Pengertian Fasisme Adalah Paham Nasionalisme Berlebihan Simak Unsurunsurnya

Ilustrasi hukum | August de Richelieu dari PexelsLiputan6.com, Jakarta Apa itu fasisme? Memahami fasisme adalah paham nasionalisme yang berlebihan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjelaskan pengertian fasisme adalah prinsip atau paham golongan nasionalis ektrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.

Apabila disederhanakan, pengertian fasisme adalah paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Istilah fasisme adalah pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan Benito Mussolini.

“Di mana fasisme adalah mengobarkan semangat nasionalisme berlebihan (chauvinisme) dan menimbulkan perasaan anti hal berbau asing,” dipaparkan dalam jurnal berjudul Analisis: Propaganda Fasisme oleh Kamaruddin Hasan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pengertian fasisme dan unsur-unsur yang menjadi ciri khasnya, Jumat (21/1/2022).

Seperti apa nasionalisme komunitas Muslim Amerika sekarang ini. VOA

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ilustrasi hukum | August de Richelieu dari PexelsPengertian fasisme adalah memicu terbentuknya negara dengan sistem otoriter-totaliter. Dalam jurnal berjudul Analisis: Propaganda Fasisme oleh Kamaruddin Hasan, dijelaskan pengertian fasisme adalah pengorganisasian masyarakat dan pemerintahan secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis.

Istilah fasisme adalah pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan Benito Mussolini. Dijelaskan penyebab munculnya fasisme adalah penentangan terhadap paham komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Adanya pemahaman baru tersebut, tercipta paham fasisme.

“Di mana fasisme adalah mengobarkan semangat nasionalisme berlebihan (chauvinisme) dan menimbulkan perasaan anti hal berbau asing,” dipaparkan.

Penganut paham fasisme adalah sangat mempercayai teori Darwin yang menyatakan, bahwa yang kuat akan selalu unggul dalam persaingan dan akan bisa mendapatkan hidupnya (suevival of the fittest). Adanya paham fasisme adalah membuat keunggulan segala hal menjadi yang paling utama harus diwujudkan.

Bagaimana penjelasan pengertian fasisme menurut para ahli?

1. Pengertian Fasisme Menurut Reich

Pengertian fasisme adalah paham atau ideologi fasisme diakibatkan oleh represi seksual dalam masyarakat yang otoriter serta terkekang.

2. Pengertian Fasisme Menurut Moore

Pengertian fasisme adalah cerminan dari kapitalisme yang berkembang seiring pengertian demokrasi kediktatoran yang tergantung pada aliansi kelas tuan tanah, buruh tani, dan borjuis perkotaan, di mana pertanian yang represif berkuasa.

3. Pengertian Fasisme Menurut Robert O. Paxton

Pengertian fasisme adalah paham sebagai keasyikan obsesif dengan degradasi dalam masyarakat, penghinaan atau menjadi korban. Artinya pengertian fasisme adalah bekerja dengan tidak nyaman atau gelisah bersama elit tradisional serta meninggalkan kebebasan demokratis dalam mengejar perluasan wilayah.

4. Pengertian Fasisme Menurut Poluantzas

Pengertian fasisme adalah paham atau pandangan yang dikarenakan oleh krisis ekonomi serta ideologi di dalam kelas penguasa.

5. Pengertian Fasisme Menurut Roger Griffin

Pengertian fasisme adalah bentuk revolusioner transkelas anti-liberal dan nasionalisme anti-konservatif yang dibangun di berbagai kompleks pengaruh teoritis dan budaya.

Unsur-Unsur Paham Fasisme
Ilustrasi hukum | August de Richelieu dari PexelsAda unsur pokok dari paham fasisme yang perlu diketahui. Fasisme adalah membuat golongannya tidak percaya pada kemampuan nalar. Masih mengutip sumber jurnal yang sama, ini penjelasan unsur-unsur paham fasisme:

1. Ketidakpercayaan pada Kemampuan Nalar

Fasisme adalah secara terang-terangan menolak paham rasional yang selama ini dibanggakan masyarakat barat. Termasuk pula pada urusan-urusan kemanusiaan. Oleh karena itu, gerakan fasisme yang non rasional dengan mengutamakan fanatisme, dogmatisme, dan tertutup.

2. Pengingakaran Persamaan Derajat Kemanusiaan

Dalam pemikiran fasisme adalah ada perbedaan antar bangsa, ada yang lebih rendah dibanding bangsa lain. Fasisme adalah mengklaim sebagai bangsa yang lebih tinggi. Oleh karena itu, secara praktis dikatakan bahwa bangsa yang menang perang akan memperoleh itu semua.

