SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Blog

Pelacak (detector) atau sensor : suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.Penilai (assessor) : suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa actual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.Effector : suatu parangkat (yang sering disebut ”umpan balik”) yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.Jaringan komunikasi : perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector. 2. BATAS-BATAS PENGENDALIAN MANAJEMENPengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi focus pada jangka panjang dan tidak sistematis. Sementara pengendalian tugas focus pada jangka pendek dan paling sistematis.B.1 PENGENDALIAN MANAJEMENPengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi.Menurut Suadi (1999:10) konsep sistem pengendalian manajemen terkandung pengertian proses pengendalian, dan straktur pengendalian sebagai sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan.

Menurut Shillinglaw dan McGahran ( 1993:749 ) ada tiga macam bentuk pengendalian yaitu :

yaitu pengendalian yang ditekankan pada sikap dan motivasi orang yang terlibat dalam organisasi, misalnya penilaian karyawan dan kultur organisasi. Bentuk pengendalian ini merupakan serangkaian peraturan yang tidak tertulis.

yaitu pengendalian yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada karyawan.

yaitu pengendalian yang ditekankan pada hasil dari pelaksanaan operasi karyawan.

Kegiatan Pengendalian Manajemen meliputi :

– Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.

– Mengkoordinasikan aktivitas – aktivitas dari beberapa bagian organisasi.

– Mengomunikasikan informasi.

– Mengevaluasi informasi.

– Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.

Mempengaruhi orang – orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran. Rencana tersebut diformulasikan. Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran tidaklah selalu buruk.

B.2 PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN

Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :1) Pemrograman (Programming)

Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.

2) Penganggaran (Budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

3) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.

4) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.

Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :

1) Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.

2) Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di tahun yang akan datang.

3) Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realistis.

4) Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.

B. STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN

Struktur pengendalian manajemen terdiri dari :

Strategi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan jenis struktur organisasi. Struktur organisasi yang dipakai akan mempengaruhi pula rancangan sistem pengendalian manajemennya. Untuk tujuan akuntasi manajemen, penyusunan departemen-departemen dalam suatu struktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga cara utama, yaitu :

1. a) Struktur organisasi fungsional

Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer bertanggungjawab terhadap salah satu dari beberapa fungsi yang ada dalam organisasi. Semua fimgsi dalam organisasi secara kolektif dilibatkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Bentuk struktur organisasi fungsional mempunyai potensi yang besar untuk bekerja secara efisien. Struktur organisasi fungsional dapat mendorong kualitas supervisi dan pelayanan teknis yang lebih baik. Kelemahan struktur ini adalah bahwa efektivitas fungsi- fungsi yang terpisah tidak dapat ditentukan secara pasti dan kurang efektifnya pembuat keputusan karena sulitnya koordinasi antar bagian.

1. b) Struktur organisasi divisional

Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi bisnisnya masing-masing setiap divisi kemungkinan menghadapi persaingan yang berbeda dibanding divisi lain. Untuk itu setiap divisi memerlukan strategi yang berbeda pula dibanding divisi lain.

1. c) Struktur organisasi matrik

Dalarn struktur organisasi matrik terdapat struktur organisasi yang bertanggungiawab terhadap fungsi-fungsi kegiatan dan struktur organisasi lainnya bertanggungiawab atas proyek-proyek. Proyek adalah setiap tugas atau sekelompok tugas yang dilakukan dalam rangka mencapai sasaran tertentu.

B.4PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang dipimpinnya. Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran.

Berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya serta hubungan diantara keduanya, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu (Abdul Halim, Bambang Supomo, 1996) :

1. Pusat Biaya (Cost Center)

Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur prestasinya atas dasar biayanya (nilai masukannya). Setiap pusat pertanggungjawaban mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran.

Berdasarkan karakteristik hubungan antara masukan dengan keluarannya, pusat biaya dibagi lebih lanjut menjadi pusat biaya teknik (engineered expense center), pusat biaya kebijakan (discretationary expense center), pusat penelitian san pengembangan (Research and Development Center), dan pusat pemasaran (Marketing Center).

1. Pusat biaya teknik (engineered expenpense center)

Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. Karakteristiknya :

1. Input dan outputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter.
2. Input dan outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik.
3. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi bisa diukur.
4. Pengukuran kinerjanya adalah efisiensi biayanya, disamping itu mutu produk dan volume produksinya.

Contoh : Biaya produksi suatu barang di unit produksi.

2. Pusat biaya kebijakan (discreationary expense center)

Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. Karakteristiknya:

1. Inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter
2. Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter)
3. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi tidak bisa diukur.

Contoh : Biaya administrasi dan pendukung, biaya penelitian atau pengembangan, serta sebagian biaya pemasaran .

3. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Rersearch and Development Centre), adalah suatu unit perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru, proses baru dan patent.

1. Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana pimpinannya bertanggung jawab atas pendapatan. Bertanggungjawab artinya mempunyai kewenangan atas hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali. Contohnya: Biaya Riset Pemasaran.

