Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Integritas data merupakan hal yang utama dan menjadi prioritas utama dan nomor satu dan menjadi tanggung jawab DBA, tetapi apakah Anda tahu apa tugas utama dari seorang DBA?

Ada yang mengatakan bahwa database administrator (DBA) memiliki tiga tugas pokok. Dalam urutan penurunan penting, yaitu: melindungi data, melindungi data, dan melindungi data.

Meskipun integritas data jelas merupakan prioritas nomor # 1 dalam pekerjaan (siapa yang peduli jika database tersedia dalam hitungan detik cepat dan akurat tapi mengabaikan kualitasnyaatau dengan kata lain data tidak baik), DBA memiliki banyak pekerjaan lain juga yang harus diselesaikan selain menyelesaikan data. Berikut adalah daftar tugas yang sebenarnya yang dilakukan oleh seorang DBA. (Ini adalah gambaran Beberapa tugas yang sangat umum untuk semua DBA, dan hal terkait lainnyadan hanya diperlukan dalam beberapa lingkungan basis data.)

TUGAS UMUM

Instalasi, konfigurasi, meng-upgrade, dan migrasi Meskipun sistem administrator umumnya bertanggung jawab untuk perangkat keras dan sistem operasi pada server tertentu, instalasi perangkat lunak database biasanya sampai dengan DBA. Peran dari pekerjaan ini membutuhkan pengetahuan prasyarat hardware untukserver database yang efisien, dan mengkomunikasikan persyaratan untuk administrator sistem.

DBA kemudian menginstal perangkat lunak database dan harus memilih dari berbagai macam pilihan yang ada dalam produk untuk kemudian di setting konfigurasinya sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Tugas DBA untuk memastikan setingan yang tepat dan yang terbaik untuk di installsistem nya. Jika server pengganti yang sudah ada, tugas DBA untuk memastikan bahwa data dariserver lama ke yang baru bisa di pindahkan menjadi cadangan.

Pekerjaan Backup dan pemulihan data oleh seorang DBA adalah untuk dikembangkan dan diuji rencana cadangan dan pemulihan untuk databasenya, dimana mereka harus melakukan pengelolaan secara berkala dan terjadwal. Bahkan di toko-toko besar di mana administrator sistem yang terpisah melakukanbackup server DBA memiliki tanggung jawab akhir untuk memastikan bahwa backupsedang dilakukan sesuai jadwal dan bahwa mereka termasuk semua file yang dibutuhkan untuk membuat pemulihan database jika terjadi kemungkinan kegagalan sistem. Ketika kegagalan memang terjadi, DBA perlu tahu bagaimana menggunakanbackup untuk mengembalikan database untuk status operasional secepat mungkin, tanpa kehilangan perubahandata yang dilakukan.

Tanggung jawab DBA dalam menangani struktur basisdata adalah :

Merancang skema
DBA biasanya tidak terlibat dalam perancangan basisdata mulai dari awal. Oleh karena itu, setiap terjadi perubahan struktur basis data yang berpengaruh pada skema / relasi antar tabel harus selalu dicatat

Mengawasi terjadinya redundancy
Redundancy dapat terjadi pada dua hal, yaitu performance dan data integrity. DBA harus menetapkan prosedur tertentu untuk melakukan rekonsiliasi data untuk menghindari terjadinya redundancy

Melakukan pengawasan konfigurasi permintaan atas perubahan struktur basisdata
DBA bertugas menyusun laporan secara berkala mengenai pemakai yang aktif, serta file dan data yang dipakai, dan metode akses yang digunakan. Disamping itu juga dicatat terjadinya kesalahan. Hal tersebut diperlukan untuk menentukan apakah diperlukan adanya perubahan struktur basisdata demi peningkatan performance

Menjadwalkan dan mengadakan pertemuan apabila terjadi perubahan struktur basisdata

Menerapkan perubahan skema
Perubahan harus dilakukan pada basisdata ujicoba, agar pemakai dapat mengujinya sebelum diterapkan pada sistem yang sesungguhnya

