat optik bersama-sama. Proses
splicing diawali dengan menyiapkan setiap akhir serat untuk fusi.
Langkah-langkah dalam menyambungkan kabel FO yang putus adalah :
Kupas kabel Fiber optik seperti hal nya dalam proses terminasi.
Langkah selanjutnya menata kabel fiber optik tersebut beserta
patchcord yang akan disambung ke dalam OTB, masing-masing
patchcord di masukkan fusion sleeve, yang berfungsi sebagai
pelindung sambungan antara kabel fiber optik dan patchcord
nantinya.
Sebelum melakukan penyambungan (fusion) sebaiknya kita sudah
mempunyai gambaran akan menyusun/susunan kabel di tray OTB.
Pastikan setiap kabel fiber optik dalam keadaan bersih. untuk
membersihkannya bisa menggunakan Alkohol.
Proses penyambungan (fusion) kita mulai dengan memotong ujung-
ujung fiber optik dan patchcord dengan pemotong yang diberikan
dalam set fusion splicer.
Masukan ujung fiber optik di sebelah kiri fusion splicer dan
patchcord di ujung kanan, tutup fusion splicer dan tekan tombol
fusion splicer untuk memulai proses penyambungan (fusi).
Fusion Splicer akan memberikan/mengeluarkan notifikasi jika
penyambungan/fusi tidak berhasil, lakukan proses pembersihan
dengan alkohol. dan ulangi proses penyambungan/fusi.
Jika proses penyambungan berhasil, tutup sambungan dengan fusion
sleeve dan kemudian panaskan/oven dengan fusion splicer
(biasanya terdapat di bagian depan fusion splicer).
Proses pengovenan selesai setelah terdengar bunyi indocator dari
fusion splicer, proses splicing berhasil dan selesai.
Lakukan proses tersebut sesuai banyaknya kabel yang ingin kita
sambung/splicing atau sesuai dengan core otb nya.
Semua kabel telah tersambung dengan baik/benar, kita susun kabel-
kabel fiber optik tersebut dengan memutar-mutarnya ke dalam tray
dengan rapi.
Proses pengerjaan splicing sampau tahap ini sudah selesai.
-.LINE LOCATOR
Line locator berfungsi untuk mengecek kedalam kabel bawah tanah
.dengan cara membawa alat tersebut disepanjang jalan untuk
memeriksa kedalaman kabel dibawah. Berikut adalah gambar
mahasiswa sedang menggunakan perangkat Line Locator untuk mengecek
kedalaman kabel pada gambar 3.19 dan hasil pengamatannya pada
gambar 3.20.

Gambar 3.19 Mengecek kedalaman kabel menggunakan line locator

Gambar 3.20 Hasil pengamatan menggunakan line locator

-.ONT/ONU
Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal
(ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan
interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONU ini
adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya
menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video.
Gambar ONT dapat dilihat pada gambar 3.21 berikut ini.

Gambar 3.21 ONT

-.OTB
OTB ( Optical Termination Box ) adalah alat yang digunakan untuk
menyabung fiber optik dalam server dengan menggunakan pigtail fiber
optik. OTB digunakan sebagai media penyambung dari kabel fiber
optik ke switch dengan mengunakan kabel fiber optik patchcord .
Gambar OTB dapat dilihat pada gambar 3.22 berikut ini.

Gambar 3.22 OTB

-.OLT
Optical Line Terminal (OLT) Optical Line Terminal (OLT) atau biasa
disebut juga dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang
berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari layanan jaringan
optik pasif. Gambar OLT dapat dilihat pada gambar 3.23 berikut ini.

Gambar 3.23 OLT

-.METRO
Layanan high capacity data network solution berbasis IP/Ethernet
yang memberikan flexibility, simplicity dan efektiveness serta QoS
bagi pelanggan business dan residential. Produk TELKOM Metro
diposisikan sebagai Produk Customized Bandwith Solution for Metro
Area. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki cakupan yang
terbatas namun memiliki fleksibilitas dalam pemberian bandwith dan
QOS kepada pelanggan.
-. Alat Ukur Kekuatan Sinyal Optik (OPM)

Pengukuran dengan optical power meter digunakan untuk menentukan
loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik, Optical Power
meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada
perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik.
Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring biasanya disebut
radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux
meter seperti pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 (OPM)

BAB IV

BAB 4. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Aplikasi MyIndiHome

Untuk menyambungkan atau men-deliver service kepada pelanggan, Telkom
memiliki aplikasi myIndihome.
Berikut adalah tata cara untuk melapor gangguan kepada PT.Telkom
menggunakan aplikasi My IndiHome :
1. Pergi ke halaman Play Store dan unduh aplikasi My
IndiHome.Seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Tahap 1 Aplikasi My IndiHome

Sejauh ini My IndiHome baru tersedia untuk platform Android, dan pihak
Telkom sendiri baru akan merilis versi iOS dalam waktu dekat.
Pengaplikasian My IndiHome sendiri tidak memakan ruang memori yang cukup
banyak.
Setelah melakukan pengunduhan aplikasi sebesar 7 MB, My IndiHome akan
meminta akses GPS, kontak, SMS, dan data hingga akhirnya memakan ruang
memori sebesar 13 MB.
2. Buat akun untuk login di My IndiHome. Seperti pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Tahap 2 Aplikasi My IndiHome

Sama halnya seperti layanan berbasis mobile app lainnya, My IndiHome
mengharuskanmu untuk membuat akun terpisah yang terintegrasi dengan
akun email. Jadi daftarkan email kamu yang aktif untuk kebutuhan login My
IndiHome dan pastikan kamu telah membuat password yang cukup kuat (dan
berbeda) demi keamanan data personal kamu ke depannya nanti.
3. Verifikasi nomor kontak dari kiriman SMS ke dalam My IndiHome.
Seperti pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Tahap 3 Aplikasi My IndiHome

Setelah kontak pribadi dan alamat email kamu berhasil didaftarkan, tahap
berikutnya adalah memasukkan nomor verifikasi yang telah dikirimkan pihak
operator ke smartphone kamu. Sedikit tip bagi pengguna layanan Telkom.
Pastikan kamu selalu menggunakan satu nomor untuk segala bentuk verifikasi
dari Telkom (dan juga Telkomsel), hal ini untuk mempermudah kamu ke
depannya nanti.

4. Ingat kembali detail personal kamu dan daftarkan nomor IndiHome
ke menu utama My IndiHome. Seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tahap 4 Aplikasi My IndiHome

Tahap berikutnya adalah memasukkan data personal kamu di menu utama My
IndiHome. Proses ini memerlukan rincian nomor IndiHome, nomor kontak
pribadi yang bisa dihubungi dan sedikit informasi mengenai detail alamat di
mana internet kamu terpasang.

Detail soal alamat ini akan ditanyakan lewat formulir terpisah yang berisi
potongan informasi dari lokasi terpasangnya IndiHome tersebut. Kamu hanya
perlu melengkapi bagian yang kosong saja, baru setelah itu menuju proses
verifikasi akun.

5. Jika sudah terdaftar,silakan kembali login dan masuk ke menu
“Pengaduan Internet”. Seperti pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Tahap 5 Aplikasi My IndiHome

Seandainya keempat proses di atas telah selesai dijalani, maka selamat!
Kamu telah resmi mendaftarkan IndiHome ke dalam layanan My IndiHome. Dengan
terdaftarnya nomor IndiHome kamu ke dalam My IndiHome, kamu bisa
menggunakan beberapa fitur yang telah dibenamkan Telkom ke dalam aplikasi
ini mulai dari pengecekan tagihan, streaming video dan musik (yang masih
dalam proses pengembangan), serta opsi mengunduh Movin’, sebuah aplikasi
terpisah untuk menjadikan smartphone kamu sebagai extender layanan
IndiHome.Untuk bisa menikmati layanan yang telah saya sebutkan tadi, kamu
hanya perlu melakukan login ke My IndiHome. Seandainya terjadi gangguan
internet rumah, langkah tutorial berikut ini akan membantumu untuk
menggunakan opsi pengaduan layanan via My IndiHome.

6. Isi formulir pengaduan lengkap dengan deskripsi gangguan.
Seperti pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Tahap 6 Aplikasi My IndiHome

Untuk melaporkan gangguan internet, My IndiHome menyediakan layanan online
order tracking yang terintegrasi langsung dengan nomor Indihome yang telah
didaftarkan. Untuk melapor pelanggan hanya perlu masuk ke dalam opsi
Laporan Gangguan dan isi formulir pengaduan yang disediakan.Pada bagian
atas formulir, kamu perlu memasukkan jenis layanan yang mengalami masalah
(bisa telepon rumah, internet, dan jaringan USee TV), nama, dan nomor
kontak yang bisa dihubungi. Pada bagian formulir yang sama pelanggan juga
diberikan pilihan menu untuk menentukan jenis kerusakan apa yang dialami
dan kolom bebas untuk menuliskan deskripsi gangguan yang pelanggan
alami.Beberapa masalah yang sering pelanggan hadapi seperti koneksi DSL
yang putus sambung, kerusakan modem, dan jaringan bisa kita temui di
sini.Disarankan pelanggan untuk menulis permintaan secara mendetail ke
dalam formulir deskripsi gangguan.

Contohnya, ketika koneksi DSL pelanggan mengalami gangguan di saat
sambungan kabel Telkom lingkungan rumah sedang tidak bermasalah, pelanggan
meminta pengecekan koneksi Server DSLAM dari Telkom. Laporan soal koneksi
DSL biasanya tidak memakan waktu yang lama. Dalam hitungan jam setelah
laporan dibuat, internet pelanggan pun sudah bisa digunakan lagi seperti
sedia kala.

2 4.2 Analisis Monitoring Gangguan IndiHome

1 4.2.1 Jaringan IndiHome

Indonesia Digital HOME (disingkat IndiHome) adalah salah satu
produk layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia berupa paket layanan
komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet
on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi
interaktif (USee TV Cable, IP TV). Karena penawaran inilah Telkom
memberi label IndiHOME sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1)
karena selain internet, pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar
dan saluran telepon.

Paket IndiHome juga dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik
digital dan Home Automation. Sejak diluncurkannya IndiHOME, pelanggan
yang berlangganan paket internet Speedy satu-per-satu diminta untuk
beralih menggunakan IndiHOME, karena layanan dagang Speedy akan segera
diberhentikan pada tahun 2015.

IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015. IndiHome juga merupakan salah
satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015.
Dalam penyelenggaraannya, Telkom menggandeng sejumlah pengembang
teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah berkonsep digital.

Pelayanan IndiHome hanya bisa diterapkan pada rumah yang di wilayahnya
terdapat tersedia jaringan serat optik dari Telkom (FTTH) dan area yang
masih menggunakan kabel tembaga.

3 4.3 Penanganan gangguan IndiHome

Tuntutan dari pelanggan biasanya masalah yang sama dengan pelanggan yang
lainya, maka dari itu penulis mencoba merangkum gangguan yang sering
terjadi pada pelanggan diantaranya :
a. Modem tidak connect.

b. Username dan Password modem tidak berfungsi/kehapus.

c. Modem connect tetapi tidak dapat browsing.

d. Minta pengecekan jalur karena jalur terkena cuaca buruk,
misalkan hujan lebat, jalur terputus karena pohon tumbang.

e. Kecepatan browsing lambat, dll.

Gangguan-gangguan seperti itu sangat sering karena terlalu banyak jalur
jaringan yang sehingga tidak menutup kemungkinan akan mengganggu kepada
jalur yang lain. Seperti jalur telepon Telkom terganggu jalur PLN maupun
perusahaan lain, ini menyebabkan kualitas jaringan speedy menurun
dibeberapa titik. Maupun masalah cuaca buruk yang mengakibatkan pohon
tumbang yang memotong jalur kabel Telkom sehingga sebagian daerah jalur
mati. Atau masalah yang ditimbulkan oleh pelanggan itu sendiri dengan
mencoba-coba setting ulang modem sehingga tidak dapat connect internet, hal
ini telah penulis rangkum menurut data-data yang penulis peroleh dari hasil
monitoring dan wawancara teknisi.Penanganan gangguan internet IndiHome
dilakukan oleh para teknisi yang bekerja dilapangan. Mereka meninjau satu
persatu rumah maupun instansi/perusahaan pelanggan IndiHome. Begitupun
dengan penulis yang beberapa kali pernah terjun langsung kelapangan dan
mendapatkan hasil observasi seperti pada tabel 4.1 berikut ini.

