Penggunaan Decision Support System Pada PT TELKOM

PENGGUNAAN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) FEBBY KURNIA ADILA ( ) Puji syukur kehadirat Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah Sistem Informasi ini disusun untuk menganalisis dan mengamati peranan dss (decision support system) dalam suatu perusahaan. Dengan kegiatan ini, dapat melaporkan sejauh mana peranan DSS dalam sebuah perusahaan. Selanjutnya mengevaluasi apa yang harus dibenahi dan memerlukan perbaikan. Makalah ini disusun sebagai bentuk tugas terhadap materi kuliah yang telah disampaikan pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini berjudul PERANAN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA PT. TELKOM Selanjutnya penulis menguncapkan banyak terima kasih atas bantuan dari semua pihak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca pada blog yang memberikan saran dan kritik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah sistem informasi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat . Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan sebuah masalah. Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan. Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan. Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaiana seharusnya keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun 1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009). DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan. 1. Apa definisi decision support system? 2. Apa tujuan dari decisiom support system? 3. Apa manfaat dss bagi perusahaan? 4. Penggunaan dss E-service pada PT. TELKOM? 5. Penggunaan dss dalam penerimaan peserta CO-OP PT. TELKOM? Pengertian decision support system DSS (Decision Support System)adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi). DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka Tujuan decision support system Bila diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan kognitif, waktu dan ekonomis. Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut : a. DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan. b. DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc Leod (2001) adalah : Ø Intellegence Activityyaitu proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah, Ø Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan yang akan dijadikan solusi, Ø Choice Activityyaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi, Ø Review Activityyaitu mengimplementasikan solusi. c. DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau yang tidak terstruktur. d. DSS membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan, menurunkan dan mempresentasikan informasi / pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang akan diambil. e. DSS mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya Manfaat decision support system bagi perusahaan 1. Meningkatkan efisiensi pribadi 2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi) 3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi 4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan 5. Meningkatkan pengendalian organisasi 6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan 7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi 8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan 9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang : Ø Kebutuhan akan informasi yang akurat. Ø DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. Ø Kebutuhan akan informasi baru. Ø Manajemen diamanahi DSS. Ø Penyediaan informasi yang tepat waktu. Ø Pencapaian pengurangan biaya. 10. Membantu mengotomasikan proses manajerial. 11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. 12. Mengurangi kebutuhan akan training. 13. Meningkatkan kontrol manajemen. 14. Memfasilitasi komunikasi. 15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user. 16. Mengurangi biaya. 17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan. PENGGUNAAN DSS PADA E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom PENGGUNAAN DSS PADA PENERIMAAN PESERTA CO-OP PADA PT. TELKOM Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta) DSS (Decision support system) sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache. DSS sangat membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan, sehingga semua perusahaan harus menerapkan DSS tersebut di perusahaanya agar tidak salah dalam hal pengambilan keputusan 1. Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”,Journal of Management in Engineering, 6, No. 1, 1990. 2. Russel, J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and Their Impact”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992. 3. Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to Contract Award”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No. 4, 1992. 4. Turban, E.,Decision Support System and Expert System Management Support Systems, Prentice- Hall International, inc, 1995. 5. Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor Prequalification”,Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998.