Merawat dokumentasi pemakai
Merawat dokumentasi DBA – untuk memperoleh informasi tentang perubahan yang telah dilakukan, bagaimana dan kapan dilakukanManajemen DBMS

Tugas DBA berkaitan dengan manajemen DBMS adalah :

Menyusun laporan tentang unjuk kerja sistem basis data
Unjuk kerja sistem dapat diuji dengan dua metode, yaitu dengan menjalankan contoh program dan dengan mencatat waktu proses pada kegiatan nyata. Pengujian dapat dilakukan melalui rutin program atau melalui fasilitas dalam DBMS

Melakukan investigasi atas keluhan pemakai

Melakukan analisa atas laporan dan keluhan

Melakukan “tuning” atau “optimizing” sistem basisdata
Beberapa hal yang bisa di tune-up misalnya :

buffers size

size of a transaction

numbers of shared file

Jika memungkinkan, melakukan “tuning” pada perangkat lunak komunikasi dan sistem operasi dengan basisdata – misalnya dengan mengatur agar program tersimpan resident di memori, dengan mengatur alokasi sumberdaya perangkat keras dan saluran komunikasi

Mengevaluasi dan menerapkan fasilitas yang baru

Tugas / Fungsi DBA – Database Administrator adalah:

a. Mendefinisikan pola struktur database
b. Mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses
c. Mampu memodifikasi pola dan organisasi phisik
d. Memberi kekuasaan pada user untuk mengakses data
e. Menspesifikasikan keharusan integritas data

1. Instalasi software baru
Tentu saja yang di maksud adalah software yang berhubungan dengan administrasi
DBMS,misalnya versi baru DBMS atau aplikasi pendukungnya.Sebelum aktif di gunakan
dalam tahap production,database administrator atau staff IT lainnya perlu
melakukan tes pada software yang baru di instal tersebut.

2. Konfigurasi hardware dan software
Dalam hal ini seorang database administrator mungkin perlu bekerja sama dengan
sistem administrator untuk melakukan konfigurasi hardware dan software (yang di
atur oleh sistem administrator) agar dapat berfungsi optimal bersama dengan DBMS.

3. Administrasi security
Salah satu tugas terpenting database administrator adalah melakukan monitor dan
administrasi security DBMS.Misalnya menambah atau menghapus user,mengatur
quota,audit, ataupun memeriksa permasalahan security database.

4. Analisis data
Pekerjaan analisis data sering kali melibatkan fitur-fitur yang dapat di gunakan
untuk meningkatkan kinerja database. Seringkali database administrator harus
menganalisis dan menggunakan cara yang efektif dalam penggunaan
index,paralelquery execution (kemampuan DBMS untuk melakukan eksekusi querypada
mesin yang memiliki lebih dari 1 CPU), ataupun fitur DBMS yang lain.

5. Desain database
Database administrator sering ikut serta terlibat dalam tahapan database
desain.Dengan pengetahuan sistem dan DBMS, database administrator dapat membantu
tim developer dalam meningkatkan kinerja database.

6. Data modeling dan optimasi
Data modeling merupakan proses menciptakan sebuat model data dengan menerapkan
teori model data, di mana kamu melakukan strukturisasi dan organisasi data.
Beberapa data model meliputi hierarchical model, network model, relation model, dan lain sebagainya.

Personil DBA

Personil

Tugas

Database Administrator

Mengatur staf untuk memastikan pengembangan basisdata berjalan lancar

Merencanakan kebutuhan basisdata di masa mendatang

Documentation and standards manager

Menciptakan dan merawat dokumentasi basisdata dan standard

Menyebarluaskan informasi tentang standard

Mengadakan pelatihan

User representatives

Mewakili user dalam menentukan kebutuhan basisdata dan menyampaikannya pada DBA

Operations representatives

Mewakili bagian operasional yang berkaitan dengan komputer.