“No “Gangguan “Akibat “Penanganan ”
“1 “Modem tidak “Modem terjatuh ” ”
” “connect “Modem terkena sambar”Ganti modem dengan ”
” ” “petir “yang baru ”
” ” “Lampu ADSL mati “Seting ulang modem ”
” ” “Kualitas splitter ” ”
” ” “jelek “Cek kualitas ”
” ” ” “jaringan dengan ”
” ” ” “Embassy ”
“2 “Username dan ” ” ”
” “password tidak”Pelanggan mencoba ” ”
” “berfungsi “seting sendiri “Seting ulang modem ”
” ” “Modem dipakai di “dengan meminta data”
” ” “computer yang lain “dari operator ”
” ” “Pelanggan iseng ” ”
” ” “mereset setingan ” ”
“3 “Modem connect “Lampu ADSL “cek status jaringan”
” “tetapi tidak “kedip-kedip “oleh operator ”
” “dapat browsing”Kualitas jaringan “dengan menggunakan ”
” ” “down “Embassy ”
” ” “Cuaca buruk “Apabila kualitas ”
” ” “Port DSLAM berubah “buruk minta bantuan”
” ” ” “operator MDF ”
“4 “Jalur IndiHome” ” ”
” “terkena cuaca “Hujan deras “Minta bantuan ”
” “buruk “Jalur tertimpa pohon”teknisi telepon ”
” ” “tumbang “untuk kerja sama ”
” ” ” “memperbaiki jalur ”
“5 “PC tidak ” ” ”
” “connect ” “Pilih ”
” ” “OS tidak support “encapsulation: ”
” ” ” “PPPoE ”
” ” ” “Username dan ”
” ” ” “password di simpan ”
” ” “LAN Card tidak “di modem ”
” ” “terdeteksi “ON/OFF speedy dari ”
” ” ” “power modem ”
” ” ” “Atau install ”
” ” ” “windows XP ”
“6 “Koneksi ” ” ”
” “Internet “Kualitas jaringan “Perbaikan jaringan ”
” “putus-putus “jelek “fisik ”
” ” “Kualitas Splitter “Ganti Splitter ”
” ” “jelek “matikan modem ”
” ” “Kualitas modem jelek”beberapa saat ”
” ” “(Modem panas) “sampai lampu ADSL ”
” ” ” “menyala ”

Tabel 4. 1 Hasil Observasi Gangguan Pelanggan

4 4.4 Jaringan Lokal Fiber Optik

Jaringan lokal fiber optik (Fiber to the x) paling sedikitnya terdapat
dua perangkat aktif (Opto Elektrik) yang di paang di central Office dan
yang satu lagi di pasang di dekat dan atau di lokasi pelanggan. Berdasarkan
lokasi penempatan perangkat aktif yang di pasang di dekat dan atau di
lokasi pelanggan maka terdapatbeberapa konfigurasi sebagai berikut :

1. Fiber To The Home (FTTH)
2. Fiber To The Building (FTTB)
3. Fiber To The Tower (FTTT)
Konfigurasi jaringan FTTX ditunjukan pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Konfigurasi FTTX

Untuk membangun sebuah jaringan terlebih dahulu kita mendesai jaringan
tersebut agar dapat menentukan rute dari STO ke pelanggan. Desain adalah
suatu pola atau seni yang digunakan dalam rangka menyusun suatu
perencanaan yang tentunya dalam hal ini desain jaringan FTTH, di dalam
mendesain tentunya harus mempertimbangkan layanan yang akan di delivery,
pemilihan teknologi, keuntungan dan kerugian, cost serta analisa pasar
pengembangan di masa mendatang.Sehingga dalam mendesain FTTH harus dapat :

a. Memenuhi kebutuhan pasar baik untuk saat ini dan untuk masa yang
akan datang.
b. Tepat sasaran.
c. Efektif dan Efisien.
Desain jaringan FTTH/B dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Desain jaringan FTTH/B

Secara umum jaringan FTTH/Bdapat di bagi menjadi empat segmen catuan kabel
selain perangkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT, yaitu sebagai berikut :

1. Segmen A : Catuan kabel Feeder
2. Segmen B : Catuan kabel distribusi
3. Segmen C : Catuan kabel penyanggal/Drop core
4. Segmen D : Catuan kabel rumah/Gedung
Berikut keterangan masing-masing segment :

1. Segmen A :Catuan kabel Feeder
Kabel feeder adalah catuan kabel fiber optik yang menghubungkan
anara ODP dengan ODC. Di depan ODC di buatkan Hand Hole (HH) yang
fungsinya untuk tempat penarikan, sambungan dan slack kabel.
Berikut adalah langkah-langkah desain kabel Feeder :

a. Buat route kabel Feeder pada Goggle Map.
b. Plot penempatan ODC
c. Arsir batasan Boundary ODC
d. Buat catatan data koordinat ODC di TOS
e. Setelah mengetahui jumlah home pass dan pengembangannya, baru
menentukan ODC.
f. Pelaksanaan detail survey di lapangan
2. Segmen B :Catuan kabel Distribusi
Kabel distribusi adalah catuan kabel fiber optik yang menghubungkan
antara ODC dengan ODP. Dimungkinkan untuk menggunakan konfigurasi
fiber catu langsung apabila demand berdekatan dengan STO atau
kesulitan dalam melakukan SITAC ODC. Berikut adalah langkah-langkah
desain kabel distribusi :

a. Kapasitas ODP disesuaikan dengan tatanan rumah dan kondisi
perumahan.
b. Buat route kabel dari ODC ke ODP.
c. Buat catatan data koordinat ODP.
d. Pelaksanaan detail survey di lapangan.
e. Buat peta lokasi dengan menggunakan Autocad.
f. Buat skema kabel distribusi dengan menggunakan Autocad.
3.Segmen C :Catuan kabel Penanggal/Dropcore

Segmen C adalah catuan kabel penanggal yang menghubungkan ODC dengan
ODP atau roset menggunakan kabel Dropcore. Dropcore kabel yang
digunakan baik dua core maupun satu core yang diatas tanah
menggunakan Barier atau menguat kabel yang di tengahnya terdapat
mesengger (untuk dua core). Pada tahap awal pemasangan fix ODP (type
pole, pedstal, wall) dapat terhubung pada port di ODP yang
menggunakan fusion conector atau fast conector begitu pula di ODC .
Kapasitas saluran penaggal dari 1 sampai 2 core.

Berikut adalah gambar 4.9 yang memperlihatkan desain kabel
penanggal/Drop core dengan (a) mode penggantung (b) mode dalam pipa.

(a), Mode dalam pipa (b), Mode penggantung

Gambar 4.9 Desain kabel penanggal/dropcore

4. Segmen D : Catuan kabel rumah/gedung

Pekerjaan FTTH adalah pekerjaan CPE (Costemer promisess equipment)
yang merupakan perangkat atau jaringan yang terletak di posisi
pelanggan. Yang biasa dikenal dengan istilah IKR (Instalasi Kabel
Rumah). Secara umum yang termasuk perangkat CPE pada jaringan FTTH
adalah :

1. Perangkat milik pribadi pelanggan (IPTV, thelephone, komputer atau
laptop dan tablet).
2. Jaringan FO dari FAT, drop fiber, terminal box, sampai ONT berikut
jaringan kabel UTP ke perangkat pribadi pelanggan.
Konfigurasi FSB/IKR di tunjukan pada Gambar 4.10

Adapun detail pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Penarikan drop core kabel fiber optik dari FAT ke terminal box di
rumah pelanggan, untuk FAT yang posisinya di tiang maka drop core
kabel FO bisa langsung di tarik dari FAT ke terminal box dan di
tambat dengan aksesoris sesuai dengan kebutuhan. Lain halnya dengan
penarikan drop core kabel FO dari FAT fedestal ke terminal box maka
penggunaan drop core kabel FO duct yang terlebih dahulu terlindungi
dengan pekerjaan galian untuk pemasangan conduit. Koneksi antara
FAT ke terminal box yang dihubungkan dengan drop core FO tentunya
di terminasi dengan feigtel pada ujung drop core kabel FO.
2. Dari terminal box yang terinstal di bagian luar rumah pelanggan
(biasanya daerah sekitar Kwh meter PLN di hubungkan ke ONT yang
terletak dalam rumah yang instalasinya juga harus dirapikan sesuai
persetujuan pemilik rumah. Biasanya pihak provider hanya
menyediakan patchcore dengan panjang tertentu sesuai dengan
instalasi.
3. ONT adalah suatu perangkat yang berhubungan langsung dengan
perangkat milik pelanggan (TV, fixed telephone, smartphone ataupun
PC). Port output dari ONT biasanya terhubung dengan kabel UTP fixed
telephone, router wireless, PC maupun decoder TV (port output dari
ONT tergantung model yang disediakan provider jaringan FTTH yang
bersangkutan). Yang perlu di perhatikan adalah posisi ONT harus
dekat dengan stop kontak listrik mengingat suplay power ONT dari
PLN.

5 4.5 Pasang baru

Istilah pasang baru pada PT. Telkom akses adalah permintaan untuk
pemasangan layanan indihome di rumah calon pelanggan. Bedanya dengan
migrasi adalah jika pada migrasi konsumen yang ingin di pasang layanan
indihome sudah memakai layanan dari PT.Telkom yang masih menggunakan kabel
tembaga. Karena indihome memerlukan kecepatan yang tinggi maka kabel
tembaga diganti dengan kabel fiber optik yang kecepatannya jauh lebih
tinggi dari kabel tembaga. Proses pergantian dari kabel tembaga ke kabel
fiber optik inilah yang disebut dengan migrasi. Sedangkan pada pasang baru,
pelanggan yang meminta pemasangan layanan indihome belum pernah memakai
layanan PT. Telkom sebelumnya. Yang menggunakan kabel tembaga sebagai media
transmisinya. Proses pasang baru dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Flowchart sistem permintaan pada Telkom akses

Pasang baru menggunakan tiga jenis pemasangan pada konsumen, yaitu
:PT-1, PT-2, PT 3.

1. PT-1 (Provisioning Type 1)
Provisioning Type 1 adalah pemasangan drop kable dari ODP yang tersedia
sampai ke pelanggan. Jadi, pemasangan dimulai dengan pemasangan drop kable
ke calon pelanggan karenatidak jauh dari ODP. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Provisioning type 1

Pada PT-1 tempat yang ingin di pasang layanan indihome dari calon pelanggan
tidak jauh dari ODP. Sehingga pemasangan atau instalasi tidak akam
membutuhkan waktu yang lama.

2. PT-2 (Provisioning Type 2)
Provisioning Type 2 berupa pemasangan ODP baru sampai dengan pemasangan
drop cable ke pelanggan (PT-1). ODP di pasang pada saat ada permintaan
pelanggan pada rute kabel distribusi FTTH (Fiber To The Home). Jadi, pada
PT-2 terlebih dahulu dilakukan instalasi ODP di dekat tempat yang ingin di
pasang layanan indihome. Pemasangan dengan teknik PT-2 ini akan memakan
waktu yang lebih panjang karena harus melakukan instalasi ODP terlebih
dahulu. Gambar 4.13 menunjukan provisioning PT-2.

Gambar 4.13 Provisioning type 2

3. PT-3 (Provisioning Type 3)
Provisioning type 3 adalah provisioning yang dilakukan dari pemasangan
kabel distribusi baru, pemasangan ODP samapi dengan pemasangan drop cable
ke pelanggan (belum ada rute atau rute habis secara kapasitas). Jadi
pemasangan pada type PT-3 ini terlebih dahulu membangun jaringan yang baru
karena jaringan tidk tersedia atau kapasitas yang telah habis. Gambar 4.14
berikut menunjukan provisioning type-3 yang belum ada kabel dan ODP.

