Pembelajaran Elearning Sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran Di Era Digitalisasi

Oleh: Nani Fitriani, S.Pd, MPH*)

E-learningatauelectronic learningkini semakin dikenal sebagai salah satu cara mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun berkembang. Banyak orang menggunakan istilah berbeda-beda tentange-learning, namun pada prinsipnya e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai media dan alat bantunya.

Pembelajaran elektronik atauE-learningtelah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah:on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning,atauweb-based learning.

E-learningadalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaanmobile technologiesseperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaanteaching materialsberbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atauweb sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif,e-mail,blogs,wikis,computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].

Jaya Kumar C. Koran,E-learningsebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

Dong,E-learningsebagai kegiatan belajarasynchronousmelalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Rosenberg, menekankan bahwaE-learningmerujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Darin E. Hartley,E-learningmerupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.ComdalamGlossary of E-learning Terms,E-learningadalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputerstand alone.

Dari beberapa pendapat yang mengkomentari tentangE-learningmaka dapat disimpulkan bahwaE-learningmerupakan suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran. Namun dari kebanyakan pendapatE-learningselalu diidentikkan dengan penggunaan internet sehingga memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dan kaitannya dengan hal tersebut dapat diartikan bahwaE-learningmerupakan sebuah strategi baru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan era digital informasi.

Pengertian lain,E-learningadalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/ atau internet.E-learningmemungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.E-learningsering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materiE-learningtidak harus didistribusikan secaraon-linebaik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secaraoff-linemenggunakan media CD/DVD pun termasuk polaE-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

E-learningmemungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus hadir secara fisik di kelas. Pembelajar bisa berada di Kota X, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secaraon-linedanreal-timeataupun secaraoff-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di lembaga pelatihan, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

* Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-learningdisampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengancd drivedan koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalamE-learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

* Pembelajaran formal vs. informal

E-learningbisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.E-learningsecara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelolaE-learningdan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh penyelenggara pada pesertanya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh penyelenggara yang memang bergerak di bidang penyediaan jasaE-learninguntuk umum.E-learningbisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui saranamailing list, e-newsletteratau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Picture by mychocochips.blogspot.com * Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing

Walaupun sepertinyaE-learningdiberikan hanya melalui perangkat komputer,E-learningternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

1. Subject Matter Expert(SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
2. Instructional Designer(ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materiE-learningdengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer(GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidangLearning Management System(LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan pembelajar, antar pembelajar dengan pembelajar lainnya.

Di samping jaringan internet, dukungan layanan belajar dan layanan tutor tersedia ada beberapa persyaratan lainnya yang perlu diketahui antara lain:

* Lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatanE-learning,
* Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
* Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/ diketahui oleh setiap peserta belajar,
* Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta, dan
* Mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.

Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentangE-learning, yaitu :

1. Electronic based E-learning, adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik, seperti film, video, kaset, OHP,slide, LCDprojector, dan lain sebagainya sejauh menggunakan perangkat elektronik.
2. Internet Based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifatonlinesebagai instrumen utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwaE-learningharuslah menggunakan internet yang bersifatonlineyaitu fasilitas komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja.

ManfaatE-learning

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistemE-learninguntuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistemE-learningcenderung sama jika dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh denganE-learningadalah dalam hal fleksibilitasnya. MelaluiE-learningmateri pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar.

E-learningmerupakan dasar dankonsekuensi logisdari perkembanganteknologi informasidankomunikasi. DenganE-learning, peserta (learner) tidak perlu duduk dengan manis di ruangkelasuntuk menyimak setiap ucapan dari seorangpengajar/tutor secara langsung.E-learningjuga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuahprogram pelatihanatau program pendidikan.

Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

* Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta dengan pengajar atau instruktur (enhance interactivity).
* Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
* Menjangkau peserta dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).
* Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Adapun segi manfaatE-learningantara lain :

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran, dengan adanya interaksi antara pembelajar, materi pembelajaran, dan pengajar. Sebab dengan tidak adanya tatap muka langsung biasanya para pembelajar lebih berani mengungkapkan pendapat dan pertanyaan yang substansial terhadap materi pembelajaran, atau dengan kata lain bahasa tulisan yang sering dipakai dalam interaksi tersebut biasanya lebih memberikan penjelasan dari pada penggunaan bahasa verbal.
2. Mempermudah interaksi pembelajaran dimana pun dan kapan pun, jadi proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada penjadwalan tertentu.
3. Jangkauan pembelajaran lebih luas.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pelajaran.