Menetapkan kebutuhan basisdata masa depan yang diperlukan dalam kegiatan operasional

Memantau unjuk kerja basisdata

Melakukan “tuning” pada sistem operasi

DBMS configuration manager

Memahami sistem basisdata dan merawat konfigurasi pengawasan

Melakukan pemantauan dan “tuning” pada sistem basisdata

Menguji fasilitas baru pada DBMS

Performance monitor

Menyusun dan menganalisa unjuk kerja sistem

Melakukan investigasi atas keluhan pemakai

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu :
• Kebebasan data dan akses yang efisien
• Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
• Integritas dan keamanan data
• Administrasi keseragaman data
• Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).

Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :

1. File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.

2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.

3. Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.

4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemangin prosedur normal dalam bahasa induk.

5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data

Jenis – jenis software yang menggunakan DBMS dan yang banyak digunakan saat ini adalah :
1. Acces : Microsoft Corporation
2. Alpha Five : Alpha Software Corporation
3. Dbase : Boarland International
4. FoxPro : Microsoft Corporation
5. Lotus Approach : Lotus Development Corporation
6. Paradox : Novell Concepts
7. Superbase : Computer Concepts
8. Visual Express : Computer Associates
9. SQL Server : Microsoft Corporation
10. Oracle : Oracle Corporation
11. Rdb/VMS : (Digital Equipment Corporation)
12. Informix : (Informix Corporation)
13. Ingres :(ASK Group Inc)

14. MySQL : (Oracle Corporation)
15. FileMaker : (Apple Corporation)
16. Software AG : (Adabas Corporation)
17. Teradata :(Teradata)

18. DB2 : (IBM Corporation)
19. SAP Sybase : (SAP Corporation)

Dan lain sebagainya.

DBMS memberikan manfaat yang besar bagi siapapun yang memahami nya antara lain untuk:

• Mengurangi kelebihan data. Jumlah total file dikurangi selagi file duplikat dihapus. Ada juga minimalisasi data biasa yang ada dalam file.

• Memadukan data dari beberapa file. Organisasi atau susunan fisik data tidak lagi menghambat pemakai dalam menerima informasi dari beberapa file.

• Memanggik data dan informasi secara cepat. Baik relasi logic dan DML maupun bahasa query memungkinkan pemakai untuk memangil data dalam beberapa detik atau menit, yang hal ini mungkin dilakukan oleh yang lain dalam waktu beberapa jam atau hari.

• Meningkatkan keamanan. DNMS mainframe menyertakan beberapa tingkat pencegahan untuk keamanan. Ada yang menyamakan hal ini seperti penempatan babarapa pagar yang dihubungkan dengan rantai yang mengelilingi sumberdata. Banyak dari DBMS microcomputer yang lebih baru menggabungkan tingkat keamana ini.

Ada beberapa kemungkinan database bisa mengalami kerusakan atau kegagalan, dan seorang DBA harus memiliki strategi untuk dapat memulihkanya. Dari segi bisnis, ada pos anggaran untuk biaya melakukan backup, dan DBA harus membuat manajemen menyadari pengorbanan biaya / risiko berbagai metode backup.

Keamanan database harus dipikirkan secara matang security-nya atau keamanannya karena sifatnya database yang memusatkan penyimpanan data dan mereka adalah target yang menarik bagi hacker dan bahkan pegawai yang penasaran. DBA harus memahami model keamanan tertentu jika menggunakan produk database tertentu dan bagaimana menggunakannya secara efektif untuk mengontrol akses ke data. 3 (tiga) tugas dasar keamanan database, yang kesatu adalah otentikasi (pengaturan account pengguna untuk mengontrol login ke database), yang kedua otorisasi (pengaturan hak akses pada berbagai bagian dari database), dan yang ketiga adalah audit (pelacakan orang yang melakukan kegiatan apapun terhadap database).

Tujuan utama perencanaan penyimpanan dan kapasitas database adalah untuk menyimpan dan mengambil data, sehingga berapapun banyak penyimpanan disk yang akan diperlukan dan pemantauan ruang disk yang tersedia adalah menjadi tanggung jawab DBA. Melihat tren atau perkembangan yang sangat pesat akan perubahan di dunia teknologi sekarang ini menjadi pertimbangan rencana kapasitas jangka panjang danhal ini menadi hal yang penting bagi DBA untuk dapat menyarankan manajemen langkah-langkah apa saja yang perlu diambil agar tidak tertinggal dengan perkembangan tersebut.