Gambar 4.14 Provisioning type 3 yang belum ada kabel dan ODP

Pada type provisioning type 3 terlebih dahulu kita menata tiang atau
menambah jumlah kabel jika kapasitas ODP yang telah terpakai semua.
Kemudian setelah penanaman tiang, dilakukan instalasi ODP dan penarikan
drop cable ke tempat atau ke calon pelanggan yang meminta pemasangan
layanan indihome. Proses instalasi ODP pada provisioning type 3 di tunjukan
pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Proses instalasi ODP pada provisioning type 3

Setelah ODP terinstal, kemudian dilakukan penarikan drop cable ke rumah
pelanggan. Proses PT 3 ini paling lama dilakukan dibandingkan dengan jenis
provisioning sebelumnya.Setelah pemasangan jalur dan kabel dengan salah
satu dari type provisioning, dilakukanlah instalassi pada rumah atau gedung
yang ingin memakai layanan indihome. Layanan indihom terdiri dari tiga
dengan istilah “Triple play” yaitu : layanan Internet, Telephone dan TV
kabel. Gambar 4.16 memperlihatkan bagaimana layanan Indihome yang sudah
terpasang di suatu rumah.

Gambar 4.16 Pasang baru di rumah telah selesai

BAB V

BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas proses monitoring dan hasil wawancara dengan
narasumber. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem monitoring gangguan IndiHome pada PT. Telkom sangat baik dan
terorganisir sehingga membuat pelanggan IndiHome cukup puas dengan
kinerja PT.Telkom.

2. Penanganan gangguan oleh teknisi sangat bervariasi setiap harinya
sehingga performansi kerja staff yang lain sangat terpengaruh oleh
kinerja para teknisi.

3. Monitoring IndiHome sangat dipengaruhi oleh kecepatan internet
perusahaan, karena tidak sering kecepatan internet menurun sehingga
menghambat program yang sedang berjalan.

5.2 Saran

Diharapkan agar PT.Telkom Indonesia,Tbk dapat selalu meningkatkan
kinerja seiring dengan perkembangan zaman agar apa yang menjadi tujuan
perusahaan untuk melayani jasa telekomunikasi dengan memberikan pelayanan
yang baik dan tepat waktu kepada masyarakat tetap terpenuhi.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan.Semoga saran
dan kesimpulan yang penulis sampaikan dapat diterima dengan baik demi
kemajuan dan masa yang akan datang.Penulis memohon maaf yang sebesar

besarnya kepada semua pihak,apabila didalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan-kesalahan baik dalam pemilihan kata-kata ataupun struktur
bahasanya.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Terima
kasih. Gambar 1.1 Kantor Datel Kabanjahe

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.9 Jaringan Fiber To The Home (FTTH)

Gambar 3.14 MDF di Kabanjahe

Gambar 4.10 Konfigurasi FSB/IKR

Telephone

Komputer

IPTV

ONT

ODC

MSAN

OLT

GPON

Voice network

network

Data network

Video network

ork

Deskripsi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT.TELKOM INDONESIA DATEL KABANJAHE

“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3

AMSAL PASTORAL SIHOMBING PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk
DATEL KABANJAHE

“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”

(6 Februari 2017 – 16 Maret 2017)

Disusun Oleh :
AMSAL PASTORAL SIHOMBING Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Pembimbing PKL

Ir.Elferida Hutajulu Hirengson
Harianja
NIP. NIK. LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan, Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Medan dan Dosen Pembimbing, menyatakan bahwa Laporan
Praktik Kerja Lapangan dari:
Nama : Amsal Pastoral Sihombing
NIM : Program Studi :Teknik Telekomunikasi
Jurusan : Teknik Elektro
Telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan selesai.

Kepala Jurusan Teknik Elektro Kepala Program Studi

Junaidi, S. T, M.T. Ir. Suhaili
Alifudin, M. Eng
NIP. NIP. KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan, yang telah dijalani selama
genap tiga tahun. Di samping itu juga sebagai pembelajaran untuk diri
pribadi dalam banyak hal, baik itu pengetahuan, mempraktekkan materi kuliah
yang telah didapat selama ini dan sebuah persiapan untuk menghadapi dunia
kerja.
Dengan selesainya laporan praktik kerja lapangan ini, penulis berharap
semoga laporan ini dapat membawa manfaat bagi pembaca umumnya dan juga bagi
penulis pada khususnya serta semua pihak yang berkepentingan.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan praktik kerja lapangan dan
menulis laporan ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Bapak Junaidi, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Medan.
2. Bapak Suhaili Alifuddin, selaku Ketua Program Studi Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan.
3. Bapak James Hasibuan, selaku Kakandatel Kabanjahe.
4. Bapak Heringson Harianja selaku Pembimbing PKL.
5. Seluruh staf/pegawai di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang telah
banyak membimbing dan memberikan masukan bagi penulis dan berpartisipasi
dalam PKL.
6. Seluruh staff pengajar Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Negeri Medan.
7. Keluarga dan orangtua saya yang telah memberikan dukungan moril dan
materil serta doa untuk penyelesaian laporan ini.
8. Kelompok praktek kerja lapangan yaitu : Erix, Bangga, Immanuel, Fariz,
Anggi, Ricchie, Chaterine serta serta saudara dan teman-teman yang telah
banyak memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

Medan, 16 Maret 2017
Penulis

Amsal Pastoral Sihombing
NIM. DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3
1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa 3
1.3.2 Manfaat bagi Perusahaan 4
1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) 4
1.5 Identifikasi Masalah 4
1.6 Rumusan Masalah 5
1.7 Metode Pengumpulan Data 5
1.8 Lokasi PKL 6
Bab 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 8
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 8
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan 10
2.3 Logo Telkom 16
BAB 3. LANDASAN TEORI 18
3.1 Fiber Optik 19
3.1.1 Jenis-Jenis Fiber Optik 20
3.1.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optik 23
3.2 Perbandingan Fiber Optik Dengan Tembaga 28
3.2.1 Kelebihan Fiber Optik 28
3.2.2 Kekurangan Fiber Optik 29
3.2.3 Kelebihan Kabel Tembaga 30
3.2.4 Kekurangan Kabel Tembaga 30
3.3 DSLAM 31
3.4 MSAN 32
3.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network) 35
3.6 Gangguan Jaringan 37
3.7 Gangguan Perangkat 37
3.8 Gangguan Massal (GAMAS) 38
3.9 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja tembaga 38
3.10 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja FO 40
BAB 4. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1 Aplikasi MyIndiHome 49
4.2 Analisis Monitoring Gangguan IndiHome 55
4.2.1 Jaringan IndiHome 55
4.3 Penanganan gangguan IndiHome 56
4.4 Jaringan Lokal Fiber Optik 59
4.5 Pasang baru 65
BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN 71
5.1 Kesimpulan 71
5.2 Saran 71

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi PKL Kabanjahe 7
1. Struktur Organisasi Perusahaan 11
2. Logo PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk 17
1. Struktur Fiber Optik 20
2. Single-Mode 21
3. Grade Index-Multimode 21
4. Step Index-Multimode 22
5. Fiber To The Building (FTTB) 24
6. Fiber To The Zone (FTTZ) 24
7. Fiber To The Curb (FTTC) 25
8. Fiber To The Home (FTTH) 26
9. Jaringan Fiber To The Home 28
10. Fiber Optik 29
11. Kabel Tembaga 31
12. Konfigurasi DSLAM 32
13. Konfigurasi Layanan MSAN 33
14. MDF di Kabanjahe 39
15. ODP Diturunkan 41
16. Teknisi memasang kabel penghubung ODP 41
17. ODC di Merek 42
18. Closure 43
19. Cek Kedalaman kabel (Line Locator) 45
20. Hasil Pengamatan Line Locator 45
21. ONT 46
22. OTB 46
23. OLT 47
24. OPM 48
1. Tahap 1 Aplikasi My Indihome 49
2. Tahap 2 Aplikasi My Indihome 50
3. Tahap 3 Aplikasi My Indihome 51
4. Tahap 4 Aplikasi My Indihome 52
5. Tahap 5 Aplikasi My Indihome 53
6. Tahap 6 Aplikasi My Indihome 54
7. Konfigurasi FTTX 60
8. Desain Jaringan FTTH/B 61
9. Desain Kabel Penanggal/Dropcore 63
10. Konfigurasi FSB/IKR 64
11. Flowchart Demand Telkom Access 66
12. Provisioning Type . Provisioning Type . Provisioning Type . Proses Instalasi ODP Provisioning Type . Pasang baru 70

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Hasil Observasi Gangguan Pelanggan 58

BAB 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Persaingan dalam industri kerja dewasa ini sangat kompetitif.Untuk itu
mahasiswa/mahasiswi dituntut untuk mengetahui dan mempunyai pengalaman
sebagai persiapan dalam memasuki dunia industri kerja yang sangat
kompetitif.Mahasiswa dituntut untuk memiliki skill & pengalaman dalam dunia
industri berbanding lurus dengan permintaan perusahaan-perusahaan untuk
mendapatkan SDM yang bermutu,berkualitas dan siap pakai dalam bidang
pekerjaan teretentu.
Adapun latar belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk
memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana dunia kerja dengan cara terjun
lamgsung dan mengamati sistem kerja dari perusahaan tersebut . Praktek
Kerja Lapangan (PKL) juga dapat menempah mahasiswa untuk jadi mahasiswa
yang mandiri dan mempunyai misi ke depan. Pada saat pelaksanaan PKL,penulis
di tuntut untuk mempunyai banyak keahlian (multi skill) dalam melaksanakan
pekerjaan atau tidak hanya mengandalakan suatu keahlian yang dipelajari di
dalam perkuliahan, karena di dalam perusahan atau lembaga tempat penulis
melaksanakan PKL tidak selalu memberikan pekerjaan sesuai dengan keahlian
mahasiswa di bidangnya masing-masing.
Didalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis akan mendapat
banyak pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru pada dunia kerja sehingga
akan sangat berguna di saat penulis sudah diterima di suatu perusahaan.
Tentunya hal tersebut akan dapat di capai dengan adanya dukungan kerjasama
yang baik dari semua pihak, terutama perusahaan sebagai tempat pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Penulis lebih memilih Praktek Kerja Lapangan di PT. Telkom disamping
karena penulis adalah mahasiswa Telkom penulis berpikir lebih baik untuk
memilih perusahaan dimana perusahaan tersebut memiliki kesamaan antara
teori di perkuliahan dan praktik di perusahaan sehingga penulis dapat
membandingkan teori di perkuliahan dan praktik langsung pada perusahaan dan
juga karena penulis ingin mengetahui bagaimana sistem kerja di PT. Telkom
tersebut. Dalam Praktek Kerja Lapangan ini penulis juga ingin mengetahui
bagaimanakah cara penanganan Gangguan IndiHome dengan menggunakan
Oleh karena itu penulis memilih judul ” Sistem transmisi jaringan dan
penanganan gangguan internet IndiHome pada PT.Telekomunikasi Tbk”, sebagai
judul Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena dianggap penting untuk mengetahui
bagaimana cara penanganan ganguan IndiHome.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengenalkan penulis
terhadap situasi kerja yang sesungguhnya sehingga penulis dapat menerepkan
ilmu pengetahuan yang telah didapat dibangku perkuliahan dan
mengaplikasikannya ke dunia kerja.
Dibawah ini akan diuraikan tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
lain adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan akhir
Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.

2. Merupakan kesempatan bagi penulis untuk dapat membandingkan dan
mengembangkan pengetahuan dalam perkuliahan dan pandangan dalam
dunia kerja.

3. Menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga
pendidikan dalam hal ini Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan.

4. Melatih penulis untuk dapat mandiri,disiplin serta bertanggung
jawab dengan pekerjaan yang dilakukan.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa

Adapun manfaat penulisan bagi mahasiswa adalah :

a. Dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang telah diproses pada masa kuliah dan sekaligus
menambah wawasan, pengalaman dan pergaulan.

b. Memotivasi mahasiswa untuk lebih giat lagi menimba ilmu dunia
kerja yang selalu mengalami perubahan dengan cepat.

c. Mendidik mahasiswa agar disiplin dalam tugas.

d. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang ketatnya
persaingan dalam dunia kerja sehingga mahasiswa dituntut
memiliki keahlian personal.

1.3.2 Manfaat bagi Perusahaan

Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi Perusahaan adalah:
a. Sangat membantu untuk menindak lanjuti bagaimana cara untuk
Monitoring Gangguan IndiHome di perusahaan tersebut.

b. Meringankan beban kerja pada karyawan perusahaan tersebut untuk
bisa menginfokan adanya Gangguan internet ke Teknisi lapangan.

c. Menjadi karyawan sementara selama Praktek Kerja Lapangan
berlangsung diperusahaan tersebut.

1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini penulis membahas tentang
“Sistem transmisi jaringan dan penanganan gangguan internet IndiHome pada
PT.Telekomunikasi Tbk”.

