Teori Perubahan Perilaku Klzz6vm7kglg

TEORI PERUBAHAN PERILAKU Oleh kelompok 1: Anggraeni Chandra Dewi Dewi Kartini Ferdian Mey Sugandi Indra Rustandi Neneng Santi

2.1 Definisi Perubahan dan Perilaku • Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987) • Perubahan yaitu suatu usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal untuk mencapai sasaran baru. • Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). • Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.

2.2 Teori Perubahan Perilaku 1 Teori Kurt Lewin Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restrining forces). Sehingga ada 3 kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang itu, yakni : a) Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahanperubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan-penyuluhan atau informasi-informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan. b) b. Kekuatan-kekuatan penahan menurun. Hal ini akan terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. c) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun. Dengan keadaan semacam ini jelas juga akan terjadi perubahan perilaku.

2. Teori Lippit Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu : 1. Mendiagnosis masalah 2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah 3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen 4. Menyeleksi objektif akhir perubahan 5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah 6. Mempertahankan perubahan 7. Mengakhiri hubungan saling membantu

3. Teori Rogers Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA (Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption). Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu : • Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan : Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran) • Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada : Tidak bertentangan perasaan. • Kompleksitas : Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi). • Dapat dibagi : Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba). • Dapat dikomunikasikan : Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).

4. Teori Stimulus – Organisme – Respon (S-O-R) Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “SO-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) : • Perilaku tertutup (convert behavior) Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). • Perilaku terbuka (overt behavior) Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a. Stimulus (rangsangan) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c. Setelah itu organisme mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

Perubahan perilaku didasari oleh Stimulus-Organisme-Respons. a. Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus). b. Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning process). c. Materi pembelajaran adalah stimulus.

5. Teori Festinger (Dissonance Theory) Finger (1957) ini telah banyak pengaruhnya dalam psikologi sosial. Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance (tidak seimbang). Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu maka berarti sudah tidak terjadi ketegangan diri lagi dan keadaan ini disebut consonance (keseimbangan). • Dissonance (ketidakseimbangan) terjadi karena dalam diri individu terdapat 2 elemen kognisi yang saling bertentangan. Yang dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat, atau keyakinan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda / bertentangan didalam diri individu sendiri maka terjadilah dissonance.

6. Teori Fungsi Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu itu tergantung kepada kebutuhan. Menurut Katz (1960) perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa : 1. Perilaku itu memiliki fungsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan. 2. Perilaku dapat berfungsi sebagai defence mecanism atau sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya. 3. Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan memberikan arti. 4. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi.

7. Teori WHO (1984) WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah : a) Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling), yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek kesehatan). b) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya. c) Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan peradapan umat manusia (Notoatmodjo, 2003).

8. Teori Havelock Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock. 1. Membangun suatu hubungan 2. Mendiagnosis masalah 3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan 4. Memilih jalan keluar 5. Meningkatkan penerimaan 6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri

9. Teori Spradley Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley 1. Mengenali gejala 2. Mendiagnosis masalah 3. Menganalisa jalan keluar 4. Memilih perubahan 5. Merencanakan perubahan 6. Melaksanakan perubahan 7. Mengevaluasi perubahan 8. Menstabilkan perubahan

2.3 Bentuk – Bentuk Perubahan Perilaku 1. Perubahan alamiah (natural change): Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara alamiah. 2. Perubahan terencana (planned change): Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan. 3. Kesiapan berubah (readiness to change): Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.

2.4 Cara-Cara Perubahan Perilaku Untuk mencapai perubahan perilaku, ada beberapa cara yang bias ditempuh, yaitu : 1. Dengan Paksaaan. 2. Dengan memberi imbalan. 3. Dengan membina hubungan baik. 4. Dengan menunjukkan contoh-contoh. 5. Dengan memberikan kemudahan. 6. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi