Putar Otak Jaga Kepak Sayap Blue Bird Dari Hantaman Badai Pandemi

Tetapi ketika perusahaan susah dan mungkin juga driver juga kalang kabut gitu, pada waktu itu sempat ada PHK nggak di Blue Bird?
Kita ada banyak pengurangan pekerjaan dengan shifting, perubahan ya jadi memang ada yang berkurang berubah karena memang juga mereka pulang, ada juga akhirnya berhenti karena kontraknya selesai.

Berapa banyak pada waktu itu yang di-PHK?
Ada 1000 lebih ya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi sekarang sudah recovery lagi?
Nah ini yang namanya kita juga membangun masa depan kita pada saat kita meng-create suatu bisnis barunya, kita juga belajar dari pandemi bahwa kita bisa lebih efisien. Jadi memang sudah mulai rekrut. Blue Bird sekarang dalam 6 bulan terakhir ini melakukan rekrutmen ya, dari rekrutmen IT, recruitment marketing, recruitment strategi, rekrutmen pool. Kita dalam 6 bulan terakhir sudah membuka kembali pool-pool kita sudah ditutup. Jadi kita sudah mempersiapkan untuk apa growing lagi.

Kalau pool-pool yang ditutup berapa banyak, Pak?
Ada hampir 11 pool

Sekarang direkrut lagi berapa banyak?
Kita ada 6 dan kita akan tambahkan lagi 11 itu akan dibuka kembali

Kuartal 3 tahun ini laba perusahaan tercatat naik 498% secara year-on-year. Tahun lalu kan masih rugi. Kalau bisa di breakdown, apa rahasia pertumbuhan laba setinggi itu?
Begini, kalau tahun lalu kita lihat itu berarti year on year sampai September 2021 kalau kita bandingkan dengan September 2022 itu 490% lebih. Kita sebenarnya Apa bagaimana caranya kita bisa di cover cukup cepat. Pada saat kita lakukan efisiensi pada saat kita lakukan pengurangan aset kita, kita benar-benar memikirkan aset mana yang harus kita pertahankan benar-benar jadi walaupun itu berat walaupun itu masih membebani perusahaan. Kita nggak hilang.

Misalnya pool, pool ada tetap ya kita nggak jual kita nggak butuh cashnya. Kita harus cari sumber yang lainnya untuk bisa bertahan. Kendaraan, oke kita memang lakukan penjualan terhadap kendaraan yang jauh lebih perlu dijual. Tapi yang sangat sangat tidak tahan tapi gara-gara itu apa kita pertahankan. Jadi recovery kita bisa lebih cepat dan itu ternyata cukup berhasil dan alhamdulillah kendaraan kita masih ada waktu proses recovery mulai baik. Kita nggak perlu nunggu 6 bulan lagi untuk membeli kendaraan, mobilnya ada.

Tapi ya selama 9 bulan 1 tahun terakhir itu ya cukup berdarah-darah. Itu juga salah satu strategi yang kita pelajari kalau mau motong, ya motong itu juga pikirkan masa depan itu PR yang paling susah mana yang bisa kita yakinkan mana yang perlu dipotong nggak ya, gitu.

Jadi dilema ya?
Jadi dilema, dipotong salah, nggak dipotong nanti kena, gitu ya. Direksi harus mengambil keputusan itu. Walaupun nggak dipotong, ditutupnya dari mana? Ya mulailah Cari bisnis baru untuk nutupin pondasi. Jadi jangan sampai kalau jual ya kalau di apa di efisiensi ya pondasinya juga diefisiensikan, akhirnya nanti nggak bisa dibangun lagi.

Gimana kalau capex atau belanja modal tahun depan, berapa yang disiapkan? Apa ada rencana penambahan modal dari publik?
Alhamdulillah kita belum ada rencana dia. Jadi kita funding dari publik belum. Ini kita memang tidak merencanakan itu. Karena funding kita masih cukup banyak dari internal cash, dan juga dari bank-bank yang sudah lama men-support kita, selama pandemi. Itu juga menjadi salah satu yang membantu restrukturisasi pembayaran, dan juga hal yang memang bisa menghematkan cashflow kita ya. Jadi kita fokus pada internal cash flow dan bank dulu.

Blue Bird ini kan sudah digitalisasi, tetapi pesaingnya juga banyak. Bagaimana cara Blue Bird bertahan dan mengembangkan terus digitalisasinya? Apakah terpikir merangkap bisnis lain?
Digitalisasi itu, jadi apa ya kalau dibilang jadi salah satu inti ke depannya Blue Bird. Karena kita mengerti setelah sebelum pandemi ini sebenarnya kita sudah mulai memproses itu, dan kita sudah berjalan kita sudah punya aplikasi kita juga sudah berjalan dengan sistem digitalisasi IoT di kendaraan, digitalisasi di back end juga berjalan.