1.5 Identifikasi Masalah

Jaringan di PT. Telkom Datel Kabanjahe banyak mengalami gangguan
jaringan internet yang diakibatkan oleh banyaknya faktor eksternal maupun
internal, seperti seringnya terjadi kerusakan pada RK (Rumah Kabel),
terputusnya kabel utama pada kabel ODP yang terhubung ke rumah pelanggan
yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim yang menyebabkan tumbangnya pohon dan
mengenai kabel ODP.

1.6 Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, rumusan masalah dalam Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tahapan dalam menghubungkan kabel fiber optik yang
putus?

2. Bagimanakah keterlambatan dalam menangani gangguan internet
IndiHome mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan PT. Telkom Datel Kabanjahe?

3. Bagaimanakah kecepatan, ketepatan, keramahan teknisi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan Internet
IndiHome pada PT. Telkom Datel Kabanjahe?

1.7 Metode Pengumpulan Data

Adapun beberapa metode pengambilan data yang penulis lakukan untuk
membuat laporan Monitoring Gangguan IndiHome pada PT. Telkom antara lain:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Suatu metode yang dilakukan langsung didalam kantor PT. Telkom
Jl.Meriam Ginting No. 32 Kabanjahe.
2. Wawancara (Interview)

Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab dengan staf karyawan
bagian TA / PA yang dapat memberikan informasi yang berhubungan
dengan penelitian. Adapun pertanyaan yang penulis ajukan yaitu:

a. Bagimanakah Monitoring Gangguan IndiHome pada PT. Telkom Datel
Kabanjahe?

b. Aplikasi apakah yang digunakan oleh PT. Telkom untuk mengatasi
Gangguan IndiHome?

3. Pengamatan (Observation)

Observation atau pengamatan adalah suatu alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati, mencatat cara kerja dalam
penanganan gangguan IndiHome langsung ke lapangan.
4. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang berdasarkan kepustakaan yaitu dengan membaca dan
mempelajari buku-buku ilmiah, tullisan dan lain sebagainya yang ada
hubungannya dengan perusahaan yang dilaksanakan penelitian.
Kepustakaan ini bersifat teoritis dan dimaksudkan untuk memperoleh
data sekunder.

1.8 Lokasi PKL

Adapun lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis lakukan
dikantor PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl. Meriam Ginting No. 32
Kabanjahe. PKL ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) Bulan yaitu dari
tanggal 06 Februari 2017 sampai dengan tanggal 16 Maret 2017.Berikut tampak
depan kantor Datel Kabanjahe pada gambar 1.1 .

BAB 2

Bab 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pelayanan jasa
telekomunikasi untuk umum. Berdiri pada tahun 1884 dengan nama Post On
Telegrafdienst. Pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda
dengan berdasarkan stablad No. 395 Tahun 1906. Sejak itu diubah namanya
menjadi Post On Telegrafdienst dan Tepondienst atau disebut PTT-Dienst.
Kemudian berdasarkan peraturan No.240 tahun 1961 diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi
perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan Negara yang
berdiri sendiri yakni berdasarkan peruturan pemerintah No.29 tahun 1965
maka berdirilah suatu perusahaan Telekomunikasi yang diatur oleh peraturan
pemerintah No.36 tahun 1974.

Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal penyelenggara telekomunikasi untuk
umum, baik hubungan dalam negeri maupun luar negeri, pada saat itu
telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT.INDONESIA SATELIT
COORPORATION (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan yang didirikan
berdasarkan peraturan perundangan Negara bagian Dalaware, Amerika Serikat.

Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli
oleh Negara RI dari America cable dan radio corporation dalam rangka
peningkatan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, dan pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No.53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk
internasional. Selain hal tersebut, penyelenggaraan telekomunikasi
memerlukan manajemen yang lebih professional dalam usaha meningkatkan
kinerja perusahaan.

Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk
Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
sebagaimana dimaksud dalam UU No.1996. Sejak itu berdirilah Perusahaan
Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia dengan sebuah nama yaitu
TELKOM. Kalau ditelaah perubahan-perubahan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan perusahaan. Pada tahun 1995, Telkom melakukan
perubahan besar-besaran meliputi :

1. Restrukturisasi

2. Kerjasama Operasi

3. Initial Public Offering

Restrukturisasi Internal dimaksudkan untuk menyediakan pengelolaan
perusahaan menjadi efisiensi dan efektif karena terjalin antara bidang
usaha. Sebagai hasil restrukturisasi sejak 1 juli 1995 Organisasi Telkom
terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional
ini menjadi pengganti struktur Wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) yang
memiliki daerah teritorial tertentu namun hanya menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapatkan bagian jasa telepon Sambungan Langsung
Internasional (SLI), melalui perhitungan interkondisi. Divisi Network
menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui
pengoperasian jaringan transmisi jalur nasional. Perkembangan terakhir
berdasarkan keputusan Direksi Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996,
Telkom menambah dua divisi, yaitu divisi Multimedia dan Network Provider
dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama, sedangkan divisi pembangunan
termasuk divisi penunjang.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam rangka melaksanakan tugas operasional perusahaan adanya strukur
organisasi diperlukan. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian – bagian, dan orang-
orang yang menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Bagan struktur
organisasi pada PT. TELKOM INDONESIA, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut ini.

Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Telkom
Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut ;

1. General Manager Tugas General Manager antara lain :
a. Mampu menjamin tercapainya target kinerja jaringan Copper & DSL
Access Network dan mengimplementasikan kebijakan manajemen
operasi dan pemeliharaan sistem jaringan.
b. Mampu menjamin tercapainya target kinerja sistem CPE dan
mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan
system.
c. Mampu mengevaluasi, mengukur, memodifikasi prosedur /sistem
customer handling untuk tercapainya efektifitas customer
handling untuk tiap segmen pelanggan.
d. Mampu mengembangkan kriteria pekerjaan outsourcing eksisting
dengan mempertimbangkan kapabilitas internal & eksternal sejalan
dengan perubahan lingkungan bisnis yang kompetitif dan
turbulens.
2. Manager Acces Area Medan
Tugas Manager Acces Area Medan antara lain :

a. Monitoring anggaran operational akses Medan

b. Monitoring kelancaran operasional di lapangan se Medan

c. Menjustifikasi / memutuskan hal-hal yang urgent untuk di
eksekusi

3. Manager Operational

Tugas Manager Operation antara lain :

a. Merencanakan sasaran dan ruang lingkup project serta merinci
aktivitas project dan penjadwalannya. Mampu melakukan monitoring
dan reporting pelaksanaan project.

b. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.

c. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.

d. Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program penanganan
gangguan layanan pelanggan secara efisien dan efektif.

e. Menganalisis statistic performansi layanan secara menyeluruh dan
membuat rekomendasi solusi peningkatan performansi layanan

4. Manager Outsourching
Tugas Manager Outsourching antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan yang
berlaku

5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi
optimalisasi sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (OAN) dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
d. Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas masing-
masing sumber daya untuk mencapai sasaran secara optimal. Mampu
memprediksi anggaran project
e. Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai dengan
kebutuhan dan kebijakan perusahaan serta mampu membuat analisis
kapabilitas dan menyusun project plan implementasi.
6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain :
a. Menerapkan perancangan dan implemntasi internal control
b. Melaksanakan pengelolaan Inventory Management
c. Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting
d. Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber
penerimaan dan penggunaan kas, penyusunan proyeksi kas serta
optimalisasi idle cash
e. Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan standar
yang berlaku.
f. Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara hubungan yang
positif dengan pihak lain dalam menyelesaikan masalah.
7. Asman CCA ( Customer Corporote Access )
Tugas Asman CCA antara lain :
a. Pemeliharaan saluran data dan Internet
b. Perbaikkan saluran pelanggan cluster
c. Pemeliharaan saluran LC (Led Cenal)
8. Asman CAM (Cooper Access Maintenance )
Tugas Asman CAM antara lain :
a. Pemeliharaan kabel primer dan sekunder tembaga
b. Penanggulangan gangguan kabel primer dan sekunder
c. Pembenahan jaringan
9. Asman MFRAN (Maintenance Fiber and Radio Access Network )
Tugas Asman MFRAN antara lain :
a. Pemeliharaan kabel F.O dan radio
b. Penanggulangan gangguan kabel F.O dan radio
c. Monitoring availability perangkat MSOAN dan MSAN
10. Asman Daman ( Data Manajemen )
Tugas Asman Daman antara lain :
a. Purifikasi data jaringan
b. Updating data SISKA
c. Updating gambar skematik
11. Asman CPE ( Customer Premise Equitment )
Tugas Asman CPE antara lain :
a. Memonitor pasang baru speedy sudah terinstal dengan baik dan
benar
b. Mengendalikan gangguan speedy agar tetap sesuai tolok ukur
c. Mengoptimalkan perangkat yang layak untuk broadband
12. Asman TOS ( Technical Operation Support )
Tugas Asman Tos antara lain :
a. Mengkompulir kebutuhan material operasional penanggulangan
gangguan
b. Mengendalikan anggaran dan kebutuhan operasional
c. Validasi BA dari mitra untuk penagihan
13. SVP CPE
Tugas Svp Cpe antara lain :
a. Instalasi pasang baru Speedy sampai dengan ON
b. Penanggulangan gangguan Speedy sampai dengan perangkat pelanggan

c. Administrasi BA pasang baru Speedy (SN Modem, Tanggal Instal,
petugas Instal)
14. SVP Publik Phone
Tugas Svp Publik Phone antara lain :
a. Pemeliharaan TU coin dan kartu
b. Pasang baru TU coin dan kartu
c. Memelihara Availability perangkat TU agar tetap handal 100%

2.3 Logo Telkom

Penampilan Baru Logo Telkom

Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan penampilan
baru logo Telkom yang mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang
terbaik bagi bangsa Indonesia.

Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi
bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.

Filosofi Warna

-.Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi
tantangan dan perusahaan.
-.Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
-.Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
-.Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The
Best adalah sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik
dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal
yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik dan pada akhirnya akan
membawanya menjadi yang terbaik.Gambar logo Telkom yang terbaru dapat
dilihat pada gambar 2.2 berikut ini.

Gambar 2.2 Logo Telkom

BAB 3

BAB 3. LANDASAN TEORI

Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan milik
Negara yang menyediakan layanan telekomunikasi, data, internet dan
merupakan jaringan terbesar di Indonesia. PT. Telekomonikasi Indonesia,Tbk
tentunya tidak ingin kalah saing dengan perusahaan-perusahaan yang melayani
provider internet. Guna mewujudkan hal tersebut perlu rasanya PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk meluncurkan berbagai macam produk-produk
handalnya yang berupa IndiHome (Indonesia Digital HOME). Dalam hal ini PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk perlu untuk menyikapi dan menangani keluhan-
keluhan pelanggan IndiHome. Menyikapi dan menangani keluhan-keluhan
pelanggan internetnya sesuai dengan hasil penelitian yang didapat oleh
penulis yakni keluhan pelanggan tersebut ialah :
1. Gangguan Jaringan

2. Gangguan Perangkat (Modem/UseeTV/Telepon)

3. Gangguan Massal

Dengan adanya gangguan atau keluhan-keluhan diatas maka PT.
Telekomunikasi, Tbk menyediakan beberapa tools dan sistem untuk
memonitoring gangguan jaringan internet yaitu :

1. Monitoring gangguan IndiHome menggunakan aplikasi MyIndiHome

2. Monitoring gangguan telepon berupa pemantauan oleh seorang operator
3. maupun beberapa operator.

4. Hasil monitoring gangguan IndiHome akan dilaporkan kepada teknisi
gangguan IndiHome.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dimana instansi ini telah mempunyai
dan mempersiapkan karyawan yang handal dan professional yang mempunyai
keahlian dibidangnya masing-masing dan mempunyai daya yang tinggi untuk
mempertahankan instansi tersebut, adapun cara kerja untuk masing-masing
karyawannya dengan menggunakan Aplikasi-aplikasi yang sudah dipersiapkan
berupa Aplikasi My IndiHome, yang mana Tools tersebut adalah untuk
monitoring gangguan IndiHome dan penyelesaian masalah IndiHome yang sudah
digunakan oleh pelanggan-pelanggan PT. Telkom.