Kendala menerapkan E-Learning

SistemE-learningini menawarkan kemudahan dalam proses pembelajaran. Tidak jarang orang belum pernah mendengar kataE-learning, terlebih lagi untuk merasakan manfaatnya. Bahkan dikalangan pengajar pun masih ada yang belum mengenal apa ituE-learning. Ada beberapa kendala utama dalam penerapanE-learningantara lain:

1. Biaya investasi untuk infrastruktur

Banyak instansi penyelenggara pelatihan belum dapat menggunakan sistem pembelajaran ini karena masalah biaya, mulai dari perencanaannya, membeli peralatan sampai pemeliharaannya.

2. Internet

Jaringan internet yang tidak sama di setiap daerah, bahkan ada beberapa daerah belum terkoneksi dengan jaringan internet.

3. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia dalam hal ini meliputi penyelenggara, pengajar dan pembelajar. Masih banyak pengajar, terutama pengajar yang lama belum bisa menggunakanE-learningdalam pembelajaran karena mereka memang belum pernah mengenal apa ituE-learningdan karena sudah lamanya mereka menggunakan sistem konvensional. Dari pembelajar pun masih banyak yang belum bisa menggunakanE-learningsecara maksimal. Hal itu karena mereka masih menggunakan cara konvensional yang diajarkan oleh pengajar sebelumnya.

Adapun sisi kelemahan yang menjadi efek pembelajaranE-learningadalah :

1. Tidak tersampaikannya value pelatihan yang berisikan nilai dan etika moral yang sesungguhnya menrupakan core dari proses pendidikan dan pelatihan.
2. Dengan pembelajaranE-learninglebih mengutamakan aspek teknis dan komersialitas, dan mengesampingkan aspek perubahan perilaku, kemampuan akademik, sosial, dan keterampilan pembelajar.
3. Proses pembelajaran cenderung kearah aspekknowledgedari pada menekankan aspek psikomotorik dan afektif.
4. Tuntutan bagi pembelajar untuk belajar mandiri guna memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi. Sedangkan hal ini biasanya tidak mendapat perhatian dari para pengajarnya, sehingga para pembelajar tidak termotivasi untuk melakukan proses belajar mandiri.

Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakanE-learningtidak dapat disamakan dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan secara konvensional dengan menggunakan metode tatap muka langsung, melainkan proses pembelajaran yang menggunakan metodeonlinevia internet. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang akan bersaing padaknowledge workersdanknowledge economic era. Sebab dalam era tersebut mengharuskan para pekerjanya secara cepat menemukan berbagai informasi yang diperlukan, menimbang, dan mengevaluasinya agar mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi, serta mempergunakan informasi tersebut untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan kemandirian pada diri setiap pengajar untuk membuat pembelajar menjadi lebih independen dan akan dapat memperkaya mereka dengan kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah konsep yang mengatakan bahwa belajar adalah proses yang tidak pernah ada akhirnya (long live education).

Pada dasarnya cara penyampaian atau pemberian materi (delivery system)digolongkan menjadi 2 yaituone way communication(komunikasi satu arah) dantwo way communication(komunikasi dua arah). Pada saattwo way communicationdilaksanakan dengan 2 cara yaitu cara langsung (synchronous) artinya pada saat pengajar/ instruktur menyampaikan materi, peserta dapat langsung mendengarkan dan dapat juga dilakukan dengana-synchronous(tidak langsung), misalnya dengan merekam materi yang disampaikan pengajar. Implementasi sistemE-learningdidasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwaE-learningdimaksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media elektronik atau internet sehingga pembelajar dapat mengaksesnya kapan saja dari seluruh penjuru dunia. Ciri pembelajaran denganE-learningadalah terciptanya lingkungan belajar yangflexibledandistributed. Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam sistemE-learning. Pembelajar menjadi sangat fleksibel dalam memilih waktu dan tempat belajar karena mereka tidak harus datang di suatu tempat pada waktu tertentu. Dilain pihak, pengajar dapat memperbaharui materi pembelajarannya kapan saja dan dari mana saja. Dari segi isi, materi pembelajaran pun dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari bahan ajar yang berbasis teks sampai materi pembelajaran yang sarat dengan komponen multimedia. Namun demikian kualitas pembelajaran denganE-learningpun juga sangat fleksibel atau variatif, yakni bisa lebih jelek atau lebih baik dari sistem pembelajaran tatap muka (konvensional). Untuk mendapatkan sistemE-learningyang baik diperlukan perancangan yang baik pula.Distributed learningmenunjuk pada pembelajaran dimana pengajar, pembelajar, dan materi pembelajaran terletak di lokasi yang berbeda, sehingga pembelajar dapat belajar kapan saja dan dari mana saja.

Program E-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan pembelajar. Dalam merancang sistemE-learningperlu mempertimbangkan dua hal, yakni; Peserta yang menjadi target dan Hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas peserta sangatlah penting yang antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam mengikutiE-learning, kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasanbandwidth, biaya untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang menyangkut kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta pengetahuan awal.

*) Widyaiswara Ahli Muda pada Bapelkes Provinsi NTB