Sebab, dengan kemenagnan peranglah, ia bisa menguasai yang lemah. Maka prinsip kesamaan derajat kemanusiaan tidak dikenal dalam paham fasisme. Sedangkan konsep ketidaksamaan tersebut didasarkan pada kekuatan.

3. Berdasar pada Kebohongan dan Kekerasan

Politik pemerintahan dalam fasisme adalah didasarkan pada siapa kawan dan siapa lawan. Mendukung gerakan fasis adalah kawan, sedangkan siapa menentangnya adalah lawan. Cara berpikir politik fasisme adalah berawal dan berakhir dengan kemungkinan adanya musuh dan pemusnahan musuh sampai tuntas.

Oposisi bagi fasis adalah musuh yang harus dibasmi. Pembasmian musuh ini pernah dilakukan Nazi dengan menyiapkan kamp konsentrasi dan kamar-kamar gas untuk warga Negara Jerman dan luar Jerman. Dalam kamp konsentrasi dilembagakan pembunuhan massal bagi para musuhnya.

4. Pemerintahan Oleh Kelompok Elit

Fasisme adalah menolak pendapat bahwa rakyat bisa memerintah seperti yang dibanggakan oleh negara yang menganut paham demokrasi. Prinsip kepemimpinan fasis mengatakan hanya pemimpinlah yang bisa mewakili kepentingan umum.

Artinya, cara rakyat berpikir seandainya mereka mengtahui apa yang terbaik untuk seluruh masyarakat, sementara rakyat hanya mengungkapkan kepentingan dan hasrat individu yang tidak mesti selaras dengan kebijakan umum. Dalam hal ini pemimpin selalu dianggap benar, mendapat wahyu serta kemampuan mistik.

5. Totaliterisme

Ciri yang menonjol dari fasisme adalah adalah penggunaan cara kekuasaan dan kekerasan pada semua bentuk hubungan masyarakat, entah itu hubungan politik atau tidak yang berbeda dengan otoriter.

Dalam otoriter penggunaan kediktatoran bisa jadi hanya dalam pemerintahan saja. Sedangkan dalam totaliter ada usaha mencampuri dan mempengaruhi semua unsur dan komponen dalam masyarakat.

6. Rasialisme dan Imperialisme

Rasialisme dan imperialisme dicirikan oleh ketidaksamaan martabat manusia dan kekerasan yang diterapkan pada masyarakat bangsa-bangsa. Keunggulan ras tertentu menjadi alasan untuk melenyapkan pihak lain yang tidak satu ras. Imperialisme dengan menguasai bangsa lain menjadi tujuan fasisme melalui pembantaian besar-besaran (genocide) dan perbudakan terhadap bangsa lain.

7. Menentang hukum dan ketertiban internasional

Persamaan tertib hukum internasional sangat ditentang oleh fasis. Sebab, hal itu secara tidak lansung mengakui keunggulan pihak lain (selain fasis). Ini sama saja mengkhianati doktrin yang dikembangkan atas keunggulan ras, ketidaksamaan martabat kemanusiaan, penguasaan bangsa atas bangsa lain.

Sejarah Fasisme
Bagaimana sejarah fasisme? Dalam buku berjudu Fasisme oleh Kevin Passmore, ini penjelasan singkat tentang sejarah fasisme:

1. Tahun Istilah ‘fasis’ pertama kali digunakan oleh Mussolini pada tahun 1919 dalam sebuah gerakan politik yang mengkombinasikan ultranasionalisme (paham nasionalisme yang berlebihan) dan permusuhan dengan paham kiri maupun dengan konservatisme yang saat itu berkuasa. Tiga tahun kemudian, Mussolini memegang kekuasaan sebagai pemimpin koalisi yang didukung oleh kalangan konservatif.

2. Tahun Pada tahun 1926 Mussolini mulai membangun secara penuh kediktatorannya. Pada saat itu juga, fasisme adalah paham yang dipuja secara luas oleh sebagian besar tokoh politik dan sastra yang terkemuka di luar Italia, yang tidak semuanya mendukung kelompok kanan.

3. Tahun Mulai periode tahun 1939, penaklukan sebagian besar wilayah Eropa oleh Nazi membuat orang-orang fasis dengan cepat menduduki kursi pemerintahan di negara-negara di mana mereka selalu menjadi oposisi, khususnya di Kroasia dan Rumania.

Nafsu Fasis dan Nazi yang tidak akan pernah terpuaskan untuk melakukan penaklukan menciptakan sebuah koalisi internasional yang pada akhirnya menghancurkan fasisme dengan mengorbankan jutaan orang yang meninggal, luka luka, dan terusir dari kampung halamannya.

*
*