3.1 Fiber Optik

Fiber optik merupakan saluran transmisi yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber
cahaya yang digunakan biasanyaadalah dari sinar laser atau LED. Fiber Optik
terbuat dari serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara
khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan kemudian di proses menjadi
sebentuk gulungan kabelagar dapat digunakan untuk melewati data yang ingin
dikirim atau diterima.

Struktur fiber optik seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 terdiri dari
beberapa bagian yaitu cladding, core, dan coating. Core adalah kaca tipis
yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang menjadi tempat berjalannya
cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan . Cladding lapisan luar
yang membungkus core dan memantulkan kembali cahaya yang memancar keluar
kembali kedalam core. Sedangkan coating merupakan lapisan pelastik yang
melindungi serat dari kerusakan dan pelembapan. Core dan Cladding terbuat
dari kaca sedangkan coating terbuat dari plastik agar fleksibel.Gambar
struktur kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini..

Gambar 3.1 Struktur fiber Optik

3.1.1 Jenis-Jenis Fiber Optik

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Ada tiga tipe
fiber optik yang umumnya digunakan untuk komunjkasi data yaitu single-mode,
mutimode, graded,-index, dan multimode step-index.
Single-mode
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diameter antara 8.3-10
mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Single-mode dengan garis tengah
(diameter) sempit hanya dapat menyebarkan antara 1310 – 1550 nano meter.
Single-mode dapat mentrsnsmisikan di atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak
di bandingkan multimode. Fiber Single-mode memiliki core lebih kecil di
bandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya tunggal
dapat mengurangi distorsi yang di akibatkan overlap cahaya, penyediaan
sedikit sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi. Gambar fiber
optik Single-mode ditunjukan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Single Mode

Secara garis besar tipe fiber optik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Diameter core lebih kecil di bandingkan diameter cladding.
Digunakan untuk transmisi jarak jauh, bisa mencapai 120 km,
bandwidth.
Multi-mode
Berisi sebuah core dimana refraksi index mengurangi secara perlahan-lahan
dari poros pusat keluar cladding. Refraksi index tertinggi pada pusat
membuat cahaya bergerak secara perlahan pada porosnya di bandingkan cahaya
yang lebih dekst dengsn cladding. Alur yang di pendekan dan kecepatan yang
tinggimengijinkan kecepatan cahaya di bagian luar untuk sampai ke penerima
pada waktu yang sama secara perlahan tetapi cahaya lurus langsung melalui
inti core. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit. Fiber
optik jenis grade-mode multimode di tunjukan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Grade- Index Multimode

Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optik jenis ini adalah :
Diameter corenya antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter
claddingnya 100 mm – 150 mm
Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode
step index.
Biasanya untuk jarak transmisi km pentransmisian
informasi jarak menengah seperti pada LAN.
Step-index multimode
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya,
beberapa cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direct rute),
sedangkan yang lainnya berliku-liku (zig zag) ketika sinyal tersebut
memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini menyebabkan pengelompokan
cahaya yang berbeda yang di kenal sebagai sebuah mode, tiba secara terpisah
pada sebuah titik penerima. Kebutuhan untuk meninggalkan jarak antar sinyal
untuk mencegah overlap batas banwidth adalah jumlah informasi yang dapt di
kirim di titik penerima. Sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih
cocok untuk jarak yang lebih pendek/singkat. Fiber optik jenis Step-index
multimode di tunjukan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Step-index multimode

Secara garis besar ciri-ciri tipe fiber optik jenis ini adalah :
Ukuran intinya berkisar 50 mm – 125 mm dengan diameter
cladding 125 mm – 500 mm.
Diameter core yang besar digunakan agar penyambungan kabel
lebih mudah.
Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan
kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif dekat.

3.1.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optik

Sistem jaringan fiber optik setidaknya memiliki dua buah
perangkat opto elektronik, yaitu suatu perangkat opto elektronik disisi
sentral dan satu perangkat opto elektronik di sisi pelanggan. Lokasi
perangkat opto elektronik di sisi pelanggan selanjutnya di sebut Titik
Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berartibatas terakhir kabel
optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal
optik ke sinyal elektronik. Berdasarkan lokasi penempatan TKO yang di
pasang di dekat lokasi pelanggan maka terdapat beberapa konfigurasi
sebagai berikut:
Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak didalam gedung (ruang telekomunikasi basement atau
terdistribusi di tiap lantai). Terminal pelanggan dihubungkan degan TKO
melalui kabel tembaga indoor atau IKR (Instalasi Kabel Rumah). Modus
aplikasi FTTB seperti pada Gambar 3.5 dapat diterapkan bagi pelanggan
bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan
apartement.

Gambar 3.5 Fiber To The Building FTTB

Fiber To The Zone (FTTZ)
Dalam modus aplikasi FTTZ seperti pada Gambar 3.6, serat optik digunakan
untuk menggantikan jaringan primer dari jaringan kabel. Sehingga serat
optik di tarik dari sentral sampai rumah kabel (RK).
Aplikasi ini di lakukan jika tingkat kebutuhan sebatas memenuhi
keterbatasan kabel primer. Gambar FTTZ dapat dilihat pada gambar 3.6
berikut ini..

Gambar 3.6 Fiber To The Zone FTTZ

Fiber To The Corb (FTTC)
Aplikasi FTTC menempatkan TKO di suatu tempat di luar bangunan, di dalam
kabinet atau di atas tiang menggantikan DP dengan kapasitas lebih kecil
dari 120 SST. Terminal pelanggan di hubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga hingga sampai 200 meter. Aplikasi FTTC pada Gambar 3.7 dapat di
terapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu daerah
terbatas namun tidak terbentuk gedung bertingkat tinggi.

Gambar 3.7 Fiber To The Curb FTTC

Fiber To The Home (FTTH)
Aplikasi FTTH menempatkan TKO di rumah pelanggan. Terminal pelanggan di
hubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR (Instalasi kabel
Rumah)hingga beberapa puluh meter. Arsitektur FTTH pada Gambar 3.8 sama
dengan FTTB tetapi bukan terbentuk gedung melainkan rumah.

Gambar 3.8 Fiber To The Home FTTH

IndiHome Fiber merupakan layanan 3P (Triple Play) dari Telkom yang terdiri
dari :

1.InternetFiber
Layanan internet super cepat menggunakan FIBER optik dari Telkom
Indonesia yang memiliki keunggulan antara lain :
a. Internet cepat Fiber optik mampu mentransfer data (bandwidth) hingga
ratusan Mbps (jauh lebih cepat dibandingkan kabel coax atau copper).

b. Internet stabil Kecepatan fiber optik jauh lebih stabil dibandingkan
coax atau copper pada saat dilakukan sharing (akses internet secara
bersamaan).
c. Internet handal Fiber optik lebih tahan dalam kondisi cuaca apapun
seperti serangan petir dan gangguan elektromagnet dibandingkan kabel
coax atau copper. Sehingga komputer anda menjadi lebih aman.
d. internet canggih Fiber optik merupakan teknologi penghantaran
datatercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed
broadband.
2.Telepon rumah

Telepon rumah adalah layanan komunikasi telepon dengan keunggulan
biaya telpon lebih murah dan kualitas suara yang jernih. Paket Telepon
Rumah IndiHome Fiber menawarkan gratis telpon 1000 menit lokal atau
Interlokal per bulan atau setara dengan 17 jam per-bulan yang bisa
digunakan baik untuk Lokal maupun Interlokal secara leluasa tanpa
batasan berapa menit yang digunakan untuk Lokal ataupun berapa menit
Interlokal dengan total penggunaan 1000 menit per bulan.

3.UseeTV
UseeTV Cable merupakan layanan Interactive TV pertama di
Indonesia.Layanan TV berbayar (Pay TV) yang memberikan pengalaman baru.
Anda tidak hanya menonton TV, tapi juga dapat memegang kendali seakan
Anda sutradaranya. Selain memberikan tayangan yang berkualitas, UseeTV
Cable juga memberikan berbagai macam fitur yang tidak ada di penyedia
layanan kabel lainnya, seperti Pause & Rewind TV, Video on Demand,
Video Recorder dan lainnya. Usee TV Cable memiliki beragam Channel
pilihan. IndiHome Interactive TV, layanan TV Kabel yang seru dan
lengkap!

4.Indihome view
IndiHome view merupakan layanan inovatif untuk menikmati live camera
dimana pengguna dapat menggunakan live access dan recorded video dengan
proses instalasi yang sangat mudah menggunakan plug & play IP-Cam
melalui gadget (Android maupun IOS). Layanan “plug & play IP Camera”
menggunakan PC/Notebook atau dengan Gadget yang memanfaatkan teknologi
cloud service. Gambar FTTH dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini..

3.2 Perbandingan Fiber Optik Dengan Tembaga

Fiber optik dan tembaga masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangandalam manfaatnya sebagai media transmisi Telekomunikasi. Berikut
ini merupakan perbandingan dari fiber optik dengan tembaga.

3.2.1 Kelebihan Fiber Optik

Kabel fiber optik seperti pada Gambar 3.10 terbuat dari kaca
ataupun plastik sehingga memiliki kelebihan dalam pemanfaatannya
sebagai media transmisi komunikasi, yaitu :
a. lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat
membuat kapasitas informasi yang sangat besardengan kecepatan
transmisi mencapai Giga-bit per detik dan menghantarkan
informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
b. Biaya pemasangan dan pengoprasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi.
c. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
d. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio.
e. Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
f. Tidak berkarat.
Gambar kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini.

Gambar 3.10 Kabel Fiber Optik

3.2.2 Kekurangan Fiber Optik

Kabel fiber optik terbuat dari kaca ataupun plastik sehingga
memiliki kekurangan dalam pemanfaatannya sebagai media transmisi
komunikasi, yaitu :
1. Sulit membuat terminal pada kabel serat.
2. Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang
tinggi.

3.2.3 Kelebihan Kabel Tembaga

Kabel tembaga adalah kabel dengan penghantar yang terbuat dari
logam tembaga. Kabel Tembaga memanfaatkan sinyal listrik untuk
mengirim sinyal-sinyal informasi sehingga memiliki kelebihan sebagai
berikut :
a. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900
kanal telepon.
b. Dapat di tanam ke dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih
rendah.
c. Karena menggunakan tutup Isolasimaka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan sistem lain.

3.2.4 Kekurangan Kabel Tembaga

Kabel tembaga seperti pada Gambar 3.11 adalah kabel dengan
penghantar yang terbuat dari logam tembaga. Sehingga memiliki
kekurangan sebagai berikut :
a. Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan
jarak jauh harus di pasang repeater.
b. Jika kabel di pasang di atas tanah,rawan terhadap gangguan-
gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Gambar kabel tembaga dapat dilihat pada gambar 3.11 berikut
ini.

Gambar 3.11 Kabel Tembaga

3.3 DSLAM

Digital Subscriber Line Aksess Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah
peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan
saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini
terletak di ujung sentral telepon terdekat.
Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasikan jaringan
Digital Subscriber Line (DSL). DSL adalah teknologi akses dengan perangkat
khusus pada central office yang memungkinkan transmisi broadband kabel
tembaga.
Perangkat DSLAM dapat diletakan di STO (Sentral Telephone Otomate) dan
bentuk mini DSLAM biasa di kenal dengan DSLAM autdoor. Pada perangkat DSLAM
biasanya sudah terpasang spliter yang berfungsi untuk memisahkan sinyal
suara (PSTN) dan sinyal data (internet), dimana sinyal suara akan menuju
perangkat sentral telepon dan sinyal data akan di arahkan menuju BRAS
(Broadband Remote Access Server).
Sentral telepon memisahkan sinyal DSL dan sinyal suara (telepon).
Sinyal telepon di salurkan ke PSTN dan data di kirim ke DSLAM, yang akan di
salurkan lagi melalui backbone lainnya ke internet. Sebaliknya data
internet akan masuk ke DSLAM dan di kirimkan ke DSL modem pelanggan.
Konfigurasi DSLAM dalam jaringan speedy di tunjukan pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Konfigurasi DSLAM

3.4 MSAN

Multi Service Access Network (MSAN) Merupakan generasi ketiga dari
teknologi Optical Access Network (OAN) dan merupakan flatform single yang
mampu mendukung teknologi akses tradisional yang sudah digunakan secara
luas, di samping itu juga mampu mendukung teknologi baru. MSAN berfungsi
sebagai geteway menuju inti NGN. MSAN memungkinkan TELKOM memberikan
layanan triple play yaitu menyalurkan layanan High Speed Internet Access
(HSIA), voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui
infrastruktur yang sama.
Multi Service Access Network (MSAN) adalah sebuah perangkat access network
yang menyediakan layanan Narrowband dan Broadband. Perangkat ini
menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan di
mungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN dan fasilitas Broadband
seprti DSL dengan hanya menggunakan single flatform. Multi Service Access
Network (MSAN) merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu telepon TDM
yang di dalamnya terdapat :
a. ISDN
b. STM-1
c. Next Generation-DLC
d. PON (Passive Optical Network)
e. Fiber To The x (FTTx)
Gambar konfigurasi layanan MSAN dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut ini.