1. Pusat Laba (Profit Centre)

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran.

1. Pusat Investasi (Investment Centre)

Pusat Investasi nerupakan pusat pertanggungjawaban yang kinerja pimpinannya dinilai dari prestasinya memanfaatkan asset perusahaan, sehingga menghasilkan pendapatan atau laba yang maksimal bagi perusahaan. Pusat investasi prestasinya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan.

Metode yang dapat digunakan dalam menilai prestasi pusat investasi adalah sebagai berikut:

1. Return On Investment (ROI) Yaitu perbandingan (rasio) antara laba dengan investasi yang digunakan.

Ø Jika ROI yang diharapkan dari suatu divisi besarnya 18% per tahun, maka kinerja divisi dinilai baik jika ROI sesungguhnya tercapai minimal sebesar 18%, jika tidak tercapai maka kinerja divisi dinilai tidak baik.

Rumus ROI:

ROI =Laba Operasi : Rata-Rata Aktiva Operasi= (laba operasi : penjualan) x (penjualan :rata-rata aktiva operasi) Atau

ROI = Margin x Perputaran

Ø Usaha meningkatkan ROI

ü Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan.

ü Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba.

ü Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan.

ü Menurunkan investasi divisi

Keuntungan ROI :

ü Merupakan metode pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia.

ü ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI.

ü Memungkinkan pembandingan kinerja antardivisi meskipun skala kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda.

ü Mendorong manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya, dan investasi yang seharusnya menjadi focus bagi manajer investasi.

ü Mendorong efisiensi biaya, bisa mengurangi investasi yang berlebihan

Kelemahan ROI :

ü Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat pertanggungjawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

ü Mendorong manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang.

1. Residual Income (RI) atau Economic Value Added (EVA).

Yaitu dengan mengitung jumlah uang yang diperoleh dari laba setelah dikurangi dengan beban investasi.

Rumusan EVA :

EVA = Laba bersih – Beban modalBeban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan

EVA = Modal yang digunakan(ROI-Biaya Modal)

Keuntungan EVA :

ü Divisi yang investasinya sebanding mempunyai mempunyai sasaran laba yang sama.

ü Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya modal yang berbeda.

ü Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang dapat menghasilkan RI sebesar mungkin.

ü EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.

Kelemahan EVA:

ü Sulit menentukan biaya modal secara obyektif.

ü EVA jarang dipakai dalam Pratik.

ü EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis.

C. PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Menurut Edy Sukarno ( 2000:111) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Pengaruh dari struktur pengendaliam manajemen terhadap kinerja

perusahaan dikarenakan struktur pengendalian manajemen merupakan wadah yang digunakan untuk menampung kegiatan perencanaan, pengimplementasian rencana

dan pemantauan pelaksanaan rencana kegiatan, jika wadah yang dibuat baik, maka

kegiatan perencanaan, pengimplementasian rencana dan pemantauan pelaksanaan

rencana kegiatan juga akan baik pula sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana.

Dengan demikian maka kinerja perusahaan dapat meningkat.

Selain itu juga struktur pengendalian manajemen merupakan komponen yang

saling berkaitan satu sama lainnya yang secara bersama-sama digunakan untuk

mewujudkan tujuan perusahaan. Struktur pengendalian manajemen dipusatkan pada

berbagai macam pusat pertanggungjawaban. Dimana masing-masing pusat

pertanggungjawaban dipimpin oleh seseorang yang memegang tanggunjawab

terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Jika pusat-pusat pertanggungjawaban melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik dan sesuai dengan ketentuan perusahaan maka tujuan perusahaan dapat tercapai pula yaitu meningkatnya kinerja

perusahaan, sebaliknya jika pusat-pusat pertanggungjawaban tidak baik maka kinerja perusahaan juga akan menurun.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

SARAN

Sebaiknya manager dari sebuah perusahaan mampu membuat sebuah rancangan proses kerja yang baik didalam perusahaan dan mampu mengoptimalkan kinerjanya untuk mengendalikan perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen yang baik dan adanya kerjasama antar divisi agar mampu mencapai tujuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

/ /MAKALAH_SISTEM_PENGENDALIAN_MANAJEMEN

/sistem-pengendalian-manajemen/

/1605/6/S_ADP_ _Chapter3.pdf

/cara-mudah-membuat-jurnal-ilmiah-yang-benar-dan-baik/

-sdm.blogspot.com/2009/10/sistem-pengendalian-manajemen-definisi.html#:~:text=Sistem%20pengendalian%20manajemen%20adalah%20sistem,serta%20pelaporan%20dan%20analisis%20kegiatan.

/category/sistem-pengendalian-manajemen/

/2015/12/makalah-struktur-pengendalian-manajemen.html

/2014/04/sistem-pengendalian-manajemen-pusat.html#:~:text=B.%20Terdapat%20dua%20metode%20dalam,Return%20on%20Investmen%20atau%20ROI.&text=%C3%BC%20Mengurangi%20biaya%20sehingga%20laba%20dapat%20ditingkatkan.