Nah, setelah pandemi ini kita rekrut dan kita perkuat makanya tadi dalam rekrutmen kita memperkuat lini digital dan marketing. Digital marketing, development IT, strategy IT, dan yang lain pengembangan itu kita perkuat. Supaya lini digital Blue Bird lebih kuat di depannya untuk bisa tadi, mendorong 3 M, Multi-Channel, Multi-Product, Multi-Payment sehingga konektivitasnya lebih cepat, biaya bisa gampang.

Bisa dibayangkan kalau kita nanti mau menggabungkan suatu partner gitu kalau dulu kita butuh 6-18 bulan satu partner. Kalau ini 2 bulan cukup mau mau 5 partner dalam 2 bulan juga bisa kita sudah siapkan, siapkan platform-nya untuk berkembang skalanya sudah langsung masuk. Plus juga layanan-layanan yang bisa related, misalnya Blue Bird kirim, logistik kita. Nah itu juga menjadi pondasi yang masih kita kembangkan.

Supaya ini ke depannya, untuk mengirim barang untuk berhubungan dengan masalah urusan berat barang yang dikirim itu jadi lebih mudah. Jadi layanan yang kita pelajari tambahannya adalah logistiknya ya, bukan hanya kirim barang tapi kirim bukannya kirim orang tapi kirim barang.

Sekarang kan lagi tinggi-tingginya soal mobil listrik. Kalau nggak salah Blue Bird jadi salah satu yang pertama pengadaan mobil listrik. Nah, melihat peluang industri mobil listrik, kalau rencana tahun ini sudah berapa, dan mungkin rencana tahun depan mau menambah berapa armada di mobil listrik?
Kita mobil listrik itu sekarang sudah ada 60 lebih dan tahun depan kita ada rencana penambahan paling 50 selalu kita bertahap kita akan tambah lagi bisa sampai 100. Jadi total bisa sampai 200 ya tahun depan.

Ada tantangan nggak ketika harus menambah, tantangan untuk mencukup di mobil listrik itu pak. Sebenarnya ada nggak sih pak tantangannya di dalam negeri?
Oh ada, banyak. Itu pertama harganya cukup tinggi. Kedua kita harus pastikan titik-titik SPKLU ataupun charging-nya operasionalnya cukup. Jadi kayak misalnya kita ingin nambah, dalam suatu kota yang kita operasional itu belum tentu langsung bisa karena kita harus siapkan infrastrukturnya. Walaupun sama pemerintah juga sudah banyak yang mendorong untuk SPKLU, tapi ini kan masih belum cukup untuk operasional yang lebih luas. Kita memang pada saat tantangan pertama dari pembelian kendaraan yang capex-nya lebih tinggi kedua operasionalnya kita pastikan, lingkungan operasionalnya sehingga sampai menentukan berapa jarak kilometer untuk memang mereka perlu nanti charging lagi.

Makanya kalau misalnya sekarang baterainya sudah tinggal 40%, terus tiba-tiba dia mau jalan dari sini dari Mampang ke Bekasi, dia mungkin agak takut-takut gitu ya kalau bensinnya di tengah jalan gimana. Jadi informasi adanya charging station atau enggak hingga kita latih tantangan berikutnya adalah tantangan operasional. Kita melatih pengemudi untuk bisa mengatur waktunya kapan mengisi kapan nggak, kapan perlu isi dan nggak perlu isi. Pengalaman itu akhirnya yang menjadi pengalaman yang berharga buat pengemudi dan buat Blue Bird juga. Oh kalau sudah begini kita jalankan seperti ini saja, jadi nggak perlu charging karena ternyata cukup. Kan butuh bukan hanya teori tetapi juga butuh praktik bahwa pengemudi juga yakin gitu.

Untuk pengemudi ada pelatihan sendiri untuk mengendarai mobil listrik?
Ada, tentunya ada. Mereka harus tahu kapan tadi charging, gimana cara operasionalnya. Tapi umumnya mudah ya, karena mobil listrik itu kan semua sudah elektronik yang otomatis semuanya mereka tinggal memperhatikan mengenai masalah apa ukuran baterai, terus cara penggunaan supaya baterainya hemat. Kalau kalau mobil kan dulu ya tahulah ganti giginya kapan. Kalau baterai ini kan ganti giginya jarang tapi nggak gasnya nariknya dan segala macam gitu.

Jadi tahapan untuk membeli mobil listriknya bertahapnya akan seperti apa karena harga itu?
Nah, kita juga perlu memilih mobil listrik yang pas untuk apa untuk operasional di kendaraan kita. Kita punya layanan taksi, kita punya layanan Golden Bird. Tipe mobil berbeda-beda gitu, ada yang namanya dari apa kendaraannya sangat standar sampai kendaraan sangat luxury. Jadi dari sisi harga memang sekarang ini sekarang itu bisa 3 sampai 4 kali lipat lebih mahal dari harga standarnya. Kalau kita beli kendaraan taksi biasa ya. Jadi kita harus punya kemampuan untuk bisa me-utilisasi kendaraan itu jadi lebih baik karena harganya lebih tinggi.