Gambar 3.13 Konfigurasi Layanan MSAN

Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play dan memiliki tiga
fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses Broadband.
2. Sebagai akses gateway dalam NGN ( Next Generation Network).
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN.
Pada Gambar 3.13 terlihat bahwa MSAN di implementasikan untuk menyediakan
suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga
dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang kovengen dimana
layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
Multi Service Access Network (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan
nilai tambah non-teknis sebagai berikut :
1. Kemampuan Multi Service
MSAN menyediakan layanan norrowband untuk data dan suara
(menggunakan POTS, ISDN, PRA/BRA, digital leased line) dan
layanan broadband untuk kemampuan internet, data dan multimedia
(melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan download
file dan penjelajahan dan internet yang lebih cepat bagi end-
user.
2. Kecepatan dan Penggelaran
Kabinet outdoor yang di kirim dalam bentuk complete-built yang
telah mengalami proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti
bahwa node telah langsung siap di oprasikan begitu di hubungkan
dengan catuan serta tersambung dengan jaringan transpot dan
koneksi ke end-user yang telah dibuat.
3. Modularitas Perangkat FTTx
Node akses MSAN telah didesain untuk dapat mengcover pelanggan
sampai dengan 2000 end-user. Modularitas ini menyiratkan bahwa
lokasi penempatan node sebaiknya diletakan di dalam gedung atau
di tanam (curb).
4. Penggunaan interface Standart
MSAN di rancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface
standar di integrasikan di layer transport, layer signalling dan
level manajemen jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara
penuh interoperable dengan peralatan vendor lain, sehingga
dengan itu memungkinkan oprator untuk memilih solusi jaringan
sesuai dengan pemeliharaan yang baik secara layer demi layer.
5. Cakupan Topologi Luas
MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis
selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk
mendapatkan suatu keuntungan/pengembalian modal yang maksimum.
6. Manajemen Jaringan Yang Terintegrasi
Transport, layanan norrowband dan layanan broadband di atur dalam
suatu common sistem. Pemakaian GUI yang mudah untuk di oprasikan
dapat menampilkan seluruh data oprasional seperti : performansi,
konfigurasi layanan, alarm, security dan lain-lainnya.

3.5 GPON (Gigabit Passive Optical Network)

GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan suatu teknologi akses
yang di ketegorikan sebagai broadband access berbasis serat optik. GPON
merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984.
Standar via G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi,perbaikan keamanan,
dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat
akan diletakan pada sentral, dan kemudian mendistribusikan Trafik Triple
Play (suara/VoIP, Multi Media/Digital Play TV dan Data/internet) hanya
melalui media 1 core kabel optik di sisi subscriber atau pelanggan. Yang
menjadi ciri khas dari teknologi ini di banding teknologi optik lainnya
adalah SDH yaitu teknik distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari
sentral ke arah subscriber akan di distribusikan menggunakan spliter pasif
(1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64, 1: 128).
GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke
pelanggan menggunakan kabel optik. Prinsip kerja dari GPON, ketika data
atua sinyal yang di kirim dari OLT, maka ada bagian bernama spliter yang
berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai
ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan data-data dan sinyal yang di
inginkan pelanggan.
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON, antara lain :
1. Mendukung aplikasi triple play (suara, data, dan video) pada
layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core fiber optik.
2. Dapat membagi bandwidth sampai 30 ONT.
3. GPON mengurangi banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat
bila dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu
port optik di central office (menggantikan multiple port).
4. Alokasi bandwidth dapat di atur
5. Biaya maintenence yang murah karena menggunakan komponen pasif.
6. Transparan terhadap laju bit dan format data.
7. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju
bit dengan format ysng berbeda karena setiap laju bit dan format
data di transmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda.
Laju bit 1..244 Gigabit/s untuk upstream dan 2.44 Gigabit/s
untuk downstream.
8. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien.
Hal ini di karenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana
dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
Sedangkan beberapa kekurangan yang dimiliki teknologi
GPON,antara lain :

3.6 Gangguan Jaringan

Gangguan jaringan pada IndiHome merupakan hal utama yang menyebabkan
IndiHome tidak bisa berfungsi dengan baik.

3.7 Gangguan Perangkat

Adapun penyebab terjadinya gangguan pada IndiHome yang berasal dari
perangkat, yaitu:
1. Faktor pemakaian modem yang terlalu lama, maka ada baiknya untuk
merefresh sebentar (matikan modem untuk beberapa menit dan
nyalakan kembali).

2. Periksa sambungan kabel antara line telepon modem dan dari dari
modem ke PC (ada baiknya untuk dibersihkan dan periksa jika ada
yang berkarat atau kawat kecil pada konektor yang tidak
tersambung).

3. Setup ulang ke dan lakukan setup dari awal
(password dan username = admin).

4. Periksa line telepon anda (jika memungkinkan/dicurigai ada
gangguan) ada baiknya line telepon yang disambung ke splitter
dicabut dan hubungkan langsung ke modem.

3.8 Gangguan Massal (GAMAS)

Gangguan ini terjadi dikarenakan kerusakan kabel primer yang mengacu STO
(Sentral Telepon Otomat).
Penyebab Gangguan GAMAS :

1. Mati Listrik

2. Faktor Alam

3. Pencurian Kabel

Cara penangananya :

1. Ganti modul atau perangkat sesuai dengan kerusakannya.

2. Ganti kabel jika memungkinkan dilakukan penyambungan kabel agar
menghemat biaya. Penyelesaian Gangguan massal relatif lama akan
memakan waktu maksimal sekitar 14 hari.

3.9 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja tembaga

-.MDF (Main Distribution Frame)

MDF merupakan kumpulan terminal kabel yang berasal dari sentral
neax fungsi MDF merupakan penghubung sentra neax dengan jaringan
akses pelanggan, MDF terdiri atas ribuan pair kabel pelanggan.
Gambar MDF dapat dilihat pada gambar 3.14 berikut ini.

-.MF (Main Feeder)

Main Feeder atau Kabel Primer adalah terbesar yang digunakan dalam
local loop, biasanya terdiri dari 3600 pair kabel. Kabel primer
keluar dari sentral menuju kerumah kabel, biasanya dihubungkan
melalui kabel bawah tanah dan terhubung dengan panel-panel yang ada
dibagian bawah rumah kabel.

-.FP (Feeder Point)

Rumah kabel adalah tempat memecah sambungan menjadi ratusan pair
kabel pelanggan.

-.BF (Branch Feeder)

Branch Feeder atau Kabel Sekunder adalah versi kecil dari kabel
primer. Kabel ini lebih sedikit kapasitasnya dibandingkan dengan
kabel primer. Kabel ini menghubungkan rumah kabel yang satu dengan
yang lain.

-.DP (Distribution Point)
Distribution Point adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan.
-.DW (Drop Wire)
Drop Wire adalah kabel yang menghubungkan Distribution Point ke
pelanggan.
-.DC (Distribution Cable)
Distribution Cable adalah kabel yang menghubungkan rumah kabel (RK)
dengan kotak DP (distribution point).

3.10 Perangkat yang digunakan dalam sistem kerja FO

-.ODP (Optical Distribution Point)
ODP adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan
korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang
diluar.ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik
distribusi dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi
optical pigtail, connectoradaptor, splitter room dan dilengkapi
ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu. ODP dipasang harus
sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada
tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall
dipasang pada dinding dan ODP Clousure hanya boleh dipasang pada
kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di
dekat Tiang.

Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel
distribusi secara urut. Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam
pasif, pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8.
Sehingga pasif tersebut di split menjadi delapan. Gambar ODP dan
pemasangan ODP dapat dilihat pada gambar 3.15 dan 3.16 berikut
ini.

Gambar 3.15 ODP yang sedang diturunkan

Gambar 3.16 Teknisi sedang memasang kabel penghubung ODP

-.ODC (Optical Distribution Cabinet)
ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang
terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat
instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi
connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen
fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON), untuk hubungan telekomunikasi. ODC berfungsi sebagai tempat
terminasi antara kabel feeder dengan kabel distribusi. Bias
dipahami bahwa didalam ODC terdapat splitter dari sentral atau OLT
yang dibagi ke ODP.Pada umumnya perangkat ODC dipasang di Outdoor
walaupun bisa saja dipasang diindoor. Terdapat dua jenis ODC yaitu
ODC tanam dan ODC tiang. Gambar ODC dapat dilihat pada gambar 3.17
berikut ini.

Gambar 3.17 ODC yang berada di Merek

-.CLOSURE
Closure adalah sebagai pembungkus atau pelindung untuk Fiber
Optik.Dimana ketika ada kabel fiber optic yang putus maka untuk
menyambungnya menggunakan closure .Closure ini biasanya ditanam di
bawah tanah bisa juga tidak.Closure berfungsi untuk melindungi
kabel fiber optic yang baru dipasang kembali. Gambar Closure dapat
dilihat pada gambar 3.18 berikut ini.

Gambar 3.18 Closure

-.SPLICER FO
Splicer FO adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menggabungkan
dua serat optik end-to-end dengan menggunakan panas. Tujuannya adalah
untuk memadukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa sehingga sinar
yang melewati serat tidak tersebar atau dipantulkan kembali.
Proses splicing melibatkan fusi menggunakan panas lokal untuk
mencairkan atau sekering dua ujung serat optik bersama-sama. Proses
splicing diawali dengan menyiapkan setiap akhir serat untuk fusi.
Langkah-langkah dalam menyambungkan kabel FO yang putus adalah :
Kupas kabel Fiber optik seperti hal nya dalam proses terminasi.
Langkah selanjutnya menata kabel fiber optik tersebut beserta
patchcord yang akan disambung ke dalam OTB, masing-masing
patchcord di masukkan fusion sleeve, yang berfungsi sebagai
pelindung sambungan antara kabel fiber optik dan patchcord
nantinya.
Sebelum melakukan penyambungan (fusion) sebaiknya kita sudah
mempunyai gambaran akan menyusun/susunan kabel di tray OTB.
Pastikan setiap kabel fiber optik dalam keadaan bersih. untuk
membersihkannya bisa menggunakan Alkohol.
Proses penyambungan (fusion) kita mulai dengan memotong ujung-
ujung fiber optik dan patchcord dengan pemotong yang diberikan
dalam set fusion splicer.
Masukan ujung fiber optik di sebelah kiri fusion splicer dan
patchcord di ujung kanan, tutup fusion splicer dan tekan tombol
fusion splicer untuk memulai proses penyambungan (fusi).
Fusion Splicer akan memberikan/mengeluarkan notifikasi jika
penyambungan/fusi tidak berhasil, lakukan proses pembersihan
dengan alkohol. dan ulangi proses penyambungan/fusi.
Jika proses penyambungan berhasil, tutup sambungan dengan fusion
sleeve dan kemudian panaskan/oven dengan fusion splicer
(biasanya terdapat di bagian depan fusion splicer).
Proses pengovenan selesai setelah terdengar bunyi indocator dari
fusion splicer, proses splicing berhasil dan selesai.
Lakukan proses tersebut sesuai banyaknya kabel yang ingin kita
sambung/splicing atau sesuai dengan core otb nya.
Semua kabel telah tersambung dengan baik/benar, kita susun kabel-
kabel fiber optik tersebut dengan memutar-mutarnya ke dalam tray
dengan rapi.
Proses pengerjaan splicing sampau tahap ini sudah selesai.
-.LINE LOCATOR
Line locator berfungsi untuk mengecek kedalam kabel bawah tanah
.dengan cara membawa alat tersebut disepanjang jalan untuk
memeriksa kedalaman kabel dibawah. Berikut adalah gambar
mahasiswa sedang menggunakan perangkat Line Locator untuk mengecek
kedalaman kabel pada gambar 3.19 dan hasil pengamatannya pada
gambar 3.20.

Gambar 3.19 Mengecek kedalaman kabel menggunakan line locator

Gambar 3.20 Hasil pengamatan menggunakan line locator

-.ONT/ONU
Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal
(ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan
interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONU ini
adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya
menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video.
Gambar ONT dapat dilihat pada gambar 3.21 berikut ini.

Gambar 3.21 ONT

-.OTB
OTB ( Optical Termination Box ) adalah alat yang digunakan untuk
menyabung fiber optik dalam server dengan menggunakan pigtail fiber
optik. OTB digunakan sebagai media penyambung dari kabel fiber
optik ke switch dengan mengunakan kabel fiber optik patchcord .
Gambar OTB dapat dilihat pada gambar 3.22 berikut ini.

Gambar 3.22 OTB

-.OLT
Optical Line Terminal (OLT) Optical Line Terminal (OLT) atau biasa
disebut juga dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang
berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari layanan jaringan
optik pasif. Gambar OLT dapat dilihat pada gambar 3.23 berikut ini.

Gambar 3.23 OLT

-.METRO
Layanan high capacity data network solution berbasis IP/Ethernet
yang memberikan flexibility, simplicity dan efektiveness serta QoS
bagi pelanggan business dan residential. Produk TELKOM Metro
diposisikan sebagai Produk Customized Bandwith Solution for Metro
Area. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki cakupan yang
terbatas namun memiliki fleksibilitas dalam pemberian bandwith dan
QOS kepada pelanggan.
-. Alat Ukur Kekuatan Sinyal Optik (OPM)

Pengukuran dengan optical power meter digunakan untuk menentukan
loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik, Optical Power
meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada
perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik.
Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring biasanya disebut
radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux
meter seperti pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 (OPM)

BAB IV

BAB 4. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Aplikasi MyIndiHome

Untuk menyambungkan atau men-deliver service kepada pelanggan, Telkom
memiliki aplikasi myIndihome.
Berikut adalah tata cara untuk melapor gangguan kepada PT.Telkom
menggunakan aplikasi My IndiHome :
1. Pergi ke halaman Play Store dan unduh aplikasi My
IndiHome.Seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Tahap 1 Aplikasi My IndiHome

Sejauh ini My IndiHome baru tersedia untuk platform Android, dan pihak
Telkom sendiri baru akan merilis versi iOS dalam waktu dekat.
Pengaplikasian My IndiHome sendiri tidak memakan ruang memori yang cukup
banyak.
Setelah melakukan pengunduhan aplikasi sebesar 7 MB, My IndiHome akan
meminta akses GPS, kontak, SMS, dan data hingga akhirnya memakan ruang
memori sebesar 13 MB.
2. Buat akun untuk login di My IndiHome. Seperti pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Tahap 2 Aplikasi My IndiHome

Sama halnya seperti layanan berbasis mobile app lainnya, My IndiHome
mengharuskanmu untuk membuat akun terpisah yang terintegrasi dengan
akun email. Jadi daftarkan email kamu yang aktif untuk kebutuhan login My
IndiHome dan pastikan kamu telah membuat password yang cukup kuat (dan
berbeda) demi keamanan data personal kamu ke depannya nanti.
3. Verifikasi nomor kontak dari kiriman SMS ke dalam My IndiHome.
Seperti pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Tahap 3 Aplikasi My IndiHome

Setelah kontak pribadi dan alamat email kamu berhasil didaftarkan, tahap
berikutnya adalah memasukkan nomor verifikasi yang telah dikirimkan pihak
operator ke smartphone kamu. Sedikit tip bagi pengguna layanan Telkom.
Pastikan kamu selalu menggunakan satu nomor untuk segala bentuk verifikasi
dari Telkom (dan juga Telkomsel), hal ini untuk mempermudah kamu ke
depannya nanti.

4. Ingat kembali detail personal kamu dan daftarkan nomor IndiHome
ke menu utama My IndiHome. Seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tahap 4 Aplikasi My IndiHome

Tahap berikutnya adalah memasukkan data personal kamu di menu utama My
IndiHome. Proses ini memerlukan rincian nomor IndiHome, nomor kontak
pribadi yang bisa dihubungi dan sedikit informasi mengenai detail alamat di
mana internet kamu terpasang.

Detail soal alamat ini akan ditanyakan lewat formulir terpisah yang berisi
potongan informasi dari lokasi terpasangnya IndiHome tersebut. Kamu hanya
perlu melengkapi bagian yang kosong saja, baru setelah itu menuju proses
verifikasi akun.

5. Jika sudah terdaftar,silakan kembali login dan masuk ke menu
“Pengaduan Internet”. Seperti pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Tahap 5 Aplikasi My IndiHome

Seandainya keempat proses di atas telah selesai dijalani, maka selamat!
Kamu telah resmi mendaftarkan IndiHome ke dalam layanan My IndiHome. Dengan
terdaftarnya nomor IndiHome kamu ke dalam My IndiHome, kamu bisa
menggunakan beberapa fitur yang telah dibenamkan Telkom ke dalam aplikasi
ini mulai dari pengecekan tagihan, streaming video dan musik (yang masih
dalam proses pengembangan), serta opsi mengunduh Movin’, sebuah aplikasi
terpisah untuk menjadikan smartphone kamu sebagai extender layanan
IndiHome.Untuk bisa menikmati layanan yang telah saya sebutkan tadi, kamu
hanya perlu melakukan login ke My IndiHome. Seandainya terjadi gangguan
internet rumah, langkah tutorial berikut ini akan membantumu untuk
menggunakan opsi pengaduan layanan via My IndiHome.

6. Isi formulir pengaduan lengkap dengan deskripsi gangguan.
Seperti pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Tahap 6 Aplikasi My IndiHome

Untuk melaporkan gangguan internet, My IndiHome menyediakan layanan online
order tracking yang terintegrasi langsung dengan nomor Indihome yang telah
didaftarkan. Untuk melapor pelanggan hanya perlu masuk ke dalam opsi
Laporan Gangguan dan isi formulir pengaduan yang disediakan.Pada bagian
atas formulir, kamu perlu memasukkan jenis layanan yang mengalami masalah
(bisa telepon rumah, internet, dan jaringan USee TV), nama, dan nomor
kontak yang bisa dihubungi. Pada bagian formulir yang sama pelanggan juga
diberikan pilihan menu untuk menentukan jenis kerusakan apa yang dialami
dan kolom bebas untuk menuliskan deskripsi gangguan yang pelanggan
alami.Beberapa masalah yang sering pelanggan hadapi seperti koneksi DSL
yang putus sambung, kerusakan modem, dan jaringan bisa kita temui di
sini.Disarankan pelanggan untuk menulis permintaan secara mendetail ke
dalam formulir deskripsi gangguan.

Contohnya, ketika koneksi DSL pelanggan mengalami gangguan di saat
sambungan kabel Telkom lingkungan rumah sedang tidak bermasalah, pelanggan
meminta pengecekan koneksi Server DSLAM dari Telkom. Laporan soal koneksi
DSL biasanya tidak memakan waktu yang lama. Dalam hitungan jam setelah
laporan dibuat, internet pelanggan pun sudah bisa digunakan lagi seperti
sedia kala.

2 4.2 Analisis Monitoring Gangguan IndiHome

1 4.2.1 Jaringan IndiHome

Indonesia Digital HOME (disingkat IndiHome) adalah salah satu
produk layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia berupa paket layanan
komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet
on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi
interaktif (USee TV Cable, IP TV). Karena penawaran inilah Telkom
memberi label IndiHOME sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1)
karena selain internet, pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar
dan saluran telepon.

Paket IndiHome juga dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik
digital dan Home Automation. Sejak diluncurkannya IndiHOME, pelanggan
yang berlangganan paket internet Speedy satu-per-satu diminta untuk
beralih menggunakan IndiHOME, karena layanan dagang Speedy akan segera
diberhentikan pada tahun 2015.

IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015. IndiHome juga merupakan salah
satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015.
Dalam penyelenggaraannya, Telkom menggandeng sejumlah pengembang
teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah berkonsep digital.

Pelayanan IndiHome hanya bisa diterapkan pada rumah yang di wilayahnya
terdapat tersedia jaringan serat optik dari Telkom (FTTH) dan area yang
masih menggunakan kabel tembaga.

3 4.3 Penanganan gangguan IndiHome

Tuntutan dari pelanggan biasanya masalah yang sama dengan pelanggan yang
lainya, maka dari itu penulis mencoba merangkum gangguan yang sering
terjadi pada pelanggan diantaranya :
a. Modem tidak connect.

b. Username dan Password modem tidak berfungsi/kehapus.

c. Modem connect tetapi tidak dapat browsing.

d. Minta pengecekan jalur karena jalur terkena cuaca buruk,
misalkan hujan lebat, jalur terputus karena pohon tumbang.

e. Kecepatan browsing lambat, dll.

Gangguan-gangguan seperti itu sangat sering karena terlalu banyak jalur
jaringan yang sehingga tidak menutup kemungkinan akan mengganggu kepada
jalur yang lain. Seperti jalur telepon Telkom terganggu jalur PLN maupun
perusahaan lain, ini menyebabkan kualitas jaringan speedy menurun
dibeberapa titik. Maupun masalah cuaca buruk yang mengakibatkan pohon
tumbang yang memotong jalur kabel Telkom sehingga sebagian daerah jalur
mati. Atau masalah yang ditimbulkan oleh pelanggan itu sendiri dengan
mencoba-coba setting ulang modem sehingga tidak dapat connect internet, hal
ini telah penulis rangkum menurut data-data yang penulis peroleh dari hasil
monitoring dan wawancara teknisi.Penanganan gangguan internet IndiHome
dilakukan oleh para teknisi yang bekerja dilapangan. Mereka meninjau satu
persatu rumah maupun instansi/perusahaan pelanggan IndiHome. Begitupun
dengan penulis yang beberapa kali pernah terjun langsung kelapangan dan
mendapatkan hasil observasi seperti pada tabel 4.1 berikut ini.

“No “Gangguan “Akibat “Penanganan ”
“1 “Modem tidak “Modem terjatuh ” ”
” “connect “Modem terkena sambar”Ganti modem dengan ”
” ” “petir “yang baru ”
” ” “Lampu ADSL mati “Seting ulang modem ”
” ” “Kualitas splitter ” ”
” ” “jelek “Cek kualitas ”
” ” ” “jaringan dengan ”
” ” ” “Embassy ”
“2 “Username dan ” ” ”
” “password tidak”Pelanggan mencoba ” ”
” “berfungsi “seting sendiri “Seting ulang modem ”
” ” “Modem dipakai di “dengan meminta data”
” ” “computer yang lain “dari operator ”
” ” “Pelanggan iseng ” ”
” ” “mereset setingan ” ”
“3 “Modem connect “Lampu ADSL “cek status jaringan”
” “tetapi tidak “kedip-kedip “oleh operator ”
” “dapat browsing”Kualitas jaringan “dengan menggunakan ”
” ” “down “Embassy ”
” ” “Cuaca buruk “Apabila kualitas ”
” ” “Port DSLAM berubah “buruk minta bantuan”
” ” ” “operator MDF ”
“4 “Jalur IndiHome” ” ”
” “terkena cuaca “Hujan deras “Minta bantuan ”
” “buruk “Jalur tertimpa pohon”teknisi telepon ”
” ” “tumbang “untuk kerja sama ”
” ” ” “memperbaiki jalur ”
“5 “PC tidak ” ” ”
” “connect ” “Pilih ”
” ” “OS tidak support “encapsulation: ”
” ” ” “PPPoE ”
” ” ” “Username dan ”
” ” ” “password di simpan ”
” ” “LAN Card tidak “di modem ”
” ” “terdeteksi “ON/OFF speedy dari ”
” ” ” “power modem ”
” ” ” “Atau install ”
” ” ” “windows XP ”
“6 “Koneksi ” ” ”
” “Internet “Kualitas jaringan “Perbaikan jaringan ”
” “putus-putus “jelek “fisik ”
” ” “Kualitas Splitter “Ganti Splitter ”
” ” “jelek “matikan modem ”
” ” “Kualitas modem jelek”beberapa saat ”
” ” “(Modem panas) “sampai lampu ADSL ”
” ” ” “menyala ”