Pemantauan kinerja dan tuning DBA bertanggung jawab untuk memantau server database secara teratur untuk mengidentifikasi hambatan (bagian dari sistem yang memperlambat pengolahan) dan mengatasinya. Tuning database server dilakukan pada beberapa tingkatan. Kapasitas hardware server dan cara sistem operasi dikonfigurasi dapat menjadi faktor pembatas, seperti dapat konfigurasi perangkat lunak database. Cara database secara fisik diletakkan di disk drive dan jenis pengindeksan yang dipilih juga berpengaruh. Query cara terhadap database dapat dikodekan dengan benaragar proses untuk memperoleh hasil yang diinginkan dapat cepat dikembalikan. Seorang DBA perlu memahami mana alat monitor yang tersedia di masing-masing tingkat ini dan bagaimana cara menggunakannya untuk menyempurnakan sistem. Tuning Proaktif adalah suatu sikap merancang kinerja ke dalam aplikasi dari awal, daripada menunggu masalah terjadi dan memperbaiki mereka. Hal ini membutuhkan kerja sama dengan pengembang aplikasi yang dijalankan terhadap database untuk memastikan bahwa langkanh tersebut adalah yang terbaik untuk diikuti sehingga kinerja yang baik akan tercipta.

Ketika terjadi kesalahan pada server database, pemecahan masalah yang harus dilakukan adalah DBA perlu tahu bagaimana cara cepat mengetahui masalah dan memperbaikinya tanpa kehilangan data karena jika tidak hal ini dapat membuat situasinya menjadi lebih buruk. Selain ini menjadi tanggung jawab dasar, beberapa DBA perlu keahlian khusus untuk mengetahui cara penggunaan database tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan kemunculan internet yang memberikan ketersediaan sumber data yang sangat tinggi, banyak database yang bisa saja tersedia hanya pada siang hari kini dituntut untuk tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu tanpa henti. Situs web telah berubah dari statis, menjadi konten dinamis yang beroperasi terus menerus sesuai dengankebutuhan user dipermudah dengan tampila-tampilan yang menarik sehingga mudah dan cepat digunakan.

Mengelola database membutuhkan pemahaman cara kerjapemeliharaannya dan dapat dapat dilakukan secara online (dengan database yang tersedia untuk pengguna) dan juga harus dijadwalkan untuk pemeliharaannyasehingga ketika database tiba-tiba ditutupkita sudah dapat mengatasinya. Hal ini juga memerlukan perencanaan untuk hardware dan software tambahan, sehingga ketika salah satu gagal, yang lain akan menjaga sistem yang dapat membackup secara total sehingga ketersediaan untuk para penggunanya dapat terpenuhi. Teknik seperti backup online, clustering, replikasi, dan database harus didukung oleh ketersediaan infrastuktur yang dapat digunakan untuk menjamin ketersediaan tinggi DBA.

Tugas utama Ekstraksi data, Transformasi, dan Loading (ETL) Dalam lingkungan data warehouse, adalah efisien memuat data warehouse atau data mart dengan volume besar data yang diambil dari beberapa sistem produksi yang ada. Seringkali sistem produksi ini memiliki format yang berbeda dari definisi standar dalam data warehouse, sehingga data harus ditransformasikan (atau “dibersihkan”) sebelum dimasukkan. Ekstrak data secara tidak langsung menjadi tanggung jawab DBA, tapi yang lebih berwenang untuk memastikan apa yang diekstrak adalah menjadi tugas dari DBA dan hal tersebut menjadi tanggung jawab tim terutama bagi para pemimpin Teknologi Infomasi (TI).

Peningkatan kemampuan diri dalam pengelolaan database harus terus ditingkatkan, yaitu kualitas DBA-nya, dan harus sangat menguasai bidangnya. Menjadi Tugas Pemimpin TI untuk memeriksa tingkat keahlian dan keterampilan DBA. Di tangan ahlinya, segala sesuatu semuanya berjalan seperti yang diharapkan dan tentunya akan berhasil, itulah harapannya.