Value Analysis Why Not

(Business Lounge – Operate Efficiently) Value analysis merupakan salah satu perangkat analisa yang tua, namun masih relevan untuk diimplementasikan saat ini.

Apa itu value analysis, manfaat dan bagaimana menjalankannya?

Value analysis adalah suatu perangkat analisa yang digunakan untuk meningkatkan value suatu produk atau jasa yang dibeli ataupun diproduksi, baik itu dengan menekan biaya ataupun meningkatkan kinerja.

Value analysis memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
· Mengurangi penggunaan dan biaya bahan baku
· Mengurangi biaya distribusi
· Mengurangi waste
· Meningkatkan profit margin
· Meningkatkan kepuasan pelanggan
· Meningkatkan moral karyawan

Kapan Anda dapat melakukan value analysis?
· Ketika sedang menganalisa produk atau proses, untuk menentukan value asli dari tiap-tiap komponen
· Ketika akan melakukan penghematan, untuk menentukan komponen mana yang akan dioptimalkan
· Ketika item yang akan dianalisa bisa dipecah menjadi beberapa sub-komponen, dan terdapat biaya dan value yang terkait dengannya.

Langkah Value Analysis
Sejak era Perang Dunia III, langkah value analysis sudah mulai dilakukan. Saat itu, General Electric mengalami kesulitan dalam memperoleh komponen dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi. Sehingga mereka menyuruh insinyurnya, Lawrence D. Miles untuk menemukan bahan baku dan komponen substitusi yang akan digunakan untuk memproduksi perlengkapan perang. Dalam pencariannya, Miles menemukan bahwa setiap bahan baku punya karakteristik unik yang dapat meningkatkan kinerja produk jika didesain dengan baik.

Larry Miles mengembangkan konsep yakni Function Analysis, salah satu elemen dari proses value analysis. Disini, pertama kali Anda melakukan konversi produk maupun proses menjadi dua kata yang disebut Functions. Misalnya, ketika sedang mempertimbangkan mengenai produk atau proses, pikirkan apa yang dilakukannya? Apa yang menjadi fungsi utamanya? Contohnya adalah menghilangkan polutan. Selanjutnya, yang dikonsentrasikan adalah pada dua kata ini, bukannya produk atau proses tertentu. Ini disebut sebagai serangkaian Function Analysis.

Dengan berkonsentrasi untuk memecahkan masalah dengan Function yang terdiri dari dua kata ini, maka tim dapat mencapai beberapa tujuan:
· Tim bisa lebih kreatif dalam mengembangkan pemecahan masalah, dibandingkan dengan hanya terpaku pada produk/proses tertentu.
· Tim bisa lebih fokus pada apa yang menjadi fungsi penting suatu produk bagi pelanggan, bukannya mekanisme teknis dari produk
· Tim bisa memahami esensi utama dari kerumitan suatu produk ataupun proses. Ini dinamakan Function Diagram atau FAST Diagram.

Selanjutnya, tim mengalokasikan biaya ke dalam Function Diagram, yang menghasilkan suatu struktur hierarki Costed FAST Diagram. Kini, tim punya cara pandang yang baru, yakni Function-Cost, menggantikan sebelumnya Hardware-Cost. Selain itu, dalam FAST Diagram juga bisa mencakup data mengenai perilaku, keinginan, dan kebutuhan dari pelanggan. Ini menghasilkan kehadiran dimensi Function-Cost dan Function-Worth. Dengan demikian maka tim dapat mengidentifikasi dan berfokus pada fungsi-fungsi tersebut dan melihat apakah terdapat ketidaksesuaian antara kedua parameter tersebut.

Value Analysis terdiri dari delapan elemen utama, yakni:
· Function analysis
· Function-cost
· Function-worth
· Create by function
· Implementation
· The job plan
· The team
· Ownership

Langkah yang terkait dengan function sudah dibahas diatas, demikian ini adalah langkah selanjutnya:
Implementation
Sebelum melakukan studi, tim perlu untuk mengidentifikasi bagaimana hasil yang mereka antisipasikan. Selanjutnya, identifikasi pula hambatan-hambatan yang mungkin akan dialami dalam implementasi tersebut, sekaligus tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi hambatan tersebut. Ini sama dengan manajemen risiko. Selanjutnya, daftar ini di evaluasi secara periodik.

Job Plan
Job Plan ala Miles terdiri dari enam prosedur, sementara dalam perkembangannya di masa modern kemudian menjadi delapan langkah berikut:
· Preparation
· Information
· Analysis
· Creation
· Synthesis
· Development
· Presentation
· Follow-up

Team
Team value analysis idealnya terdiri dari lima orang expert yang mengenai produk yang sedang dipelajari, dan dari disiplin berbeda. Mereka adalah pihak pengambilan keputusan yang punya tanggung jawab terhadap produk ini.

Kapabilitas yang harus ada dalam tim:
· DESIGN
Project Engineer, Chief Draftsman, Designer. Idealnya adalah insinyur yang bertanggung jawab terhadap produk tersebut.
· OPERATIONS
Factory Supervisor, Industrial Engineer, Manufacturing Engineer, Methods Engineer
· COST
Cost Estimator, Industrial Engineer, Accountant
· OUTREACH
Marketing, Sales, Field Service, Purchasing
· CATALYST
Constructive Troublemaker, bisa jadi seorang Engineer, Product Manager, atau Marketer

Ownership
Selama fase pembentukan job plan, seiring dengan berkembangnya ide dan konsep, pemimpin tim akan menanyakan siapa diantara anggota tim yang akan menjadi Champion dari ide atau konsep tersebut. Jika tidak ada yang mau, maka ide atau konsep tersebut tidak dipertimbangkan. Orang yang setuju untuk menjadi Champion ini adalah yang bertanggung jawab terhadap kelayakan ide dan konsep, juga kelayakan secara finansial. Jadi, dalam tiap ide/konsep harus ada orang yang bertanggung jawab penuh, terdapat ownership dalam tiap ide/konsep.

(Rinella Putri/IC/BL-VBM)