Tabel 4. 1 Hasil Observasi Gangguan Pelanggan

4 4.4 Jaringan Lokal Fiber Optik

Jaringan lokal fiber optik (Fiber to the x) paling sedikitnya terdapat
dua perangkat aktif (Opto Elektrik) yang di paang di central Office dan
yang satu lagi di pasang di dekat dan atau di lokasi pelanggan. Berdasarkan
lokasi penempatan perangkat aktif yang di pasang di dekat dan atau di
lokasi pelanggan maka terdapatbeberapa konfigurasi sebagai berikut :

1. Fiber To The Home (FTTH)
2. Fiber To The Building (FTTB)
3. Fiber To The Tower (FTTT)
Konfigurasi jaringan FTTX ditunjukan pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Konfigurasi FTTX

Untuk membangun sebuah jaringan terlebih dahulu kita mendesai jaringan
tersebut agar dapat menentukan rute dari STO ke pelanggan. Desain adalah
suatu pola atau seni yang digunakan dalam rangka menyusun suatu
perencanaan yang tentunya dalam hal ini desain jaringan FTTH, di dalam
mendesain tentunya harus mempertimbangkan layanan yang akan di delivery,
pemilihan teknologi, keuntungan dan kerugian, cost serta analisa pasar
pengembangan di masa mendatang.Sehingga dalam mendesain FTTH harus dapat :

a. Memenuhi kebutuhan pasar baik untuk saat ini dan untuk masa yang
akan datang.
b. Tepat sasaran.
c. Efektif dan Efisien.
Desain jaringan FTTH/B dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Desain jaringan FTTH/B

Secara umum jaringan FTTH/Bdapat di bagi menjadi empat segmen catuan kabel
selain perangkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT, yaitu sebagai berikut :

1. Segmen A : Catuan kabel Feeder
2. Segmen B : Catuan kabel distribusi
3. Segmen C : Catuan kabel penyanggal/Drop core
4. Segmen D : Catuan kabel rumah/Gedung
Berikut keterangan masing-masing segment :

1. Segmen A :Catuan kabel Feeder
Kabel feeder adalah catuan kabel fiber optik yang menghubungkan
anara ODP dengan ODC. Di depan ODC di buatkan Hand Hole (HH) yang
fungsinya untuk tempat penarikan, sambungan dan slack kabel.
Berikut adalah langkah-langkah desain kabel Feeder :

a. Buat route kabel Feeder pada Goggle Map.
b. Plot penempatan ODC
c. Arsir batasan Boundary ODC
d. Buat catatan data koordinat ODC di TOS
e. Setelah mengetahui jumlah home pass dan pengembangannya, baru
menentukan ODC.
f. Pelaksanaan detail survey di lapangan
2. Segmen B :Catuan kabel Distribusi
Kabel distribusi adalah catuan kabel fiber optik yang menghubungkan
antara ODC dengan ODP. Dimungkinkan untuk menggunakan konfigurasi
fiber catu langsung apabila demand berdekatan dengan STO atau
kesulitan dalam melakukan SITAC ODC. Berikut adalah langkah-langkah
desain kabel distribusi :

a. Kapasitas ODP disesuaikan dengan tatanan rumah dan kondisi
perumahan.
b. Buat route kabel dari ODC ke ODP.
c. Buat catatan data koordinat ODP.
d. Pelaksanaan detail survey di lapangan.
e. Buat peta lokasi dengan menggunakan Autocad.
f. Buat skema kabel distribusi dengan menggunakan Autocad.
3.Segmen C :Catuan kabel Penanggal/Dropcore

Segmen C adalah catuan kabel penanggal yang menghubungkan ODC dengan
ODP atau roset menggunakan kabel Dropcore. Dropcore kabel yang
digunakan baik dua core maupun satu core yang diatas tanah
menggunakan Barier atau menguat kabel yang di tengahnya terdapat
mesengger (untuk dua core). Pada tahap awal pemasangan fix ODP (type
pole, pedstal, wall) dapat terhubung pada port di ODP yang
menggunakan fusion conector atau fast conector begitu pula di ODC .
Kapasitas saluran penaggal dari 1 sampai 2 core.

Berikut adalah gambar 4.9 yang memperlihatkan desain kabel
penanggal/Drop core dengan (a) mode penggantung (b) mode dalam pipa.

(a), Mode dalam pipa (b), Mode penggantung

Gambar 4.9 Desain kabel penanggal/dropcore

4. Segmen D : Catuan kabel rumah/gedung

Pekerjaan FTTH adalah pekerjaan CPE (Costemer promisess equipment)
yang merupakan perangkat atau jaringan yang terletak di posisi
pelanggan. Yang biasa dikenal dengan istilah IKR (Instalasi Kabel
Rumah). Secara umum yang termasuk perangkat CPE pada jaringan FTTH
adalah :

1. Perangkat milik pribadi pelanggan (IPTV, thelephone, komputer atau
laptop dan tablet).
2. Jaringan FO dari FAT, drop fiber, terminal box, sampai ONT berikut
jaringan kabel UTP ke perangkat pribadi pelanggan.
Konfigurasi FSB/IKR di tunjukan pada Gambar 4.10

Adapun detail pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Penarikan drop core kabel fiber optik dari FAT ke terminal box di
rumah pelanggan, untuk FAT yang posisinya di tiang maka drop core
kabel FO bisa langsung di tarik dari FAT ke terminal box dan di
tambat dengan aksesoris sesuai dengan kebutuhan. Lain halnya dengan
penarikan drop core kabel FO dari FAT fedestal ke terminal box maka
penggunaan drop core kabel FO duct yang terlebih dahulu terlindungi
dengan pekerjaan galian untuk pemasangan conduit. Koneksi antara
FAT ke terminal box yang dihubungkan dengan drop core FO tentunya
di terminasi dengan feigtel pada ujung drop core kabel FO.
2. Dari terminal box yang terinstal di bagian luar rumah pelanggan
(biasanya daerah sekitar Kwh meter PLN di hubungkan ke ONT yang
terletak dalam rumah yang instalasinya juga harus dirapikan sesuai
persetujuan pemilik rumah. Biasanya pihak provider hanya
menyediakan patchcore dengan panjang tertentu sesuai dengan
instalasi.
3. ONT adalah suatu perangkat yang berhubungan langsung dengan
perangkat milik pelanggan (TV, fixed telephone, smartphone ataupun
PC). Port output dari ONT biasanya terhubung dengan kabel UTP fixed
telephone, router wireless, PC maupun decoder TV (port output dari
ONT tergantung model yang disediakan provider jaringan FTTH yang
bersangkutan). Yang perlu di perhatikan adalah posisi ONT harus
dekat dengan stop kontak listrik mengingat suplay power ONT dari
PLN.

5 4.5 Pasang baru

Istilah pasang baru pada PT. Telkom akses adalah permintaan untuk
pemasangan layanan indihome di rumah calon pelanggan. Bedanya dengan
migrasi adalah jika pada migrasi konsumen yang ingin di pasang layanan
indihome sudah memakai layanan dari PT.Telkom yang masih menggunakan kabel
tembaga. Karena indihome memerlukan kecepatan yang tinggi maka kabel
tembaga diganti dengan kabel fiber optik yang kecepatannya jauh lebih
tinggi dari kabel tembaga. Proses pergantian dari kabel tembaga ke kabel
fiber optik inilah yang disebut dengan migrasi. Sedangkan pada pasang baru,
pelanggan yang meminta pemasangan layanan indihome belum pernah memakai
layanan PT. Telkom sebelumnya. Yang menggunakan kabel tembaga sebagai media
transmisinya. Proses pasang baru dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Flowchart sistem permintaan pada Telkom akses

Pasang baru menggunakan tiga jenis pemasangan pada konsumen, yaitu
:PT-1, PT-2, PT 3.

1. PT-1 (Provisioning Type 1)
Provisioning Type 1 adalah pemasangan drop kable dari ODP yang tersedia
sampai ke pelanggan. Jadi, pemasangan dimulai dengan pemasangan drop kable
ke calon pelanggan karenatidak jauh dari ODP. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Provisioning type 1

Pada PT-1 tempat yang ingin di pasang layanan indihome dari calon pelanggan
tidak jauh dari ODP. Sehingga pemasangan atau instalasi tidak akam
membutuhkan waktu yang lama.

2. PT-2 (Provisioning Type 2)
Provisioning Type 2 berupa pemasangan ODP baru sampai dengan pemasangan
drop cable ke pelanggan (PT-1). ODP di pasang pada saat ada permintaan
pelanggan pada rute kabel distribusi FTTH (Fiber To The Home). Jadi, pada
PT-2 terlebih dahulu dilakukan instalasi ODP di dekat tempat yang ingin di
pasang layanan indihome. Pemasangan dengan teknik PT-2 ini akan memakan
waktu yang lebih panjang karena harus melakukan instalasi ODP terlebih
dahulu. Gambar 4.13 menunjukan provisioning PT-2.

Gambar 4.13 Provisioning type 2

3. PT-3 (Provisioning Type 3)
Provisioning type 3 adalah provisioning yang dilakukan dari pemasangan
kabel distribusi baru, pemasangan ODP samapi dengan pemasangan drop cable
ke pelanggan (belum ada rute atau rute habis secara kapasitas). Jadi
pemasangan pada type PT-3 ini terlebih dahulu membangun jaringan yang baru
karena jaringan tidk tersedia atau kapasitas yang telah habis. Gambar 4.14
berikut menunjukan provisioning type-3 yang belum ada kabel dan ODP.

Gambar 4.14 Provisioning type 3 yang belum ada kabel dan ODP

Pada type provisioning type 3 terlebih dahulu kita menata tiang atau
menambah jumlah kabel jika kapasitas ODP yang telah terpakai semua.
Kemudian setelah penanaman tiang, dilakukan instalasi ODP dan penarikan
drop cable ke tempat atau ke calon pelanggan yang meminta pemasangan
layanan indihome. Proses instalasi ODP pada provisioning type 3 di tunjukan
pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Proses instalasi ODP pada provisioning type 3

Setelah ODP terinstal, kemudian dilakukan penarikan drop cable ke rumah
pelanggan. Proses PT 3 ini paling lama dilakukan dibandingkan dengan jenis
provisioning sebelumnya.Setelah pemasangan jalur dan kabel dengan salah
satu dari type provisioning, dilakukanlah instalassi pada rumah atau gedung
yang ingin memakai layanan indihome. Layanan indihom terdiri dari tiga
dengan istilah “Triple play” yaitu : layanan Internet, Telephone dan TV
kabel. Gambar 4.16 memperlihatkan bagaimana layanan Indihome yang sudah
terpasang di suatu rumah.

Gambar 4.16 Pasang baru di rumah telah selesai

BAB V

BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas proses monitoring dan hasil wawancara dengan
narasumber. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem monitoring gangguan IndiHome pada PT. Telkom sangat baik dan
terorganisir sehingga membuat pelanggan IndiHome cukup puas dengan
kinerja PT.Telkom.

2. Penanganan gangguan oleh teknisi sangat bervariasi setiap harinya
sehingga performansi kerja staff yang lain sangat terpengaruh oleh
kinerja para teknisi.

3. Monitoring IndiHome sangat dipengaruhi oleh kecepatan internet
perusahaan, karena tidak sering kecepatan internet menurun sehingga
menghambat program yang sedang berjalan.

5.2 Saran

Diharapkan agar PT.Telkom Indonesia,Tbk dapat selalu meningkatkan
kinerja seiring dengan perkembangan zaman agar apa yang menjadi tujuan
perusahaan untuk melayani jasa telekomunikasi dengan memberikan pelayanan
yang baik dan tepat waktu kepada masyarakat tetap terpenuhi.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan.Semoga saran
dan kesimpulan yang penulis sampaikan dapat diterima dengan baik demi
kemajuan dan masa yang akan datang.Penulis memohon maaf yang sebesar

besarnya kepada semua pihak,apabila didalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan-kesalahan baik dalam pemilihan kata-kata ataupun struktur
bahasanya.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Terima
kasih. Gambar 1.1 Kantor Datel Kabanjahe

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.9 Jaringan Fiber To The Home (FTTH)

Gambar 3.14 MDF di Kabanjahe

Gambar 4.10 Konfigurasi FSB/IKR

Telephone

Komputer

IPTV

ONT

ODC

MSAN

OLT

GPON

Voice network

network

Data network

Video network

ork

Lihat lebih banyak…

Komentar